Belajar menulis, maaf kalau salah tempat. hanya ingin menyalurkan ide, mumpung masih ada dikepala.
ini sedikit cerrita tulisan ane gan, mohon dikoment, saran, masukan dan kritiknya, jika memang ada kekurangan.
Silakan dinikmati.
Spoiler for story:
Gerah beuuud…hari ini hawa nya memang tidak bisa diajak kompromi, mungkin kalo adam masih bisa diajak kompromi kali yak ? neehhh…… tewewewewww…
Ini adalah karangan semi fiksi, semi biography, atau apalah namanya. Nama, tokoh dan tempat kejadian sebagian berdasarkan true story, namun sudah disaring dan disensor untuk melindungi oknum2 yang terlibat di kejadian yang sebenarnya, jadi kalau ada yang sama atau ada cerita yang gak masuk akal, harap jangan dikritik. Lah, tulisan-tulisan gue, suka-suka gue dong. Weeeek……
Baiklah, saya ucapkan selamat bergabung didunia yang gak jelas, dengan membaca tulisan ini kalian mungkin akan sedikit mengalami halusinasi dan halusilaukpauk, gangguan penglihatan, penciuman, pendengaran, bahkan mengalami gangguan kehamilan dan janin. Ngarang ini mah. . Lah emang ngarang, saya kan pengarang, apa lo ????
Nama saya Deny, nama samaran, takut terkenal. #ngarep. Pemuda umur 18 tahun yang baru lulus sekolah menengah agak sedikit keatas (SMA). Banyak teman-teman bingung mau kuliah kemana, sedangkan saya bingung bisa kuliah atau enggak. Terlahir dari keluarga yang tidak miskin dan tidak kaya juga tidak berkecukupan, saya terbilang anak yang lumayan cerdas di sekolah, dalam hal pelajaran tentunya, tapi tidak dalam hal yang lain.
Saya punya tubuh yang eksotik, seperti bonsai, kecil, pendek, item, dan Alhamdulillah hidup. Tapi biarpun begitu, adik-adik kelas saya di SMA dulu banyak yang naksir saya. Mungkin karena saya lebih mirip boneka Teddy Bear kali yak. Tapi saya tidak punya banyak waktu (baca: modal) untuk pacaran, jadi saya putuskan untuk tidak menghiraukan mereka dan lebih memilih untuk konsen sekolah dan belajar. Dan itu sangat saya sesali sekarang ini. Hikz….
Berawal dari kekurangpuasan terhadap masa-masa SMA saya, menurut sebagian orang masa-masa SMA adalah masa keemasan, well tidak bagi saya, satu-satunya yang menurut saya keemasan (kuning) pada waktu itu adalah seragam sekolah saya. Setelah lulus dan bekerja sebagai penjual Koran lokal, dan saya punya uang, saya ingin balas dendam terhadap masa lalu saya dan akan mencari kesenangan saya sendiri.
Dipenghujung 2007, saya dan teman-teman se-“profesi” berencana untuk menghabiskan malam tahun baru dengan melakukan pesta kecil-kecilan, datang tak dijemput, pulang tak diantar, alah, apa ini ? maaf, yang benar adalah kami akan bersenang-senang menyusuri jalanan kota untuk mencari gadis-gadis muda. Heseeekkkk….
Malam yang ditunggu akhirnya datang juga, ini adalah malam pergantian tahun. Jam 7 malam, kami mulai melakukan sweeping dijalan-jalan kota, mencari gadis-gadis muda yang biasanya gampang ditemui dan diajak jalan jika sedang ada acara seperti malam tahun baru ini.
Saya dan Uji, (bukan nama samaran) (nama lengkapnya “harap tenang ada UJIan” )hahaha…. Oke, kembali ke cerita, saya dan Ujie naik motor yang kami pinjam dari boss tempat kami bekerja, menyusuri jalanan kota, sambil menebarkan pesona, membuat semua mata terpana, karna kami tak pakai celana… becanda, pake celana kok. Hehehe….
Sampai jam 10 malam, akhir nya kami bertemu dengan Mona dan Lisa, 2 orang cewek yang punya niat sama dengan kami. Perfect !!! kami mengobrol sambil naik motor, dan dengan pesona kami yang tak bisa ditolak oleh 2 orang cewek ini, mereka pun mau untuk kami ajak jalan-jalan menghabiskan malam tahun baru. Kami pun berhenti sebentar untuk bertukar motor (biar jadi sepasang gitu), saya yang tadi nya hanya duduk manis sebagai boncengers, kini membawa motor Mona, dan Mona duduk dibelakang sambil tangan nya melingkar dipinggang saya. Asoy geboooyyy…