- Beranda
- The Lounge
AKSI SOLIDARITAS DOKTER (27 NOVEMBER) + PICT AKSI
...
TS
ncepnugraha
AKSI SOLIDARITAS DOKTER (27 NOVEMBER) + PICT AKSI
Quote:
Quote:
Ternyata Thread ane HT gan...
Dari tadi pagi ane ga sadar thread ane ternyata HT
Quote:
AKSI SOLIDARITAS DAN TAFAKUR NASIONAL
Pada tanggal 25 November 2013, bertempat di Kantor PB IDI Jakarta, telah dilaksanakan rapat koordinasi antara Musyawarah Pimpinan Pusat PB IDI (MPP) dengan seluruh Ketua/perwakilan Perhimpunan Pusat. Rapat diawali dengan pengarahan Ketua Umum PB IDI dengan pimpinan rapat adalah Ketua MPPK.
Rapat menyepakati butir-butir keputusan sebagai berikut :
Mengingatkan seluruh dokter Indonesia agar tetap menjaga citra dan nilai luhur profesi dokter berdasarkan Sumpah Dokter yaitu mengutamakan keselamatan pasien.
Menyampaikan protes keras kepada Kejaksaan Agung RI dan Kepolisian RI dengan tembusan kepada semua pemangku kepentingan sekaitan dengan penangkapan anggota IDI yang dilakukan dengan cara-cara yang tidak manusiawi. Dokter yang ditangkap diperlakukan layaknya seorang penjahat berat
Melaksanakan aksi solidaritas nasional dalam bentuk ;
Bertafakur dan berdiam diri di kediaman masing-masing dan mendoakan kesehatan dan kesejahteraan seluruh rakyat, kesembuhan pasien serta keamanan dokter Indonesia dalam menjalankan tugasnya.
Menyampaikan pendapat/dukungan di depan publik dengan tetap menjunjung tinggi etika profesi serta menjaga ketertiban dan tidak anarkis. Dalam aksi tersebut tetap menggunakan pita hitam di lengan kanan dan pin IDI yang bertuliskan “Tolak Kriminalisasi Dokter”
Aksi ini dilaksanakan selama satu hari pada hari Rabu, 27 November 2013, di seluruh tanah air ; dengan tetap memberikan pelayanan kepada pasien tidak mampu dan kasus gawat darurat.
4. Membentuk Tim Khusus untuk pendampingan dan dukungan dalam persiapan dan proses sidang Peninjauan Kembali (PK).
5. Hal-hal lain yang bersifat tehnis terkait dengan Agenda Aksi Solidaritas ini akan kami susulkan kemudian.
sumber surat IDI
[/spoiler]
Quote:
Spoiler for Berita tentang aksi Solidaritas Dokter:
Jakarta - Aksi solidaritas terhadap dr Ayu, dokter spesialis kandungan yang dipidana karena tuduhan malpraktik yang menyebabkan kematian pasien pada tahun 2010, berlanjut.
Dokter Indonesia bersatu (DIB) akan menggelar Aksi Solidaritas Tolak Kriminalisasi Dokter pada Rabu, 27 November 2013 di Bundaran HI mengangkat isu sentral 'Selamatkan Dokter, Selamatkan Rakyat'. Aksi ini diikuti sejumlah anggota DIB yang berasal dari seluruh Indonesia.
"Tujuan aksi untuk menyadarkan masyarakat bahwa kriminalisasi dokter justru pada akhirnya akan merugikan masyarakat itu itu sendiri karena timbul tekanan psikologis pada dokter dalam memberikan layanan sehingga hasilnya tidak optimal karena sebisa mungkin dokter akan menghindari tindakan medis yang akan membahayakan posisinya (defensive Medicine)," ungkap Koordinator Nasional DIB dr. Eva Sridiana , SpP, dalam siaran pers yang diterima detikcom, Senin (25/11/2013).
Menurutnya, profesi dokter perlu mendapatkan jaminan perlindungan hukum dalam rangka memberikan kepastian dalam melakukan upaya kesehatan kepada pasien, peraturan perundang-undangan yang memberikan dasar perlindungan hukum
bagi dokter adalah pertama pasal 50 UU No. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran yaitu dokter memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional.
