- Beranda
- Berita dan Politik
(Kok Versi merdeka.com lain sendiri ya) TNI vs polisi Karawang Karena Tilang?
...
TS
raywib
(Kok Versi merdeka.com lain sendiri ya) TNI vs polisi Karawang Karena Tilang?
Merdeka.com - Penyerbuan yang dilakukan oleh puluhan anggota TNI dari Batalion 305 terhadap anggota polisi di Karawang Jawa Barat diduga karena masalah sepele. Informasi yang dihimpun merdeka.com, puluhan anggota TNI itu mengamuk lantaran berawal dari kasus pelanggaran lalu lintas.
"Ada seorang anggota TNI yang tidak memakai seragam sedang naik motor. Anggota TNI itu kemudian ditilang," kata salah satu saksi mata yang enggan disebutkan namanya, Selasa (19/11).
Tak terima ditilang, anggota TNI itu kemudian mengajak teman-temannya. "Anggota TNI ngamuk karena tak terima saat ditilang anggota polisi itu berucap dengan kata-kata kasar," ujarnya.
Para anggota TNI kemudian menyerang pos polisi yang berada di depan mal Ramayana. Setelah itu, mereka konvoi ke Jalan Tuparev, Karawang.
"Warga di sana semua takut. Karena tentara marah-marah dan mengancam warga," ujarnya.
Quote:
Mengenai ini langsung dibantah oleh beberapa komentator dari karawang:
dan akhirnya, pengakuan dari Kapolda nya langsung:
Quote:
Kapolda Jabar: Penyerangan hanya salah paham, bukan tilang
Merdeka.com - Kapolda Jawa barat Irjen Suhardi Alius menegaskan penyebab penyerangan anggota TNI ke Pospol di Karawang bukan masalah tilang. Menurutnya, penyerangan dipicu oleh persoalan sepele.
"Hanya salah paham saja bukan tilang-tilangan," ujar Suhardi usai menjenguk anggota polisi yang terluka di RS Cito Karawang, Selasa (19/11).
Suhardi mengatakan anggota Brimob menegur aparat TNI dan terjadi adu jotos. Namun semua sudah didamaikan. "Yah karena biasa anak-anak tiba-tiba jadi memanjang," katanya.
Suhardi menyayangkan adanya insiden itu. Padahal, Brimob pemicu bentrok sudah dihukum. "Dia sudah dihukum fisik padahal sama atasannya," katanya.
Informasi yang dihimpun merdeka.com, Selasa (19/11), kasus cekcok itu terjadi di halaman parkir kantor DPRD Karawang. Persoalan itu kemudian diselesaikan dengan musyawarah di ruang tunggu Bupati lantai 2 Kantor Pemda yang dihadiri oleh, Wakapolres Karawang, Kabag Ops Polres Karawang, Danki Brimob Iptu Ramadona, Danki 305 Kapten Bagus, Provos 305, Kapten Sirait Danramil Karawang Kota, Kasi Propam Polres, KBO Intel Polres dan Edi serta Wely.
Pada pukul 12.15 WIB, musyawarah selesai dari kedua belah pihak setelah saling minta maaf. Namun, pukul 12.30 WIB kurang lebih 1 kompi anggota 305 Telukjambe dengan seragam dinas loreng dan helm warna hijau dan sebagian berbaju preman datang dan masuk ke areal Kantor Pemda lewat pintu Timur sambil menenteng pisau sangkur, golok dan pentungan kayu atau bambu.
Mereka langsung menyerang dan menganiaya anggota Dalmas yang sedang melakukan pengamanan aksi buruh sambil teriak-teriak.
Akibat penyerangan tersebut, beberapa anggota Dalmas mengalami luka. Setelah selesai melakukan penyerangan kurang lebih 20 menit, gerombolan anggota Yonif 305 kabur meninggalkan lokasi menuju Jalan Tuparev sampai di Bundaran Mega Mal.
Mereka lalu merusak Pos Lantas dan mobil milik anggota polisi depan Mega Mal Karawang. Selain itu, mereka juga melakukan perusakan Pos Gatur Hero dan 1 unit mobil pikap.
sumber
Merdeka.com - Kapolda Jawa barat Irjen Suhardi Alius menegaskan penyebab penyerangan anggota TNI ke Pospol di Karawang bukan masalah tilang. Menurutnya, penyerangan dipicu oleh persoalan sepele.
"Hanya salah paham saja bukan tilang-tilangan," ujar Suhardi usai menjenguk anggota polisi yang terluka di RS Cito Karawang, Selasa (19/11).
Suhardi mengatakan anggota Brimob menegur aparat TNI dan terjadi adu jotos. Namun semua sudah didamaikan. "Yah karena biasa anak-anak tiba-tiba jadi memanjang," katanya.
