Kembali terbukti.... pemerintah bisa membuat aturan... tapi tidak bisa menerapkan dilapangan dengan baik......
Beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum yang ditunjuk sebagai tempat pemasangan Radio Frequency Identification (RFID) memilih untuk tidak melayani pemasangan, Selasa 3 Desember 2013. Salah satunya di SPBU nomor 34-11507 di Jalan Arteri Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Untuk diketahui, pemerintah mewajibkan para pemilik kendaraan pribadi memasang RFID di mulut tangki bensin guna menekan penggunaan bahan bakar minyak bersubsidi. Perangkat RFID itu berfungsi untuk mencatat indentitas kendaraan dan merekam volume pembelian di setiap transaksi.
Namun pom bensin di Arteri Kelapa Dua itu tak lagi melayani pemasangan RFID karena antrean pelanggan yang hendak memasang RFID justru membuat penjualan bensin di SPBU itu turun. Antrean RFID kerap terjadi karena petugas yang memasang alat itu hanya satu orang.
Oleh sebab itu SPBU tersebut meminta para pelanggannya untuk memasang RFID lewat internet di situs [url=http://www.smpbbm.com.]www.smpbbm.com.[/url] “Daftar bisa lewat internet. Nanti registrasi, kemudian dapat nomor. Pasangnya di SPBU mana dan kapan waktunya nanti ada di situ,” kata penanggung jawab SPBU 34-11507, Aris Wibowo kepada VIVAnews.
“Kalau sebelumnya sudah daftar lewat website, dia kan pasti tahu harus datang kapan dan ke mana,” ujar Aris. Dengan demikian pom bensin yang ia kelola tidak lagi dipadati antrean pemasang RFID yang ujung-ujungnya membuat omzet penjualan bensin turun.
Konsumen mengeluh
Salah satu konsumen yang akan memasang RFID, Thio Sengkian, mengatakan seharusnya mereka yang hendak memasang RFID tidak perlu mendaftar. Lebih baik jika setelah mengisi bahan bakar, langsung saja RFID sekalian dipasang. “Kalau harus daftar dulu kan lama. Terus harus cari-cari dulu SPBU yang melayani pemasangan RFID. Kalau misalnya setelah isi bensin langsung pasang kan praktis,” kata dia.
Pria berumur 50 tahun itu mengatakan, dia sesungguhnya sudah mendaftar pemasangan RFID di SPBU 34-11507 sejak tanggal 27 November. Tetapi sudah beberapa kali dia datang ke situ, masih juga tidak kebagian. Padahal Thio sudah mengantre sekitar dua jam
“Saya Minggu kemarin sudah antre tapi tidak kebagian juga. Terus saya putar-putar di lima SPBU, juga tidak ada yang melayani pemasangan. Sekalinya ada, antre lama. Saya inginnya pasang RFID di SPBU dekat rumah saja,” ujar Thio.
Menurut Thio,
selain tidak semua SPBU bisa melayani pemasangan RFID, pemerintah pun tidak menyosialisasikan pemasangan RFID secara jelas, misalnya manfaat RFID untuk apa.“Saya juga tahu RFID ini dari teman. Tadinya saya takut pasang RFID ini. Tapi ketika sudah dijelaskan teman, saya pilih pasang saja,” kata dia.
Sumber