Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cow.shakeAvatar border
TS
cow.shake
|Infaq 1M di Tas Kresek| Duit Hibah Partai Dipakai Luthfi Beli Mobil Atas Nama Sopir
Duit Hibah Partai Dipakai Luthfi Beli Mobil Atas Nama Sopir
Laporan: Mufti Sholih
Senin, 18 November 2013 | 17:25 WIB



Metrotvnews.com, Jakarta: Sidang lanjutan dalam kasus suap impor sapi dengan terdakwa Luthfi Hasan Ishaaq kembali digelar di di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (18/11). Kali ini sidang mengagendakan mendengar keterangan saksi tambahan terkait dugaan suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian dan pencucian uang.

Salah seorang saksi bernama Okeu Setiaji menuturkan pernah memberikan duit Rp1 miliar kepada Luthfi, mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera atau PKS.

"Kami berikan uang Rp1 miliar tunai kepada beliau sebagai infak," kata Okeu saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin sore.

Duit tersebut dipakai Luthfi untuk membeli mobil. Sebab, kata Okeu, yang juga Kader PKS, dirinya menghendaki PKS punya mobil bagus. Apalagi, kata dia, saat itu hendak ada kunjungan tamu dari luar negeri.

"Agar dibelikan kendaraan yang layak ketika terima tamu dari luar negeri," jelas Okeu. Namun, Okeu mengaku tak tahu mobil itu dibeli atas nama siapa. Yang pasti, kata dia, duit yang diberikan untuk membeli mobil.

Belakangan diketahui mobil yang dibeli jenis VW Caravelle atas nama sopir Luthfi, Ali Imron.Dalam persidangan terungkap, mobil sempat hendak disembunyikan menjadi aset milik PKS untuk menghindari penyitaan penyidik KPK.

Code:
http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/11/18/1/195319/Duit-Hibah-Partai-Dipakai-Luthfi-Beli-Mobil-Atas-Nama-Sopir



Senin, 18 November 2013 | 19:36
Terima Infaq Rp 1 Miliar, Luthfi Hasan Beli Mobil Pribadi



Jakarta - Terdakwa perkara suap dan pencucian uang terkait penentuan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian (Kemtan) tahun 2013, Luthfi Hasan Ishaaq disebut menerima infaq sebesar Rp 1 miliar. Uang tersebut digunakan untuk membeli mobil operasional Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Hal itu terungkap dari kesaksian Oke Setiadi ketika bertindak sebagai saksi meringankan untuk terdakwa Luthfi Hasan Ishaaq dalam sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (18/11).

"Awal Mei 2012, kami sekeluarga sepakat infaq melalui ke pak Luthfi sebesar Rp 1 miliar tunai kepada beliau untuk PKS agar dibelikan kendaraan operasional yang layak untuk menjamu tamu-tamu dari luar negeri," ungkap Oke yang mengaku berprofesi sebagai pengusaha jual-beli ban.

Uang tersebut, lanjut Oke diberikan secara tunai kepada Luthfi dan dibawa menggunakan tas kresek.
Dan bukan diberikan kepada Bendahara PKS karena alasan kedekatan dengan Presiden PKS tersebut.

Namun, Oke mengaku akhirnya tidak tahu peruntukkan uang karena tidak memantau infaq tersebut. Hanya saja, Oke tidak mampu menunjukan bukti pemberian infaq tersebut di hadapan Majelis Hakim dalam sidang.

Sebaliknya, Oke mengatakan bahwa keluarganya memang kerap memberikan infaq ke Luthfi Hasan untuk PKS. Di antaranya, meminjamkan gedung untuk kantor DPP PKS tanpa menarik uang sewa.

Uang yang diberikan Oke kepada Luthfi tersebut diduga dibelikan mobil VW Caravelle oleh eks Presiden PKS. Tetapi, diatas namakan supirnya, yaitu Ali Imran. Bahkan mobil tersebut sempat berusaha disembunyikan Luthfi untuk menghindari penyitaan oleh KPK.

Hal tersebut, terungkap dari kesaksian Ahmad Mashfuri, staf bagian keuangan DPP PKS yang mengakui pernah diperintahkan oleh Bendahara Umum PKS, Mahfudz Abdurrahman untuk mencatat mobil tersebut yang merupakan milik eks Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq sebagai aset partai.

"Beliau (Mahfudz) katakan itu (VW Caravelle) aset partai. Saya diminta catatkan saja sebagai aset partai. Saya masukan dalam daftar inventaris saja," kata Mashfuri saat bersaksi untuk terdakwa Luthfi Hasan Ishaaq dalam sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (7/11).

Bahkan, Mashfuri mengaku diperintahkan membuat laporan palsu terkait pembelian VW Caravelle tersebut. Kesaksian Mashfuri tersebut senada dengan keterangan yang pernah diungkapkan Mahfudz Abdurrahman.

Ketika bersaksi untuk terdakwa Luthfi Hasan Ishaaq, Mahfudz mengakui pernah memerintahkan stafnya di bagian keuangan Ahmad Mashfuri untuk mencatat mobil VW Caravelle milik terdakwa Luthfi Hasan Ishaaq menjadi aset milik DPP PKS.

Mahfudz memaparkan dia memerintahkan Mashfuri untuk memasukan VW Caravelle sebagai aset DPP karena mendengar pengakuan montir PKS, Agus Trihono bahwa mobil tersebut milik PKS.

"Tidak tercatat di PKS. Tetapi, meminta dimasukan karena ada pengakuan dari montir bahwa itu milik PKS," kata Mahfudz.

Tetapi, Mahfudz menampik bahwa upaya pemasukan tersebut atas perintah Luthfi Hasan Ishaaq untuk menghindari penyitaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Namun, Mahfudz tidak bisa menjawab alasannya memerintahkan Mashfuri memasukkan VW Caravelle sebagai aset PKS ketika dicecar oleh hakim anggota I Made Hendra. Sebab, sebelumnya secara tegas dia mengaku mobil tersebut tidak dibeli dari uang partai.

Mahfudz sempat berkelit bahwa Luthfi yang ketika itu menduduki posisi Presiden PKS pernah bercerita atau berkonsultasi hendak membeli mobil untuk tamu, yang diduga adalah VW Caravelle. Demikian juga, ketika mengomentari kesaksian Mahfudz, Luthfi mengarahkan bahwa mobil yang dibeli untuk tamu PKS adalah VW Caravelle tersebut.

Luthfi Hasan Ishaaq memang diduga memerintahkan menginventariskan mobil VW Caravelle miliknya menjadi milik DPP PKS. Dengan tujuan, menghindari penyitaan oleh KPK.

Hal itu diketahui, dari berita acara pemeriksaan (BAP) milik saksi Agus Trihono (kepala bengkel PKS) yang dibacakan dlam sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (24/10).

Seperti diketahui, KPK menemukan enam mobil mewah di kantor DPP PKS yang diduga milik Luthfi Hasan dan sengaja disembunyikan. Keenam mobil itu adalah VW Carravelle, Mazda CX9, Fortuner B 544, Mitsubishi Pajero Sport, Nissan Navara, dan Mitsubishi Grandis.

Tim penyidik KPK sempat ditolak masuk ke DPP PKS ketika akan menyita enam mobil tersebut. Sehingga, semua ban mobil milik Luthfi itu sengaja dikosongkan anginnya.

Kemudian, dari keenam mobil itu hanya dua mobil yang diatasnamakan Luthfi. Sedangkan empat mobil lainnya milik inventaris kantor dan kader PKS.

Code:
http://www.beritasatu.com/hukum/150731-terima-infaq-rp-1-miliar-luthfi-hasan-beli-mobil-pribadi.html



emoticon-NgakakSAPI PKS terlalu bodoh sampai gak bisa transfer ya? Duit infaq 1 miliar gampangnya dimasukin tas kresek lalu diserahin ke Luthfi bukan ke PKS. Udah gitu VW Caravelle itu dibuatkan laporan palsu supaya bisa disembunyikan di kantor PKS. Mo ngeles apalagi SAPI PKS?
Diubah oleh cow.shake 19-11-2013 05:06
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
10.9K
163
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.6KThread41.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.