Siapa sih yang gak kenal sama makanan yang satu ini??? Semua orang di Indonesia pasti tahu.. yapp,, bakso.. makanan yang bahan dasarnya dari daging ini tersebar hampir di seluruh penjuru Indonesia, dari kota-kota besar sampai ke pelosok-pelosok desa bakso hadir dengan ciri khas masing-masing. Ada yang menjual di restoran – restoran, toko-toko, warung – warung, bahkan sampai gerobak dorong pun ada. Nah, buat bakso yang satu ini, baksonya berbeda dari yang biasanya, pokoknya istimewa bin spesial dehh… hehe

Bakso yang satu ini berasal dari kota tembakau, dan menjadi makanan khas buat kota ini, yaitu kota temanggung. Bakso ini berbeda dari bakso – bakso yang lain, bakso khas temanggung ini dikenal dengan nama bakso lombok uleg khas temanggung.

Apa sih bedanya dengan bakso – bakso yang lain?? Kuahnya?? Pedasnya?? Kok bisa dinamakan bakso lombok uleg??. Sensasi pedasnya bukan dari kecap atau saos, tapi dari sambal cabe rawit yang langsung (diuleg) dihaluskan di dalam mangkuknya. Sehingga baksonyapun dinamakan bakso lombok uleg. Ketika mau membeli bakso lombok uleg pun jangan heran, pasti ditanya mau pedasnya banget atau sedang. Inilah yang membuat lombok uleg berbeda dan khas baik dari cara pembuatannya maupun rasanya.

Bakso lombok uleg juga berbeda dari cara penyajiannya. Kalau biasanya bakso pake mie, Bakso lombok uleg ini memakai kupat dan tahu sebagai pasangan baksonya. Wuiihh… mantaappp,, apalagi kuahnya.. lezaaatt.. hehehe

Di temanggung pun banyak warung – warung dan toko yang menjual bakso lombok uleg. Salah satu yang terkenal adalah warung bakso lombog uleg “pak di” yang terletak di jl. Jend. Sudirman Temanggung (Depan BRI). Cabangnya sudah tersebar dimana-mana salah satunya berada di jl. Kali urang km. 6, Sleman. Bakso uleg khas temanggung juga sudah hadir di kota-kota besar seperti bandung, yogyakarta.

Sejak tahun 1950-an, Bakso Lombok Uleg ® pertama kali diciptakan di Temanggung. Adalah (Alm) Ali Prawiro yang pertama kali membuatnya meski pada waktu itu belum ada namanya seperti sekarang ini. Ali Prawiro adalah anak dari seorang petani yang berusaha untuk mengubah nasib hidupnya. Sebelumnya, Ali Prawiro bekerja sebagai seorang tengkulak padi. Usaha yang digeluti ini kemudian mengalami penurunan dan kemudian mencoba mencari peruntungan lain dan dipilihlah untuk berjualan bakso.

Ali Prawiro kemudian belajar dari seorang keturunan Tionghwoa dalam membuat bakso. Setelah dirasa bisa, kemudian Ali Prawiro membuat menu sendiri baksonya. Ali Prawiro sengaja tidak memakai bakmi sebagai bahannya namun di ganti dengan ketupat. Sambalnyapun dibuat dengan “menguleg” cabai rawit langsung di atas mangkok.

Keluar masuk kampung menjadi awal usaha Ali Prawiro menjajakan barang dagangannya. Meski hanya menggunakan gerobak “pikulan”, ini dilakukannya tanpa sedikitpun mengeluh. Beberapa tahun berkeliling, akhirnya Ali Prawiro menetapkan untuk mencari tempat mangkal dan akhirnya dipilihlah suatu tempat di sekitar kelenteng Kong Hu Cu di tengah kota. Awalnya adalah di bawah pohon beringin di taman depan kelenteng dan kemudian pindah di depan emperan toko di seberang jalan dekat dengan taman. Dalam perjalanannya, bakso yang satu porsinya seharga beberapa sen rupiah itu, beberapa kali berpindah lokasi. Mulai dari komplek terminal (lama) yang sekarang telah dibangun menjadi ruko hingga harus pindah di lokasi yang cukup jauh yaitu di (kecamatan) Parakan, sekitar 20 km barat kota Temanggung.

1. Jl. Jenderal Soedirman No. 48 A Temanggung. Telepon (0293) 5527736
   
2. Skylight Plaza ; Jl. Tentara Pelajar No. 7 Bayeman Magelang. Telepon 085643401432
   
3. Jl. Godean Km 4 Sumberan Kasihan Bantul Yogyakarta. Telepon 08157944683
   
4. Jl. Kaliurang Km 6.2 Sleman Yogyakarta. Telepon 085868061717
   
5. Jl. Nusa Indah 2 No. 224 Condong Catur Sleman Yogyakarta. Telepon 081392868686
   
6. Jl. Bantul No. 64A Yogyakarta. Telepon 081804185587
   
7. Jl. KH M Mansyur no 112 Bendan Pekalongan