NEGEV _ Rencana pembangunan kota Yahudi di wilayah Negev memicu kontroversi. Rencana tersebut ditentang sebagian pihak karena Negev adalah tempat tinggal warga Arab Badui.

Untuk membuka jalan bagi pembangunan kota Yahudi, Pemerintah Israel akan mengusir sekira 40 ribu warga Arab Badui. Aktivis HAM pun menuduh Pemerintah Israel menjalankan kebijakan yang rasis.

"Komunitas Arab Badui sudah tinggal di Negev sejak lama. Pemerintah Israel mengusir warga Arab Badui dan menggantinya dengan warga Yahudi," ujar aktivis HAM, Suhad Bishara, seperti dikutip AFP, Selasa (12/11/2013).

Pemerintah Israel berencana membangun dua kota yang dinamakan Kesif dan Hiran. Mereka berdalih pengusiran dilakukan karena warga Arab Badui tidak bisa membuktikan kepemilikan tanah.

Namun, klaim Pemerintah Israel tersebut ditolak aktivis HAM. Pasalnya warga Arab Badui masih hidup secara tradisional sehingga tidak memiliki dokumen kepemilikan tanah.

Warga Arab di Israel memang kerap menerima diskriminasi. Padahal, komunitas Arab Badui sudah turun-temurun tinggal di Negev sebelum Israel berdiri.

sumber

Menunggu pembelaan dari para FPI (Front Pembela Israel)

seperti yang uinih loh..

wajah aslinyah






betul gan malu bertanya sesat di ruko



itu namanya Benjamin Ketang gan, Yahudi Abal2 en sok jadi Yahudi yang menyebarkan paham zionisme di Indonesia..

denger2 sih dia duta besar Israel untuk Indonesia

kemarin si Ketang sempat Mengancam mau nyerang en berperang dengan Indonesia loh gan

ini buktinya

Bukti Keberadaan Pengkhianat Bangsa, Orang Sok Jadi Yahudi Siap Perang Bela Tantowi

Kunjungan dan pernyataan politisi Partai Golongan Karya (Golkar) Tantowi Yahya ke Israel masih berbuntut panjang. Organisasi Israel yang berbasis di Indonesia, Indonesia Israel Public Affairs Comitte (IIPAC) menyatakan perang dan mendukung Tantowi, jika Badan Kehormatan (BK) DPR RI memproses laporan Palestine Liberation Indonesia (PLI).

Direktur Eksekutif IIPAC, Benjamin Kethang, menegaskan, jika BK DPR RI memproses laporan PLI, Yahudi dan Israel tidak akan tinggal diam. "Itu namanya minta perang. Kalau keterlaluan bisa dilakukan sabotase politik dan keamanan,"ancam Benjamin seperti dirilis inilah..com.

Menurut Benjamin, ada pembunuhan karakter terhadap Tantowi Yahya. Karena, setiap orang berhak ke Israel. Selain itu, persoalan perdagangan antara Israel dan Indonesia tidak ada masalah.

Diberitakan sebelumnya, PLI telah melaporkan Tantowi Yahya ke BK DPR pada Senin (17/06). Adapun alasan PLI, pemerintah Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, sementara kedatangan Tantowi ke Israel mengatasnamakan anggota Komisi I DPR.

serem loh ada pengkhianat Bangsa yang mengancam dan ingin berperang dengan NKRI untuk membela orang-orang Khazar
Ngeri-ngeri Sedap