Kedua pasal 27 UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, yaitu bahwa tenaga kesehatan berhak mendapatkan imbalan dan pelindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya dan ketiga pasal 24 PP No 32 tahun 1996 yaitu perlindungan hukum diberikan kepada tenaga kesehatan yang melakukan tugasnya sesuai dengan standar profesi tenaga kesehatan.
[URL="http://news.detik..com/read/2013/11/25/111849/2422410/10/dukung-dr-ayu-dokter-indonesia-bersatu-aksi-di-bundaran-hi-27-november"]Sumber : detik[/URL]
Spoiler for Ketua IDI: Aksi Solidaritas di MA untuk Tunjukkan Sikap Dokter:
Quote:
Jakarta - Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) menggelar aksi solidaritas nasional pagi ini di Mahkamah Agung. Aksi ini dilakukan sebagai keprihatinan atas ditahannya dua dokter atas tuduhan malpraktik.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia dr Zainal Abidin mengatakan, rencananya aksi akan dilakukan pada pukul 08.00 WIB di depan Mahkamah Agung, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
"Kumpul langsung di Mahkamah Agung. Berangkat dari tempat kerja masing-masing, boleh dari rumah sakit atau dari rumah sendiri," ujar dr Zainal Abidin ketika berbincang dengan detikcom, Selasa (26/11/2013).
Zainal mengatakan, para dokter yang mengikuti aksi solidaritas itu hanya akan menyampaikan sikap atas putusan MA yang mengabulkan kasasi atas tuduhan malpraktik. Usai aksi solidaritas itu, Zainal mengatakan para dokter akan kembali ke tugas masing-masing di rumah sakit.
"Ini kan aksi solidaritas, kita enggak mau mengganggu lalu lintas. Kita di sana cuma mau menyampaikan pendapat kita, sikap kita, lalu berdoa bersama. Aksinya kreativitas teman-teman saja lah, entah orasi atau kalau ada yang baca puisi silakan," kata Zainal.
Aksi nasional ini digelar POGI sebagai keprihatinan atas penahanan 2 dokter dengan tuduhan malpraktik. Keduanya, dr Ayu dan dr Hendry Simanjuntak ditangkap lalu ditahan setelah berbulan-bulan berstatus buronan. Seorang dokter lainnya, dr Hendry Siagian juga buron dalam kasus yang sama.
Melalui aksi ini POGI berharap, MA mengabulkan permohonan PK atas kasus ini. Dalam sidang sebelumnya di Pengadilan Negeri Manado, para dokter dinyatakan bebas murni, namun di tingkat kasasi ketiganya dinyatakan bersalah.
[URL="http://news.detik..com/read/2013/11/27/063526/2424534/10/ketua-idi-aksi-solidaritas-di-ma-untuk-tunjukkan-sikap-dokter"]Sumber: Detik[/URL]
Quote:
Beberapa Pict Aksi Solidaritas Dokter
Sumber : https://twitter.com/blogdokter
Quote:
Spoiler for Aksi Di Jakarta:
Spoiler for Aksi Di RSUD Papua:
Spoiler for Aksi Di Malang:
Spoiler for Aksi Di Samarinda:
Spoiler for Aksi Di Belitung:
Spoiler for Pengumuman RS Brebes:
Spoiler for Dokter Di FK Unsoed:
Spoiler for Dokter Semarang Di Kantor Gubernur:
Spoiler for Aksi Di RSUD KUDUS:
Spoiler for Lautan Putih Di Simpang Bengkulu:
Spoiler for Masih Banyak Lain nya:
Akan di Update lagi gan..
Spoiler for update:
Quote:
Quote:
Quote:
Original Posted By RGRampage►
kasian ane liat hukum di negeri ini
Ni sumbangan ane, stop nya praktek di RS Islam Siti Rahmah Kota Padang
[SPOILER=Pic]
Pejwan gan
kasian ane liat hukum di negeri ini
Ni sumbangan ane, stop nya praktek di RS Islam Siti Rahmah Kota Padang
[SPOILER=Pic]
Pejwan gan
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Thread ini bukan bermaksud menjelek-jelekan Image Dokter , namun Share tentang Aksi Solidaritas ini , pasti ada yang Pro dan Kontra , hal ini Wajar , Saya Harap Kaskuser jangan berfikiran selalu negatif tentang dokter
Quote:
Semoga Aksi Solidaritas Dokter ini ada Hikmah nya dan membuat para dokter semakin baik dalam kinerja nya
Quote:
Beberapa Pesan atau Komentar para Kaskuser..
Spoiler for Komentar:
Quote:
Original Posted By ijatkebiul►ini momentum semua dokter untuk koreksi diri masing masing
jika benar kronologisnya seperti yang diberitakan selama ini, sangat disayangkan..cuma karena uang rela mempertaruhkan nyawa orang yang sedang sekarat..posisikan diri anda didalam situasi seperti itu..istri ato ibu anda yang sedang sekarat mo melahirkan tapi gk segera ditangani cuma karena alasan anda gk sanggup bayar, hallo pak dokter anda tidak akan bangkrut cuma karena nolong orang yang lagi sekarat..anda gk bakal jatuh miskin..anda tidak akan sengsara..toh yang anda pakai itu keahlian..anda gk keluar modal..
ane gk ngerti yang namanya kode etik palagi peraturan..tp yg ane tau dikasus ini anda memperjualbelikan nyawa orang dengan uang yg gk seberapa jumlahnya..ironis
ini solidaritas yang kebablasan..
jika benar kronologisnya seperti yang diberitakan selama ini, sangat disayangkan..cuma karena uang rela mempertaruhkan nyawa orang yang sedang sekarat..posisikan diri anda didalam situasi seperti itu..istri ato ibu anda yang sedang sekarat mo melahirkan tapi gk segera ditangani cuma karena alasan anda gk sanggup bayar, hallo pak dokter anda tidak akan bangkrut cuma karena nolong orang yang lagi sekarat..anda gk bakal jatuh miskin..anda tidak akan sengsara..toh yang anda pakai itu keahlian..anda gk keluar modal..
ane gk ngerti yang namanya kode etik palagi peraturan..tp yg ane tau dikasus ini anda memperjualbelikan nyawa orang dengan uang yg gk seberapa jumlahnya..ironis
ini solidaritas yang kebablasan..
Quote:
Original Posted By anakslank►Untuk dokter yang bekerja dengan baik dan sesuai kode etik dan SOP saya respek.
tapi kebanyakan sekarang dokter kurang berkualitas, dan sok2an, pasien gawat ditelantarkan, nanti kalo nyawanya udah melayang baru dateng. kayak polisi di film india, juga sekarang dokter2 itu banyak yang cm jualan obat padahal ngga perlu.
istri saya seorang perawat, dan dia juga kesal dengan pelayanan dokter yang seperti itu.
sebaiknya kalo berobat tanyakan fungsi/manfaat tiap2 obat yang kita konsumsi.
tapi kebanyakan sekarang dokter kurang berkualitas, dan sok2an, pasien gawat ditelantarkan, nanti kalo nyawanya udah melayang baru dateng. kayak polisi di film india, juga sekarang dokter2 itu banyak yang cm jualan obat padahal ngga perlu.
istri saya seorang perawat, dan dia juga kesal dengan pelayanan dokter yang seperti itu.
sebaiknya kalo berobat tanyakan fungsi/manfaat tiap2 obat yang kita konsumsi.
Quote:
Original Posted By Luffiu►sebenarnya ga ada salahnya para ahli kesehatan (dokter, bidan, perawat, dsb) itu mencari keadilan untuk sesama teman profesinya, tapi kalo dengan cara mogok kerja itu bisa di bilang mreka ga profesional. atau melanggar kode etik mreka sendiri. bayangin aja, semisal mogok sehari, lha yg sakit ini terus gmn? ga dapat perawatan? jgn cuma ngomongin keadilan buat kalian aja, tapi coba pikirin keadilan buat pasien kalian. kalo misal pas hari mogok itu ada pasien yg sangat membutuhkan pengobatan, lalu ga mendapatkan gara" demo itu. trus si pasien meninggal, yang di salahin siapa? kalo memang mau mendapatkan keadilan, buktikan keprofesionalan kalian sebagai seorang ahli kesehatan, dengan mengayomi masyarakat lebih baik. bukan dengan cara kaya gini, karena dampak langsungnya ke pasien, dan taruhannya adalah nyawa. kalian ini bukan buruh, kalian ini seorang dokter, seorang perawat, seorang bidan. jadi BERTINGKAHLAH SEBAGAIMANA SELAYAKNYA MEREKA !!! ngakunya berpendidikan tinggi,minta gaji selangit. tapi tingkah kaya gitu
taruh pagewan kalo berkenan gan, biar sadar. taruhan mreka gara" demo ini nyawa pasien, bukan duit! jangan mengatasnamakan keadilan sesama profesi jika kalian ga bisa memberikan keadilan, keprofesionalan kalian terhadap pasien yang kalian ayomi
taruh pagewan kalo berkenan gan, biar sadar. taruhan mreka gara" demo ini nyawa pasien, bukan duit! jangan mengatasnamakan keadilan sesama profesi jika kalian ga bisa memberikan keadilan, keprofesionalan kalian terhadap pasien yang kalian ayomi
Quote:
Original Posted By w212sableng►Semangat om dokter!!
