Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mancing22Avatar border
TS
mancing22
Anggap Semua Makanan Racun karena OCD, Bobot Wanita Ini Tersisa 35 Kg


Jakarta, Tubuhnya seperti tinggal tulang-belulang saja. Bagaimana tidak, Samantha Brown mengaku selama ini ia merasa ketakutan setengah mati kalau-kalau semua makanan yang masuk ke tubuhnya akan meracuninya. Hal ini membuat berat badannya pun drop hingga tersisa 35 kg.

Belakangan wanita berusia 27 tahun ini didiagnosis dengan salah satu bentuk OCD (obsessive compulsive disorder) yang langka. Kegelisahan kronis sebagai efek dari keinginan kompulsif untuk mengendalikan segala asupan makanannya membuat berat badan Samantha turun drastis. Tak pelak, ini menimbulkan kekhawatiran bagi keluarga dan teman-temannya.

Sebenarnya sejak kapan Samantha terkena OCD? Ternyata kondisi ini mulai menyerang ketika Samantha bekerja sebagai penata fesyen lepas.

"Tampaknya saya sangat tertekan karena melakukan pekerjaan yang saya benci. Karena resesi dan keterbatasan pekerjaan, saya berupaya keras untuk menghasilkan sesuatu dari karir freelance saya, yang saya dapatkan dengan berkali-kali penolakan. Saya merasa tak punya kontrol lagi," kisah Samantha.

"Dari situ saya mulai mendikte diri saya sendiri tentang apa yang bisa dan tidak bisa saya makan. Dan lama-lama ini menjadi OCD, dimana saya mengira segala hal adalah racun. Ini semua berakar dari keinginan saya untuk mengendalikan segalanya," tambahnya.

Wanita yang berasal dari Leicester ini pun menduga ketakutannya pada makanan semakin memburuk dengan adanya fakta bahwa Samantha juga menderita ME, yang menyebabkan kelelahan kronis. "Saya tak mau menjadi kurus. Saya bukannya menghindari makanan agar tetap kurus. Jika saya tidak membatasi makanan yang saya katakan OK, maka saya akan meracuni diri saya sendiri," katanya.

Samantha mengaku membagi makanan ke dalam dua kategori: yang diperbolehkan dan yang dilarang. Dan makanan yang masuk ke dalam daftar makanan yang bisa ia makan hanyalah tiga, yaitu sereal Coco Pops, keripik garam dan cuka, serta pizza dengan pinggiran yang tipis

"Bahkan sebenarnya satu-satunya makanan yang bisa saya konsumsi hanyalah Coco Pops. Ibu saya pun jadi begitu cemas. Ia terus meminta saya mencoba makanan-makanan baru seperti keju makaroni, tapi yang bisa lakukan adalah mengatakan kepadanya itu akan membunuh saya," tutur Samantha seperti dilansir Daily Mail, Kamis (14/11/2013).

Di tahun 2012, Samantha yang memiliki tinggi sekitar 173 cm itu hanya mempunyai berat 35 kg. Bahkan besarnya beban fisik dan emosi yang harus ia tanggung karena kondisinya itu membuatnya sempat berpikir untuk bunuh diri. "Saya kira telah menjadi beban berat bagi kedua orangtua saya dan saya tak tahu apa saya bisa sembuh. Saya pun tak menemukan jalan lain," tegasnya.

Hingga akhirnya Samantha bersedia dibawa ke dokter dan setelah menjalani terapi perilaku kognitif secara intensif, berat badan Samantha mulai bertambah. Apalagi dokter mengatakan jika ia kehilangan beberapa kilogram lagi, maka risikonya adalah kegagalan fungsi organ.

"Dokter juga mengatakan ini adalah jenis OCD langka yang berdampak besar kepada saya. Sepanjang karirnya, ia hanya menemukan dua wanita yang mengalami situasi serupa. Ini membuat semuanya menjadi masuk akal," tuturnya.

Pasca terapi, berat badan Samantha pun naik menjadi 61 kg. Wanita muda ini juga menerapkan pola makan yang bervariasi namun seimbang. Pengalaman pahitnya pun mendorong Samantha untuk membantu orang lain yang berjuang keras menghadapi OCD, termasuk meningkatkan kesadaran tentang berbagai jenis OCD yang ada.

------------------------

Bahaya nih gara2 OCD emoticon-Ngakak
0
5.1K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.6KThread41.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.