Jakarta, POL
KAMPANYE kondom gratis oleh Menteri Kesehatan untuk rangka penanggulangan penyakit HIV/AIDS dikecam Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin.

Din menganggap kebijakan tersebut merupakan kebijakan yang tidak bijak, karena kampanye kondom gratis hanya terjadi di Indonesia. Sementara di negara liberal seperti Amerika dan Eropa tidak terjadi kampanye kondom gratis.

“Saya tidak melihat argumen yang kuat. Di negara liberal sekalipun selain di apotik dan tempat tertentu penjualan kondom dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Tidak ada yang mengkampanyekan,” ujar Din yang kami tulis (4/12/2013).

Menurut Din, kampanye kondom gratis bukan solusi untuk penanggulangan HIV/AIDS, tetapi justru mengkampanyekan seks bebas.

“Bukan demikian caranya untuk menghindari penyakit kelamin dan HIV/AIDS. Seharusnya dengan cara tidak memberi kesempatan pada pergaulan bebas, seks bebas. Bukan mengatasinya dengan kampanye itu,” tandasnya.

Ia menegaskan, jika kebijakan ini diteruskan akan merusak moral bangsa. Sebab dengan membagi-bagikan kondom gratis membuat orang yang tidak melakukan akhirnya mau mencoba-coba melakukannya.

Pemerintah diharapkan terketuk hatinya untuk berpikir jernih dengan tidak mempromosikan kondom secara terbuka. Jangan membuat kebijakan yang justru akan menambah masalah baru.

“Pemerintah jangan merusak tatanan bangsa yang sudah ada. Ini membangun tetapi menjebol disisi lain,” pungkasnya. POL

- See more at: http://dunia-islam.pelitaonline.com/...s#.Up8ntNIW0wY