Niat baik itu pasti banyak halangan, rintangan dan cobaannya...
Banyak cemooh dan kebencian...
Biarkan mereka yang membencimu berbuat sesukanya...
Ingatlah lagi niat luhur profesimu...
Lakukan yang terbaik...
Biar Tuhan yang menilai nanti di akhirat...
:*
Niat baik itu pasti banyak halangan, rintangan dan cobaannya...
Banyak cemooh dan kebencian...
Biarkan mereka yang membencimu berbuat sesukanya...
Ingatlah lagi niat luhur profesimu...
Lakukan yang terbaik...
Biar Tuhan yang menilai nanti di akhirat...
:*
Spoiler for Komentar lainya:
Quote:
Original Posted By bon9sor►
smg cepat selesai, krn kami sbg pasien jg membutuhkan cara yg bijak bagi para dokter dlm menyikapi masalah tanpa mengorbankan kebutuhan kami sbg pasien.
toleransi sesama boleh2 saja, namun dokter jg manusia bukannya tak pny salah.
bayangkan, sebagai pasien terkadang kami jg sering merasa dikecewakan dengan layanan yang diberikan dokter dan rumah sakit. (walou tak semuanya..)
biaya yg tinggi merupakan hal yg paling sering kami temui - apalg dengan kasus2 mal praktik.
susah memang mencari salah dan mencari benar di negeri ini.
mgk kami yg salah, knp harus sakit...
kami cm butuh uluran tangan mu wahai dokter,..
stop aksi2 demo yg ujung2nya mengorbankan kepentingan pasien
smg cepat selesai, krn kami sbg pasien jg membutuhkan cara yg bijak bagi para dokter dlm menyikapi masalah tanpa mengorbankan kebutuhan kami sbg pasien.
toleransi sesama boleh2 saja, namun dokter jg manusia bukannya tak pny salah.
bayangkan, sebagai pasien terkadang kami jg sering merasa dikecewakan dengan layanan yang diberikan dokter dan rumah sakit. (walou tak semuanya..)
biaya yg tinggi merupakan hal yg paling sering kami temui - apalg dengan kasus2 mal praktik.
susah memang mencari salah dan mencari benar di negeri ini.
mgk kami yg salah, knp harus sakit...
kami cm butuh uluran tangan mu wahai dokter,..
stop aksi2 demo yg ujung2nya mengorbankan kepentingan pasien
Quote:
Original Posted By rarathedentist►Setelah baca 3 kesalahan dr. Ayu dkk di sebuah link, ane sampai pada pemikiran bahwa ada kejanggalan pada dakwaan tersebut.
Entah karena pemberitaan yg stengah-setengah atau apa saya ga tau, tapi kurang lebih inilah beberapa pertanyaan yg muncul diotak gw pada setiap dakwaan yg diterima dr.Ayu:
1. Dr. Ayu dianggap bersalah krn tidak menimbang surat konsul dari puskesmas yang menyatakan bahwa KU px lemah. Dan tidak melakukan pemeriksaan seperti rontgen dada.
Pertanyaannya adalah, kalau KU px seger giras buger waras ngapain tu puskesmas sampe ngerujuk ke Sp.OG di RS? Kalo ga ada komplikasi seorang bidan pun cukup untuk membantu persalinan.
