14 Februari 2013
Persiapan
Hari pertama Kamis malam jam 02.30 kami kumpul di Radio dalam untuk persiapan ke bandara Sukarno Hata. Dengan mobil Biru besar yang di gunakan tim sebelumnya kami bergerak menuju Bandara dengan Gaby, Om Ade, Om Bule dan admin Nescafe menuju Bandara. Di bandara bertemu dengan Bocor dan om Etek.

Sempet kagum juga pertama kali ke bandara sukarno hata, ngurus barang-barang gede. Sementara barang telah di Urus, menunggu Nico. Sambil nunggu liat kanan liat kiri, harga aqua di bandara naik 2 kali lipat. Jadi jangan kaget yak. Setelah Nico datang kami siap untuk terbang.
Yoi, ini adalah pengalaman pertama saya ketika naik Pesawat terbang, mau di bilang kampungan juga ga perduli yang penting saya naik Pesawat Terbang he he he. Pesawat Garuda pesawat pertama yang saya tumpangi. Waktu lepas landas, saya kagum dengan tempat-tempat di bawah saya. Bisa melihat aliran sungai berwarna coklat, Hijaunya sawah dan hutan, serta petakan-petakan rumah penduduk. Sementara ketika melalui selat Bali, melihat jawa bagian terakhir saya bisa melihat secara jelas bagaimana bentuk dari semenanjung Belambangan. Dan kekaguman saya terutama saat Melihat awan Cumulunimbus di sebelah selatan Bali dengan ketinggian pesawat yang berada di tengah-tengahnya.

Turun dari pesawat Garuda, kami langsung persiapan terbang menuju bandara Tambolaka di Pulau Sumbawa. Setelah sampai perut kruel2 Mules, cari WC. Eit jangan salah di bandara ini WC belum jadi terpaksa saya Boker di kantor bandara. Dan ketika baru tiba di pulau sumba Gila men Panas Keplongor Aku.
Berikutnya kami naik Naik mobil pak Hengky menuju ke tempatnya yaitu Hotel Monalisa di sekitar kota Waikabubak. Dalam perjalanan Kami membeli Pisang sukarno dan Buah Nona. Ternyata Pisang Sukarno berasal saat Sukarno di asingkan di Ende dan suka memakan pisang tersebut karena pisang itu memang manis. Oleh sebab itu di sebut pisang Sukarno. Sementara buah Srikoyo ternyata di sini di sebut buah Nona. Weks.
Siang hari setelah makan kami langsung mengunjungi Kampung Asli orang sumba yang berada di kota yaitu kota Waikabubak, di sana terdapat Rumah Sumba yang cukup unik.


Di situ adalah koleksi dari tanduk kerbau dan rahang Babi hutan maupun babi biasa, dimana itu merupakan symbol dari pencapaian orang Sumba itu sendiri. Di samping itu ternyata di bawahnya merupakan pasar kota yang cukup ramai.
Kami sempat bertemu dengan beberapa penduduk perempuan. Dengan kearifan local yang ada. Setelah itu Bertemu sesepuh Pasola dimana secara turun temurun Beliau memimpin acara Pasola. Dengan aura yang mistis dan pasti dia terlihat bener-bener Ghoib.

Baru kami Ke tempat joki muda, untuk melihat mereka memainkan kuda untuk Pasola.
Setelah dari sana kami Ke bukit, betemu dengan para pemangku adat Pasola. Di sana mereka mewakili dari masing-masing kampong. Dan mereka di tugaskan untuk melihat bulan.
Sebelum kami pulang kami sempat menyaksikan pelangi di sebelah timur dari bukit he he he




Mau ikutan Journey ke 3 jangan lupa folow
@inibaruhidup
Sumber : Sumber gan
he he he he
sekalian ya di subcrib nescafe id biar ngikutin perkembangan journeynya he he he

sekalian yak kalau mau follow twitter ane gan
@jalalsangar
facebook : jalaluddin sofan fitri

he he he he