Sebenarnya saya pantang menulis hal-hal yang berat, tapi sadap menyadap yang dilakukan oleh inteljen Australia membangkitkan naluri jurnalistik saya (tsaaahhhhh….) untuk sedikit menulisnya. Dan akhirnya Presiden kita, Susilo Bambang Yudoyono…Tango…marah&geram dan menuliskan kemarahan&kegeramannya melalui akun twiter resminya @SBYudhoyono. Emang yang disadap kantornya SBY ya bro!?Bukan!! yang disadap adalah telepon seluler pribadinya. Hah!! (tampak kaget sekali) Telepon Seluler alias HP nya!!??Iya benar sekali!! Itulah jaman sekarang, rasa saling percaya semakin abstrak, luntur, dan bahkan hilang. Padahal tau sendiri khan bagaimana hubungan pacaran (diplomatik, bahasa jurnalisnya) Indonesia dan Australia? sangat dekat dan romantis. Ibarat Yin dan Yang, Romeo and Juliet, pak Habiebie dan alm. ibu Ainun mereka saling mengisi, saling membantu, saling menyayangi, saling mengikat janji sehidup semati, dan saling mencintai. Itu hal yang diperlukan dalam membina sebuah hubungan. Ah..tapi itu lebay dalam membina hubungan antar negara tidak selebay itu. Percaya Saya!!! Fokus bro fokus….sekali lagi fokus…..ini lagi mbahas sadap menyadap bukan cara membina hubungan percintaan.
Ok saya fokus…(ucek-ucek mata)…Tapi sayang, walaupun Indonesia dan Australia punya hubungan yang baik seperti pasangan diatas, Indonesia&Australia tidak memiliki apa yang disebut dengan rasa SALING PERCAYA, dibuktikan dengan pihak Australia lewat Dinas Inteljennya melakukan penyadapan terhadap Ponsel pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Kemarahan SBY

Pantas tidak SBY marah-marah dan menuliskannya di akun twitternya? Saya pikir wajarlah kalau SBY marah, dan….tango….beliau harus marah!!!Siapa yang gak marah kalau ranah pribadi/privasinya di intai orang? Merek Hand Phone sampai jenis headsetnya pun si penyadap tau. Ibaratnya begini, apa anda mau, kalau anda sedang ganti baju diintip orang lain? sampai orang lain tau apa warna bra atau celana dalam yang anda pakai. Kemudian tiba-tiba anda tau sedang diintip. Apa reaksi anda kepada sang pengintip? Saya pastikan anda akan mendekati si pengintip dan bilang “Masih mau lagi?nih….(sambil membuka celana dalam atau bra anda)” ngaco lagi……. Tidak akan seperti itulah..,, pasti anda akan marah, dan mungkin menampar si pengintip dengan mesra kasar.
Itu yang dilakukan SBY saat ini, tapi SBY tidak menampar sang pelaku, hanya menarik duta besarnya dari negara si pelaku. Mengutip salah satu twitnya yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia "Saya juga menyayangkan pernyataan PM Australia yang menganggap remeh penyadapan terhadap Indonesia, tanpa rasa bersalah," itu sedikit ungkapan kemarahan SBY terhadap pemerintah Australia di samping twit-twit SBY yang lain.

Kemarahan SBY Telat Gak?

Kalau saya pikir sich…kemarahan SBY agak telat ya… sebenarnya SBY dan pemerintah sudah tau mengenai penyadapan ini sejak lama, tapi terkesan “diam” saja hanya mengirimkan surat klarifikasi kepada pemerintah Australia, kalah dengan pejuang dunia maya kita, Hacker-Hacker Indonesia yang langsung merespon penyadapan ini dengan aksinya meng hack dan men deface lebih dari 100 website Australia. Yang terakhir berhasil melumpuhkan website penting dan strategis Australia asis.gov.au (website inteljennya Australia) dengan serangan DDOS. Ya…intinya kemarahan SBY kalah cepat dengan kemarahan para hacker-hacker Indonesia. Tapi saya yakin seorang Presiden akan berpikir 100 kali dahulu untuk meluapkan kemarahannya di publik, beliau punya staf khusus kepresidenan untuk hal-hal seperti ini. Staf khusus ini saya yakin akan melakukan analisa dalam berbagai aspek (plus minusnya) setelah SBY mengeluarkan pernyataan ini ke publik (koq jadi berat gini ya saya mbahasnya -_-)
Bagaimana Hubungan Pacaran Indonesia dengan Australia?
Walaupun hubungan pacaran Indonesia dengan Australia tergolong LDR an (Indonesia-Australi bro…terpisah hamparan samudera) tapi saya dan tentunya anda berharap hubungan pacarannya jangan sampai putus ya… Ibaratnya pacaran lempeng-lempeng aja…(bosen bro…..) harus ada bumbu marahannya juga, bumbu cemburunya juga, biar lebih berwarnalah…
Indonesia - Australia masih saling membutuhkan bro… Indonesia butuh Australia dan Australia butuh Indonesia. Kita berharap hubungan pacaran (diplomatik, bahasa jurnalisnya) kembali baik adanya. Jangan marah-marahan terus. Percaya itu Indah, jangan ada sadap-sadapan lagi, seperti syair berikut ini

Tuhan Ajar kami untuk percaya
Saat kami ada dalam gelombang bimbang
Ajar kami untuk percaya juga saat kami hanyut
Dalam Rasa takut kehilangan
Tuhan Ajar Kami untuk tetap percaya
Juga saat kami lemah dan tak berdaya
Ketika Cinta kami tersamar rasa cemburu, ragu, sakit dan kecewa
Sebab mencinta tanpa percaya
Laksana berjalan tanpa tentu arah
Buat kami tumbuh…saling percaya
Karena PERCAYA ITU INDAH

sumber