Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

defiwillyAvatar border
TS
defiwilly
Tradisi kimpoi Culik Suku Sasak, Lombok
Bagi banyak orang, kalau mendengar kata ‘menculik’ pasti kedengarannya negatif, apalagi kalo sudah menyangkut soal pernikahan, aduh.. itu bisa jadi hal yang dianggap paling kriminal. kimpoi lari saja di Indonesia masih jadi hal yang tidak baik, apalagi kimpoi culik. Tapi hal ini akan menjadi hal yang istimewa kalau anda bertandang ke Lombok mengujungi suku Sasak.

Tradisi Kawin Culik Suku Sasak, Lombok


Ya, benar sekali, kimpoi culik. Bagi suku Sasak, kimpoi culik merupakan hal yang penting untuk membuktikan kejantanan seorang pria, bahkan bagi pria yang melamar gadis pujaannya dengan cara ‘yang umum’ bagi orang Indonesia, hal itu merupakan hal yang tidak sopan.

Tradisi yang dilakukan oleh suku Sasak menjelang pernikahan ini dilakukan oleh calon mempelai dari pengantin pria. Sang pria harus menculik pasangannya secara diam-diam pada malam hari dan dibawa ke rumah sang penculik selama tiga hari atau lebih, dan orang tua si gadis tidak boleh mengetahuinya. Bila si gadis menghilang dan tidak ada kabarnya selama sehari semalam, maka si gadis dianggap telah menikah.

Pemuda Sasak yang melakukan tradisi ini disebut ‘teruna’. Untuk melakukan tradisi ini, sang pemuda membutuhkan perjuangan yang cukup keras, karena jika hal ini gagal dilakukan, pernikahan tidak akan terlaksana dan akan menjadi aib bagi pihak keluarga si penculik. Saat ‘penculikan’ dilakukan, sang penculik harus membawa kerabat atau temannya untuk mengecoh keluarga si gadis agar aksinya ini tidak kelihatan, jika aksinya ini terlanjur terlihat, maka akan dikenai denda oleh keluarga si gadis.

Untuk melakukan ini tentu juga ada aturan tersendiri, tidak sembarang gadis bisa dilibatkan dalam tradisi ini. Salah syarat mutlak tradisi kimpoi culik adalah si gadis telah berumur 16 tahun. Setelah beberapa malam diclik, keluarga si gadis akan mengirimkan utusan untuk memberitahukan kepada keluarga pihak gadis bahwa anaknya telah diculik. Proses pemberitahuan ini sendiri disebut ‘nyelabar’. Jika pihak keluarga wanita menerima alasan anaknya diculik untuk dinikahi, maka keluarga pihak wanita akan meminta sejumlah uang tebusan seperti mas kimpoi atau mahar. Bila sepakat, kaki pengantin pria akan dibasuh dengan air sirup atau kelapa. Bila menolak, air tajin lah yang digunakan untuk membasuh.

Jika persyaratan telah dipenuhi oleh sang penculik, maka prosesi pernikahan akan dilaksanakan. Pernikahan akan dilakukan di atas Berugak (Bale-bale) dan dikelilingi oleh kerumunan orang. Iringan musik tradisional Lombok seperti Gendang Beleq pun akan mengiringi prosesi pernikahan ala suku Sasak ini. Iringan music pun akan terus ditabuh hingga sampai ke rumah pengantin wanita. Pengiring akan berdansa bahagia dan disambut meriah oleh keluaga pengantin wanita lengkap dengan jamuan-jamuan tradisional suku Sasak.






0
3.2K
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Lounge Pictures
Lounge PicturesKASKUS Official
69KThread11.2KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.