1. The Godfather Trilogy

Sebuah karya emas Francis Ford Coppola yang didukung oleh penampilan yahud Al'Pacino, De Niro dan terutama Marlon Brando yang bermain sangat karismatik sebagai Don Vito.

Kenapa?
Disinilah cikal bakal film Gangster modern, dimana pada tahun 80an film Gangster HK menggunakan pakem yang sama persis, awal - tensi - jatuh susah - pembalasan. Ditambah dengan akting yang benar2 pas dan tidak termakan oleh waktu. Dimana kita bisa belajar sifat berbeda2 setiap orang dan bagaimana ending yang mereka dapatkan. Special mentioning untuk ending "pembalasan" dimana pembalasan dilakukan secara kontras dengan Michael yang membaptis anaknya di gereja, sebuah pakem yang telah dijiplak entah untuk keberapa kalinya (terutama dalam film American Gangster)

2. Seven Samurai (Akira Kurosawa)

Film tahun 60an hitam putih tentang perjuangan sebuah desa yang menyewa samurai untuk mempertahankan desanya

Kenapa?
Belum pernah saya begitu terpaku dengan sebuah film, hitam putih dan berdurasi selama 4 jam dan saya bahkan tidak sempat bergeming. Disini jangan anda harapkan menemukan action atau smart line. Yang bisa anda dapatkan disini adalah pengembangan karakter, variasi karakter yang begitu mumpuni dan mengisi satu sama lain, ada yang gagah, slengean, pemimpin, dsb. Sebuah perjalanan memahami pengembangan karakter.

3. Shawshank Redemption

Tentang perjuangan sepanjang hidup seorang terpidana hukuman seumur hidup

Kenapa?
Film ini sangat inspirational, memberikan saya kekuatan dalam menjalani hidup. Menyaksikan apa yang dialami Andy memang membuat depresi dan sering kali kita mengeluh untuk sesuatu yang tidak seberat yang dilalui Andy. The best thing is the last 15 minutes in the movie, it will really change your life.

4. Saving Private Ryan

Perjuangan sebuah tim tentara Amerika yang harus masuk jauh kebelakang lini musuh hanya untuk menyelamatkan seseorang untuk motif politik bangsanya.

Kenapa?
Diluar film ini adalah sebuah film perang yang yahud karya sutradara Steven Spielberg, film ini membuat saya terkagum-kagum dengan profesi tentara. Bayangkan, ketika pintu itu terbuka dan mereka tahu bahwa peluang hidup mereka hanya 1 dari 1000 tetapi tetap mereka maju membuat saya berpikir-pikir betapa beruntungnya kita.

Special mention for "non motivating but brilliant movie" :

- The Ussual Suspect (Salah satu film dengan twist ending yahud, bahkan menurut saya lebih dari Sixth Sense)
- Memento (buat yang mengaku analyst film, try this)
- City of God (down to earth daily life of brazilian slump)


Buat saya, film lebih dari sekedar action dan air mata, film adalah filosofi. Ketika anda menjadi seperti saya yang telah menonton ribuan film (dari berbagai era dan budaya), anda akan melihat film dari sebuah sudut yang berbeda, lebih ke nilai2 intrinsik yang ingin ditunjukan produser, satu pola film sebuah negara, semisal jepang dengan pola abstract mereka yang belum tentu bisa diterima bangsa lain, pola India yang selalu menyelipkan baku hantam dan koreografi tarian bahkan dalam film romantis sekalipun atau dalam film aksi tetap tarian tidak terlupakan.

Movies are beautiful, it just depends on how you see it.