Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

14412Avatar border
TS
14412
TRAGEDI BINTARO 1987
Assalamualaikum Wr. Wb. emoticon-Salaman
Salam Sejahtera bagi kita semua.

Ini adalah thread Pertama ane,maaf kalo gk rapi, dan ane minta maaf kalo “Repost” emoticon-Sorry tapi semoga gk “REPOST”. emoticon-Cool
Jgn lupa Vote Dulu~! emoticon-Rate 5 Star emoticon-Rate 5 Star emoticon-Rate 5 Star
Di thread ini ane akan ngasih tau bahwa ada kecelakaan kereta yg amat BESAR di Indonesia.

CEKIDOT~! emoticon-Cool

Tragedi Bintaro adalah peristiwa tabrakan hebat dua buah kereta api di daerah Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan, pada tanggal 19 Oktober 1987 yang merupakan kecelakaan terburuk dalam sejarah perkeretaapian di Indonesia.
Peristiwa ini juga menyita perhatian publik dunia. Sebuah kereta api yang berangkat dari Rangkasbitung, bertabrakan dengan kereta api yang berangkat dari Stasiun Tanah Abang. Peristiwa ini tercatat sebagai salah satu musibah paling buruk dalam sejarah transportasi di Indonesia. Penyelidikan setelah kejadian menunjukkan adanya kelalaian petugas Stasiun Sudimara yang memberikan sinyal aman bagi kereta api dari arah Rangkasbitung, padahal tidak ada pernyataan aman dari Stasiun Kebayoran. Hal ini dilakukan karena penuhnya jalur di stasiun Sudimara. Lokasi Kecelakaan terjadi di antara Stasiun Pondok Ranji dan Pemakaman Tanah Kusir, Sebelah Utara SMUN 86 Bintaro. Di dekat tikungan melengkung Tol Bintaro, tepatnya di lengkungan S, berjarak kurang lebih 200 m setelah palang pintu Pondok Betung dan ± 8 km sebelum Stasiun Sudimara.

Kronologis Kejadian

Peristiwa ini terjadi pada tanggal 19 Oktober 1987. Saat itu, KA225 Jurusan Rangkasbitung -
Jakarta yang dipimpin oleh Masinis Slamet Suradio, Asistennya Soleh, dan seorang Kondektur Syafei. Berhenti di jalur 3 Stasiun Sudimara. Kereta yang ditarik oleh lokomotif
BB30317 dalam keadaaan sarat penumpang, yaitu sekitar 700 penumpang didalamnya. KA 225 tersebut bersilang dengan KA220 Patas jurusan Tanah Abang - Merak yg dipimpin oleh Masinis Amung Sunarya dan Asistennya Mujiono. Kereta yg ditarik oleh lokomotif BB30617 ini bermuatan kurang lebih 500 penumpang, dan berada di Jalur 2 Stasiun Kebayoran Lama. Di Stasiun Sudimara sendiri, terdapat 3 jalur yang saat itu sedang penuh dengan KA.
Mengetahui hal tersebut, Djamhari selaku kepala PPKA ( Pengatur Perjalanan Kereta Api ) Stasiun Sudimara menghubungi Stasiun Kebayoran Lama untuk melakukan
persilangan jalur di Stasiun Kebayoran Lama, namun Kepala PPKA Stasiun Kebayoran Lama, Umriyadi menolaknya dan tetap meminta persilangan dilakukan di Stasiun Sudimara. Mau tak mau, Djamhari kemudian mengosongkan jalur 2 untuk
menampung KA 220 Patas yang telah berangkat dari Stasiun
Kebayoran Lama setelah mendapat izin dari Kepala PPKA dengan memindahkan KA 225 ke
jalur 1. Djambhari kemudian memerintahkan Juru Langsir
untuk memberi tahu masinis jika KA225 hendak dipindah ke jalur 1. Juru Langsir kemudian memberi peringatan kepada masinis dan penumpang dengan
mengibaskan Bendera Merah dan meniup peluit Semboyan 46
( tanda kepada masinis dan penumpang jika kereta akan dilangsir ) tanpa membatalkan
perintah persilangan yang terlanjur diberikan kepada masinis KA 225. Masinis KA 225 mendengar bunyi peluit Juru Langsir, namun ia tidak dapat memastikan apakah itu bunyi semboyan 46 atau semboyan 40 ( tanda ketika petugas peron memberi sinyal hijau kepada kondektur KA, artinya jalur telah aman untuk dilalui ). Karena kondisi kereta yang penuh sesak, masinis pun menanyakan kepada penumpang yang berdiri di luar lokomotif, dan orang tersebut menjawab jika sudah waktunya kereta Berangkat tanpa memastikan kembali. Maka semboyan 41 ( tanda yang dibunyikan oleh kondektur sebagai respon atas dimengertinya semboyan 40 ), disusul kemudian dibunyikannya semboyan 35 ( masinis membuyikan klakson sebagai tanda kereta akan berangkat ). Sang Masinis tidak tahu jika semboyan 40 belum diberikan oleh Kepala PPKA, dan ia memberangkatkan kereta hanya karena jawaban
seseorang yang mengatakan jika kereta telah siap untuk berangkat. Pada pukul 07.00 WIB, KA 225 berangkat tanpa ijin dari Kepala PPKA. Para petugas di Stasiun Sudimara dan Kepala PPKA langsung panik saat mengetahui KA 225 telah berangkat tanpa ijin, apalagi setelah Djamhari dihubungi oleh Kepala PPKA Stasiun Kebayoran Lama jika KA
220 Patas juga telah berangkat menuju Sudimara. Juru Langsir kemudian langsung mengejar KA 225 dan berhasil naik gerbong paling belakang,namun sayangnya emoticon-Mewek ia tidak dapat memberi tahu sang masinis, beberapa petugas lain mengejar dengan motor.
Djamhari pun mengibaskan Bendera Merah dan menaikturunkan Sinyal Palang KA
sebagai peringatan kepada Masinis KA 225, namun anehnya tidak satupun yang terlihat oleh
sang Masinis emoticon-Mewek . Di saat yang genting tersebut, Djamhari kemudian berlari
mengejar KA 225 dan berteriak ” Tolong…Pasti Tabrakan…Tolong …Pasti Tabrakan!!!“ emoticon-Mewek , namun karena kereta telah berjalan lebih dari 50 km/h maka Djamhari sudah tidak dapat mengejarnya lagi. Kemudian, Djamhari kembali ke Stasiun Sudimara dan menghubungi Stasiun Kebayoran Lama agar KA 220 Patas segera dihentikan di Palang Pintu Pondokbetung. Sang PPKA kemudian mencoba usaha terakhirnya emoticon-Mewek untuk mencegah terjadinya tabrakan dengan membuyikan Semboyan Bahaya ke Bel Genta perlintasan.
Namun bencana seperti sudah ditakdirkan emoticon-Mewek , petugas Palang Pintu Pondok Betung tidak hafal semboyan bahaya tersebut dan menganggapnya sebagai percobaan saja emoticon-Mewek . Sudah dapat ditebak, akibatnya sangat fatal karena KA 220 Patas melaju lurus dengan kecepatan cukup tinggi melewati Palang Pintu Pondokbetung. Akhirnya, KA 225 yang telah
meninggalkan Stasiun Sudimara sejauh 8 km dan berjalan
dengan kecepatan kurang lebih 45 km/h bertemu dengan KA 220
Patas yang berjalan dengan kecepatan 25 km/h di Lengkungan S ( dekat tikungan
melengkung Bintaro ). Kedua masinis kereta yang sama - sama sarat penumpang tersebut
tak ayal kaget bukan kepalang ketika dua kereta tersebut saling bertemu. Masinis Slamet
Suradio berusaha mengerem KA, namun dengan muatan penuh seperti itu, kereta membutuhkan jarak sekitar 500 meter untuk berhenti. Pada pukul 07.10 WIB, suara
benturan yang sangat keras terdengar ketika kedua kereta api saling bertabrakan. Karena
muatan yang penuh dan massa kedua lokomotif yang besar, mengakibatkan kedua lokomotif
seakan - akan tertelan gerbong, kemudian terguling dan
ringsek.

KORBAN emoticon-Turut Berduka
Masinis dan asisten KA 220 Patas selamat dengan luka ringan karena berjongkok di lantai lokomotif, sedangkan Masinis KA 225 dan asistennya terluka parah. Begitu mengerikannya tabrakan yang terjadi hingga para penumpang yg menjadi korban sulit untuk diidentifikasi lagi karena rusak. Hasil dari penyelidikan mengatakan jika korban paling banyak berasal dari gerbong terdepan dimana gerbong tersebut menabrak lokomotif hingga lokomotif menjepit gerbong. Beberapa saat kemudian, korban yg tewas seketika diperkirakan 72 orang emoticon-Turut Berduka ( ada yang mengatakan 156, 153, 116 orang ), 200 orang tewas setelah sekarat, dan 300 lebih luka – luka. Tragedi Bintaro merupakan kecelakaan kereta api terbesar yang pernah terjadi Indonesia, celakanya lagi peristiwa itu terjadi akibat dari kelalaian manusia. Masinis yg tidak memastikan bunyi semboyan dengan benar, Kepala PPKA yang kurang berkomunikasi, hingga yang paling fatal, petugas Palang pintu yang tidak hafal semboyan Bel Genta adalah sebagian dari kunci utama penyebab tragedi berdarah ini terjadi. emoticon-Turut Berduka

Hukuman Penjara emoticon-Turut Berduka

Masinis Slamet Suradio diganjar 5 tahun kurungan. Ia juga harus kehilangan pekerjaan, sehingga ia memilih pulang ke kampung halamannya, menjadi petani di Purworejo. Sebelumnya, ia telah berkarya selama 20 tahun di perusahaan KA. Nasib yang serupa juga menimpa Adung Syafei, kondektur KA 225. Dia harus mendekam di penjara selama 2 tahun 6 bulan. Sedangkan Umrihadi (Pemimpin Perjalanan Kereta Api, PPKA, Stasiun Kebayoran Lama) dipenjara selama 10 bulan. emoticon-Mewek

Tragedi berdarah ini masih menyisakan duka yang sangat dalam bagi keluarga korban, bahkan telah beredar kabar bahwa lokasi kecelakaan kedua KA tersebut menjadi angker dan dikenal oleh masyarakat sebagai salah satu tempat terangker di Jakarta, setidaknya begitulah kisahnya. Walaupun tragedi Bintaro merupakan musibah yang
diakibatkan oleh kelalaian manusia, namun semua itu tinggal menjadi kenangan dan
masa lalu yang kelam bagi Indonesia. Selalu ada hikmah yang bisa dipetik dari peristiwa
ini dan pastinya akan menjadi pelajaran yang sangat berharga
dalam industri perkeretaapian Indonesia agar lebih baik lagi.
Semoga hal ini tak terjadi lagi, Amin ya Allah.

Hargai TS dengan Komen + Vote. emoticon-Rate 5 Star emoticon-Rate 5 Star emoticon-Rate 5 Star

ane lebih menghargai junker dari pada silent reader. emoticon-Cool
maaf kalo banyak salahnya emoticon-Sorry emoticon-Salaman emoticon-Maaf Aganwati emoticon-Maaf Agan karena kesempurnaan hanya milik Allah.
kalo boleh emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Cool




Wassalamualaikum Wr. Wb.










Diubah oleh 14412 20-11-2013 12:00
0
7.1K
38
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.