Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

raulgonjalezAvatar border
TS
raulgonjalez
Maaf tidak Praktik dulu Hari ini ya
Spoiler for LOGO:


Niat Anis periksa rutin ke dokter kandungan harus ditunda. Dokter langganannya sudah menyebarkan pesan kalau Rabu (27/11/2013), akan ikut aksi mogok nasional dokter se Indonesia.
"Dapat info dari dokter besok semua dokter mogok kerja.Yah, dokternya gak praktik besok. Duh, kan sudah terjadwal ya," keluh Anis sambil mengelus kandungannya yang berusia 6 bulan.
Ayu mendapatkan pesan dari dokter yang dikirim melalui broadcast BlackBerry Messenger (BBM), sehari sebelum mogok nasional. Isi pesan ini adalah permintaan maaf dokter karena tidak bisa memberikan pelayanan kepada pasien karena akan mengikuti aksi demo.
"Mohon maaf besok Rabu (27/11/2013) pelayanan di klinik kami sementara tutup, kecuali kondisi darurat. Kami akan mengikuti aksi solidaritas mengecam krimininalisasi dokter. Praktik dibuka kembali Kamis (28/11/2013)." Demikian isi pesan yang diterima Anis, Selasa (26/11/2013).
Sejumlah dokter memasang gambar profil pita hitam di BBM mereka. Tulisan 'Tolak Kriminalisasi Dokter", "Gerakan Satu Hari Tanpa Dokter," tertera di gambar BBM sejumlah dokter.
Dokter Yasmina SpOg, salah seorang dokter yang mengikuti aksi mogok di Jakarta mengatakan pihaknya hanya punya satu target dari aksi ini.
"Hanya itu.....supaya tidak dikriminalisasi. Kecuali dokternya memang kriminal, misalnya aborsi dan lain-lain. Semoga saat kami gelar aksi tidak ada yang emergency," kata dokter yang bertugas di salah satu rumah sakit di Jakarta Selatan ini.
Hari ini aksi solidaritas turun ke jalan para dokter di DKI Jakarta diperkirakan lebih ramai. Pasalnya, hampir 21 ribu dokter berdomisili di Jakarta
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akan melakukan aksi di bundaran Hotel Indonesia (HI). Saat ini para dokter sudah berkumpul di Tugu Proklamasi lalu berjalan kaki menuju bundaran HI.
Aksi itu digelar sebagai bentuk solidaritas sekaligus penolakan putusan majelis hakim kasasi yang memvonis 10 bulan untuk tiga dokter di Manado, Sulut yakni Dewa Ayu Sasiary Prawan (38), Hendy Siagian (30) dan Hendry Simanjuntak (38). Mereka diduga melakukan malapraktik sehingga pasien bernama Julia Fransiska Makatey, meninggal saat melahirkan di RS Prof Kandow, Manado.
Saat ini Ayu dan Hendry sudah mendekam di Rutan Malendang. Sementara Hendy masih buron. Untuk Ayu, surat izin praktiknya terancam dicabut. "Kami berharap Mahkamah Agung (MA) mempercepat proses peninjauan kembali (PK). Kami berpendapat mereka tidak bersalah," tegas Zainal.

SUMBER


Spoiler for Rumah Sakitnya:


Aksi Solidaritas dan Tafakur Nasional yang rencananya akan digelar Rabu (27/11/2013) di seluruh Indonesia juga akan diikuti para dokter RSUD Salewangang Maros.
Salah seorang dokter RSUD Salewangang, dr Fatmawaty MD, mengatakan semua poliklinik di rumah sakit pemerintah itu akan tutup. Sehingga sekitar 18-20 dokter RS Salewangang akan mogok hari ini.
Namun ia menegaskan jika pelayanan unit gawat darurat di rumah sakit yang berada di jalan poros Makassar-Maros tersebut tetap buka. "Pokoknya yang dilayani hari ini hanya kasus emergency. Ada tiga dokter yang akan melayani," jelasnya

SUMBER

buat agan2 mohon dibantu diupdate RS mana lagi yg Tutup atau tidak Praktik, kasian itu pasien....dokternya cuman dikit yg praktik sisanya DEMO pada kejam ni emoticon-Berduka (S)


Update lagi
Pasien yang Mau Periksa Kandungan di RSUD Ketileng Kecele Tidak Ada Dokter
Sejumlah pasien tampak kecele, saat mendatangi rumah sakit karena dokter melakukan aksi solidaritas di Semarang, Rabu (27/11/2013).
Satu di antaranya Nur Khoriyah, warga Tanjung Emas, Semarang Utara yang hendak memeriksa kandungannya ke poliklinik RSUD Ketileng.
"Rencananya mau buka jahitan kandungan, tidak tahu sebelumnya," katanya saat diwawancara di Lobi RSUD Ketileng, Rabu.
Berbeda dengan Nur, warga lainnya memaklumi dokter yang sedang melakukan aksi solidaritas. Seperti Sayadi (75).
Sebelum ke rumah sakit, ia sudah tahu dokter akan melakukan demonstrasi. Meskipun begitu, niatannya untuk berobat tetap membuatnya datang meski harus menunggu lama.
"Kalau saya memaklumi, jadi tidak masalah menunggu agak lama," ucapnya.

Sejumlah pasien tampak kecele, saat mendatangi rumah sakit karena dokter melakukan aksi solidaritas di Semarang, Rabu (27/11/2013).
Satu di antaranya Nur Khoriyah, warga Tanjung Emas, Semarang Utara yang hendak memeriksa kandungannya ke poliklinik RSUD Ketileng.

"Rencananya mau buka jahitan kandungan, tidak tahu sebelumnya," katanya saat diwawancara di Lobi RSUD Ketileng, Rabu.
Berbeda dengan Nur, warga lainnya memaklumi dokter yang sedang melakukan aksi solidaritas. Seperti Sayadi (75).
Sebelum ke rumah sakit, ia sudah tahu dokter akan melakukan demonstrasi. Meskipun begitu, niatannya untuk berobat tetap membuatnya datang meski harus menunggu lama.
"Kalau saya memaklumi, jadi tidak masalah menunggu agak lama," ucapnya.

Direktur RSUD Ryacudu Turun Tangan Layani Pasien karena Dokternya Mogok

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Ryacudu, Kotabumi, Lampung Utara, dr Septi Dwi Putra turun tangan melayani pasien yang berobat, Rabu (27/11/2013).
Berdasarkan pantauan Tribunlampung.co.id, dia memeriksa pasien dari satu ruang ke ruangan lainnya. Ia juga berdialog secara langsung dengan pasien.
Ia menyatakan, para dokter yang ada di rumah sakit setempat tetap bekerja kalau diperlukan dalam keadaan darurat.
Menurutnya, untuk kunjungan ke pasien memang tidak ada untuk hari ini. Sebab, dokter kini tengah menggelar aksi solidaritas terhadap tiga dokter di Kota Manado yang divonis bersalah melakukan malapraktik.
Ketiga dokter itu ialah dokter Hendry Simanjuntak, dr Ayu Swasyari Prawani, dan dr Hendry Siagian. Mereka divonis bersalah oleh MA pada 18 September 2012, karena malapraktik pada pasien bernama Julia Fransiska Makatey.
Itu terjadi ketika para dokter ini bertugas di RS Kandou Manado. Mereka mengoperasi caesar Fransiska, tapi pasien ini kemudian meninggal dunia. MA memvonis mereka 10 bulan penjara. Hingga kini, tinggal Hendry Siagian yang masih buron.

SUMBER

Menkes: Tidak Ada yang Bisa Jamin Pasien Tidak Terlantar

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mendukung langkah dokter yang melakukan aksi turun ke jalan sebagai bentuk solidaritas.
"Kita juga telah menuliskan surat edaran ke seluruh rumah sakit bahwa kita ikut merasakan keprihatinan, dukung aksi solidaritas tapi jangan sampai menelantarkan pasien," kata Nafsiah Mboi .
Nafsiah mengatakan rasa solidaritas yang disetujui adalah berdoa dan memasang pita hitam di lengan.
"Tapi kalau turun ke jalan, mereka punya hak tapi jangan sampai ganggu layanan pasien," katanya.
Meski demikian, Kementerian Kesehatan memang tidak bisa menjamin tidak ada pasien yang terlantar.
"Tidak ada yang bisa jamin (pasien terlantar) karena emosi sedang tinggi. Kalau ada wartawan yang diperlakukan gitu ya mogok," katanya.
Hari ini dokter seluruh Indonesia melakukan aksi solidaritas dengan turun ke jalan. Sebelumnya Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia menjamin tidak akan ada pasien yang terlantar.

SUMBER

MENKES aja angkat tangan emoticon-Berduka (S)

Spoiler for Poto:
Diubah oleh raulgonjalez 27-11-2013 05:57
0
3K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.