Suhardi menyayangkan adanya insiden itu. Padahal, Brimob pemicu bentrok sudah dihukum. "Dia sudah dihukum fisik padahal sama atasannya," katanya.
Informasi yang dihimpun merdeka.com, Selasa (19/11), kasus cekcok itu terjadi di halaman parkir kantor DPRD Karawang. Persoalan itu kemudian diselesaikan dengan musyawarah di ruang tunggu Bupati lantai 2 Kantor Pemda yang dihadiri oleh, Wakapolres Karawang, Kabag Ops Polres Karawang, Danki Brimob Iptu Ramadona, Danki 305 Kapten Bagus, Provos 305, Kapten Sirait Danramil Karawang Kota, Kasi Propam Polres, KBO Intel Polres dan Edi serta Wely.
Pada pukul 12.15 WIB, musyawarah selesai dari kedua belah pihak setelah saling minta maaf. Namun, pukul 12.30 WIB kurang lebih 1 kompi anggota 305 Telukjambe dengan seragam dinas loreng dan helm warna hijau dan sebagian berbaju preman datang dan masuk ke areal Kantor Pemda lewat pintu Timur sambil menenteng pisau sangkur, golok dan pentungan kayu atau bambu.
Mereka langsung menyerang dan menganiaya anggota Dalmas yang sedang melakukan pengamanan aksi buruh sambil teriak-teriak.
Akibat penyerangan tersebut, beberapa anggota Dalmas mengalami luka. Setelah selesai melakukan penyerangan kurang lebih 20 menit, gerombolan anggota Yonif 305 kabur meninggalkan lokasi menuju Jalan Tuparev sampai di Bundaran Mega Mal.
Mereka lalu merusak Pos Lantas dan mobil milik anggota polisi depan Mega Mal Karawang. Selain itu, mereka juga melakukan perusakan Pos Gatur Hero dan 1 unit mobil pikap.
sumber
Versi Kompas:
Sumber TNI:
Quote:
TNI AD: Bentrok di Karawang karena Tamtama TNI Dipukuli Brimob
JAKARTA, KOMPAS.com — Bentrok antara anggota TNI dan Polri kembali terjadi, Selasa (19/11/2013) siang. Kali ini, anggota Batalyon Infanteri 305 Kostrad menyerbu Markas Polres Karawang, Jawa Barat, gara-gara satu anggota TNI Angkatan Darat berpangkat tamtama dipukuli Satuan Brigade Mobil Detasemen B Cikole. Berikut kronologi insiden menurut TNI AD.
"(Bermula dari) ada anggota (Yonif) 305 dipukuli Brimob karena salah paham," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Rukman Ahmad, saat dihubungi pada Selasa malam. Dia mengatakan, satu tentara berpangkat tamtama mengantar istrinya bekerja. Istri tentara itu staf di DPRD Karawang, Jawa Barat.
Saat mengantar istrinya itu, ujar Rukman, anggota Brimob yang bertugas di depan kantor Pemerintah Kabupaten Karawang merasa si tamtama yang berpakaian preman melihat-lihat ke arah mereka. "Dia (tentara, red) mau mengantar (istrinya) ke dalam (DPRD), ada yang bilang dilihat-lihatin," kata dia. Kantor DPRD dan Pemkab Karawang lokasinya berdekatan.
Karena alasan merasa dilihat-lihat itulah, sejumlah anggota Brimob di lokasi itu memukuli si tamtama. "Dia (tentara, red) dipukuli ramai-ramai tidak melawan," kata Rukman. Namun, sesudah insiden tersebut, tentara ini memanggil teman-teman satuannya dan menyerbu Markas Kepolisian Resor Karawang.
Menurut Rukman, Mapolres Karawang menjadi sasaran amuk anggotanya karena para anggota Brimob yang memukuli seorang tamtama pada pagi harinya sudah meninggalkan lokasi. "Karena sudah siang," kata dia.
Rukman mengatakan, persoalan ini sudah selesai. "Sudah ada pertemuan antara Panglima Divisi I Kostrad, Panglima Kodam (III/Siliwangi), dan kepolisian," ujar dia. Rukman pun meminta Brimob yang menurut dia merupakan pemicu penyerbuan ini untuk menyelesaikan persoalan.
Para anggota TNI yang menyerbu Mapolres Karawang saat ini tengah menjalani pemeriksaan internal. "Kalau ada yang bersalah, pasti dihukum. (TNI) Angkatan Darat berkomitmen melakukan penegakan hukum," kata dia.
Sumber
JAKARTA, KOMPAS.com — Bentrok antara anggota TNI dan Polri kembali terjadi, Selasa (19/11/2013) siang. Kali ini, anggota Batalyon Infanteri 305 Kostrad menyerbu Markas Polres Karawang, Jawa Barat, gara-gara satu anggota TNI Angkatan Darat berpangkat tamtama dipukuli Satuan Brigade Mobil Detasemen B Cikole. Berikut kronologi insiden menurut TNI AD.
"(Bermula dari) ada anggota (Yonif) 305 dipukuli Brimob karena salah paham," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Rukman Ahmad, saat dihubungi pada Selasa malam. Dia mengatakan, satu tentara berpangkat tamtama mengantar istrinya bekerja. Istri tentara itu staf di DPRD Karawang, Jawa Barat.
Saat mengantar istrinya itu, ujar Rukman, anggota Brimob yang bertugas di depan kantor Pemerintah Kabupaten Karawang merasa si tamtama yang berpakaian preman melihat-lihat ke arah mereka. "Dia (tentara, red) mau mengantar (istrinya) ke dalam (DPRD), ada yang bilang dilihat-lihatin," kata dia. Kantor DPRD dan Pemkab Karawang lokasinya berdekatan.
Karena alasan merasa dilihat-lihat itulah, sejumlah anggota Brimob di lokasi itu memukuli si tamtama. "Dia (tentara, red) dipukuli ramai-ramai tidak melawan," kata Rukman. Namun, sesudah insiden tersebut, tentara ini memanggil teman-teman satuannya dan menyerbu Markas Kepolisian Resor Karawang.
Menurut Rukman, Mapolres Karawang menjadi sasaran amuk anggotanya karena para anggota Brimob yang memukuli seorang tamtama pada pagi harinya sudah meninggalkan lokasi. "Karena sudah siang," kata dia.
Rukman mengatakan, persoalan ini sudah selesai. "Sudah ada pertemuan antara Panglima Divisi I Kostrad, Panglima Kodam (III/Siliwangi), dan kepolisian," ujar dia. Rukman pun meminta Brimob yang menurut dia merupakan pemicu penyerbuan ini untuk menyelesaikan persoalan.
Para anggota TNI yang menyerbu Mapolres Karawang saat ini tengah menjalani pemeriksaan internal. "Kalau ada yang bersalah, pasti dihukum. (TNI) Angkatan Darat berkomitmen melakukan penegakan hukum," kata dia.
Sumber
Sumber Polisi
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Pemeliharaan dan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Badrodin Haiti membenarkan terjadinya bentrokan antara anggota kepolisian dan anggota TNI, Selasa (19/11/2013).
Bentrokan di antara dua instansi tersebut diketahui terjadi di Karawang, Jawa Barat. "Benar, pos polisi diserang anggota Yonif 305, tetapi detailnya saya belum terima laporan," kata Badrodin saat dihubungi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bentrokan terjadi antara anggota Satuan Brimob Detasemen B Cikole dan anggota Yonif 305 Kostrad Karawang. Peristiwa bentrokan terjadi kira-kira pukul 10.30 WIB di depan Mega Mall Karawang, Jawa Barat.
Belum diketahui penyebab pasti terjadinya bentrokan tersebut. Namun akibat peristiwa itu, sebuah mobil satuan pengendali massa (dalmas) yang saat itu digunakan untuk mengamankan rencana aksi unjuk rasa dirusak oleh oknum anggota TNI. Oknum TNI itu dikabarkan juga merusak pos polisi yang terdapat tak jauh dari lokasi bentrokan.
Setelah peristiwa itu terjadi, pimpinan Yonif 305 Kostrad turun tangan menerjunkan sejumlah personel untuk membantu polisi mengamankan lokasi. Tak hanya itu, para anggota TNI tersebut juga diterjunkan untuk mengamankan Kantor Bupati Karawang yang berada di sekitar lokasi.
sumber
Bentrokan di antara dua instansi tersebut diketahui terjadi di Karawang, Jawa Barat. "Benar, pos polisi diserang anggota Yonif 305, tetapi detailnya saya belum terima laporan," kata Badrodin saat dihubungi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bentrokan terjadi antara anggota Satuan Brimob Detasemen B Cikole dan anggota Yonif 305 Kostrad Karawang. Peristiwa bentrokan terjadi kira-kira pukul 10.30 WIB di depan Mega Mall Karawang, Jawa Barat.
Belum diketahui penyebab pasti terjadinya bentrokan tersebut. Namun akibat peristiwa itu, sebuah mobil satuan pengendali massa (dalmas) yang saat itu digunakan untuk mengamankan rencana aksi unjuk rasa dirusak oleh oknum anggota TNI. Oknum TNI itu dikabarkan juga merusak pos polisi yang terdapat tak jauh dari lokasi bentrokan.
Setelah peristiwa itu terjadi, pimpinan Yonif 305 Kostrad turun tangan menerjunkan sejumlah personel untuk membantu polisi mengamankan lokasi. Tak hanya itu, para anggota TNI tersebut juga diterjunkan untuk mengamankan Kantor Bupati Karawang yang berada di sekitar lokasi.
sumber
Quote:
Saling Pandang, Pemicu Bentrok TNI-Brimob di Karawang
BANDUNG, KOMPAS.com — Bentrokan antara anggota Satuan Brimob Detasemen B Cikole dan anggota Yonif 305 Kostrad pada Selasa (19/11/2013) sekitar pukul 10.30 WIB di depan Mega Mall Karawang, Jawa Barat, dipicu oleh masalah sepele.
"Kita tadi sudah dari TKP (tempat kejadian perkara). Ya, awal mulanya karena masalah sepele saja, karena kesalahpahaman saja," kata Kapendam Kodam III Siliwangi Kolonel Inf Muhammad Affandi saat dihubungi Kompas.com, Selasa malam.
Affandi mengatakan, insiden itu berawal dari "saling pandang" antara anggota TNI yang berpakaian preman dan polisi (Brimob) yang sedang mengawal aksi unjuk rasa di kantor Pemda Kabupaten Karawang, Selasa.
"Beberapa anggota polisi dan anggota kita (TNI) yang memakai pakaian preman bertemu di kantor Pemda Karawang itu. Nah, saling menatap mata dan saling tersinggung," urai Affandi.
Menurutnya, keributan yang besar terjadi di depan Mega Mall Karawang, Jawa Barat. Jumlah tiap-tiap kubu yang bentrok lebih dari 10 anggota. "Keributan terjadi di tempat lain, tidak di kantor pemda," ucapnya.
Keributan, tambah Affandi, hanya berlangsung sekitar 10 menit. "Ribut-ribut hanya sebentar, hanya 10 menit kok, enggak lama. Kejadiannya pagi tadi sekitar pukul 10.00," kata Affandi.
Kendati demikian, Affandi menyatakan, penyebab dan kronologi bentrok antara Brimob dan TNI di Karawang saat ini masih dalam penyelidikan mendalam. "Sampai saat ini pun masih kita selidiki dan kita dalami terus awal mula bentrok itu, apa penyebabnya, seperti apa, kronologinya seperti apa. Kita masih selidiki," pungkas Affandi.
sumber
BANDUNG, KOMPAS.com — Bentrokan antara anggota Satuan Brimob Detasemen B Cikole dan anggota Yonif 305 Kostrad pada Selasa (19/11/2013) sekitar pukul 10.30 WIB di depan Mega Mall Karawang, Jawa Barat, dipicu oleh masalah sepele.
"Kita tadi sudah dari TKP (tempat kejadian perkara). Ya, awal mulanya karena masalah sepele saja, karena kesalahpahaman saja," kata Kapendam Kodam III Siliwangi Kolonel Inf Muhammad Affandi saat dihubungi Kompas.com, Selasa malam.
Affandi mengatakan, insiden itu berawal dari "saling pandang" antara anggota TNI yang berpakaian preman dan polisi (Brimob) yang sedang mengawal aksi unjuk rasa di kantor Pemda Kabupaten Karawang, Selasa.
"Beberapa anggota polisi dan anggota kita (TNI) yang memakai pakaian preman bertemu di kantor Pemda Karawang itu. Nah, saling menatap mata dan saling tersinggung," urai Affandi.
Menurutnya, keributan yang besar terjadi di depan Mega Mall Karawang, Jawa Barat. Jumlah tiap-tiap kubu yang bentrok lebih dari 10 anggota. "Keributan terjadi di tempat lain, tidak di kantor pemda," ucapnya.
Keributan, tambah Affandi, hanya berlangsung sekitar 10 menit. "Ribut-ribut hanya sebentar, hanya 10 menit kok, enggak lama. Kejadiannya pagi tadi sekitar pukul 10.00," kata Affandi.
Kendati demikian, Affandi menyatakan, penyebab dan kronologi bentrok antara Brimob dan TNI di Karawang saat ini masih dalam penyelidikan mendalam. "Sampai saat ini pun masih kita selidiki dan kita dalami terus awal mula bentrok itu, apa penyebabnya, seperti apa, kronologinya seperti apa. Kita masih selidiki," pungkas Affandi.
sumber
Versi detik
Quote:
Ini Kronologi Bentrok TNI vs Polisi di Karawang
Jakarta - Bentrok antara TNI dan Polri di depan Mega Mal, Karawang, Jawa Barat, ternyata menimbulkan korban. Sedikitnya ada enam orang anggota polisi yang terluka. Bagaimana kronologi pertikaian ini?
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian dan TNI, pemicunya diketahui karena ada kesalahpahaman salah satu anggota Brimob dan anggota TNI. Kejadian dimulai sejak pagi, Selasa (19/11/2013).
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Budiman menyesalkan terjadinya bentrok ini. Padahal kejadian itu dipicu oleh kesalahpahaman.
"Kami sesalkan mereka melakukan tindakan tidak konstruktif. Mereka mencari Brimob, di luar kewenangannya," kata Budiman di Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2013).
Berikut kronologinya yang dihimpun dari pihak TNI dan Polri:
Pukul 09.00 WIB
Pasukan Subden 2 Brimob melaksanakan pengamanan demo buruh di Pemda Kabupaten Karawang.
Pukul 09.30 WIB
Pasukan Brimob turun dari kendaraan. Kemudian ada seorang anggota yang melihat seseorang yang belakangan diketahui anggota TNI Batalyon 305 Brigade Infanteri Linud 17/1 Kostrad. Mereka kemudian melakukan agresi kata-kata hingga berakhir dengan adu fisik.
Setelah keributan, sempat terjadi perdamaian yang melibatkan Komandan TNI setempat pihak kepolisian. Polisi yang memukul juga sudah diberi tindakan.
Versi pihak TNI, anggota TNI itu sedang mengantar istrinya di Fraksi Golkar di DPRD, satu kompleks dengan Pemda. Lalu anggota TNI yang berpakaian preman itu ribut dengan pihak Brimob yang sedang mengamankan demo buruh.
Pukul 12.30 WIB
Puluhan anggota TNI melakukan sweeping dan menyerang petugas polisi yang bertugas di Pemda. Ada enam anggota yang luka memar. Mobil Dalmas dan mobil Dinas Kabag Ops juga dirusak. Setelah itu, massa bergerak ke pos pol Mega Mal Karawang dan merusak mobil, motor dan pos.
Versi pihak TNI, ada lima personel Polres yang luka-luka dan satu mobil patroli, serta pos polisi di depan Mega Mal yang rusak.
[URL="http://news.detik..com/read/2013/11/19/192918/2417633/10/ada-korban-luka-ini-kronologi-bentrok-tni-vs-polisi-di-karawang"]sumber[/URL]
Jakarta - Bentrok antara TNI dan Polri di depan Mega Mal, Karawang, Jawa Barat, ternyata menimbulkan korban. Sedikitnya ada enam orang anggota polisi yang terluka. Bagaimana kronologi pertikaian ini?
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian dan TNI, pemicunya diketahui karena ada kesalahpahaman salah satu anggota Brimob dan anggota TNI. Kejadian dimulai sejak pagi, Selasa (19/11/2013).
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Budiman menyesalkan terjadinya bentrok ini. Padahal kejadian itu dipicu oleh kesalahpahaman.
"Kami sesalkan mereka melakukan tindakan tidak konstruktif. Mereka mencari Brimob, di luar kewenangannya," kata Budiman di Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2013).
Berikut kronologinya yang dihimpun dari pihak TNI dan Polri:
Pukul 09.00 WIB
Pasukan Subden 2 Brimob melaksanakan pengamanan demo buruh di Pemda Kabupaten Karawang.
Pukul 09.30 WIB
Pasukan Brimob turun dari kendaraan. Kemudian ada seorang anggota yang melihat seseorang yang belakangan diketahui anggota TNI Batalyon 305 Brigade Infanteri Linud 17/1 Kostrad. Mereka kemudian melakukan agresi kata-kata hingga berakhir dengan adu fisik.
Setelah keributan, sempat terjadi perdamaian yang melibatkan Komandan TNI setempat pihak kepolisian. Polisi yang memukul juga sudah diberi tindakan.
Versi pihak TNI, anggota TNI itu sedang mengantar istrinya di Fraksi Golkar di DPRD, satu kompleks dengan Pemda. Lalu anggota TNI yang berpakaian preman itu ribut dengan pihak Brimob yang sedang mengamankan demo buruh.
Pukul 12.30 WIB
Puluhan anggota TNI melakukan sweeping dan menyerang petugas polisi yang bertugas di Pemda. Ada enam anggota yang luka memar. Mobil Dalmas dan mobil Dinas Kabag Ops juga dirusak. Setelah itu, massa bergerak ke pos pol Mega Mal Karawang dan merusak mobil, motor dan pos.
Versi pihak TNI, ada lima personel Polres yang luka-luka dan satu mobil patroli, serta pos polisi di depan Mega Mal yang rusak.
[URL="http://news.detik..com/read/2013/11/19/192918/2417633/10/ada-korban-luka-ini-kronologi-bentrok-tni-vs-polisi-di-karawang"]sumber[/URL]
Versi Liputan6.com
Quote:
Penyebab Bentrok TNI Vs Brimob di Karawang: Muka Sinis
Liputan6.com, Jakarta : Keributan antara anggota TNI dan Polri kembali terjadi. Kali ini, puluhan anggota TNI Angkatan Darat (AD) terlibat bentrok dengan anggota Brimob di Karawang, Jawa Barat, Selasa (19/11/2013).
"Penyebab keributan, Praka Edi merasa tidak terima ketika ditegur oleh Bripka Wely saat Praka Edi melihat Bripka Wely dengan muka sinis. Akhirnya ribut mulut dan terjadi pemukulan terhadap Praka Edi," ungkapnya kepada Liputan6.com.
Selanjutnya, sambung dia, permasalahan keributan itu dilerai oleh anggota Brimob lainnya. Permasalahan pun diselesaikan dengan musyawarah di ruang tunggu Bupati lantai 2 Kantor Pemda.
Namun ternyata, Praka Edi masih tidak terima dengan pemukulan Bripka Wely. Ia bersama puluhan anggota TNI lainnya menyerang anggota polisi yang tengah melakukan penjagaan demonstrasi buruh.
Akibat bentrokan, 8 polisi mengalami luka-luka dan kerusakan terjadi di sekitar lokasi kejadian. 10 Kendaraan rusak. Di antaranya 3 mobil dan 7 motor. Selain itu, pos polisi depan Mega Mal Karawang pun hancur. (Mut/Ism)
sumber
Liputan6.com, Jakarta : Keributan antara anggota TNI dan Polri kembali terjadi. Kali ini, puluhan anggota TNI Angkatan Darat (AD) terlibat bentrok dengan anggota Brimob di Karawang, Jawa Barat, Selasa (19/11/2013).
"Penyebab keributan, Praka Edi merasa tidak terima ketika ditegur oleh Bripka Wely saat Praka Edi melihat Bripka Wely dengan muka sinis. Akhirnya ribut mulut dan terjadi pemukulan terhadap Praka Edi," ungkapnya kepada Liputan6.com.
Selanjutnya, sambung dia, permasalahan keributan itu dilerai oleh anggota Brimob lainnya. Permasalahan pun diselesaikan dengan musyawarah di ruang tunggu Bupati lantai 2 Kantor Pemda.
Namun ternyata, Praka Edi masih tidak terima dengan pemukulan Bripka Wely. Ia bersama puluhan anggota TNI lainnya menyerang anggota polisi yang tengah melakukan penjagaan demonstrasi buruh.
Akibat bentrokan, 8 polisi mengalami luka-luka dan kerusakan terjadi di sekitar lokasi kejadian. 10 Kendaraan rusak. Di antaranya 3 mobil dan 7 motor. Selain itu, pos polisi depan Mega Mal Karawang pun hancur. (Mut/Ism)
sumber
versi metrotvnews.com
Quote:
Metrotvnews.com, Karawang: Pangdam III Siliwangi Mayjend Dedi Kusnadi meminta anggota Koramil di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menjaga kantor-kantor Polsek yang ada di daerah tersebut pascabentrok anggota TNI dengan personel Brimob di Karawang, Selasa (19/11).
Ia mengaku sudah memerintahkan agar anggota Koramil untuk ikut menjaga kantor Polsek di wilayah kerjanya masing-masing. Bahkan satu regu anggota Kodim 0604 Karawang ikut disiagakan untuk menjaga di Mapolres Karawang.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan setelah terjadi bentrok antara anggota TNI dari Yonif Linud 305 dan personel Brimob Den B Cikole Jawa Barat yang saat itu tengah bertugas mengamankan unjuk rasa buruh di Karawang.
Menurut dia, anggota TNI yang terlibat dalam aksi perusakan kantor Pos Polisi di Karawang akan ditindak tegas. Untuk informasi awal, ada 15 anggota yang terlibat dalam kejadian itu. Jadi jumlahnya bukan 50 anggota, seperti yang dikabarkan media.
"Kami telah berkoordinasi dengan Kapolres Karawang, insya Allah Karawang tetap kondusif dan tidak terjadi peristiwa susulan," kata Pangdam saat mengunjungi Polres Karawang pasca-bentrokan itu.
Ia mengaku telah meminta maaf kepada pihak aparat kepolisian terkait bentrok anggota TNI dengan personel Brimob sampai mengakibatkan dua Pos Polisi di Karawang rusak dan anggota polisi luka-luka.
"Untuk kerusakan Pos Polisi, mari kita perbaiki secara bersama-sama," kata dia.
Kejadian itu bermula dari adanya kesalahpahaman antara salah seorang anggota Yonif Linud 305 yang mengantarkan istrinya bekerja sebagai staf Fraksi Partai Golkar DPRD Karawang.
Saat itu, anggota TNI itu mengantar istrinya, kemudian menunggu istrinya yang mengambil kunci kepada penjaga gedung karena ketika datang gedung tersebut dalam kondisi terkunci.
Setelah dibuka, istri dari anggota TNI itu masuk gedung Fraksi DPRD Karawang. Tetapi anggota masih berdiri di depan pintu gedung Fraksi. Secara bersamaan datang anggota Brimob Den B Cikole Polda Jabar yang menggunakan satu truk dengan dua bus.
Ketika anggota TNI dari Yonif Linud 305 memandangi kedatangan anggota Brimob, ada seorang anggota Brimob yang merasa tersinggung yang akhirnya menghardik anggota TNI Yonif Linud 305 tersebut.
Akibat hardikan, terjadilah adu mulut. Tetapi saat itu ada penjaga gedung yang memberi tahu bahwa yang bersangkutan merupakan anggota 305, dan akhirnya sempat dilerai oleh sesama anggota Brimob. Tetapi masih ada sebagian anggota lain yang tidak puas yang masih memburu anggota yang sudah diamankan tersebut.
Jeda beberapa waktu kemudian, ada mediasi yang dilakukan antara anggota TNI 305 dan anggota Brimob yang dilakukan di ruangan Bupati Karawang, tetapi mediasi tersebut berakhir dengan buntu.
Suasana semakin memanas ketika mulai berdatangan anggota TNI Yonif Linud 305 ke lingkungan Pemkab Karawang, dan tepat pada pukul 12.30 WIB datang sekitar 20 motor dari arah Tanjung Pura dengan menggunakan seragam loreng, dan langsung melakukan pemukulan terhadap anggota polisi dari Polres Karawang.
Aksi tersebut sempat dihalau Provost dari 305 dan Kodim Karawang. Tetapi peristiwa berlanjut dengan melakukan perusakan Pos Polisi Mega M dan Pos Gatur yang berada di jalan Tuparev. (Antara)
sumber
Ia mengaku sudah memerintahkan agar anggota Koramil untuk ikut menjaga kantor Polsek di wilayah kerjanya masing-masing. Bahkan satu regu anggota Kodim 0604 Karawang ikut disiagakan untuk menjaga di Mapolres Karawang.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan setelah terjadi bentrok antara anggota TNI dari Yonif Linud 305 dan personel Brimob Den B Cikole Jawa Barat yang saat itu tengah bertugas mengamankan unjuk rasa buruh di Karawang.
Menurut dia, anggota TNI yang terlibat dalam aksi perusakan kantor Pos Polisi di Karawang akan ditindak tegas. Untuk informasi awal, ada 15 anggota yang terlibat dalam kejadian itu. Jadi jumlahnya bukan 50 anggota, seperti yang dikabarkan media.
"Kami telah berkoordinasi dengan Kapolres Karawang, insya Allah Karawang tetap kondusif dan tidak terjadi peristiwa susulan," kata Pangdam saat mengunjungi Polres Karawang pasca-bentrokan itu.
Ia mengaku telah meminta maaf kepada pihak aparat kepolisian terkait bentrok anggota TNI dengan personel Brimob sampai mengakibatkan dua Pos Polisi di Karawang rusak dan anggota polisi luka-luka.
"Untuk kerusakan Pos Polisi, mari kita perbaiki secara bersama-sama," kata dia.
Kejadian itu bermula dari adanya kesalahpahaman antara salah seorang anggota Yonif Linud 305 yang mengantarkan istrinya bekerja sebagai staf Fraksi Partai Golkar DPRD Karawang.
Saat itu, anggota TNI itu mengantar istrinya, kemudian menunggu istrinya yang mengambil kunci kepada penjaga gedung karena ketika datang gedung tersebut dalam kondisi terkunci.
Setelah dibuka, istri dari anggota TNI itu masuk gedung Fraksi DPRD Karawang. Tetapi anggota masih berdiri di depan pintu gedung Fraksi. Secara bersamaan datang anggota Brimob Den B Cikole Polda Jabar yang menggunakan satu truk dengan dua bus.
Ketika anggota TNI dari Yonif Linud 305 memandangi kedatangan anggota Brimob, ada seorang anggota Brimob yang merasa tersinggung yang akhirnya menghardik anggota TNI Yonif Linud 305 tersebut.
Akibat hardikan, terjadilah adu mulut. Tetapi saat itu ada penjaga gedung yang memberi tahu bahwa yang bersangkutan merupakan anggota 305, dan akhirnya sempat dilerai oleh sesama anggota Brimob. Tetapi masih ada sebagian anggota lain yang tidak puas yang masih memburu anggota yang sudah diamankan tersebut.
Jeda beberapa waktu kemudian, ada mediasi yang dilakukan antara anggota TNI 305 dan anggota Brimob yang dilakukan di ruangan Bupati Karawang, tetapi mediasi tersebut berakhir dengan buntu.
Suasana semakin memanas ketika mulai berdatangan anggota TNI Yonif Linud 305 ke lingkungan Pemkab Karawang, dan tepat pada pukul 12.30 WIB datang sekitar 20 motor dari arah Tanjung Pura dengan menggunakan seragam loreng, dan langsung melakukan pemukulan terhadap anggota polisi dari Polres Karawang.
Aksi tersebut sempat dihalau Provost dari 305 dan Kodim Karawang. Tetapi peristiwa berlanjut dengan melakukan perusakan Pos Polisi Mega M dan Pos Gatur yang berada di jalan Tuparev. (Antara)
sumber
versi inilahkoran.com
Quote:
inilah..com, Karawang – Sejumlah anggota TNI AD Batalion 305 Karawang terlibat bentrok dengan anggota Brimob Den B Cikole di sekitaran komplek pemkab Karawang, Selasa (19/11/2013). Akibat kejadian tersebut, delapan anggota polisi terluka.
Selain banyak korban yang terluka, insiden ini pun menyebabkan tiga mobil patroli, tujuh sepeda motor milik anggota Polres Karawang dan satu Pos Polisi rusak.
Informasi yang diperoleh, kejadian yang terjadi sekitar pukul 12.00 WIB itu berawal saat seorang anggota TNI dari Batalion 305 berpakaian preman terlibat adu mulut dengan salah seorang seorang anggota Brimob Den B Cikole.
Saat itu, anggota TNI tersebut sedang mengantar istrinya bekerja. Namun, saat melintasi kompleks pemerintahan, sang polisi tersebut menegur anggota TNI itu dengan alasan bahwa anggota TNI AD yang diketahui dari Batalion 305 Karawang memasang wajah menantang.
Karena dianggap terus memandangi anggota Brimob itu, anggota TNI yang diketahui berpangkat Praka itu didatangi oknum anggota Brimob tersebut. Hingga akhirnya kesalahpahaman pun pecah. Mereka berdua terlibat adu mulut dan nyaris adu jotos. Beruntung, anggota polisi lain yang berada di lokasi segera melerainya.
Sebenarnya, saat itu kesalahahpahaman sudah bisa didamaikan. Namun di luar dugaan, ternyata sejumlah anggota TNI mendatangi lokasi kejadian yang menimpa rekannya itu. Kebetulan, saat kejadian aparat kepolisian sedang melakukan aksi pengamanan unjuk rasa buruh menuntut kenaikan UMK Karawang.
Bentrokan pun pecah di lokasi tersebut. Anggota TNI AD dan Brimob terlibat saling kejar di kompleks kantor pemerintahan itu. Selain itu, perusakan pun terjadi di beberapa titik, seperti di belakang kantor Bupati Karawang. Puluhan personel TNI mengamuk dan merangsek masuk. [hus]
sumber
Selain banyak korban yang terluka, insiden ini pun menyebabkan tiga mobil patroli, tujuh sepeda motor milik anggota Polres Karawang dan satu Pos Polisi rusak.
Informasi yang diperoleh, kejadian yang terjadi sekitar pukul 12.00 WIB itu berawal saat seorang anggota TNI dari Batalion 305 berpakaian preman terlibat adu mulut dengan salah seorang seorang anggota Brimob Den B Cikole.
Saat itu, anggota TNI tersebut sedang mengantar istrinya bekerja. Namun, saat melintasi kompleks pemerintahan, sang polisi tersebut menegur anggota TNI itu dengan alasan bahwa anggota TNI AD yang diketahui dari Batalion 305 Karawang memasang wajah menantang.
Karena dianggap terus memandangi anggota Brimob itu, anggota TNI yang diketahui berpangkat Praka itu didatangi oknum anggota Brimob tersebut. Hingga akhirnya kesalahpahaman pun pecah. Mereka berdua terlibat adu mulut dan nyaris adu jotos. Beruntung, anggota polisi lain yang berada di lokasi segera melerainya.
Sebenarnya, saat itu kesalahahpahaman sudah bisa didamaikan. Namun di luar dugaan, ternyata sejumlah anggota TNI mendatangi lokasi kejadian yang menimpa rekannya itu. Kebetulan, saat kejadian aparat kepolisian sedang melakukan aksi pengamanan unjuk rasa buruh menuntut kenaikan UMK Karawang.
Bentrokan pun pecah di lokasi tersebut. Anggota TNI AD dan Brimob terlibat saling kejar di kompleks kantor pemerintahan itu. Selain itu, perusakan pun terjadi di beberapa titik, seperti di belakang kantor Bupati Karawang. Puluhan personel TNI mengamuk dan merangsek masuk. [hus]
sumber
kok bisa beda sendiri ya gan... kira2 dapat sumber darimana dia...???
Top Comentator:
Diubah oleh raywib 20-11-2013 02:12
0
11.4K
Kutip
44
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.6KThread•41.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru