Menggunakan Ilmu Ekonomi Mikro Untuk Menentukan Harga
TS
nuansamelody
Menggunakan Ilmu Ekonomi Mikro Untuk Menentukan Harga
Spoiler for sebelumnya:
ato
Pertanyaan yang selalu muncul ketika memulai sebuah usaha, ialah
"Pada harga berapa sebaiknya saya menjual produk atau layanan saya?"
Ini adalah sebuah pertanyaan stategis penting untuk memajukan bisnis kita. Banyak pebisnis yang usaha kecil menengah yang lebih memilih "langsung jalan" atau "asal ada untung" ketimbang melakukan analisis yang mendalam.
Sebagai hasilnya, banyak pengusaha UKM yang berakhir dengan harga yang terlalu murah atau terlalu tinggi dan tak mampu memaksimalkan laba mereka. Sebenarnya dengan mengetahui ilmu ekonomi dasar - khususnya ekonomi mikro- dapat membantu pengusaha usaha kecil menengah mendapatkan harga jual yang tepat untuk produk dan layanannya.
Berikut Tipsnya
Elastisitas Harga
Spoiler for Buka:
Ini adalah konsep dalam dasar ilmu ekonomi mikro yang dapat membantu untuk menentukan harga jual produk yang tepat. Memahami konsep ini akan membuat Anda mengetahui strategi yang terbaik bagi Anda : meminta harga tingi atau menjual dengan harga murah barang Anda.
Walaupun terdengar "rumit" dan "memusingkan", sebenarnya konsep elastisitas harga adalah konsep yang sederhana dan straightforward. Kata yang mungkin kita biasa dalam kehidupan sehari-hari yang dekat dengan pengertian elastistisat harga ialah "sensitivitas harga". Ini adalah konsep yang mengukur seberapa banyak produk Anda yang akan dibeli ketika harganya turun atau pengurangan permintaan barang dari pembeli ketika harganya naik. Sesederhana itu.
Jika Anda ingin memaksimalkan pendapatan Anda, maka Anda perlu mengetahuiI elastisitas permintaan ( price elasticity of demand) produk Anda. Ketika elastisitas permintaan produk Anda tergolong "permintaan elastis" maka konsumen Anda termasuk yang sensitif terhadap harga, naikkan harga sedikit maka permintaan barang akan menurun banyak. Artinya harga yang terlalu tinggi akan menjatuhkan total pendapatan anda. Walaupun Anda akan menghasilkan pendapatan per unit yang lebih tinggi dengan menaikan harga namun jumlah barang yang Anda jual akan lebih rendah daripada pendapatan unit yang meningkat.
Sebaliknya, jika permintaan konsumen tas barang Anda termasuk "permintaan inelastis" maka jumlah produk yang akan dibeli konsumen tidak sensitif terhadap harga. Meskipun ketika anda menaikkan harga jumlah unit yang dibeli konsumen berkurang, namun penurunan itu lebih sedikit daripada penambahan keuntungan per unit yang Anda dapatkan dari kenaikan harga.
Apakah Permintaan Konsumen Saya Termasuk Elastis Atau Tidak?
Spoiler for Buka:
Setelah mengetahui konsep dasar elastisitas harga, pertanyaan yang selanjutnya ialah apakah permintaan konsumen saya termasuk elastis atau tidak? Apakah saya bisa menjual dengan harga tingi atau tidak?
Untuk menemukan jawabannya, pikirkanlah beberapa karakteristik berikut dari produk atau jasa Anda.
Pertama, apakah produk atau jasa yang Anda tawarkan memiliki pengganti yang dekat/mirip dengan produk atau jasa Anda?
Jika Anda menjual sesuatu yang memiliki banyak pengganti, - sebagai contoh saja: bakso- maka permintaan akan barng tersebut cenderung elastis. Jika anda menaikkan harga meskipun sedikit, maka konsumen Anda akan mudah berpaling sehinnga pendapatan Anda akan berkurang daripada sebelumnya. .
Kedua, apakah produk anda merupakan sebuah kemewahan atau kebutuhan?
Jika Anda menjual barang yang menjadi sebuah kebutuhan (seperti beras), maka permintaan cenderung inelastis. Orang akan selalu mengutamakan kebutuhan sehingga mereka akan tetap membeli produk yang menjadi kebutuhan walaupun ada kenaikan harga. Kenaikan harga haruslah gila-gilaan sebelum orang berhenti membeli barang kebutuhan. Hal sebaliknya terjadi dengan barang mewah.
Ketiga, seberapa beda produk Anda dengan pesaing?
Jika konsumen menilai anda memiliki merek yang hebat atau karakteristik yang berbeda dengan para pesaing, maka konsumen tak akan terlalu sensitif terhada harga. Contoh saja Apple, konsumen tidak akan mudah berpaling ke pesaing-pesaing untuk menggantikan produk Apple seperti iPhone, iPad, iPod dan Mac juga Macbook meskipun ada kenaikan harga.
Keempat, siapa sebenarnya yang membayari produk anda?
Ketika konsumen membeli dengan menggunakan uang pribadinya, maka permintaamn terhadap produk tersebut cenderung elastis. Contohnya para turis, ketika ada kenaikan harga sewa kamar hotel maka mereka mungkin akan berpaling untuk menyewa rumah penduduk saja yang lebih murah. Akan tetapi jika yang membayari adalah perusahaan, kemungkinan kenaikan harga tak akan mudah membuat mereka berpaling.
Pemahaman konsep elastisitas harga terhadap permintaan sangat penting artinya bagi pemilik usaha kecil menengah (UKM). Pengetahuan tentang sesitivitas konsumen terhadap harga akan membantu untuk menentukan harga jual yang dapat memaksimalkan pemasukan Anda