- Beranda
- The Lounge
Apa kata Petinggi Kal-Bar...tentang jalan yang ada di Kal-bar
...
TS
amaukopaza
Apa kata Petinggi Kal-Bar...tentang jalan yang ada di Kal-bar
selamat pagi agan2/sista sekalian
ane mau share kemaren banyak yang posting salah satu koran (surat kabar) harian di FB....
ane miris banget gan dengan tulisan yang tertera di surat kabar petinggi profinsi Kal-Bar ini...
dan banyak juga komen di FB yg Pro dan Kontra...
langsung aja gan ni penampakannya....
ne bingung sama pak gubernur ngomongnya seperti itu gan
sindiran ke pak gubernur
gimana pendapat agan2 tentang pernyataan pak gubernur di atas.....
isi koran diatas lengkap
jika berkenan ane mau dong dikasi buat sarapan gan.....
yang kagak berkenan jangan ane yo gan
ane mau share kemaren banyak yang posting salah satu koran (surat kabar) harian di FB....
ane miris banget gan dengan tulisan yang tertera di surat kabar petinggi profinsi Kal-Bar ini...
dan banyak juga komen di FB yg Pro dan Kontra...
langsung aja gan ni penampakannya....
Spoiler for koran:
ne bingung sama pak gubernur ngomongnya seperti itu gan
Spoiler for lagi:
sindiran ke pak gubernur
gimana pendapat agan2 tentang pernyataan pak gubernur di atas.....
Spoiler for ane mau tanya:
sekalian ane mau nanya..gimana caranya SS itu FB biar bisa update gan... ane udah tekan print screen tapi gak tau masuknya kemana itu gambar SS nya...ane masih belum faham
mohon bantuannya gan
mohon bantuannya gan
UPDATE
isi koran diatas lengkap
Spoiler for :
Gubernur Kalbar, Drs Corrnelis MH, meminta masyarakat yang melewati jalan dikawasan timur kalbar, bersabar atas kerusakan jalan simpang Tayan-Sosok, hingga Simpang Tanjung Kabupaten Sanggau itu.
“Ya kepada masyarakat bersabarlah dulu. Orang lagi mengusahakannya, dan ini tinggal kerja, pemenang sudah ada. Dulu juga nggak ada jalan itu masih bisa hidup kita, bisa lewat juga, lewat ngabang ,” ujar dia, ditemui di Hotel Kapuas Palace, Senin (18/11).
Cornelis menepis tudingan jika pemprov kalbar berpangku tangan atas kerusakan jalan tersebut yang semakin parah. “mana bah, bilang dengan dia, aku tu ndak tidok-tidok. Tapi kan ibarat gunung, hati itu mau, tapi sangat ngecoh. Karena itu bukan kewenangan saya, saya hanya melapor ke Menteri. Kan sudah ada pemenang, minta supaya segera kerjalah”, ungkapnya.
Mantan Bupati Landak dua periode itu kembali menegaskan, Pemprov Kalbar sedang berupaya agar perbaikan atas kerusakan ruas jalan, yang dibiayai melalui Dana pinjaman Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB), segera terealisasi.
“Janganlah tak bersabar hidup didunia ini. Kita juga sedang mengupayakan karena itu adalah kewenangan pemerintah pusat, kalau kewenangan saya, gampang aja aku dengan Dewan kan, minta persetujuan ketok palu, udah. Taroh berapa milliard, selesai…,” tegasnya.
Jadi, lanjut Cornelis, karena itu kewenangan pemerintah pusat, mau tidak mau semua harus sesuai prosedur. Sebab kata dia, semua pekerjaan sudah ada Tupoksi-nya masing-masing.
Dalam Negara ini kan harus berbagi-bagi tugas, ada yang kewenangan Kabupaten. Ndak semua itu kewenangan Gubernur. Jadi Gubernur itu bukan segala-galanya,” ujar Cornelis.
Setakat ini, Bank Pembangunan Asia telah menetapkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT. Waskita Karya, sebagai pemenang lelang dari pengerjaan ruas jalan antara Simpang Tayan-Sosok hingga Simpang Tanjung, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalbar. Selain itu, pemenang kedua, PT. Adhi Karya juga diajukan ke Bank Pembangunan Asia. Namun, yang dipilih Waskita Karya.
