Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kemalmahendraAvatar border
TS
kemalmahendra
Jokowi dan Risma Menjadi Bintang
Guru Besar Universitas Indonesia sepanjang pekan lalu mencoba mendengar pandangan dari orang-orang yang dianggap pantas menjadi Pemimpin Indonesia pada tahun 2014 mendatang. Kita menghargai inisiatif yang dilakukan lembaga yang jauh dari kepentingan politik praktis, tetapi sungguh-sungguh ingin mencari pemimpin yang dianggap dibutuhkan oleh Indonesia.

Dengan memberi tempat kepada semua pemimpin yang selama ini disebut menjadi calon presiden, maka kita tahu masing-masing pandangan dari para calon pemimpin bangsa. Tentu kita akan dalami lagi kelak pemahamannya tentang persoalan Indonesia. Namun setidaknya kita mulai mengetahui karakter para calon presiden itu.

Dari begitu banyak calon presiden yang diundang, ada dua yang menarik perhatian. Pertama adalah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang dari berbagai polling dinilai paling kuat menjadi Presiden periode 2014-2019. Satu lagi yang menerobos masuk ke dalam jajaran elite yaitu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Nama terakhir ini menjadi perhatian karena gaya kepemimpinannya yang apa adanya. Ia tidak memedulikan citra pribadinya dan sepanjang demi kepentingan masyarakat, ia mau melakukan hal yang perlu ia kerjakan.

Risma memang bekerja untuk masyarakat Surabaya. Ia menjadi ibu bagi warganya yang sedang kesusahan. Ia berikan kasih sayang kepada warga yang sedang kehilangan harapan untuk menemukan kembali dirinya.

Bukan hanya manusia yang menjadi perhatian, tetapi juga lingkungan tempat warga melakukan interaksi sosial. Surabaya bukan hanya dibuat menjadi kota yang bersih agar menyenangkan, tetapi dibangun taman-taman kota agar mempunyai jiwa.

Sebagai mantan Kepala Dinas Pertamanan, Risma tahu caranya membuat taman indah yang menyenangkan itu. Tidak usah heran apabila Taman Wungkul di kotanya terpilih sebagai taman terbaik di Asia menurut penilaian Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Menurut Risma, Surabaya menjadi tumpuan kota-kota lain di Jawa Timur. Namun Surabaya tidak mungkin melakukan sendirian. Surabaya membutuhkan kerja sama dengan daerah sekitar agar beban bisa dibagi bekerja bersama dan dengan kerja sama itu kemajuan bisa dirasakan oleh semuanya.

Risma mengatakan bahwa dirinya tidak sedang mengincar jabatan sebagai presiden. Ia mau untuk memenuhi undangan Guru Besar UI untuk berbagi pengalaman bagaimana membangun kota dan sekaligus membangun masyarakat Surabaya agar menjadi masyarakat yang bisa hidup dengan lebih baik.

Kesederhanaan Risma merupakan kekuatannya. Banyak orang yang jatuh hati kepada gaya kepemimpinan Risman karena jarang kita menemukan pemimpin yang sungguh-sungguh bekerja untuk masyarakatnya. Indonesia membutuhkan pemimpin yang tidak penuh dengan kepura-puraan, karena banyak masalah yang membutuhkan penyelesaian.

Seperti halnya Risma, Jokowi juga dilihat sebagai pemimpin yang seperti itu. Sikapnya yang apa adanya membuat orang tidak perlu banyak mengartikannya. Ia datang untuk mendengar masalah yang dihadapi warganya dan kemudian memecahkan masalah tersebut.

Memang kebijakan yang diambil tidak sekali jadi bisa mengurai masalah. Bahkan bukan mustahil kebijakan yang dilakukan tidak bisa memecahkan masalah. Tetapi setidaknya ia sudah mencoba melakukan daripada hanya sekadar berwacana.

Kelemahan dari era reformasi, semua hanya sekadar ramai dibicarakan. Demokrasi yang kita kembangkan lebih banyak demokrasi wacana atau talking democracy. Padahal seharusnya yang dijalankan adalah demokrasi yang bekerja, working democracy.

Jokowi diandalkan untuk bisa mengubah gaya kepemimpinan yang sekadar penuh dengan pencitraan. Hanya saja masalahnya Jokowi tergantung kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang menjadi partainya. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri belum juga memutuskan siapa yang akan diusung partainya sebagai calon presiden.

Hanya saja keakrabannya dengan Jokowi semakin erat. Jokowi pun sangat pandai untuk menempatkan dirinya di depan ketua umum partainya. Megawati terus memuji gaya kepemimpinan anak buahnya yang dekat dengan rakyat dan berani untuk mengambil keputusan.

Waktu terus berjalan dan kita harus menentukan pemimpin baru Indonesia ke depan. Cepat atau lambat pemimpin itu akan tiba. Nama-nama itu semakin mengerucut. Satu yang tidak perlu kita takutkan, kita memiliki pemimpin yang lebih tulus dan tahu bagaimana bekerja untuk kepentingan rakyat banyak.
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
3.4K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.