Menurut saya justru karena KU px yang lemah dan sudah emboli ketuban ini maka tim dokter memutuskan untuk operasi CITO (penting, segera) . Karena at least dokter masih punya kesempatan untuk menyelamatkan bayinya. Dan pada akhirnya bayi selamat.
Pemeriksaan penunjang, setau saya sih dapat disesuai kan dilakukan atau tidaknya..mungkin yang sp.og bisa menjelaskan seberapa penting rontgen dada diperlukan dalam kasus ini?
2.Tidak menyampaikan resiko kematian.
Ya okelah mungkin ini salah, tp maaf ya..kita ga pernah tau keadaan pada saat itu seperti apa, apakah memungkinkan untuk dokter menjelaskan resiko medis secara runtut tanpa ada alpa?
Atau apakah keluarga pasien jujur dalam berkata dokter tidak menjelaskan resiko kematian? Apa bukti dokter tidak menjelaskan? Apa ada rekaman cctv atau recorder?
3.tanda tangan pasien di surat persetujuan pembedahan berbeda dengan yang ada di KTP.
Sayangnya tidak dijelaskan sebeda apakah tanda tangan pasien di surat dg di KTP?
Karenaa..gw aja bentuk tanda tangan di presensi kampus suka beda-beda..
Kalo lagi mood tanda tangan gw yang kaya awan itu kebentuk sempurna, kalo lagi buru-buru ya beda lg bentuknya..
Lah apalagi ini pasien dengan KU lemah, stress mau melahirkan, dengan keadaan yang ga normal pula..masa masih bisa sih dia tanda tangan persis sama dg yang ada di ktp?
Yang menurut asumsi gw (berkaca pada pengalaman pribadi) ttd ktp gw itu seniat-niatnya..
4.Stelah operasi detak jantung pasien diketahui aritmis.
Pertanyaan yang timbul adalah seberapa parah aritmisnya? Sayang tidak dijelaskan
Sebenernya ini gw rada kurang faham keilmuannya gimana. Tapi...menurut pengalaman pribadi gw yang rekam jantung juga ga cuma sekali dan memegang kartu px harapan kita aritmis itu ada nilai toleransinya..
Bahkan kata dokter ane di harapan kita itu kalau pasien nafasnya lagi ga bagus aja bisa memberi gambaran seperti aritmis dihasil rekaman nya..
5.Dokter dinyatakan lalai karena menyebabkan emboli udara pada pasien yang menyebabkan kematian.
Apakah dokter dapat dituntut atas resiko medis ini?
Setau saya nih ya, emboli ini adalah resiko medis pada orang-orang yang menjalani prosedur pembedahan. Dan kehamilan menjadi salah satu faktor predisposisinya (faktor yg memperbesar kemungkinan untuk terjadinya suatu hal)..
Sayangnya sampai saat ini belum ditemukan cara untuk mencegah terjadinya emboli ini.
terus sedikit meluruskan gan..
movement hari ini bukan buat demo naik gaji ya..
kita cuma minta kejelasan prosedur hukum buat sejawat kita, dan minta perlindungan hukum untuk hal-hal yang ada diluar kendali kita seperti emboli ini..
kita ga minta di-kebal-hukum-kan kok..serius..
Mungkin ada yang bersedia sharing disini?
Untuk pencerahan agar at least orang yang baca ga lantas melahap mentah-mentah semua info dr media..
Entah karena pemberitaan yg stengah-setengah atau apa saya ga tau, tapi kurang lebih inilah beberapa pertanyaan yg muncul diotak gw pada setiap dakwaan yg diterima dr.Ayu:
1. Dr. Ayu dianggap bersalah krn tidak menimbang surat konsul dari puskesmas yang menyatakan bahwa KU px lemah. Dan tidak melakukan pemeriksaan seperti rontgen dada.
Pertanyaannya adalah, kalau KU px seger giras buger waras ngapain tu puskesmas sampe ngerujuk ke Sp.OG di RS? Kalo ga ada komplikasi seorang bidan pun cukup untuk membantu persalinan.
Menurut saya justru karena KU px yang lemah dan sudah emboli ketuban ini maka tim dokter memutuskan untuk operasi CITO (penting, segera) . Karena at least dokter masih punya kesempatan untuk menyelamatkan bayinya. Dan pada akhirnya bayi selamat.
Pemeriksaan penunjang, setau saya sih dapat disesuai kan dilakukan atau tidaknya..mungkin yang sp.og bisa menjelaskan seberapa penting rontgen dada diperlukan dalam kasus ini?
2.Tidak menyampaikan resiko kematian.
Ya okelah mungkin ini salah, tp maaf ya..kita ga pernah tau keadaan pada saat itu seperti apa, apakah memungkinkan untuk dokter menjelaskan resiko medis secara runtut tanpa ada alpa?
Atau apakah keluarga pasien jujur dalam berkata dokter tidak menjelaskan resiko kematian? Apa bukti dokter tidak menjelaskan? Apa ada rekaman cctv atau recorder?
3.tanda tangan pasien di surat persetujuan pembedahan berbeda dengan yang ada di KTP.
Sayangnya tidak dijelaskan sebeda apakah tanda tangan pasien di surat dg di KTP?
Karenaa..gw aja bentuk tanda tangan di presensi kampus suka beda-beda..
Kalo lagi mood tanda tangan gw yang kaya awan itu kebentuk sempurna, kalo lagi buru-buru ya beda lg bentuknya..
Lah apalagi ini pasien dengan KU lemah, stress mau melahirkan, dengan keadaan yang ga normal pula..masa masih bisa sih dia tanda tangan persis sama dg yang ada di ktp?
Yang menurut asumsi gw (berkaca pada pengalaman pribadi) ttd ktp gw itu seniat-niatnya..
4.Stelah operasi detak jantung pasien diketahui aritmis.
Pertanyaan yang timbul adalah seberapa parah aritmisnya? Sayang tidak dijelaskan
Sebenernya ini gw rada kurang faham keilmuannya gimana. Tapi...menurut pengalaman pribadi gw yang rekam jantung juga ga cuma sekali dan memegang kartu px harapan kita aritmis itu ada nilai toleransinya..
Bahkan kata dokter ane di harapan kita itu kalau pasien nafasnya lagi ga bagus aja bisa memberi gambaran seperti aritmis dihasil rekaman nya..
5.Dokter dinyatakan lalai karena menyebabkan emboli udara pada pasien yang menyebabkan kematian.
Apakah dokter dapat dituntut atas resiko medis ini?
Setau saya nih ya, emboli ini adalah resiko medis pada orang-orang yang menjalani prosedur pembedahan. Dan kehamilan menjadi salah satu faktor predisposisinya (faktor yg memperbesar kemungkinan untuk terjadinya suatu hal)..
Sayangnya sampai saat ini belum ditemukan cara untuk mencegah terjadinya emboli ini.
terus sedikit meluruskan gan..
movement hari ini bukan buat demo naik gaji ya..
kita cuma minta kejelasan prosedur hukum buat sejawat kita, dan minta perlindungan hukum untuk hal-hal yang ada diluar kendali kita seperti emboli ini..
kita ga minta di-kebal-hukum-kan kok..serius..
Mungkin ada yang bersedia sharing disini?
Untuk pencerahan agar at least orang yang baca ga lantas melahap mentah-mentah semua info dr media..
Quote:
Original Posted By Lumix888►Solidaritas sih solidaritas. Tapi diliat dulu masalahnya dong. Demo kok membela yg salah? Banyak kasus dimana dokter2 yg melakukan mallpraktek tp tidak diproses secara hukum. Belom pernah ada dokter yg dipenjara kan selama ini?
Makanya tuh para dokter demo besar2an, krn takut ga bisa bertindak semaunya mereka lg. Krn sekarang setiap tindakan dokter yg kurang tepat dan berakibat fatal pada pasien, bisa diperkarakan secara hukum.
Jgn dikira dokter kebal hukum.
Kasus hukum jg sedang menimpa RS Borromeus bandung tuh, yg diperkarakan karena dokternya salah diagnosa hingga mengakibatkan pasien meninggal dunia, dan hasil diagnosanya berbeda dari 3 instansi (RS) lain.
Makanya tuh para dokter demo besar2an, krn takut ga bisa bertindak semaunya mereka lg. Krn sekarang setiap tindakan dokter yg kurang tepat dan berakibat fatal pada pasien, bisa diperkarakan secara hukum.
