Dibelinya saham mayoritas Inter Milan yang dimiliki Massimo Moratti oleh pengusaha Indonesia Erick Thohir membuat fans La Beneamata berharap tim kesayangannya itu dapat kembali ke masa kejayaannya. Interisti tak sabar melihat pemain-pemain bintang yang akan didatangkan Erick.

Namun Erick nampaknya tidak akan melakukan kebijakan belanja pemain gila-gilaan seperti yang dilakukan Roman Abramovich di Chelsea atau Sheikh Mansour bersama Manchester City. Erick mengaku akan mengelola Inter seperti klub-klub olahraga di Amerika Serikat yang sudah menjadi industri.

"Di Inggris, tiga atau empat klub telah jatuh ke tangan orang Amerika, seperti Manchester United. Saya mengenal Amerika dengan baik karena saya mencintai bola basket dan di sana saya menyadari bagaimana orang Amerika membuat olahraga menjadi sebuah industri. Mereka memainkan permainan yang panjang, tahu bagaimana untuk memperluas dan menjadi lebih kuat," tutur Erick dalam acara televisi Che tempo che fa.

Untuk mewujudkan agar Inter masuk ke era industri, Erick akan membuat tim yang kuat dan menampilkan permainan menghibur.

"Jika Inter tidak mengikuti model tersebut, mereka tidak akan kompetitif di masa yang akan datang. Hal pertama adalah menjadi kuat, kemudian fans harus melihat pertandingan yang menghibur. Jika anda tidak memiliki perencanaan bisnis yang bagus maka investasi tidak akan pernah menguntungkan. Hal ini penting untuk menciptakan sistem ini untuk mendukung tim," kata Erick. (Ary)
ember

kacau nih erick. sistemnya kapitalis
kenapa gak bergaya timur malah kebarat2an