Bahan2 yang digunakan
1. Bahan bakar Air
2. Kaleng Aluminium bekas.
3. Soda api

Tahap Experiment
1. Kaleng Aluminium digunting jadi serpihan kecil dan dimasukkan kedalam tabung khusus
2. Kemudian Soda api dicampur dengan air dan dikocok hingga Merata
3. Smua bahan ini di campur dalam tabung (Reaktor), untuk menghasilkan reaksi dan oksidasi yang menghasilkan gas hydrogen.
4. Has Hidrogen selanjutnya dihubungkan menggunakan selang yang dipasang ke kompor.
5. Sedangkan besar kecilnya api bias diatur dari keran yang dipasang di selang antara tabung reaktor dan kompor.

Selama ini Gas hydrogen dikenal sebagai salah satu bahan bakar untuk pesawat luar angkasa. Namun penemuan para siswa ini menunjukkan gas tersebut bias dimanfaatkan untuk kebutuhan memasak sehari-hari.

Diikutkan Dalam Lomba Karya Ilmiah Remaja Tingkat Nasional

TASIKMALAYA, (KP).-
Madrasah Tsanawiyah Persis Cem­paka Warna, Kecamatan Cihi­deung, Kota Tasikmalaya, mengembangkan kompor alternatif berbahan bakar non-elpiji. Tak tanggung-tanggung, bahan bakar yang digunakan merupakan musuhnya api yakni air.
Di bawah bimbingan guru ekstra­kurikuler Matematika dan Ilmu Pe­nge­tahuan Alam, Heru Pamungkas, para siswa mampu mengubah air yang diberi campuran senyawa kimia menjadi bahan bakar.
“Air ini dicampur dengan soda api dan limbah kaleng minuman ringan atau limbah berbahan alumunium dalam satu wadah tertutup. Setelah itu bereaksi dan menghasilkan gas. Gas tersebut kami tampung dan dialirkan melalui sebuah pipa yang ber­fungsi sebagai regulator seder­hana, kemudian disulut mengguna­kan korek api dan keluarlah api pu­tih,” kata Heru.
Menerut penemu gas dari sampah plastik, asal Tamansari Kota Tasik­ma­laya itu, kompor tersebut akan dilombakan sebagai karya ilmiah pada Lomba Penelitian Ilmiah Re­ma­ja Tingkat Nasional, akhir Sep­tem­ber 2013 nanti. Selama dua bulan terakhir, percobaan demi percobaan dilakukan untuk menemukan formula terbaik. “Memang masih ada yang perlu kami perbaiki rancangannya dan ada hal yang harus disempurnakan lagi. Makanya peralatannya juga masih sederhana. Hanya berba-han da­sar paralon, toples, regulator se­derhana dari botol bekas air mine­ral,” katanya.
Ide bahan bakar alternatif ini, kata dia, diharapkan dapat bermanfaat sebagai energi alternatif dan penerapan teknologi tepat guna. Masyarakat pun bisa melakukan percobaan ter­se­but karena harga bahan baku rela­tif murah, nilai kalor cukup tinggi, dan bahan bakar melimpah.
“Dengan demikian, kita tidak akan ketergantungan terhadap keterbatasan suplai bahan bakar minyak maupun kelangkaan elpiji,” ujarnya.
Pihaknya berharap teknologi tepat guna ini dapat digunakan ma­syara­kat luas. Walaupun begitu, ma­sih ba­nyak penyempurnaan yang ha­rus dil­a­kukan agar bisa aman dan ter­uji fung­sinya. “Untuk dikembang­kan lebih luas, kami harus melaku­kan se­rangkaian uji coba hingga me­ngukur ketahanan kompor air ini. Apalagi masih kalangan pelajar yang melaku­kannya, jadi belum ada perhitungan pasti berapa banyak air dan campuran kimia yang digunakan. Yang terpenting saat ini mereka bisa mengaplikasikannya,” katanya.
Sumber : http://www.kabar-priangan.com/news/detail/10392

Semoga Bahan bakar ini bisa dikembangkan dan lebih disempurnakan lagi, untuk kemudian di produksi dalam level besar, sehingga bisa bermanfaat untuk kehidupan masyarakat.

Semoga Thread ane bermanfaat..