Jgn dikira dokter kebal hukum.
Kasus hukum jg sedang menimpa RS Borromeus bandung tuh, yg diperkarakan karena dokternya salah diagnosa hingga mengakibatkan pasien meninggal dunia, dan hasil diagnosanya berbeda dari 3 instansi (RS) lain.
Quote:
Original Posted By drgedy►Malpraktik itu kasusnya wilayah abu-abu gan..
Ane dokter gigi,tapi ikut prihatin klo sesuai SOP aja pasien kadang masih ada yg ga terima dengan hasil perawatan+tindakan....yg bisa nyembuhin itu cuma Tuhan...
gimana dengan yg merasa bisa 'ngobatin' semisal pengobatan alternatif ato dukun,tapi pasien bukan sembuh malah tambah sakit,apakah ada tuntutan malpraktik???dimana media saat ada kejadian ini?....sorry gan ane agak miris aja...IMHO
Ane dokter gigi,tapi ikut prihatin klo sesuai SOP aja pasien kadang masih ada yg ga terima dengan hasil perawatan+tindakan....yg bisa nyembuhin itu cuma Tuhan...
gimana dengan yg merasa bisa 'ngobatin' semisal pengobatan alternatif ato dukun,tapi pasien bukan sembuh malah tambah sakit,apakah ada tuntutan malpraktik???dimana media saat ada kejadian ini?....sorry gan ane agak miris aja...IMHO
Quote:
Original Posted By mww►diluar sana masih banyak dokter yg baik
dokter yg jelek itu oknum
meski ane ksel sering bbrpa kali kondisi lg sakit bgt eh dia dgn santenya nanganin ane.. smpet2nya ktnya ngbrol dlu.tp dhlh ane kn yg btuh.. n dia cmn oknum
tp yg ane heran.. knp IDI melakukan aksi solider dgn cara demo? pdhl pendidikan bs dibilang tinggi. IQ rata2 aja gabisa masuk
minimal 150jt buat mssuk
tp knp aksi solider dgn cara yg tidak mencerminkan IQ mereka?
masih banyak cara menyalurkan aksi solider dgn cara smart..
kasusnya kan katanya krn pasien ga kuat bayar.. brati masalah duit kan
jd buktiin dokter ga cuman mikir duit. tp kselamatan pasien yg utama
misal ddgn cara melakukan aksi pemeriksaan gratis.. ato pengobatan gratis.. dgn itu dokter akan semakin dipandang.. dgn demo.. mungkin ada yg pro. tp yg kontra n menilai dokter smakin buruk jd smakin banyak
IMHO
dokter yg jelek itu oknum
meski ane ksel sering bbrpa kali kondisi lg sakit bgt eh dia dgn santenya nanganin ane.. smpet2nya ktnya ngbrol dlu.tp dhlh ane kn yg btuh.. n dia cmn oknum
tp yg ane heran.. knp IDI melakukan aksi solider dgn cara demo? pdhl pendidikan bs dibilang tinggi. IQ rata2 aja gabisa masuk
minimal 150jt buat mssuk
tp knp aksi solider dgn cara yg tidak mencerminkan IQ mereka?
masih banyak cara menyalurkan aksi solider dgn cara smart..
kasusnya kan katanya krn pasien ga kuat bayar.. brati masalah duit kan
jd buktiin dokter ga cuman mikir duit. tp kselamatan pasien yg utama
misal ddgn cara melakukan aksi pemeriksaan gratis.. ato pengobatan gratis.. dgn itu dokter akan semakin dipandang.. dgn demo.. mungkin ada yg pro. tp yg kontra n menilai dokter smakin buruk jd smakin banyak
IMHO
Quote:
Spoiler for harapan TS:
Spoiler for GA BERHARAP:
ane ga mau
ane
Spoiler for TS GA NYANGKA:
thread jadi HT
terus dapet dari agan2 yang cakep
pesan TS makasih buat semua yang share disini
mudah-mudahan thread ini bermanfaat dan ambil sisi positif nya
Mohon maaf kalau banyak yang salah
manusia tak luput dari kesalahan , kebenaran hanya datang dari Yang Maha Kuasa
0
167.7K
Kutip
3.5K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.2KThread•91KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya