- Beranda
- Berita dan Politik
[Selamat] Masuk Candi Borobudur kini menggunakan e-ticketing
...
TS
bubs
[Selamat] Masuk Candi Borobudur kini menggunakan e-ticketing
Quote:
Original Posted By >
Magelang (ANTARA News) - PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko menerapkan sistem baru dalam penjualan tiket masuk objek Candi Borobudur dengan
Electronic Ticketing untuk mempermudah wisatawan dan juga mencegah kebocoran tiket.
"Sistem E-Ticketing bertujuan merombak sistem konvensional yang ada selama ini.
Inovasi ini akan mempermudah pelayanan terhadap calon pengunjung. Mereka bisa memesan tiket secara online," kata Dirut PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko Ricky SP Siahaan, di Magelang,
Minggu.
Ia mengatakan hal tersebut usai pembukaan uji coba E-Ticketing di kompleks Candi Borobudur.
Menurut dia, sistem tersebut tidak jauh
berbeda dengan sistem lama, hanya saja dengan sistem ini semua hasil penjualan tiket secara otomatis langsung masuk ke rekening PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan
dan Ratu Boko di BRI sehingga tidak akan ada kebocoran tiket.
Ia menuturkan, berbagai persiapan untuk penerapan sistem tersebut, antara lain pembangunan maingate gedung pelayanan penjualan tiket masuk Candi Borobudur, menambah fasilitas kursi taman yang akan
ditempatkan di sejumlah lokasi hingga
mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional di bidangnya.
"Harapan kami, dengan E-Ticketing ini bisa memberi manfaat kemudahan bagi wisatawan sehingga mereka merasa lebih nyaman saat berkunjung ke Candi Borobudur," katanya.
Ia mengatakan, fokus terpenting bagi
manajemen adalah kenyamanan terbaik
bagi wisatawan.
Rencananya, komplek Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) akan dibangun taman bunga yang disesuaikan dengan filosofi dari
candi Budha terbesar di dunia itu.
Kepala Unit TWCB, Bambang Irianto, mengatakan, pada akhir tahun 2013
ditargetkan jumlah penguniung Candi
Borobudur mencapai 150.000 orang,
baik wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Ia mengatakan, mulai Januari 2014
seluruh loket tiket masuk akan diberlakukan
E-Ticketing. Tidak ada lagi penjualan secara manual. Pengunjung bisa membayar tiket
dengan cara tunai atau dengan kartu kredit.
"Setiap pengunjung akan diberi kartu khusus, yang digunakan untuk membuka pintu masuk menuju Candi Borobudur. Jadi tidak ada lagi
karcis yang disobek," katanya.
Magelang (ANTARA News) - PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko menerapkan sistem baru dalam penjualan tiket masuk objek Candi Borobudur dengan
Electronic Ticketing untuk mempermudah wisatawan dan juga mencegah kebocoran tiket.
"Sistem E-Ticketing bertujuan merombak sistem konvensional yang ada selama ini.
Inovasi ini akan mempermudah pelayanan terhadap calon pengunjung. Mereka bisa memesan tiket secara online," kata Dirut PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko Ricky SP Siahaan, di Magelang,
Minggu.
Ia mengatakan hal tersebut usai pembukaan uji coba E-Ticketing di kompleks Candi Borobudur.
Menurut dia, sistem tersebut tidak jauh
berbeda dengan sistem lama, hanya saja dengan sistem ini semua hasil penjualan tiket secara otomatis langsung masuk ke rekening PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan
dan Ratu Boko di BRI sehingga tidak akan ada kebocoran tiket.
Ia menuturkan, berbagai persiapan untuk penerapan sistem tersebut, antara lain pembangunan maingate gedung pelayanan penjualan tiket masuk Candi Borobudur, menambah fasilitas kursi taman yang akan
ditempatkan di sejumlah lokasi hingga
mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional di bidangnya.
"Harapan kami, dengan E-Ticketing ini bisa memberi manfaat kemudahan bagi wisatawan sehingga mereka merasa lebih nyaman saat berkunjung ke Candi Borobudur," katanya.
Ia mengatakan, fokus terpenting bagi
manajemen adalah kenyamanan terbaik
bagi wisatawan.
Rencananya, komplek Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) akan dibangun taman bunga yang disesuaikan dengan filosofi dari
candi Budha terbesar di dunia itu.
Kepala Unit TWCB, Bambang Irianto, mengatakan, pada akhir tahun 2013
ditargetkan jumlah penguniung Candi
Borobudur mencapai 150.000 orang,
baik wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Ia mengatakan, mulai Januari 2014
seluruh loket tiket masuk akan diberlakukan
E-Ticketing. Tidak ada lagi penjualan secara manual. Pengunjung bisa membayar tiket
dengan cara tunai atau dengan kartu kredit.
"Setiap pengunjung akan diberi kartu khusus, yang digunakan untuk membuka pintu masuk menuju Candi Borobudur. Jadi tidak ada lagi
karcis yang disobek," katanya.
sumur
Update Terbaru
"Wisatawan Di Upayakan Betah Di Borobudur"
Quote:
Original Posted By >
Jakarta (ANTARA News) - Turis asing yang berkunjung ke tempat wisata di Indonesia,modalnya Borobudur, kerap punya pengalaman mengesalkan karena bertemu penduduk setempat yang menjual pernak-pernik dengan cara memaksa.
