- Beranda
- The Lounge
Gita Wirjawan sang Monster Anggaran
...
TS
Filipi46
Gita Wirjawan sang Monster Anggaran
FAKTA ORANG YG ADA DI HOMEPAGE FORUM KESAYANGAN KITA !!!
(MENCERAHKAN PEMIKIRAN KAULA MUDA INDONESIA)
(MENCERAHKAN PEMIKIRAN KAULA MUDA INDONESIA)
Quote:
Salam Republik ku. Selamat bertemu kembali. Berikut saya ingin membahas Gita Wiryawan. Tak banyak basa-basi. Saya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat kinerja menteri satu ini. Dia sama sekali tak tahu apa-apa di bidangnya, bahkan kebijakannya acapkali mengalami blunder. Dan uniknya ia sering kali membuat kebijakan dengan anggaran yang gila-gilaan dengan dalih supaya hasilnya lebih baik. Gita Wirjawan, menteri perdagangan Indonesia sekarang. Ia diplot menggantikan Marie Elka. Gita yg ‘neoliberal’ ini sangat pro Asing & Investor. Ia juga tidak mempunyai pengalaman dalam bidang perdagangan global. Jika Marie Elka sangat pro China, maka Gita policy-nya lebih pro Amerika. Ditengah ekonomi China yang semakin menggurita, Amrik ‘menitipkan’ Gita agar Indonesia lebih pro Amrik. Gita sangat dekat ke Amrik. Ia pernah bekerja di Citibank, Goldman Sachs. Terakhir ia menjadi dirut JP. Morgan Indo. Gita adalah lulusan Harvard. Dan merupakan anak didik Warren Buffet, investor kaya asal Amerika. Prestasi Gita selama jadi menteri tidak terlalu istimewa, bahkan buruk. Dari pengangkatannya sebagai Mendag saja sudah mengalami penolakan. Rangkaian aksi demonstrasi menolak Gita menjadi menteri menunjukkan besarnya resistensi atau penolakan publik terhadap sosok Gita yang dikenal terlalu dekat dengan pihak asing. ATG meminta Presiden SBY bersikap objektif dalam merombak kabinet. Jangan sampai adanya politik dagang sapi atau jual beli masuknya kepala BKPM.
Setelah diangkat menjadi Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan ternyata bukan menjalankan prioritas yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya, melainkan lebih mengutamakan memperbaiki rumah jabatannya di Jalan Widya Chandra I No 2 Jakarta. Biaya untuk merenovasi rumah ini menghabiskan duit APBN sebesar Rp 1,5 miliar. Sementara pelaksana renovasinya adalah PT Stupa Mutiara Khatuliswa yang beralamat di Taluson Building 4 Floor, Jalan R P Soeroso No 30 Menteng, Jakarta Pusat Menteri Perdagangan Gita Wirjawan juga cukup membuat kontroversi terkait program wajib TOEFL minimal 600 bagi PNS-nya di kementerian perdagangan. Angka ini dianggap oleh sebagian pagawai kementerian perdagangan terlalu tinggi. Namun yang lebih membelalakkan mata, biaya untuk melaksanakan agenda ini per orang adalah sebesar 5 juta rupiah. Setara dengan gaji seorang dosen dan 2x gaji guru negeri.
Gita juga di goyang oleh berbagai macam skandal. Di antaranya dugaan kasus korupsi gula, melejitnya harga sembako, selama menjabat sebagai kepala BKPM (badan koordinasi penanaman modal) dia juga menuai kontroversi karena ide nasionalisme ekonominya. Dan baru-baru ini, Gita (menteri perdagangan) juga di sorot karena dinilai berfoya-foya anggaran. Apa saja? Dahsyat, biaya internetan Kementerian Gita Wirjawan Capai Rp 9,6 Miliar. Bagaimana tidak, Kementerian Perdagangaan pimpinan Gita Wirjawan mengalokasikan duit APBN untuk internet sebesar Rp 8,5 miliar per tahun. Selain itu, kata Koordinator Advokasi dan Investigasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Uchko Sky Khadafi, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Rabu, 18/7), Menteri Gita juga membuat program pengembangaan email kementerian Perdagangaan yang menghabiskan dana sebesar Rp 1,1 miliar per tahun. Totalnya bila diakumulasi mencapai 9,6 miliar. Padahal, ungkap Uchok, Kementerian Perdagangaan juga sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 8,5 miliar untuk pengembangaan perangkat jaringan komputer sebesar Rp 3,7 miliar; pengadaan perangkat keras sebesar Rp 860 juta; langganan internet sebesar Rp 1,5 miiar; pemeliharaan data center sebesar Rp 1,5 miliar; dan pemeliharaan perangkat jaringaan komputer sebesar Rp 1 miliar.
Kasus lain, Gerakan Indonesia Bersih (GIB) resmi melaporkan Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (3/7/2012). Selain Gita, GIB juga melaporkan Wakil Menteri Perdagangam Bayu Khrisnamurti dan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Deddy Saleh. Mereka dilaporkan terkait dugaan korupsi importasi 240.000 ton raw sugar atau gula mentah tahun 2012. “Tadi sudah kami laporkan mereka ke KPK, kami yakin KPK sanggup melakukan penyelidikan lebih lanjut,” usai Adhie pada sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (3/7/2012). Dijelaskan dia, akibat dugaan korupsi tersebut negara dirugikan sebesar Rp500 milliar. “Untuk dugaan korupsinya sebesar Rp 500 milliar,” singkatnya. Sementara itu Massa dari Perkumpulan Pedagagang Kecil Pengolah Terigu (PPKPT) berujukrasa di depan Gedung Kementerian Pergagangan, Jakarta, Senin (15/10). Dengan membawa gerobak Mie Ayam, gerobak gorengan dan puluhan poster mereka menggugat Menteri Perdagangan Gita Wirjawan untuk menghapuskan monopoli terigu dan gandum. Mereka juga meminta KPK mengusut oknum Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) yang diduga melakukan kolusi dengan importir terigu dan gandum dalam monopoli pasar. Well, inilah tampang Menteri Perdagangan kita. Jika mengacu rumor kabarnya Gita Wirjawan akan dinominasikan oleh Demokrat menjadi presiden. Wow, bencana apa lagi jika demikan Gita menjadi presiden? Entahlah.
Salam Indonesiaku.
Setelah diangkat menjadi Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan ternyata bukan menjalankan prioritas yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya, melainkan lebih mengutamakan memperbaiki rumah jabatannya di Jalan Widya Chandra I No 2 Jakarta. Biaya untuk merenovasi rumah ini menghabiskan duit APBN sebesar Rp 1,5 miliar. Sementara pelaksana renovasinya adalah PT Stupa Mutiara Khatuliswa yang beralamat di Taluson Building 4 Floor, Jalan R P Soeroso No 30 Menteng, Jakarta Pusat Menteri Perdagangan Gita Wirjawan juga cukup membuat kontroversi terkait program wajib TOEFL minimal 600 bagi PNS-nya di kementerian perdagangan. Angka ini dianggap oleh sebagian pagawai kementerian perdagangan terlalu tinggi. Namun yang lebih membelalakkan mata, biaya untuk melaksanakan agenda ini per orang adalah sebesar 5 juta rupiah. Setara dengan gaji seorang dosen dan 2x gaji guru negeri.
Gita juga di goyang oleh berbagai macam skandal. Di antaranya dugaan kasus korupsi gula, melejitnya harga sembako, selama menjabat sebagai kepala BKPM (badan koordinasi penanaman modal) dia juga menuai kontroversi karena ide nasionalisme ekonominya. Dan baru-baru ini, Gita (menteri perdagangan) juga di sorot karena dinilai berfoya-foya anggaran. Apa saja? Dahsyat, biaya internetan Kementerian Gita Wirjawan Capai Rp 9,6 Miliar. Bagaimana tidak, Kementerian Perdagangaan pimpinan Gita Wirjawan mengalokasikan duit APBN untuk internet sebesar Rp 8,5 miliar per tahun. Selain itu, kata Koordinator Advokasi dan Investigasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Uchko Sky Khadafi, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Rabu, 18/7), Menteri Gita juga membuat program pengembangaan email kementerian Perdagangaan yang menghabiskan dana sebesar Rp 1,1 miliar per tahun. Totalnya bila diakumulasi mencapai 9,6 miliar. Padahal, ungkap Uchok, Kementerian Perdagangaan juga sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 8,5 miliar untuk pengembangaan perangkat jaringan komputer sebesar Rp 3,7 miliar; pengadaan perangkat keras sebesar Rp 860 juta; langganan internet sebesar Rp 1,5 miiar; pemeliharaan data center sebesar Rp 1,5 miliar; dan pemeliharaan perangkat jaringaan komputer sebesar Rp 1 miliar.
Kasus lain, Gerakan Indonesia Bersih (GIB) resmi melaporkan Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (3/7/2012). Selain Gita, GIB juga melaporkan Wakil Menteri Perdagangam Bayu Khrisnamurti dan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Deddy Saleh. Mereka dilaporkan terkait dugaan korupsi importasi 240.000 ton raw sugar atau gula mentah tahun 2012. “Tadi sudah kami laporkan mereka ke KPK, kami yakin KPK sanggup melakukan penyelidikan lebih lanjut,” usai Adhie pada sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (3/7/2012). Dijelaskan dia, akibat dugaan korupsi tersebut negara dirugikan sebesar Rp500 milliar. “Untuk dugaan korupsinya sebesar Rp 500 milliar,” singkatnya. Sementara itu Massa dari Perkumpulan Pedagagang Kecil Pengolah Terigu (PPKPT) berujukrasa di depan Gedung Kementerian Pergagangan, Jakarta, Senin (15/10). Dengan membawa gerobak Mie Ayam, gerobak gorengan dan puluhan poster mereka menggugat Menteri Perdagangan Gita Wirjawan untuk menghapuskan monopoli terigu dan gandum. Mereka juga meminta KPK mengusut oknum Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) yang diduga melakukan kolusi dengan importir terigu dan gandum dalam monopoli pasar. Well, inilah tampang Menteri Perdagangan kita. Jika mengacu rumor kabarnya Gita Wirjawan akan dinominasikan oleh Demokrat menjadi presiden. Wow, bencana apa lagi jika demikan Gita menjadi presiden? Entahlah.
Salam Indonesiaku.
Quote:
SUMBER
Spoiler for SUMBER:
http://politik.kompasiana.com/2012/11/05/gita-wiryawan-sang-monster-anggaran-500849.html
0
13.3K
Kutip
118
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923KThread•83.1KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru