Dilansir Health 24, Sabtu (23/11/2013), peneliti fokus pada peserta dengan usia 13-18 tahun. Lebih dari 35.000 orang dan hampir 62.000 perempuan diamati selama 22 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, 490 patah tulang pinggul tejadi di kalangan pria dan lebih dari 1.200 kasus terjadi pada wanita.
Peneliti juga memperhitungkan sejumlah faktor seperti merokok, pola makan saat ini, olahraga, dan kebiasaan minum susu. Mereka menemukan bahwa risiko pria mengalami patah tulang pinggul meningkat sembilan persen tiap mendapat tambahan satu gelas susu setiap hari selama remaja.
Perbedaan jenis kelamin mungkin berpengaruh di sini di mana kepadatan tulang pria dan wanita jelas jauh berbeda serta terdapat perbedaan dalam tinggi badan pria dan wanita," kata Feskanich.
Sementara itu, Connie Weaver, profesor di departemen nutrisi Purdue University mengatakan ada kekurangan dalam penelitian ini. Pertama, fisiologi dasar pria dan wanita tidak sama. Selain itu, anak-anak juga memiliki tingkat perkembangan tulang yang berbeda.
"Selain itu anak-anak juga punya persepsi diri yang berbeda di mana sesuatu yang berhubungan dengan pria dinilai harus lebih banyak ketimbang perempuan. Ini adalah hipotesis yang sangat menarik, tapi bukan berarti bahwa anak-anak harus menghindari susu ketika mereka masih muda," papar Weaver.