Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

best10Avatar border
TS
best10
(Share) Pro dan Kontra dr. Ayu
Dalam beberapa hari ini ramai pemberitaan tentang hal tersebut. Dari kedua belah pihak (ortu siska dan IDI) saling berbantahan dan saling mengemukakan pendapat untuk mencari kebenaran. Pada kaskus juga membahas hal tersebut.
Opini sya mengenai hal tersebut adalah sebagai berikut :
Bahwa sebenarnya kedua belah pihak adalah sama dan tidak ada yang benar dan salah baik dari sisi hukum atau pelayanan yang diberikan. Mengapa saya bisa berpendapat demikian? Dari beberapa pengalaman yang sya peroleh baik mendapingi keluarga, kerabat atau bahkan istri saya sendiri berhubungan dengan rumah sakit, yang dalam hal ini pasti berhubungan dengan dokter, yang menjadi permasalahan adalah hal komunikasi yang tidak berjalan dengan baik.
1. Dari Pihak RS/ Dokter
Dalam hal pelayanan yang diberikan sya rasa sudah pasti sesuai dengan SOP yang diberikan. Hal apa yang harus dilakukan, bagaimana tindakan tersebut dilakukan pasti sudah berjalan sebagaimana mestinya, dan sya rasa proses penanganan, pemeriksaan dan tindakan yang diambil pasti tindakan yang terbaik, namun ITU TENTU MEMBUTUHKAN WAKTU dan tidak dapat dilakukan secara serambangan atau gegabah karena yang dipertaruhkan adalah nyawa orang.
Dalam setiap tindakan yang diambil oleh RS/ Dokter tentu pasti ada resiko, berhasil/ selamat atau gagal/ pasien meninggal dunia.
2. Dari Keluarga
Sebagaimana yang kita ketahui sebagai pihak yang berhubungan dekat dengan psien, keluarga tentu sangat merasa cemas dengan kondisi yang ada dan SANGAT-SANGAT INGIN MENDAPAT PELAYANAN secepatnya dan TINDAKAN NYATA dari pihak RS/ Dokter.
sebagaian besar dari kita, terutama sya, masih banyak yang belom mengetahui secara pasti berapa lama suatu proses dari memeriksa, mendiagnosis hingga pengambilan tindakan yang dilakukan oleh pihak RS/ dokter. Dalam keadaan cemas dan panik, waktu yang hanya SATU MENIT dapat terasa sangat lama. Pada sisi lain kita sebagai keluarga dari pasien juga tidak ingin ada tindakan gegabah yang diambil oleh RS/ Dokter yang mengakibatkan hal fatal dialami oleh pasien.

====ambil nafas sejenak===== dan kita renungkan kedua point diatas====

Sebagaimana tulisan awal, bahwa yang terjadi adalah kurangnya komunikasi.
Penjelasan
RS/ Dokter membutuhkan waktu untuk sampai pada tahap pengambilan tindakan. Keluarga pasien beranggapan bahwa RS/ dokter sangat lamban dalam mengambil tindakan. Dari kedua kalimat tersebut terlihat bahwa ada komunikasi yang hilang dari kedua belah pihak.
Kenapa?
RS/ Dokter sangat jarang melakukan komunikasi terhadap keluarga pasien tahapan tindakan yang telah mereka lakukan, dalam beberapa kasus, dokter keluar masuk ruang perawat tanpa, sangat sedikit, memberikan penjelasan mengenai kondisi pasien yang terkini.
Keluarga pasien sangat jarang menanyakan kondisi pasien karena takut DIANGGAP MENGANGGU kinerja dalam penanganan pasien.
Hilangnya komunikasi tersebut sering memunculkan mis komunikasi karena kedua belah pihak merasa telah bekerja dan melakukan tindakan sesuai dengan SOP yang harus dilakukan. Kedua belah pihak merasa BAHWA PIHAK LAINNYA MENGERTI dan MEMAHAMI tindakan yang sedang berjalan.

Mungkin ada agan/ sista yang bertanya, Dokter memberikan penjelasan yang rumit (menggunakan istilah medis) dalam menjelaskan kondisi pasien... Betul, itu juga yang saya alami. Sekedar saran kepada RS/ Dokter, dalam memberikan penjelasan sebaiknya dengan bahasa yang sederhana, karena yang dibutuhkan keluarga pasien adalah penjelasan singkat dan mudah mereka mengerti.
MISALNYA...dalam kondisi pasien mengalam bengkak karena disebabkan bla...bla... (dokter menerangkan dalam bahasa medis yang panjang dan rumit)
apakah tidak sebaiknya menerangkan kepada keluarga pasien bahwa kondisi terakhir adalah pembengkakan di lengan dan sedang diusahakan untuk menghilangkan pembengkakan tersebut.
Dari pengalaman, penjelasan yang simple tersebut keluarga pasien mengerti dan paham kondisi terakhir bahwa sedang diusahakan untuk menghilangkan pembengkakan. dan keluarga paham bahwa pasien sedang dan masih dalam penanganan.

dalam kasus dr. Ayu, sya membaca bahwa dalam melakukan tindakan operasi sebelum tidak ada tandatangan dari keluarga pasien... Lag-lagi berdasarkan pengalaman, tindakan operasi yang dilakukan, dalam keadaan darurat dan memaksa untuk sesegera diambil tindakan dan Dokter berasumsi bahwa HARUS dilakukan untuk menyelamatkan nyawa, maka persetujuan keluarga DAPAT DILAKUKAN SETELAH TINDAKAN, CMIIW, jika tidak salah itu juga diatur dalam UU.

Saya tidak membela keluarga Almah Fransiska atau membela dr. Ayu. namun dari pengalaman dan sedikit pengetahuan yang ada itu yang dapat sya share pada Forum kita tercinta, KASKUS.

Namun apakah kita tidak sebaiknya berpikir positif, jika seluruh tindakan yang diambil oleh dokter adalah bertujuan untuk menyelamatkan pasien, namun jika terjadi kegagalan itu adalah suatu resiko, bukankah lebih baik gagal karena pernah mencoba dari pada tidak ada kegagalan karena tidak ada tindakan? Selain itu jika seluruh kegagalan dalam tindakan yang di lakukan oleh Dokter harus dibawa ke ranah hukum dan berujung terhadap hukuman penjara, saya takut tidak ada lagi dokter yang mau tindakan medik karena penjara sudah menunggu jika kegagalan.

Bagi keluarga Almah Fransiska, dengan membawa Siska ke RS dan ditangani oleh dokter, apakah tidak berarti bahwa anda sekeluarga sudah percaya dan menyerahkan seluruh tindakan penanganan kepada RS/ dokter? jika terjadi kegagalan itu adalah suatu resiko yang harus diterima. Secara pribadi sya mengucapkan turut berduka cita atas kejadian tersebut.

Sebagai penutup, alangkah baiknya jika tidak saja suatu kegagalan yang diekspos oleh media, tolong beritakan juga perjuangan dokter di daerah terpencil dengan segala keterbatasan namun dengan dedikasi yang dimiliki mereka tetap melayani masyarakat...
Sekolah dokter itu mahal, dan sebagian besar dokter adalah dari keluarga mampu, namun mereka mau berkorban ditempatkan didaerah terpencil dan meninggalkan semua fasilitas yang mereka miliki, dengan alasan apapun.

Maaf TS bukan dari keluarga dokter, hanya mencoba untuk memberikan opini atas peristiwa yang sedang marak, yang menyebabkan dokter mogok kerja sehingga pelayanan kepada masyarakat terganggu...
0
2.5K
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.