Dokter Spesialis Ancam Mogok Kerja Tiga Hari [CALON DOKTER MASUK SEMUA!!]
TS
baso.tahu.kuah
Dokter Spesialis Ancam Mogok Kerja Tiga Hari [CALON DOKTER MASUK SEMUA!!]
MANADO, KOMPAS.com — Semua dokter spesialis kandungan di Sulawesi Utara dan Gorontalo mengancam mogok bekerja tiga hari di seluruh rumah sakit dua daerah menyusul penahanan atas dokter Dewa Ayu Sasiary Prawani di Rumah Tahanan Malendeng, Manado.
Ketua Perhimpunan Obsetri Ginekologi Indonesia Sulawesi Utara Eddy Suparman kepada wartawan di Manado, Sabtu (16/11/2013), mengungkapkan, ancaman mogok hal manusiawi sebagai bentuk keprihatinan para dokter. Konferensi pers kemarin dihadiri ratusan dokter, serta pengurus IDI Sulut dan IDI Manado.
”Saya rasa wajar jika sejumlah dokter berunjuk rasa. Saya menerima informasi seperti itu. Sekarang dokter kebidanan dalam tekanan. Mereka merasa dikriminalisasi,” kata Eddy.
Tiga dokter spesialis kandungan dipidana karena tuduhan malapraktik atas meninggalnya pasien Julia Fransiska Makatey tahun 2010. Salah satunya, Dewa Ayu Sasiary Prawani (38), langsung dimasukkan ke Rumah Tahanan Malendeng, Manado, setelah petugas Kejari Manado menangkapnya di Balikpapan, Jumat pekan lalu.
Dua dokter lain, Hendy Siagian dan Hendry Simanjuntak, masih dicari. Hendy diduga berada di Papua, sedangkan Hendry di Riau. Ketiga dokter itu divonis Mahkamah Agung 10 bulan penjara melalui putusan kasasi 18 September 2012. Sebelumnya, ketiga dokter diputus bebas oleh Pengadilan Negeri Manado.
Menurut Eddy, PB IDI telah menyurati Kepala Kejaksaan Negeri Manado meminta pengalihan penahanan Ayu menjadi tahanan kota. Surat PB IDI telah dikirim pada Jumat dengan alasan Ayu memiliki anak kecil serta proses hukum tengah berjalan.
Ancaman mogok telah disebar melalui pamflet dan ditempel di sejumlah rumah sakit serta tempat umum di Manado. Isinya berbunyi, ”Praktek dokter spesialis kebidanan dan kandungan Sulawesi Utara dan Gorontalo Tutup selama tiga hari, Senin 18 November-20 November 2013”.
Ketua IDI Sulut Jemmy Waleleng menegaskan, para dokter sangat menjunjung etika kedokteran, yakni menolong pasien sampai sembuh. ”Tidak ada dokter yang memberi racun kepada pasiennya,” katanya.
Lah.... ntar kalo ada ibu ibu mau keluarin orok gimana??? masa dimasukin lagi???
Quote:
Original Posted By Pesan TS Melihat komen komen kaskuser di halaman belakang yang saling berdebat tentang kebaikan / keburukan dokter dokter dan tentang peran dokter di Indonesia..
ane TS, profesi bukan dokter, cuma tukang, cuma mau komen gini...
Menurut ane sih dokter baek banyak, dokter kelakuan gak bener banyak juga.. terus kalo melihat kenyataan dunia kesehatan / kedokteran Indonesia, gak bisa disangkal, masih banyak permasalahan.. DAN HARUS MAU GAK MAU HARUS DIBENAHI, NYAWA ORANG SOALNYA..
Menurut ane sih yang harus dibenahi terutama bukan dokter dokternya, tapi... DEPARTMEN KESEHATAN... soalnya yang ngatur birokasi, aturan2 RS, ijin praktek, pendidikan dokter ?, obat2an, dan semua aturan / manajemen di kedokteran / kesehatan kan yang ngatur DEPARTMEN KESEHATAN...
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ada informasi A1 nich
buat sohib ane dr.hendi siagian, udahlah serahkan diri anda,
aku tau kau sembunyi di Agats, Kab Asmat ,Papua
dr.Hendi Siagian eks PTT kemenkes Pusat periode Okt 2007 di kab Asmat ,distrik suator
karena kau pu om kapolsek disitu
sahabat2 pun menyarankan kau serahkan diri aja daripada makin rumit,
ts hendi jangan takut, ini resiko bung
besarkan hatimu guy
Sebagai seorang sahabat baik dan teman sejawat dr. Hendy, saran loe itu sangat brilian. Saran loe itu bisa dipakai polisi untuk menangkap temen dokter loe itu.