Lelang dilakukan pada Mei 2013, sekaligus ada tiga proyek infrastruktur yang dibiayai Bank Pembangunan Asia (ADB), dengan nilai penyediaan anggaran Rp 1,1 triliun. Ketiga proyek tersebut yakni pembangunan jalan Simpang Tayan – Sosok – Sanggau, Singkawang – Tebas dan Galing – Aruk. Ruas Simpang Tayan – Sosok – Simpang Tanjung – Sanggau, dianggarkan dengan pagu sekitar Rp 538 miliar. Kemudia untuk ruas Singkawang – Tebas, senilai Rp 348,9 miliar dan ruas antara Galing – Aruk di Kabupaten Sambas, nilai yang dialokasikan Rp 225,5 miliar. Jalan yang akan dibangun nantinya sesuai spesifikasi untuk jalan nasional dengan lebar 14 meter. Cornelis selanjutnya membeberkan. Pemprov Kalbar sudah tiga kali menyurati Kementrian Pekerjaan Umum (PU) RI, supaya pemenang tender segera melakukan pekerjaannya. “Buat surat ke Menteri sana tu, Cuma itulah, namanya duit minjam ini kana pa kata orang, kecuali kalau kita punya APBN sendiri. Yang dari APBN sudah selesai,” pungkasnya.
Di tempat sama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Kalbar , Ir Jakius Sinyor menyatakan pengerjaan jalan tersebut masih dalam proses pelelangan. “Saya belum bisa ngasi kepastian, karena ini kan masih dalam proses. Lelang sudah selesai. Masa sanggah yang masih ditunggu. Karena ini semua kewenangan Kementrian Pekerjaan Umum, penetapan disana,” terang dia.
Sementara, baru-baru ini pemerintah melalui Kementrian PU telah mengalokasikan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 7,7 Triliun untuk membangun infrastruktur jalan raya di daerah perbatasan Indonesia – Malaysia, di Kalimantan, yang merupakan proyek tahun jamak (multiyears).
Terpisah, Ketua Umum dewan Pimpinan Provinsi Asosiasi Pengusaha Kontruksi Indonesia (DPP Aspekindo) Kalimantan Barat H. Syafrudin Nasution MH, akrab disapa Kabang, meminta kebijakan pemerintah dalam membangun infrastruktur di Kalbar focus ke Wilayah Timur. Pasalnya, kata Kabang, kerusakan jalan poros di timur Kalbar sangat memprihatinkan dan harus segera diwujudkan pembangunannnya.
“Asperindo yakin, jika Kalbar kecipratan aliran dana APBN sebesar Rp 7,7 Tersebut seharusnya dapat memperbaiki infrastruktur jalan antar Kabupaten yang sangat vital bagi masyarakat,” ungkapnya.
Di tempat lain , anggota DPRD Kalbar dari Komisi C. Andri Hudaya wijaya SH merasa perlu untuk duduk bersama bicarakan hal itu. Lewat DPRD Provinsi Kalbar agar difasilitasi untuk ketemu dengan Departemen Pekerjaan Umum RI. Seharusnya bisa diprioritaskan, terutama di DPR RI yang membidangi komisi V, wakil dari Kalbar kan lebih dari satu orang,” terangnya.
Imbuh dia, “nah ini sebenarnya memudahkan dalam koordinasi, apakah sudah ada alokasi pendanaan untuk ruas jalan Negara yang rusak parah itu dalam APBN 2014 misalnya dan kalo ada berapa dan kapan mulai pengerjaannya. Kita di daerah ini siap untuk berjuang dengan wakil kita yang ada di pusat, Cuma kita kan tidak pernah ketemu.”
“Ya kepada masyarakat bersabarlah dulu. Orang lagi mengusahakannya, dan ini tinggal kerja, pemenang sudah ada. Dulu juga nggak ada jalan itu masih bisa hidup kita, bisa lewat juga, lewat ngabang ,” ujar dia, ditemui di Hotel Kapuas Palace, Senin (18/11).
Cornelis menepis tudingan jika pemprov kalbar berpangku tangan atas kerusakan jalan tersebut yang semakin parah. “mana bah, bilang dengan dia, aku tu ndak tidok-tidok. Tapi kan ibarat gunung, hati itu mau, tapi sangat ngecoh. Karena itu bukan kewenangan saya, saya hanya melapor ke Menteri. Kan sudah ada pemenang, minta supaya segera kerjalah”, ungkapnya.
Mantan Bupati Landak dua periode itu kembali menegaskan, Pemprov Kalbar sedang berupaya agar perbaikan atas kerusakan ruas jalan, yang dibiayai melalui Dana pinjaman Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB), segera terealisasi.
“Janganlah tak bersabar hidup didunia ini. Kita juga sedang mengupayakan karena itu adalah kewenangan pemerintah pusat, kalau kewenangan saya, gampang aja aku dengan Dewan kan, minta persetujuan ketok palu, udah. Taroh berapa milliard, selesai…,” tegasnya.
Jadi, lanjut Cornelis, karena itu kewenangan pemerintah pusat, mau tidak mau semua harus sesuai prosedur. Sebab kata dia, semua pekerjaan sudah ada Tupoksi-nya masing-masing.
Dalam Negara ini kan harus berbagi-bagi tugas, ada yang kewenangan Kabupaten. Ndak semua itu kewenangan Gubernur. Jadi Gubernur itu bukan segala-galanya,” ujar Cornelis.
Setakat ini, Bank Pembangunan Asia telah menetapkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT. Waskita Karya, sebagai pemenang lelang dari pengerjaan ruas jalan antara Simpang Tayan-Sosok hingga Simpang Tanjung, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalbar. Selain itu, pemenang kedua, PT. Adhi Karya juga diajukan ke Bank Pembangunan Asia. Namun, yang dipilih Waskita Karya.
Lelang dilakukan pada Mei 2013, sekaligus ada tiga proyek infrastruktur yang dibiayai Bank Pembangunan Asia (ADB), dengan nilai penyediaan anggaran Rp 1,1 triliun. Ketiga proyek tersebut yakni pembangunan jalan Simpang Tayan – Sosok – Sanggau, Singkawang – Tebas dan Galing – Aruk. Ruas Simpang Tayan – Sosok – Simpang Tanjung – Sanggau, dianggarkan dengan pagu sekitar Rp 538 miliar. Kemudia untuk ruas Singkawang – Tebas, senilai Rp 348,9 miliar dan ruas antara Galing – Aruk di Kabupaten Sambas, nilai yang dialokasikan Rp 225,5 miliar. Jalan yang akan dibangun nantinya sesuai spesifikasi untuk jalan nasional dengan lebar 14 meter. Cornelis selanjutnya membeberkan. Pemprov Kalbar sudah tiga kali menyurati Kementrian Pekerjaan Umum (PU) RI, supaya pemenang tender segera melakukan pekerjaannya. “Buat surat ke Menteri sana tu, Cuma itulah, namanya duit minjam ini kana pa kata orang, kecuali kalau kita punya APBN sendiri. Yang dari APBN sudah selesai,” pungkasnya.
Di tempat sama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Kalbar , Ir Jakius Sinyor menyatakan pengerjaan jalan tersebut masih dalam proses pelelangan. “Saya belum bisa ngasi kepastian, karena ini kan masih dalam proses. Lelang sudah selesai. Masa sanggah yang masih ditunggu. Karena ini semua kewenangan Kementrian Pekerjaan Umum, penetapan disana,” terang dia.
Sementara, baru-baru ini pemerintah melalui Kementrian PU telah mengalokasikan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 7,7 Triliun untuk membangun infrastruktur jalan raya di daerah perbatasan Indonesia – Malaysia, di Kalimantan, yang merupakan proyek tahun jamak (multiyears).
Terpisah, Ketua Umum dewan Pimpinan Provinsi Asosiasi Pengusaha Kontruksi Indonesia (DPP Aspekindo) Kalimantan Barat H. Syafrudin Nasution MH, akrab disapa Kabang, meminta kebijakan pemerintah dalam membangun infrastruktur di Kalbar focus ke Wilayah Timur. Pasalnya, kata Kabang, kerusakan jalan poros di timur Kalbar sangat memprihatinkan dan harus segera diwujudkan pembangunannnya.
“Asperindo yakin, jika Kalbar kecipratan aliran dana APBN sebesar Rp 7,7 Tersebut seharusnya dapat memperbaiki infrastruktur jalan antar Kabupaten yang sangat vital bagi masyarakat,” ungkapnya.
Di tempat lain , anggota DPRD Kalbar dari Komisi C. Andri Hudaya wijaya SH merasa perlu untuk duduk bersama bicarakan hal itu. Lewat DPRD Provinsi Kalbar agar difasilitasi untuk ketemu dengan Departemen Pekerjaan Umum RI. Seharusnya bisa diprioritaskan, terutama di DPR RI yang membidangi komisi V, wakil dari Kalbar kan lebih dari satu orang,” terangnya.
