Liputan6.com, Lisbon : Tujuh menit sebelum pertandingan. Bocah tengil itu masih melakukan pemanasan. Mukanya serius. Ia bersiap jadi starter pada laga persahabatan Sporting Lisbon vs Manchester United, 7 Agustus 2003.

Seorang pemain senior Lisbon lalu mendekatinya. "Cristiano. Kalau kamu main bagus, mungkin mereka akan membelimu," kata pemain itu.

"Ah masa?... Mana mungkin!" jawab Ronaldo.

"Kamu coba saja," balas pemain tersebut.

Lama terdiam, Ronaldo lalu memasang satu target di kepalanya: Habis-habisan! Tak ada cara lain. Hanya ini yang bisa membuat Manajer MU, Sir Alex Ferguson, terkesan padanya.

Ia melangkah ke lapangan. Jantungnya berdetak kencang. Dak-duk dak-duk dak-duk.

Lawannya bukan klub sembarangan. Mereka adalah MU, klub terbesar di daratan Inggris dan Eropa.

Perasaan minder sedikit menganggunya. Ini normal. Di hadapannya berjejer bintang-bintang dunia. Mulai dari Fabian Barthez, Ryan Giggs, Rio Ferdinand sampai Ruud van Nistelrooy.



Peluit pertandingan dimulai. Ronaldo terus berlari kencang. Ia mengejar bola ke mana pun benda itu pergi. Agresif adalah kata yang cocok menggambarkannya.

Setelah unjuk gigi dengan beberapa dribel dan step-overs, ia akhirnya mendapat kesempatan pada menit 20. Pemuda 18 tahun itu melepas tembakan ke gawang Barthez. Namun, usahanya mampu diredam legenda Prancis itu.

Ronaldo yang saat itu menggunakan nomor punggung 28 tak patah semangat. Berkali-kali ia terus merepotkan pertahanan Setan Merah. Sadar akan kesempatannya yang terbatas, Ronaldo jadi banyak pamer di laga ini. Ia berkali-kali menunjukkan kemampuan tekniknya yang mirip pemain Brasil.

"Saat itu babak pertama. Ia tiba-tiba bergerak dari tengah dan memotong John O'Shea yang ada di posisi bek sayap. Dan saya pikir, 'Anak ini gila'. Hanya sedikit pemain yang mampu berlari dengan kecepatan luar biasa seperti itu," kenang Gary Neville yang saat itu menonton pertandingan dari rumah.

Dalam laga itu, Sporting menang 3-1. Ronaldo memang tak menyumbangkan gol atau assist. Namun, ia jadi pemain terbaik.

Peluit akhir dibunyikan. Fergie masuk ke lorong pemain. Tapi, ia tak kunjung menuju ruang ganti MU. Pria asal Skotlandia itu menunggu seseorang bernama Jorge Mendes, agen super dari Portugal.

Mendes datang tak sendirian. Ia bersama Ronaldo. Ketiganya pun berbicara sebentar. Mendes saat itu menerjemahkan komunikasi antara Ronaldo dan Fergie. Usai pembicaraan singkat, Fergie pulang ke Inggris bersama timnya.

Di dalam pesawat yang ada di kepalanya cuma Ronaldo. Gaya tengil sekaligus bakat emas anak itu tak bisa ia lupakan.

"Bos, kita harus beli dia," bujuk Ferdinand dan Nicky Butt kepada Fergie. MU memang saat itu sedang mencari pemain setelah penjualan David Beckham ke Real Madrid.

Dua hari kemudian, harga 12 juta poundsterling disepakati dan Ronaldo langsung terbang ke Manchester. "Itu adalah pertama kalinya saya naik pesawat. Dan saat itu saya sadar bahwa saya benar-benar jadi pesepakbola," kenang Ronaldo.



Lucunya, Ronaldo tak membawa apapun. Tak ada koper berisi pakaian atau apapun. Sebab, ia mendapat informasi bahwa MU akan meminjamkannya dulu selama setahun di Lisbon.

Namun, Fergie berpikiran lain. "Tak masalah. Besok kamu akan latihan pagi di sini dan sorenya balik ke Portugal mengambil barang-barangmu," kata Fergie. Delapan hari setelahnya, Ronaldo langsung tampil di hadapan 67 ribu fans Setan Merah di Old Trafford.

Lalu, bagaimana debut dan karier Ronaldo di MU? Ikuti terus Kisah CR7: Suksesor Beckham Yang Dikelilingi Wanita Seksi Dunia [3]. (Jnp)

UPDATE GAN KE 3 :

Kisah CR7: Suksesor Beckham yang Dikelilingi Wanita Seksi [3]



Liputan6.com, Manchester : Pertandingan memasuki menit ke-61. Cristiano Ronaldo muda bersiap menjalani debutnya bersama Manchester United, 17 Agustus 2003. Pemuda 18 tahun itu tampak sedikit tegang.

Ia mengenakan 'nomor keramat 7' yang sebelumnya dipakai David Beckham. Ia cuma punya waktu 29 menit untuk menunjukkan talentanya. MU saat itu unggul 1-0 atas Bolton Wanderers.

Sekitar 67 ribu fans di Old Trafford sudah menunggunya. Mereka masih penasaran dengan anak ini. "Siapa sebenarnya dia," mungkin itu kira-kira pertanyaan yang ada di benak pendukung Setan Merah.

Maklum, mereka masih kurang informasi soal Ronaldo. Proses transfernya dari Sporting Lisbon ke MU hanya memakan waktu seminggu. Pers juga masih kesulitan mencari informasi soal dirinya.

Yang ada di pikiran mereka hanyalah namanya aneh dan mirip legenda Brasil, Ronaldo Luis Nazario de Lima. Ronaldo lalu masuk ke lapangan dengan gayanya yang tengil. Bocah kurus itu memakai sepatu putih. Mungkin untuk menarik perhatian fans.

Rambutnya keriting warna hitam kecoklatan. Namun, ada beberapa helai yang diwarnai pirang. Lucu juga.



Baru beberapa menit di lapangan, ia langsung pamer. Beberapa kali Ronaldo mengeluarkan trik dan step-overs yang membuat pemain Bolton mati gaya.

Ia lalu mencoba mengeluarkan senjata utamanya, yakni kecepatan. Ia menerobos kotak penalti dan Kevin Nolan terpaksa menarik seragamnya yang berujung penalti untuk MU.

Di aksi keduanya, Ronaldo menyumbangkan assist untuk gol kedua Setan Merah yang dilesakkan Ryan Giggs. Ia melepas umpan tarik dari sisi kiri yang sukses diteruskan Giggs.

Hasil akhir pertandingan: 4-0 untuk kemenangan MU! Dan Ronaldo langsung terpilih sebagai man of the match.



Dari sana popularitas Ronaldo mulai terangkat. Pemberitaan soal dirinya tak pernah berhenti. Karena wajahnya yang lumayan tampan, banyak wanita seksi yang mulai tertarik padanya. Ronaldo memanfaatkan keadaan ini dengan mengencani mereka. Tak ada yang salah dengan itu. Ia cuma coba menikmati masa mudanya.

Meski dicap playboy, namun Ronaldo tak peduli. Yang penting kariernya bagus dan hidupnya bahagia. Selama enam tahun di Old Trafford (2003-2009), Ronaldo diyakini telah mengencani lebih dari 20 wanita cantik.

Mulai dari Jordana Jardel, Karina Ferro, Daniele Aguiar, Isabel Figueira, Diana Chaves, Nuria Bermudez, Soraia Chaves, Merche Romero, Luciana Abreu, Gemma Atkinson, Bipasha Basu, Karina Bacchi, Carolina Patrocinio, Lucia Garcia, Niki Ghazian, Tyese Cunningham, Nereida Gallardo, Mia Judaken, Letizia Filippi, Alyona Haynes, Olivia Saunders, Gabriela Endringer, Luana Belletti dan Raffaella Fico.



Manajer MU Sir Alex Ferguson, tak peduli dengan kehidupan pribadi Ronaldo. Baginya, yang penting Ronaldo selalu tampil maksimal di lapangan. Dan terbukti CR7 tak pernah mengecewakan.

Ia mampu menyumbangkan sembilan gelar untuk Setan Merah, termasuk trofi Liga Champions pada 2007-2008. Total, ia tampil dalam 292 pertandingan bersama MU dan melesakkan 118 gol.

Kariernya di Old Trafford berhenti pada 2009. Ronaldo memutuskan pindah ke Real Madrid dengan status sebagai pemain termahal dunia.

Bagaimana sepak terjang Ronaldo dalam kehidupan pribadinya bersama sederet wanita cantik dan seksi? Ikuti cerita selanjutnya di Kisah CR7: Punya Anak dari Wanita Misterius [4]. (Vin)

Best Komeng agan2 :

nah kan lanjutan udah ada yang kmaren komplain kentang..
kalo agan2 berkenan ato kirim part selanjutnya segera ane post kalo dari source udah ada..matur nuwun thx agan2