Hari itu jam 10 pagi, ane sudah duduk manis di dalam kelas untuk mengikuti mata kuliah. Kebetulan mata kuliah kali ini sangat menarik dan dosennya pun juga ramah dan bisa menjelaskan teori yang mudah dimengerti oleh mahasiswa.
Sedang asyik-asyiknya mendengar penjelasan dosen, pikiran ane terbelah karena bisik-bisik (bisa dibilang keributan) antara dua orang yang sedang duduk tepat di belakang kursi ane. Tanpa memperhatikan dosen sama sekali, mereka berdua sibuk membahas hal-hal tidak penting yang bisa dibahas diluar jam kuliah, tidak dibahas sama sekali pun tidak ada bedanya.
suara-suara percakapan lain pun satu demi satu muncul dan benar-menar merusak konsenterasi ane
Alhasil terganggulah proses transfer ilmu yang terjadi pada mata kuliah itu dan mata kuliah berikutnya. (Asal bukan dosen killer, mereka tetap saja berisik)

Jam 3 akhirnya kuliah selesai untuk hari ini, dan hanya sedikit ilmu yang ane dapat karena bisik-bisik para mahasiswi dengan bahasan mereka yang tidak penting. Setelah menghisap beberapa batang rokok dan menyeruput habis segelas kopi panas, ane bergegas pulang. Kebetulan jalan ane pulang melewati parkiran motor di belakang kampus. Hanya ada satu jalan sempit untuk menuju pintu gerbang dan kiri-kanan ane adalah tumpukan motor para mahasiswa.
Dan, kesialan itu datang lagi, jalan sempit yang hanya bisa dilewati dua orang itu sudah "diduduki" sepasang mahluk indah bernama wanita yang tanpa memikirkan rasa lelah dan ingin pulang orang dibelakangnya, dengan santai mereka berjalan pelan sambil ngobrol cekikikan. jalan menuju gerbang yang harusnya bisa ditempuh 30 detik harus ditempuh memakan hampir 2 menit karena mahluk indah ini sayik sekali mengobrol dengan melambatkan speed mereka.

Kesialan tidak sampai di situ saja, ternyata setelah melewati gerbang dan terbebas dari rintangan tadi, ane masih harus melintasi Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) yang lagi-lagii hanya bisa dilintasi oleh dua orang dan juga sudah "dijajah" (lagi)
ingin rasanya menyanyikan lagu Berita kepada Kawan karya Ebiet G. Ade "Perjalanan ini, terasa sangat melelahkan...."



Rumah ane sudah tampak di depan mata, ingin rasanya segera masuk ke kamar, menghidupkan kipas angin dan segera tidur. Sampainya di depan pintu, sudah ada beberapa pasang sepatu ketsentah punya siapa. Ah masa bodoh, ane nyelonong aja masuk, soalnya udah ngantuk berat. Dan seperti tidak ada habis-habisnya, kesialan itu datang lagi, di ruang tv, tepat di samping kamar ane, ada segerombolan daun muda yang merupakan teman SMA adek ane yang lagi belajar kelompok, tepatnya ngomongin tentang boyband Korea

Tanpa mengindahkan beberapa pasang mata yang menoleh ke ane (mungkin naksir ), ane langsung bergegas ke kamar dan mencoba tidur. Tapi entah kenapa mata ini tidak mau terpejam mendengar disebutnya nama-nama aneh dari ruang sebelah. "eh eh.. si taucheuk manis banget.. bla.. bla.. bla.."

Mungkin ini waktunya untuk jalan-jalan sebentar menyegarkan pikiran. ane ambiil jaket dan kunci motor lalu keluar lagi, adek ane sempet nanyain ane mau kemana dan nitip martabak telor buat temennya, nitip tapi pake duit ane

Di jalan yang memang berisik, ane sudah tidak peduli lagi dengan kejadian-kejadian tadi, tapi pas ane melewat jalan yang cukup sepi, ada sebuah kejadian menarik yang mungkin sudah biasa. dua orang wanita, dengan dua motor matic, berjalan berpapasan di tengah jalan, pelan, sambil ngobrol

Apakah wanita kekurangan waktu buat ngobrol?
apakah 24 jam sehari tidak cukup?
sadarkah mereka (oknum) kalau yang mereka lakukan itu sangat mengganggu orang lain?
mbok yah dikurangin dikit lah ngobrolnya, ngobrol sih boleh aja, tapi lihat tempat dan situasi juga, sampai dower juga peduli amat lah

mungkin ini aja unek-unek ane tentang wanita dan kebiasaan buruk yang sering mengganggu ane. Tidak bermaksud menggeneralisir, banyak juga kok wanita yang menjaga sikapnya dan bicara secukupnya, dan wanita seperti itu sungguh sangat menawan di mata laki-laki