Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ozombieAvatar border
TS
ozombie
Fakta-fakta Pelajar SMAN 'Texas' 46 Jakarta Pembajak Kopaja
Sabtu, 16/11/2013 11:27 WIB
Fakta-fakta Pelajar SMA 'Texas' 46 Jakarta Pembajak Kopaja
Niken Widya Yunita - detikNews

Jakarta - 36 Siswa SMAN 46 yang biasa dikenal dengan sebutan Texas (tentara extremis anti STM) dikeluarkan dari sekolah karena diduga membajak Kopaja 615 Jurusan Lebak Bulus-Tanah Abang, pada (17/10/2013) lalu.

Menurut Kepala SMAN 46 Jakarta Satiry Satar, saat dihubungi detikcom, Jumat (15/11/2013), setiap pelanggaran yang dilakukan pelajar ada poinnya. Siswa dan orang tua sudah tahu dan sudah tanda tangan di atas materai Rp 6.000.

Satiry menjelaskan, pelanggaran berupa perkelahian atau bullying akan mendapatkan sanksi maksimal berupa poin 100.

Itu berarti siswa harus dikembalikan kepada orang tuanya alias dikeluarkan.

Keputusan untuk mengeluarkan para siswa ini diambil dalam rapat yang melibatkan seluruh guru di SMA 46 pada 22 Oktober lalu. Ke-36 siswa dinyatakan melanggar aturan sekolah karena terbukti merencanakan tawuran dengan membajak Kopaja.

"Memutuskan dengan suara bulat untuk mengembalikan para siswa kepada orang tuanya," tegasnya.[/B]

Berikut fakta-fakta aksi pelajar tersebut:
1. Arahkan Jalan Sopir Kopaja

Pelajar SMAN 46 pada (17/10/2013) lalu memberhentikan Kopaja yang tengah mengangkut beberapa penumpang. Mereka kemudian bergerombol memasuki Kopaja tersebut.

Namun di dalam Kopaja, pelajar mengarahkan sopir bus ke tempat tertentu.

"Tapi di dalam bus, mereka mengarahkan sopir bus kemana," ujar Kadis Pendidikan DKI, Taufik Yudi Mulyanto saat dihubungi detikcom, Jumat (15/11/2013).

2. Bawa Senjata

Dalam perjalanan, bus yang ditumpangi puluhan pelajar tersebut bertemu dengan seorang petugas kepolisian yang tengah berpatroli dengan sepeda motor. Polisi tersebut kemudian memberikan tanda kepada si sopir dan memintanya untuk mengikuti motor yang dikendarai polisi tersebut.

"Karena merasa mereka dibuntuti oleh polisi, para pelajar itu membuang senjata yang semula mereka bawa ke jalan," terang Taufik.

Alhasil, tujuan awal yang para pelajar itu hendak tuju tidak tercapai. "Sopir membawa mereka ke kantor polisi di Jakarta Selatan," ujarnya.

3. Mau Serbu Sekolah

36 Pelajar SMAN 46, Jakarta Selatan itu membajak Kopaja 615 Jurusan Lebak Bulus-Tanah Abang diduga untuk menyerang sekolah lain.

"Mereka hendak menyerbu salah satu sekolah," Kadis Pendidikan DKI, Taufik Yudi Mulyanto saat dihubungi detikcom, Jumat (15/11/2013). Namun Yudi tidak menyebutkan sekolah yang akan diserbu pelajar SMAN 46 tersebut.

Menurut Taufik, beberapa diantara mereka, keberadaannya di Kopaja tersebut untuk bermain futsal. Namun, Taufik berkeyakinan bila itu hanya dijadikan alasan para pelajar.

"Kejadiannya jelas sekali. Menurut polisi mereka melakukan pembajakan. Masa polisi bohong?" kata Taufik.

4. Alumni Ikut

Dalam aksi pembajakan Kopaja yang diduga dilakukan 36 pelajar SMAN 46 Jakarta Selatan, terdapat 4 alumni sekolah tersebut.

"Ada 39 anak naik bus sekitar jam delapan malam (17/10). 35 Diantaranya siswa dan empat orang lain itu alumni," kata Kadis Pendidikan DKI, Taufik Yudi Mulyanto saat dihubungi detikcom, Jumat (15/11/2013). Versi sekolah menyebut 36 pelajar.

Taufik mengaku tidak tahu maksud dari para alumni tersebut turut dalam rombongan pelajar. Namun diketahui, alasan para pelajar tersebut keluyuran di malam hari karena hendak bermain futsal.

"Tapi di dalam bus, mereka mengarahkan sopir bus ke mana," ujar Taufik.

5. Siswa Bandel

Sebagian siswa SMAN 46 yang membajak Kopaja terkenal bandel di sekolahnya. Berbagai peraturan sekolah pernah mereka langgar.

"Mereka ada yang pernah diskors. Pelanggarannya ada yang membolos atau merokok di lingkungan sekolah," kata Kepala SMAN 46 Jakarta Satiry Satar, saat dihubungi detikcom, Jumat (15/11/2013).

Kebiasaan mereka nongkrong di luar jam sekolah pun mulai meresahkan masyarakat. Satiry dan guru-guru lainnya sudah sering mengingatkan siswanya terkait hal ini.

"Para guru sudah sering membubarkan mereka tapi ya kita juga punya keterbatasan juga. Masa harus selalu kita tungguin," imbuhnya.

6. Tak Dipidana

36 Pelajar yang diduga melakukan pembajakan Kopaja 615 Jurusan Lebak Bulus Tanah Abang, 17 Oktober lalu tidak dipidana. Pihak sekolah dan orangtua di hadapan petugas kepolisian, sepakat untuk tidak membawa kasus tersebut ke ranah hukum.

"Ada kesepakatan antara sekolah, orangtua, dan kepolisian, agar kasus tersebut tidak dibawa ke ranah hukum, tapi dibawa dan dikembalikan ke ranah pendidikan serta dihadapkan ke peraturan sekolah," kata Kadis Pendidikan DKI, Taufik Yudi Mulyanto saat dihubungi detikcom, Jumat (15/11/2013).

Kesepakatan itu adalah mengembalikan para pelajar ke orangtua karena perbuatan yang dinilai sudah melewati batas aturan yang diterapkan SMAN 46.

"Dan itu sudah mereka ketahui, tandatangani ketika awal para pelajar masuk sekolah. Bahwa bila mereka melanggar ketentuan seperti yang diberlakukan maka pihak sekolah akan mengembalikan pelajar tersebut ke orangtua mereka," tegas Taufik.

Namun, Taufik melanjutkan, pihaknya tidak lepas tangan begitu saja. Pihak sekolah memberikan beberapa daftar sekolah yang direkomendasikan bagi para pelajar tersebut.

"Satu sekolah ada empat hingga lima anak. Dan sekolah tersebut tidak boleh menolak kelangsungan belajar anak-anak tersebut," ujarnya.

Alasan lain tidak mempidanakan para pelajar yang membajak bus tersebut adalah, karena bila dihadapkan pada proses hukum, maka anak-anak tersebut akan terganggu proses belajar-mengajarnya.

"Mereka nanti diperiksa, bolak-balik kantor polisi. Belum lagi menghadapi sidang, kan kasihan kalau sampai seperti itu. Sementara mereka berkewajiban untuk belajar," jelas Taufik.


[url]http://news.detik..com/read/2013/11/16/112746/2414799/10/7/fakta-fakta-pelajar-sma-texas-46-jakarta-pembajak-kopaja880006fa#bigpic[/url]


Berita saat kejadian pembajakan pada 18 Oktober 2013. emoticon-Big Grin

Bajak Bus, Puluhan Pelajar SMAN 46 Ditangkap
Jum'at, 18 Oktober 2013 | 04:28 WIB


Metrotvnews.com, Jakarta: Petugas Polsek Metro Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menangkap puluhan pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri 46 Jakarta, karena membajak sebuah bus, Kamis (17/10) malam.

Puluhan pelajar ini ditangkap di kawasan Taman Puring, Jakarta Selatan, karena membajak sebuah bus yang akan digunakan untuk melakukan tawuran. Dari tangan para pelajar polisi menyita beberapa ikat pinggang berkepala besi.

Warga yang kesal dengan tingkah para pelajar ini merusak puluhan motor para pelajar yang diparkir di dekat sekolah mereka.


Polisi masih menyelidiki kasus ini. Jika di antara para pelajar ada yang terbukti melakukan tindakan kriminal maka polisi akan melakukan proses hukum lebih lanjut.

http://www.metrotvnews.com/metronews...N-46-Ditangkap


Seharusnya diproses hukum saja biar lebih jelas. emoticon-Big Grin

Atau karena ada anak pejabat lagi yg tertangkap sehingga tidak diproses hukum cuma dipindahkan ke sekolah lain? emoticon-Big Grin
0
24.7K
94
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.5KThread41.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.