Loe bener2 sahabat sejatinya dan sejawat yang baik. Pasti dr. Hendy sangat bangga punya sahabat sebaik loe yang ngebocorin pelarian sahabat baiknya.
Buat TS: taroh ini di page one sebagai testimoni hebatnya loyalitas dan kesetiaan seorang "teman baik".
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
komen lainnya:
Quote:
Ane sih bukan dokter, cuma orang awam biasa, tapi koq kalo ane melihat dunia kedokteran indonesia koq sepertinya banyak sekali yang gak bener yah...
kalo ane ke dokter, pasti aja mau sakit apapun, ujung ujungnya direcokin obat obatan... perasaan gak pernah deh ane ke dokter sakit, cuma dibilang banyak istirahat aja, ah itu sih gak apa apa... pasti selalu harus beli obat... walaupun itu cuma vitamin saja. kalo gak beli obat gak nendang rasanya.
terus menurut temen temen ane yang keturunan tionghoa kristen, lulusan dokter umum, katanya kalo kaum mereka mau ambil pendidikan S2 spesialis bidang anak, kebidanan, mata pasti ditolak, mau pinter kaya gimanapun pasti ditolak... malah ketika mendaftar di Unpad aja, langsung dibilangin "kamu gak sadar apa, mata kamu sipit" , "dokter pintar sih bisa dibentuk, tapi akhlak harus bagus dari sononya". Gak tau bener gak? tapi setahu ane kalo di SMA / Kuliah biasanya mahasiswa orang tionghoa lebih berprestasi. tapi koq di S2 malah jarang nongol. adakah kaskuser yang punya pengalaman?
terus masih soal penerimaan S2 Spesialis, kebanyakan yang diterima biasanya anak pejabat, orang tuanya kaya, atau pinter banget... yang pinter banget gak masalah, yang masalah yang bego tapi diterima karena anak pejabat / ortu kaya. Ntar kalo dah jadi dokter, terus malpraktek... gampang diurus...
terus soal rumah sakit, ane pernah lihat tuh RS Bersalin.. mau dalam keadaan apapun, dipaksa harus Caesar... padahal bisa ngelahirin Normal, tapi tetap harus Caesar.. terus biayanya langsung membengkak.
Belon lagi misalkan masalah penempatan PTT, ijin2 praktek, pengadaan obat / alat kesehatan, malpraktek, dsb...
Melihat begitu banyak permasalahan tersebut... ane rasa sudah saatnya Bidang Kesehatan di Indonesia dibenahi
Quote:
Original Posted By yuangcavalera►Makin takut ane liat mental dokter makin kesini2 hari...
Sedikit curhatan OOT :
Belum lagi calon dokternya, yg masi kuliah, contoh di ugm, baru aja jd mahasiswa, kuliahnya udh pada pake mobil semua, kosannya eksklusif, kampusnya udah kayak showroom mobil, pada takut kena panas-ujan, mending dlm mobil, adem kalau panas, sejuk kalau ujan, ga peduli macet dan bahkan mbikin macet, yg penting mereka nyaman dlm mobilnya. Nah...kalau ada mahasiswa kedokteran ugm yg baca, pasti jawabnya, "terserah saya, kan itu uang saya, dan itu jg bukan urusan anda". Kalau sudah begitu, ane cm bs diem, dan emg bener mereka, itu uang mereka, suka2 mereka.
Tp, kalau kayak gt gaya hidupnya, kos mewah, mobil mentereng, apakah nanti mau & kuat untuk benar2 menjadi pengabdi yg sebenarnya? ke daerah terpencil, Banyak orang miskinnya, ga nyaman secara apapun. Apakah siap? Atau hanya setelah tamat para calon dokter kita pada ga mau ke daerah2? Kalaupun mau, ntar ngabdinya seenaknya, bisa mogok2an, gt?
Quote:
Original Posted By geleng1410►Jaman sekarang..
Kuliah di kedokteran, bukan lagi untuk orang2 yg certas, tapi untuk anak2 tajir. sehingga dalam kurun waktu 20 tahun belakangan ini, kwalitas dokter di indonesia terus menurun.
Sumpah profesi hanya menjadi promalitas semata.
Mal praktek selalu terjadi ditanah air,
sehingga orang2 tingkat ekonomi menengah-keatas lebih memilih berobat keluar negeri....
gw sih bukan dokter yah gan, tapi sebagai manusia ....
kasian juga liat yang jadi dokter, udah berusaha sekuat tenaga, mentang2 gak punya gelar terus dipenjara karena malpraktek?
Nah ente sebagai manusia ditempatin di daerah pedesaan, udah cape-cape hidup ga tenteram (digigitin nyamuk plus liatin biawak lewat gitu), akal-akalan gara2 fasilitas minim ampir-ampir ga dapet obat sampe aer kelapa pun bisa dijadiin elektrolit buat pasien, sampe ada yang korban nyawa juga buat nganterin ibu hamil, ibu hamilnya selamet ehhhh dokternya mati masuk jurang itu ga da yang peduli....
nah gara2 secuil masalah persetujuan, selalu berujung tuduhan malpraktek. Bukan mau belain dokter yang mogok, tapinya masyarakat kita disini juga kurang peka dan banyak yang sok tau, gak jarang ini kasus kedokteran yang menurut ane yang awam ini aja dokternya gak salah, tapi digugat melulu.
Spoiler for kasus:
1. kasus malpraktek padahal steven johnson, siapa juga sih yang bisa tau seorang individu yang ente sendiri baru tau 1 minggu lalu datang ke meja ente minta obat dikasih yang umum tau2 kulitnya kebakar terus megap-megap?
2. kasus gak/belom punya gelar tapi ditempatin buat jadi asisten, sementara dokternya gak ada ya apa boleh buat mesti nolongin, taunya mati gara-gara penyakit laen... nah kaya kasus yang ini tuh...
3. Kasus bayi prematur, di luar negeri kasus bayi prematur dibawah 1500 gram itu susah ya, apalagi kehamilan dibawah 28 minggu itu harapan hidupnya cuma <50% tambah proyeksi cacat yang 50% juga kira2 cuma 20-30% yang hidupnya normal, itu disebut sebagai dokter gak mau nolong lah dll... (udah sering yah kasus beginian disorot)
4. kasus di daerah pinggiran dimana obat serba sulit, mentang2 dokternya gak berkutik, yah lebih mendingan juga pilih dukun ama alternatif pake aer ajaib sama batu ajaib...
5. banyak kasus orang gedean, gara-gara gak bisa nyelamatin pasien yang jelas-jelas disebutin sekarat dan chancenya cuma sekian persen, tetep jah kalo mati itu salah dokter... cuma karena terikat sama persetujuan.... gak bisa gugat gitu.
anyway gan, itu disebutin emergency tetep dilayanin? terus gak terlalu imbas juga kan klo ente sakit tenggorokan doang ato gak mau check up di-delay 3 hari?
Quote:
Original Posted By Radix1986►halah.. ngapain ngabdi, saya di pedalaman sdh 2 taun, dulu saya ke pedalaman krn saya inget pesan alm.kakek saya yg veteran. makanya saya ke pedalaman. tapi apa yg saya dapat, diancam dibunuh, dimaki2, dibentak2, sampe disantet jg prnah saya rasakan. tapi pemerintah apa peduli? disuruh profesional 24 jam dlm 7 hari, skrg ini gaji aja 3 bln blm dibayar. saya jg praktek, tp saya gratiskan trmasuk obat n konsul. untuk kebutuhan sehari2 saya bercocok tanam sndiri di halaman rumah. pemerintah omong kosong. di negara lain anggaran kesehatan 5% di indonesia 1% aja ga nyampe. gitu mau mensejahterakan rakyat. giliran kesehatan yg ga baik, dokternya dimaki2 biar keliatan mbela rakyat. bullshit!!!
Quote:
Original Posted By ian_tazz►mgkn TS kurang jelas baca tulisan ya.. itu kan praktek dokter spesialis yg tutup.. pelayanan publik msh buka...
jgn diliat dr mogoknya... tp pelajari dl sebab knp tercetus sprti itu...
gak usah ngajarin org ttg sumpah profesi jika anda sndiri tidak tau tentang itu..
okee emang ada bbrp calon dokter yg terkesan.borjuis or pamer or apapun itu.. tp jg gak sedikit kok yg emang niat untuk belajar jd dokter...