Hal itu terjadi karena masyarakat sekitar objek wisata tidak merasakan dampak positif secara ekonomi, ujar Kepala Unit Kebudayaan UNESCO Office Jakarta Masanori Nagaoka dalam seminar internasional Pekan Produk Kreatif Indonesia 2013, Sabtu.
"Turis tidak banyak mengunjungi area sekitar Borobudur sehingga masyarakat setempat tidak banyak mendapat manfaat ekonomi," paparnya.
Dari data UNESCO tahun lalu, ada tiga juta turis mengunjungi Borobudur dalam setahun. Namun, 80 persen dari mereka tidak tahu apapun soal kawasan sekitar Borobudur.
Pasalnya, sebagian besar pengunjung Borobudurmemang hanya mampir. sejenak. Kebanyakan menghabiskan waktu dalam waktu singkat, satu hingga tiga jam. Setelahnya, mereka biasa bertolak ke daerah Yogyakarta. Hanya dua persen yang memilih untuk menyusuri tempat sekitar Borobudur.
Dia menjelaskan, potensi kekayaan budaya dan alam di sekitar Borobudur sebaiknya digarap dengan baik agar masyarakat lokal sejahtera.
"45 persen penduduk sekitar mendapat penghasilan Rp500.000--Rp1 juta per bulan, bahkan 33 persen berpenghasilan di bawah Rp500.000 per bulan," kata dia.Bila hal tersebut dibiarkan, ada kemungkinan masa depan pariwisata Borobudur menjadi suram.
"Karena akan terjadi siklus berulang, masyarakat memperlakukan turis dengan
cara tidak menyenangkan seperti jualan paksa, bila dibeli ternyata barangnya tidak berkualitas, turis akan berpikiran negatif
dan reputasi Borobudur menurun, berujung lagi pada berkurangnya pendapatan masyarakat," jelasnya.
Proyek pengembangan yang dapat dilakukan antara lain mengembangkan industri keramik yang sudah ada, mengolah kekayaan
buah-buahan menjadi produk lain seperti
selai, serta membuat galeri berisi produk
lokal di Karanganyar yang dapat ditempuh dengan transportasi berupa andong atau sepeda.
Jakarta (ANTARA News) - Turis asing yang berkunjung ke tempat wisata di Indonesia,modalnya Borobudur, kerap punya pengalaman mengesalkan karena bertemu penduduk setempat yang menjual pernak-pernik dengan cara memaksa.
Hal itu terjadi karena masyarakat sekitar objek wisata tidak merasakan dampak positif secara ekonomi, ujar Kepala Unit Kebudayaan UNESCO Office Jakarta Masanori Nagaoka dalam seminar internasional Pekan Produk Kreatif Indonesia 2013, Sabtu.
"Turis tidak banyak mengunjungi area sekitar Borobudur sehingga masyarakat setempat tidak banyak mendapat manfaat ekonomi," paparnya.
Dari data UNESCO tahun lalu, ada tiga juta turis mengunjungi Borobudur dalam setahun. Namun, 80 persen dari mereka tidak tahu apapun soal kawasan sekitar Borobudur.
Pasalnya, sebagian besar pengunjung Borobudurmemang hanya mampir. sejenak. Kebanyakan menghabiskan waktu dalam waktu singkat, satu hingga tiga jam. Setelahnya, mereka biasa bertolak ke daerah Yogyakarta. Hanya dua persen yang memilih untuk menyusuri tempat sekitar Borobudur.
Dia menjelaskan, potensi kekayaan budaya dan alam di sekitar Borobudur sebaiknya digarap dengan baik agar masyarakat lokal sejahtera.
"45 persen penduduk sekitar mendapat penghasilan Rp500.000--Rp1 juta per bulan, bahkan 33 persen berpenghasilan di bawah Rp500.000 per bulan," kata dia.Bila hal tersebut dibiarkan, ada kemungkinan masa depan pariwisata Borobudur menjadi suram.
"Karena akan terjadi siklus berulang, masyarakat memperlakukan turis dengan
cara tidak menyenangkan seperti jualan paksa, bila dibeli ternyata barangnya tidak berkualitas, turis akan berpikiran negatif
dan reputasi Borobudur menurun, berujung lagi pada berkurangnya pendapatan masyarakat," jelasnya.
Proyek pengembangan yang dapat dilakukan antara lain mengembangkan industri keramik yang sudah ada, mengolah kekayaan
buah-buahan menjadi produk lain seperti
selai, serta membuat galeri berisi produk
lokal di Karanganyar yang dapat ditempuh dengan transportasi berupa andong atau sepeda.
sumur
"Semoga semakin Profesional dan nyaman Tempat wisata Borobudur.Makin di kenal wisatawan dunia"
Diubah oleh bubs 01-12-2013 11:54
0
2.2K
Kutip
16
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
678.4KThread•47.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya