Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Ternyata bayi yg sudah meninggal itu bisa dilahirkan secara normal

tripleashopAvatar border
TS
tripleashop
Ternyata bayi yg sudah meninggal itu bisa dilahirkan secara normal
Bismillah tulisan perdana di kaskus

My little angel Arifa
(Sebuah perjuangan VBA2C dengan kasus IUFD)

Saya mengalami kedua kehamilan dan persalinan yang sedikit meninggalkan trauma. Tak terasa waktu berlalu, sulung sudah berusia 4tahun dan yang ke2 sudah 2tahun. Penyapihan pun dimulai Alhamdulillah sudah menuntaskan tugasku sebagai Ibu menyusui kedua buah hati sampai selesai. Ternyata setelah masa penyapihan itu pula akhirnya setelah 5tahun menikah baru mulai datang haid yang menandakan masa subur telah tiba. Setelah apa yang dialami kesepakatan dengan suami bahwa kami akan menunda untuk kehamilan yang berikutnya. Ternyata manusia hanya bisa berencana tapi jika Allah berkehendak maka kun fayakun. Alhamdulillah saya dipercaya untuk hamil yang ke3. Senang bercampur bingung karena kami merasa belum siap akan bertambah anggota keluarga lagi. Bismillah saya berusaha untuk instropeksi dari kedua kehamilan yang lalu dan berusaha untuk merubah diri mempersiapkan kehamilan yang ke 3 ini.

Pemberdayaan diri, ini yang saya sebut dalam merubah diri. Gejala mual, muntah itu lagi yang saya alami sekarang saat pertama kali positif testpack di usia kandungan sekitar 6minggu. Saat ini saya tinggal dirumah kontrakan hanya berempat dengan suami dan kedua anakku. Jadi aku mesti kuat melawan mual, muntah disepanjang hari sambil merawat kedua balitaku.Setiap hari dilalui dengan kedua anaku melihat ibunya muntah-muntah.Disela-sela itu aku sempatkan diriku belajar untuk mempersiapkan kehamilan juga persalinan yang ketiga ini dengan indah. Seorang teman memberi tahukan bahwa akan ada pelatihan tentang melahirkan secara alami dan islami. Saya membujuk suami untuk sama-sama bisa ikutan acara pelatihan tersebut. Subhanallah pelatihan tersebut membuka mata saya tentang kehamilan dan persalinan yang sesungguhnya sudah diatur semuanya oleh yang Maha Pencipta. Dari sana saya belajar bahwa kehamilan bisa juga dijalankan tanpa mual,muntah juga persalinan bisa dialami dengan indah. Maka mulailah perjalanan perkuliahan saya dengan belajar hamil dan melahirkan.

Pertama mengatasi keluhan selama hamil
Ternyata keluhan selama kehamilan disebabkan karena adanya malnutrisi dalam tubuh. Jadi kunci untuk mengatasi keluhan selama hamil adalah perbaiki asupan nutrisi. Saya belajar food combaining yang ternyata setelah dipelajari bahwa ini adalah pola makan Rasullulah yang sudah diajarkan sejak ribuan tahun yang lalu. Subhanallah sungguh semuanya sudah dipersiapkan oleh Allah. Mulai merubah pola makan dan alhamdulillah keluhan berkurang. Bahkan penyakit asthma dan ambein yang biasanya sering kambuh selama kehamilan ke 3 ini hampir tidak kambuh. Saya bisa lebih nyaman beraktifitas mengurus anak-anak dirumah.

Kedua olahraga peregangan otot-otot kelahiran dirumah
Hari-hari dilalui dengan menjaga asupan gizi dan juga mengurus kedua balitaku. Sambil menggerakkan beberapa otot-ototku untuk persiapan persalinan nanti. Sering duduk bersila dibawah, mengurangi frekuensi duduk dikursi. Latihan otot kegel juga selama beraktifitas, sambil main dengan sang kakak maupun sambil masak. Berusaha juga untuk merutinkan berenang seminggu sekali atau dua kali kalau lagi ada kesempatan. Latihan jongkok untuk peregangan pelvic juga beberapa latihan yang saya pelajari secara online dari web.

Ketiga persiapan VBAC (Vaginal Birth After Cesarean)
Belajar juga bersama komunitas VBAC secara online. Sharing dengan teman-teman yang sudah pernah maupun yang sedang mempersiapkan VBAC. Apas aja yang harus dilakukan guna tercapai VBAC? Dukungan apa saja yang perlu dipersiapkan? Seperti suami, keluarga, tenaga medis,juga provider yang mau menerima VBAC. Sebisa mungkin saya ikuti webseminar tentang VBAC. Dan tidak lupa untuk membagi info ini dengan suami jadi kami sama-sama belajar mempersiapkan semuanya.

Keempat belajar tentang cesar awareness
Disini saya banyak belajar dengan para aktifis cesar awareness dimana tindakan cesar hanya dilakukan jika ditemukan adanya indikasi medis. Jadi berusaha untuk lebih memahami kapan tindakan cesar itu perlu dilakukan? Belajar berdiskusi dengan para aktifis tersebut. Belajar dari pengalaman teman-teman yang sudah pernah didampingi oleh para aktifis tersebut. Mencari provider yang mendukung untuk persalinan normal.

Kelima perbanyak amalan sunnah
Ini lebih mendekatkan diri kepada Allah. Persiapan selama kehamilan dan menjelang persalinan mendengarkan murotal sebagai musik relaksasi. Ditambahkan shalat sunnah sebagai bentuk olahraga tubuh. Perbanyak membaca Al Qur’an sebagai pengganti bacaan sehari-hari. Dzikir sebagai amalan yang menenangkan hati.Tawakal kepada Allah ketika semua ikhtiar sudah dilakukan.



Ketika usia kehamilan 25minggu saya mulai merasakan bahwa bayi seperti tidak bergerak,kondisi saat itu suami sedang dinas keluar kota. Saya minta tolong tetangga untuk diantarkan ke bidan dekat rumah. Saat diperiksa bidan tidak bisa menemukan detak jantung bayi saya, maka dicoba kembali oleh bidan tersebut hingga 3kali.Hasilnya masih sama tidak terdengar detak jantung bayi dan kesimpulan dari bidan tersebut bahwa saya sedang kontraksi jadi detak jantung bayi susah untuk dicari. Hati saya berkata lain bahwa ada sesuatu yang tidak beres disini. Saya telpon teman yang seorang bidan dianjurkan untuk segera ke rumah sakit agar bisa di usg. Minta izin ke suami untuk periksa ke rumah sakit dan suami menghubungi temannya untuk bisa mengantar saya ke rumah sakit. Sampai dirumah sakit di periksa usg hasilnya bayi saya dinyatakan sudah meninggal atau IUFD (Intra Uterine Fetal Death). Saya telpon suami mengabarkan hal tersebut,kami memutuskan untuk mencari second opinion. Besok paginya saya diantar oleh tetangga ke rumah sakit yang lainnya, suami saya sedang dalam perjalanan kembali ke Bogor saat itu. Didampingi oleh teman saya yang seorang bidan,ternyata kami mendapati hasil yang sama yaitu bayi kami IUFD.

Segera saya mengabarkan ke orang tua saya, meminta beliau untuk datang ke rumah kami dengan tidak memberitahukan penyebabnya. Setelah orangtua saya sampai dirumah baru saya sampaikan bahwa bayi saya sudah meninggal. Kami pun segera mengabarkan kesanak saudara untuk mendoakan saya. Kami juga segera mempersiapkan kain kafan dan juga tempat pemakaman yang rencananya akan dimakamkan dihalaman belakang rumah kami. Sekarang yang harus saya lakukan adalah bagaimana caranya melahirkan bayi yang sudah meninggal ini? Dokter-dokter yang sudah saya kunjungi sebelumnya menyarankan untuk cesar lagi. Akhirnya saya belajar lagi searching tentang IUFD bahwa bayi yang sudah meninggal akan dideteksi tubuh sebagai benda asing dan sudah mekanisme tubuh akan mengeluarkan benda asing tersebut. Jadi kesimpulannya cepat atau lambat bayi ini akan lahir dengan sendirinya. Namun hal tersebut tidak bisa diterima oleh banyak orang, terutama saudara-saudara yang menyarankan harus segera dikeluarkan.

Perjuangan saya baru saja dimulai berusaha menutup diri dari semua yang tidak mendukung saya. Mencari dukungan dari grup VBAC dan cesar awareness juga mencari provider yang bersedia menolong saya. Kami mendapat kabar dari seorang teman tentang dokter yang pro normal dan kami mengunjungi dokter tersebut. Setelah kami menjelaskan kondisi saya, dokter bersedia menolong saya tetapi masalahnya dokter tersebut akan cuti esok lusa. Jika saya memutuskan untuk melahirkan di rumah sakit tersebut, dengan kondisi kandungan baru 25minggu dipaksa untuk dilahirkan kemungkinan akan memakan waktu yang agak lama. Dikhawatirkan jika saya masuk rumah sakit saat itu lalu disaat saya akan melahirkan tiba-tiba dokternya cuti jadi beresiko akan dipindahkan ke dokter lain. Akhirnya kami memutuskan untuk berikhtiar dengan cara lain. Mendatangi therapis acupressure berkonsultasi dengan kondisi saya dan therapisnya menyarankan terapi selama 3-6hari insya Allah akan lahir sendiri bayinya.Selama masa terapi saya tetap beraktifitas seperti biasa, mengurus pekerjaan dirumah, tetap latihan seperti seorang akan melahirkan secara normal, shalat dan mengaji seperti biasa. Sudah 6hari berlalu, bayi belum juga menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. Seorang bidan yang juga teman datang ke rumah untuk coba menolong dengan mengajarkan bagaimana merangsang kontraksi alami. Sudah dipraktekkan juga di rumah dan belum menunjukkan hasil juga.

Sampai akhirnya sudah hari ke10 pasca vonis meninggal kami belum mendapatkan hasil maka kami berikhtiar kembali ke dokter yang bersedia menolong kami sekembalinya beliau setelah cuti. Hari ke 11 kami kembali ke rumah sakit tempat dokter tersebut praktek. Setelah diperiksa dokter menyatakan masih sanggup berusaha membantu saya untuk mencoba melahirkan secara normal. Adapun semua kondisinya sudah disampaikan kepada kami bahwa jika semua tindakan sudah dilakukan dan belum membawa hasil maka dokter akan melakukan cesar sebagai jalan terakhirnya dan kami pun menyetujuinya. Tindakan pertama dilakukan induksi dengan kateter atau yang biasa disebut induksi balon. Jam 5 sore tindakan dilakukan dan masuk kamar perawatan. Malam itu saya tidak bisa tidur karena teman sekamar yang kurang bersahabat. Saya mencoba tidur dipagi hari ketika teman sekamar akan pulang,ternyata saat itu kontraksi sudah mulai datang teratur saya pun tidak jadi untuk tidur. Tetap beraktifitas seperti jalan, latihan olahraga yang bisa saya lakukan sambil dzikir dan berdoa. Jam 12 siang kontraksi sudah datang teratur 3-5menit sekali, lapor ke suster diberitahukan nanti akan di observasi oleh bidan jam 5 sore. Jam 5 sore observasi setelah 24jam pasca pemasangan kontraksi 3kali per 10menit namun belum ada pembukaan. Ditambahkan observasi lagi selama 4jam. Jam 10 malam 28jam pasca pemasangan kontraksi meningkat 4kali per 10menit tapi masih belum ada pembukaan. Tubuh saya semakin lemah dan akhirnya setelah 31jam saya memutuskan untuk mencopot induksi kateternya. Tapi dapat sms dari dokternya bahwa jika saya memutuskan untuk mencopot kateter maka otomatis saya akan mengulang semua tahapan yang sama lagi esok harinya dan sepertinya dokter tersebut tidak bersedia membantu saya untuk mencoba untuk melahirkan dengan normal lagi.Saya hampir putus harapan bahwa yang sudah diperjuangkan saat ini akan tidak terlaksana. Akhirnya tawakal kepada Allah bahwa saya sudah berusaha semaksimal mungkin, saya juga tidak egois jika bayi ini harus dilahirkan dengan cara cesar maka saya ikhlas. Dengan dzikir Hasbi Allah wani'mal wakil Wani'malmaula Wani'man nasir 'Cukuplah Allah bagiku, Sebaik-baik pelindung,Sebaik-baik penjaga, Sebaik-baik penolong' saya berusaha untuk beristirahat walaupun sela-sela itu masih sering terasa kontraksi.

3jam setelah pelepasan kateter tiba-tiba datang kontraksi yang kuat. Dan saat itu karena tubuh sudah lemah saya minta tolong suami untuk di gendong dan diantar ke kamar mandi. Saya duduk di toilet seperti ada rasa ingin buang air besar, khawatir bayi yang akan keluar maka saya pegang miss v dan merasakan seperti benjolan. Perasaan keibuanku timbul mungkin ini yang dimanakan gelombang cinta bahwa bayinya memberikan isyarat untuk bahwa ia telah siap lahir. Maka saya mencoba untuk mengejan kurang lebih 3kali tapi bayi belum keluar juga. Intropeksi diri apakah saya sudah benar mengejan? Ternyata baru teringat bahwa saya mengejan disaat tidak terjadi kontraksi. Akhirnya menunggu gelombang cinta itu datang lagi dan saya mempersiapkan diri untuk menerima bayi saya. Gelombang cinta itu datang dan ketika saya mengejan bayi saya lahir ditangan saya sendiri jam 4.03. Subhanallah wal hamdulillahi rabbil ’alamin perjuangan selama 13hari terbayar sudah. Allah memberikan kesempatan untuk saya bersama bayi saya hanya berdua kami menjalani persalinan ini. Sungguh kenangan yang terindah yang diberikan kepada saya untuk bersama dengan bayi saya walau hanya dalam waktu yang sangat singkat. Saya berusaha untuk menguatkan diri lalu berusaha memanggil suami saya. Suami saya berusaha memanggil suster untuk memberitahu bahwa saya sudah melahirkan. Setelah suster melihat saya langsung dilaporkan ke kamar bersalin agar bidannya segera ke kamar. Ternyata saat itu dikamar bersalin para bidannya sedang membantu persalinan yang lain sehingga bidannya tidak dapat ke kamar saya. Akhirnya saya digendong oleh suami saya dengan masih memegang bayi untuk di angkat ke kasur dan segera dipindahkan ke kamar bersalin.



Di kamar bersalin saya mulai dipersiapkan untuk proses melahirkan placentanya. Pertama bidan akan menyuntikkan oksitosin tapi saya menolak karena trauma disuntik seperti saat persalinan yang kedua dimana setelah disuntik ternyata saya alergi lalu masuk ICU. Bidannya bilang bahwa suntikan oksitosin ini untuk membantu kontraksi rahim untuk mengeluarkan placentanya tapi saya takut jadi saya minta waktu kalo dalam waktu setengah jam placentanya tidak keluar maka saya bersedia untuk disuntik. Saat itu bidannya akan memotong tali pusat bayi saya tapi saya juga menolak alasannya bayi saya sudah meninggal jadi buat apa di potong karena setelah ini akan langsung dimakamkan bersama dengan placentanya. Selama ada waktu saya berusaha untuk mengeluarkan placenta saya yang akhirnya alhamdulillah placenta saya lahir secara alami. Bayi saya di bawa keluar kamar bersalin untuk diperiksa dan segera dibuatkan surat kematiannya. Bidan yang lain datang dan hendak menyuntikkan oksitosin juga guna menjadi kontraksi rahim supaya saya perdarahan. Saya tetap menolak karena alasan takut alergi. Akhirnya mereka memberi waktu saya untuk istirahat sambil mengobservasi ada perdarahan atau tidak. Jam 6 pagi suster memeriksa perdarahan alhamdulillah tidak terjadi perdarahan yang banyak jadi perdarahan pasca persalinan normal. Lalu saya disiapkan untuk mandi membersihkan diri setelah persalinan. Jam 10 dokter datang dan memeriksa kondisi rahim saya yang alhamdulillah sudah bersih tidak ada yang tertinggal. Dan saya izin untuk bisa pulang segera untuk pemakaman bayi saya.



Setelah memeriksa saya,dokter memastikan kondisi saya memungkinkan untuk bisa pulang maka saya segera bersiap-siap untuk dijemput oleh orang tua saya. Jam 2 siang orangtua saya sampai di rumah sakit dan ibu saya segera mempersiapkan kain kafan untuk almarhumah bayi saya.Rasanya sangat singkat saya bisa merasakan menggendongnya,mengelus dinginnya kulitmu,masih teringat jelas cantiknya wajahmu persis mba Aliyya kakakmu hanya saja dirimu seperti sedang tidur dalam tidur yang panjang dan selamanya,terakhir sebelum ditutup dengan kain kafan untuk yang terakhir kalinya bisa mencium dinginnya pipimu.Dan setelah itu tubuhmu terbungkus dengan kain kafan. Barulah kakak-kakakmu datang untuk berkenalan dengan adiknya. Subhanallah kakak-kakakmu pintar dan sholeh melihatmu sudah terbungkus kain kafan, mereka tetap sayang padamu,menciummu walau hanya sekedar bisa membelai kain kafanmu. Setelah pengurusan admin juga surat kematianmu, kami pulang menuju rumah tempat kami mempersiapkan tempat peristirahatanmu yang terakhir. Dalam perjalanan kami mampir ke sebuah toko bunga untuk membeli keperluan bunga untuk pemakaman. Perjalanan terasa lama mungkin karena saya berharap masih bisa memelukmu lebih lama lagi.



Sesampainya dirumah semua sudah dipersiapkan dan kamipun bersiap untuk shalat jenazah. Selesai shalat bersiap untuk pemakamanmu, ayahmu sudah siap didalam liang kubur untuk segera membaringkanmu disana. Dibukalah simpul-simpul kain kafan, adzan dan iqamah berkumandang menyertai kepergianmu. Kayu-kayu diletakkan diatasmu, bongkahan demi bongkahan tanah menutupi liang kuburmu. Kakak-kakakmu dengan sabar mendampingi selama proses itu berlangsung. Akhirnya makammu telah selesai, tugas ibu juga selesai telah melahirkan,menshalatkan, dan menguburkan dirimu.

Terima kasih sudah mengajarkan ibu banyak hal, terima kasih sudah menjadi bagian dari hidupku selama 25minggu yang sangat berarti buatku. Terima kasih sudah menghadiahkanku dengan proses kelahiran yang sangat indah hanya berdua denganmu. Sungguh tidak ada yang sia-sia dari setiap kejadian dan penciptaannya. Ibu sayang tapi ternyata Allah lebih sayang dengan dirimu. Innaa lillaahi wa innaailaihi raaji`uun, sesungguhnya kami adalah milik Allah dankepada-Nyalah kami kembali. Saat Sang pencipta mengambil kembali apa yang sudah diciptakannya apakah kita boleh marah? Ya Allah hamba ikhlas dan ridho bayi hamba kembali padaMu. Berikanlah kami kesabaran dan kekuatan untuk kami bisa melanjutkan hidup bagi suami, anak-anak kami, keluarga dan juga ummat. Allah bimbing kami agar bisa pantas masuk dalam syurgaMu dan berkumpul dengan anak-anak kami lagi.

Selamat jalan sayangku <3

Malaikat kecilku itu ku beri nama ”Arifa” yang artinya ”Yang Bijak”. Selamat jalan putri kecilku, doaku akan selalu menyertaimu

Alhamdulillah akhirnya sharing ini selesai saya tulis, jika harta tak punya maka sebarkanlah ilmu yang bermanfaat. Semua nama dokter,bidan,grup support, para aktifis maupunnama tempat sengaja tidak saya sebutkan. Bagi teman-teman yang sekiranya ingin tahu bisa langsung inbox saya. Semoga sharing saya bisa bermanfaat untuk ummat.Dengan cara ini saya bisa mengenang almarhumah Arifa dengan senyuman. Bagi yang tidak sejalan dengan sharing saya maka silahkan meninggalkan halaman ini karena saya menghindari perdebatan yang tak berujung.

Tambahan jika ada yang mempertanyakan apa penyebab meninggalnya Arifa...maka ini adalah jawaban saya...dan saya mohon untuk tidak mempertanyakannya lagi di komen...terima kasih

Jujur kalo sy lebih memilih untuk tidak mau tahu penyebabnya...cukup yakin kepada Allah bahwa ini rencana yg terbaik untuk saya maupun Arifa...saya memang gak mau tau apa penyebabnya...krn buat apa tau juga hanya akan mencari bahwa ini kesalahan siapa...kalo sang pemilik mau mengambil yg jadi miliknya,apakah kita harus bertanya kenapa diambil?itu sudah rencana Allah...dan saya bersyukur dikasih kesempatan mengandung malaikat syurga ini dalam rahimku

0
13K
119
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.