Imbuh dia, “nah ini sebenarnya memudahkan dalam koordinasi, apakah sudah ada alokasi pendanaan untuk ruas jalan Negara yang rusak parah itu dalam APBN 2014 misalnya dan kalo ada berapa dan kapan mulai pengerjaannya. Kita di daerah ini siap untuk berjuang dengan wakil kita yang ada di pusat, Cuma kita kan tidak pernah ketemu.”
jika berkenan ane mau dong dikasi buat sarapan gan.....
Spoiler for yg belom iso mohon :
di dan kaskuseryang baik selalu meniggalkan jejak
yang kagak berkenan jangan ane yo gan
Spoiler for Warga Sanggau Dibohongi:
ane warga sanggau gan
SANGGAU--Dana Asian Development Bank (ADB) untuk realisasi perbaikan jalan Sosok-Tayan, Tanjung-Sanggau ternyata tidak ada pada anggaran tahun 2013. Hal tersebut mengacu pada surat resmi dari Asian Development Bank yang hanya membahas pinjaman untuk ruas jalan Singkawang-Tebas. Jika ini benar, maka harapan masyarakat Kabupaten Sanggau hanya sia-sia. Keseriusan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat kembali dipertanyakan.
Terkait hal ini, Koordinator Aliansi Masyarakat Peduli Jalan (AMPJ) Sanggau, Abdurrahim mempertanyakan keseriusan tersebut. Berdasarkan surat yang dikeluarkan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Barat Nomor 620/658/DINAS-PU tanggal 18 September 2013 yang ditujukan ke Gubernur Kalbar mengatakan bahwa melalui surat nomor KU.03.01-Bz/1026 tanggal 16 September 2013 hal Proposal Kandidat Pemenang Paket Kontrak : 30-RCP-01, Sosok-Tayan, Tanjung-Sanggau yang didanai oleh APBN (GOI) + Pinjaman ADB No. 2817-INO, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII mengusulkan pemenang paket kontrak nomor 30-RVP-01, Sosok-Tayan, Tanjung-Sanggau akan dilaksanakan oleh PT. Waskita Karya (Persero), Tbk=PT. Adhi Karya, Tbk, JO dengan nilai kontrak sebesar Rp. 463.454.371.000.
Namun, surat dari ADB yang dilampirkan dalam surat ke Gubernur Kalbar, isinya menyatakan bahwa ADB hanya menyebutkan usulan yang masuk untuk jalan Singkawang-Tebas dan ADB tidak ada masalah dengan pengajuan tersebut dengan nilai kontrak Rp. 292.603.385.000. Surat ADB tersebut bukan untuk alokasi pinjaman perbaikan jruas jalan Sanggau, melainkan untuk Singkawang-Tebas melalui paket CW-06:30RCP02. Sementara pada data penanganan jalan jembatan di Kabupaten Sanggau Provinsi Kalbar Tahun 2013 pada Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah II pada 14 November 2013 belum lama ini bahwa penanganan jalan Sosok-Tayan, Tanjung-Sanggau (30-RCP-01) dengan total pagu dana Rp. 59.3961.400.000 masih dalam proses penelaahan dan Opini Hukum oleh Bapekon Kementerian PU.
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Sanggau, Usman Abbas, Senin (18/11) juga mengungkapkan berdasarkan kunjungan kerja Komisi C DPRD Kabupaten Sanggau ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU) pada 14 November 2013 lalu juga untuk tahun 2013 ini, dana tersebut belum ada di Kementerian PU, yang ada hanya untuk di wilayah Seluas Kabupaten Sambas. Hasil pertemuan tersebut dari pihak Kementerian PU belum bisa memberi keterangan akan hal itu. Kementerian PU belum berani terang-terangan membuka informasi. Namun, ia yakin dana ADB untuk Sanggau baru realisasi tahun 2014.
"Kami mendatangi Kementerian PU untuk menanyakan atau mengklarifikasi terkait dana dan hasil lelang yang menggunakan dana ADB tersebut. Namun, ternyata tidak ada. Berdasarkan pertemuan kita dengan Kabid Bina Marga Kementerian PU, Talilipan dan Bowo, dana untuk sanggau tahun ini belum ada. Mungkin dana ADB untuk Sanggau tahun 2014 baru ada," ujarnya.
Ia heran dengan sikap Dinas PU Provinsi Kalbar yang telah mengatakan bahwa dana tersebut sudah ada. Ia berencana akan meluruskan hal itu dengan Bupati atau Wakil Bupati Sanggau. Ia sempat menyinggung terkait pemenang tender yang menurut Pemprov sudah ada pemenangnya. Namun mereka tidak bisa menjawabnya. Dengan belum adanya dana ADB di Kementerian PU, dewan Sanggau siap dihujat masyarakat. Berapa tahun pemerintah berjanji dan janji, tapi belum ditender di Kementerian PU. Namun, apa yang dilakukan oleh dewan sudah maksimal.
“Yang menjadi persoalannya sekarang, tidak pernah bertemu dengan orang ADB. Kalau ada dananya, tentu Kementerian PU tahu ada dananya. Saya pikir mereka sangat berhati-hati untuk menyampaikan hal itu apakah ada atau tidak. Kami akan klarifikasi dulu kesana. Kita sinkronkan hasil dari Kementerian PU. Kalau sudah sinkron, baru dipublikasikan. Kami mau minta surat dari Bupati dulu," ungkapnya.
Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Sanggau, Acam menambahkan selama ini, Pemprov selalu membuat statement terkait waktu pengerjaan jalan tersebut. Tapi sampai sekarang tidak ada pengerjaan, bahkan ternyata dananya belum ada. Berkaitan dengan hal itu, ia meminta tanggung jawab Pemprov sebelum dana ADB turun. Lantaran saat ini sudah ada warga yang mulai tanam pisang di Makimpoig. Karena semua ruas jalan sudah mulai rusak semua. Jangan sampai masyarakat bereaksi keras. Pemerintah harus ada reaksi yang konkrit.
"Tidak boleh Pemprov seperti itu. Seingat saya statement itu mulai dari Pemda, Pemprov hingga PU. Jadi sudah banyak statement yang dibuat. Sehingga, begitu kami kesana, pas kesana barang itu masih belum jelas. Memang ada yang dikerjakan, tapi itu lain. Bukan jalan Sanggau, melainkan di Sambas," ujarnya.
"Ini sudah bencana. Sudah tanam pisang di Makimpoig Kecamatan Batang Tarang yakni satu pisang. Dan dibeberapa kampung juga anak-anak sekolah 3-4 hari tidak sekolah, karena tidak ada transportasi yang lewat. Ini sudah termasuk darurat. Jangan sampai menunggu ketok anggaran. Karena setiap hari besar contohnya lebaran atau natal, memang selalu ada perbaikan. Jangan sampai kita menunggu hal itu. Sekarang rakyat tidak butuh statement. Tapi butuh aksi,” tegasnya. (sgg)
SANGGAU--Dana Asian Development Bank (ADB) untuk realisasi perbaikan jalan Sosok-Tayan, Tanjung-Sanggau ternyata tidak ada pada anggaran tahun 2013. Hal tersebut mengacu pada surat resmi dari Asian Development Bank yang hanya membahas pinjaman untuk ruas jalan Singkawang-Tebas. Jika ini benar, maka harapan masyarakat Kabupaten Sanggau hanya sia-sia. Keseriusan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat kembali dipertanyakan.
Terkait hal ini, Koordinator Aliansi Masyarakat Peduli Jalan (AMPJ) Sanggau, Abdurrahim mempertanyakan keseriusan tersebut. Berdasarkan surat yang dikeluarkan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Barat Nomor 620/658/DINAS-PU tanggal 18 September 2013 yang ditujukan ke Gubernur Kalbar mengatakan bahwa melalui surat nomor KU.03.01-Bz/1026 tanggal 16 September 2013 hal Proposal Kandidat Pemenang Paket Kontrak : 30-RCP-01, Sosok-Tayan, Tanjung-Sanggau yang didanai oleh APBN (GOI) + Pinjaman ADB No. 2817-INO, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII mengusulkan pemenang paket kontrak nomor 30-RVP-01, Sosok-Tayan, Tanjung-Sanggau akan dilaksanakan oleh PT. Waskita Karya (Persero), Tbk=PT. Adhi Karya, Tbk, JO dengan nilai kontrak sebesar Rp. 463.454.371.000.
Namun, surat dari ADB yang dilampirkan dalam surat ke Gubernur Kalbar, isinya menyatakan bahwa ADB hanya menyebutkan usulan yang masuk untuk jalan Singkawang-Tebas dan ADB tidak ada masalah dengan pengajuan tersebut dengan nilai kontrak Rp. 292.603.385.000. Surat ADB tersebut bukan untuk alokasi pinjaman perbaikan jruas jalan Sanggau, melainkan untuk Singkawang-Tebas melalui paket CW-06:30RCP02. Sementara pada data penanganan jalan jembatan di Kabupaten Sanggau Provinsi Kalbar Tahun 2013 pada Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah II pada 14 November 2013 belum lama ini bahwa penanganan jalan Sosok-Tayan, Tanjung-Sanggau (30-RCP-01) dengan total pagu dana Rp. 59.3961.400.000 masih dalam proses penelaahan dan Opini Hukum oleh Bapekon Kementerian PU.
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Sanggau, Usman Abbas, Senin (18/11) juga mengungkapkan berdasarkan kunjungan kerja Komisi C DPRD Kabupaten Sanggau ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU) pada 14 November 2013 lalu juga untuk tahun 2013 ini, dana tersebut belum ada di Kementerian PU, yang ada hanya untuk di wilayah Seluas Kabupaten Sambas. Hasil pertemuan tersebut dari pihak Kementerian PU belum bisa memberi keterangan akan hal itu. Kementerian PU belum berani terang-terangan membuka informasi. Namun, ia yakin dana ADB untuk Sanggau baru realisasi tahun 2014.
"Kami mendatangi Kementerian PU untuk menanyakan atau mengklarifikasi terkait dana dan hasil lelang yang menggunakan dana ADB tersebut. Namun, ternyata tidak ada. Berdasarkan pertemuan kita dengan Kabid Bina Marga Kementerian PU, Talilipan dan Bowo, dana untuk sanggau tahun ini belum ada. Mungkin dana ADB untuk Sanggau tahun 2014 baru ada," ujarnya.
Ia heran dengan sikap Dinas PU Provinsi Kalbar yang telah mengatakan bahwa dana tersebut sudah ada. Ia berencana akan meluruskan hal itu dengan Bupati atau Wakil Bupati Sanggau. Ia sempat menyinggung terkait pemenang tender yang menurut Pemprov sudah ada pemenangnya. Namun mereka tidak bisa menjawabnya. Dengan belum adanya dana ADB di Kementerian PU, dewan Sanggau siap dihujat masyarakat. Berapa tahun pemerintah berjanji dan janji, tapi belum ditender di Kementerian PU. Namun, apa yang dilakukan oleh dewan sudah maksimal.
“Yang menjadi persoalannya sekarang, tidak pernah bertemu dengan orang ADB. Kalau ada dananya, tentu Kementerian PU tahu ada dananya. Saya pikir mereka sangat berhati-hati untuk menyampaikan hal itu apakah ada atau tidak. Kami akan klarifikasi dulu kesana. Kita sinkronkan hasil dari Kementerian PU. Kalau sudah sinkron, baru dipublikasikan. Kami mau minta surat dari Bupati dulu," ungkapnya.
Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Sanggau, Acam menambahkan selama ini, Pemprov selalu membuat statement terkait waktu pengerjaan jalan tersebut. Tapi sampai sekarang tidak ada pengerjaan, bahkan ternyata dananya belum ada. Berkaitan dengan hal itu, ia meminta tanggung jawab Pemprov sebelum dana ADB turun. Lantaran saat ini sudah ada warga yang mulai tanam pisang di Makimpoig. Karena semua ruas jalan sudah mulai rusak semua. Jangan sampai masyarakat bereaksi keras. Pemerintah harus ada reaksi yang konkrit.
"Tidak boleh Pemprov seperti itu. Seingat saya statement itu mulai dari Pemda, Pemprov hingga PU. Jadi sudah banyak statement yang dibuat. Sehingga, begitu kami kesana, pas kesana barang itu masih belum jelas. Memang ada yang dikerjakan, tapi itu lain. Bukan jalan Sanggau, melainkan di Sambas," ujarnya.
"Ini sudah bencana. Sudah tanam pisang di Makimpoig Kecamatan Batang Tarang yakni satu pisang. Dan dibeberapa kampung juga anak-anak sekolah 3-4 hari tidak sekolah, karena tidak ada transportasi yang lewat. Ini sudah termasuk darurat. Jangan sampai menunggu ketok anggaran. Karena setiap hari besar contohnya lebaran atau natal, memang selalu ada perbaikan. Jangan sampai kita menunggu hal itu. Sekarang rakyat tidak butuh statement. Tapi butuh aksi,” tegasnya. (sgg)
Spoiler for sumber:
http://www.pontianakpost.com/index.php?news=10955
Diubah oleh amaukopaza 20-11-2013 04:14
0
3.5K
Kutip
40
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.4KThread•84.6KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya