"Jumat, pasti macet kalau jam pulang kerja." Kalimat ini sering diucapkan warga Jakarta menjelang akhir pekan. Mengapa begitu?
Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna sepakat jika Jumat sore menjadi puncak kemacetan di Ibu Kota. Penyebabnya, kata dia, karena pengguna jalan itu sendiri.
Saat Jumat, semua orang berhenti beraktivitas dari pekerjaannya, dan berlomba-lomba segera pulang ke rumah atau sekadar menikmati libur akhir pekan bersama keluarga. Hal ini, sudah membudaya dilakukan warga Jakarta.
"Kan hari Jumat seperti neraka kemecetan, semua pulang hari Jumat. Ini selalu terulang sejak lama dan sudah membudaya di masyarakat," ujar Yayat saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (9/11/2013).
Pada akhir pekan, tutur Yayat, karyawan yang bekerja di Jakarta, namun memiliki rumah atau keluarga di luar Jakarta, pasti akan pulang ke rumahnya pada Jumat. Misalnya, para pekerja yang rumahnya di Bekasi, Bandung atau Bogor.
Belum lagi, jika pada Jumat sore terjadi hujan. Kemacetan akan semakin panjang dan bisa jadi hingga malam hari. Genangan air yang membanjiri jalan membuat pengendara menghindari atau mengemudikan kendaraannya dengan pelan.
"Hujan terimplikasi genangan akibat drainase, itu sisa masa lalu yang sudah terjadi di pusat kota," ucapnya.
Akibat genangan pula, jalan pun menjadi rusak. Misalnya saja, seperti di kawasan Lenteng Agung dan Tanjung Barat. Sudah jalan rusak, jalannya pun menyempit. Sehingga, tidak heran jika salah satu jalan alternatif menuju Depok itu pasti macet.
"Betapa rusak drainase kota dan daerah pinggiran misalnya di Lenteng Agung dan Tanjung Barat terjadi penyempitan jalan yang juga rusak, itu menjadi stagnan. Begitu terjadi kemacetan, otomatis jalan tersebut macet," tuturnya.
Yayat mengungkapkan, solusi yang paling tepat tidak hanya sistem penambahan transportasi, tetapi sistem penanganan transportasi dan tata ruang. Selain itu, harus ada perubahan pola pergerakan. Perubahan pola pergerakan tidak hanya mengatur MRT, monorel, tetapi perlunya mengubah jam kantor.
"Kita tidak perlu menunggu MRT, monorel, kalau perlu liburnya jangan hari Sabtu dan kalau perlu hari Sabtu masuk kerja sehingga bisa mengurangi pergerakan kemacetan di hari tertentu, bukan di hari Jumat," ucap Yayat.
Adanya rayonisasi penempatan kerja kepada semua masyarakat, menurutnya juga membantu memecahkan kemacetan. Misalnya, karyawan dipekerjakan dengan kantor yang dekat dengan rumahnya. "Jadi pekerja yang tinggal di daerahnya seperti Bogor dan Bekasi, tidak jauh-jauh bekerja di Jakarta," ucapnya. sumber
poin utamanya nya
pingin cepet2x pulang di jam yg sama utk menikmati weekend
titik macet yg parah adalah jalan2x yg mengarah ke kota2x diluar Jakarta
Banjir
sepertinya emang penyakit kota besar, surabaya pun macet weekend jg disebabkan titik macet kearah keluar kota surabaya seperti waru-sidorjo dan gresik. Apalagi Jakarta, yg kerja disana bukan cmn warga jakarta & angkutan masal terintegrasi emang harga mati dah.
Apakah mungkin penerapan aturan dimana karyawan & buruh diwajibkan bekerja sesuai KTP ??
Quote:
Original Posted By ikhsanlie►Khusus jumat say no buat bawa kendaraan pribadi ....cuma naik kereta ajah di hari jumat yg bisa tembus on time jakarta-bogor 1jam 20 menit....kalo bawa mobil sendiri jakarta-bogor bisa 3-4 jam
Quote:
Original Posted By tejo69►Ane udah bosen dah sama macet dijakarta, sudah 5 bulan ane pensiun naik
motor, skrg naik KRL lebih nyaman dan cepat...
Quote:
Original Posted By piringbatu►kata siapa bray setiap jumat pasti macet? ane jumat kemaren bawa boil ngebut di kuningan - thamrin - sudirman bray... lancar jaya aja bray...
jam 3 sebelom subuh...
Quote:
Original Posted By Ridwan916►analisa ane sebagai orang yg pernah kerja di expor-impor. jumat itu waktunya pabrik2 closing container jadi dari pagi ampe sore container banyak keluar menuju arah pelabuhan,ini salah satu penyebab macet gan.
pejwan berkenan.
Quote:
Original Posted By freeoncondition►Jumat itu hari terakhir kerja untuk kebanyakan pekerja, jadi wajar macet soalnya orang pada pingin menikmati liburan, apalagi tgl muda. Makanya gw sih males keluar2 waktu weekend kalau ga perlu amat, mending nyantai di rumah, browsing atau nonton dvd, ga tahan macetnya, kalau mau belanja, wiskul, dsb sih prefer hari biasa
Quote:
Original Posted By pabrik.BH►Tinggal kita-2 sebagai pengendara aja yang pandai cerdik dan sedikit tipu muslihat menyosor jalan tikus untuk menghemat waktu
Quote:
Original Posted By lpheewl►Jika saja pembangunan indonesia merata. Pasti gak bakalan ngbludak di di satu daerah...
Quote:
Original Posted By titiit►oke pas pulang kerja setiap hari jumat selalu macet, kenapa bisa begitu? timbul pertanyaan...karna banyak orang yg kerja nge kost di jakarta pada pulang ke rumahnya..entah di bogor/depok/tangerang dan sekitarnya yg jauh dari pusat perkantoran. sehingga terjadilah pertumpahan pengendara
Quote:
Original Posted By Ab3w►Ane udah pensiun bawa mobil pribadi di hari Jumat. Naik kereta Depok-Tebet cuma 30-40 menit.
Quote:
Original Posted By riderkere►Inilah salah satu akibat kl pembangungan tersentral cuma di jakarta coba kl pembangunan merata di segala pelosok negri mgkn org akan berpikir buat apa kerja dijakarta kl di kampung sendiri udah bs dpt kerja .dg banyaknya urbanisasi(kl ngga salah ya he he he) yg datang ke kota n bertambahnya tingkat ekonomi seseorang pasti akan tambah sesak dg jumlah penduduk n boil mazbro
Quote:
Original Posted By one.kopi►tergantung sikon sih gan....
kalo jumat tanggal muda biasanya memang macet parah, biasa baru pd gajian, tp kalo ujung2 tanggal tua atau 15 biasa aja sih,paling2 macetnya kalo ada hari kejepit tuh...cuti bersama hadeh...makin parah macetnya, gak di jakarta gak di daah atw temoat2 wisata
Quote:
Original Posted By dumbbell►Alhamdulillah ane hidup di Surabaya, sampe saat ini masih jarang kejebak macet.
Paling macet kalo lagi jamnya berangkat pulang kantor doank, itupun kemacetannya gak parah banget dan gak berlangsung sampe dini hari kayak Jakarta, titik-titik kemacetannya pun masih bisa dihindari dengan lewat jalan lain.