Quote:
BERADA di wilayah subur hingga tanaman teh tumbuh dengan baik tak menjamin teh Indonesia dihargai oleh dunia internasional. Kenyataannya, teh Indonesia hanya dihargai murah.
Menurut Ratna Soemantri, praktisi teh Indonesia, teh Indonesia hanya dihargai USD 1 per kilogram. Sementara, teh produksi negara lain, seperti China, harganya mencapai ratusan juta rupiah per kilogram dan Jepang berani dihargai Rp20 juta per kilogram.
"Teh Indonesia tidak memiliki brand sendiri, makanya hanya dihargai sangat murah. Belum lagi, teh Indonesia sebatas dikirim dalam bentuk mentah," katanya kepada Okezone usai acara Media Briefing Tea Ceremony PT. Gunung Subur Sejahtera di Moe's Place di Kemang, baru-baru ini.
Merananya teh Indonesia semakin bertambah. Kualitas teh terbaik hanya diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan konsumen mancanegara sehingga yang tersisa di Tanah Air adalah teh berkualitas rendah.
Fakta ini semakin menyudutkan Indonesia untuk menghasilkan aroma dan rasa teh asli. Yang terjadi adalah hampir 90 persen teh di Indonesia dibuat dengan campuran bahan lainnya.
"Coba Anda lihat saja, semua teh-teh yang ada di Indonesia. Apakah ada teh yang dijual dalam bentuk teh asli? Meskipun ada, itu hanyalah segelintir, kebanyakan dicampur bunga melati," imbuhnya.
Ratna menambahkan, dukungan geografis dimana faktor tanah memungkinkan teh tumbuh subur belum cukup menaikkan pamor teh. Teh produksi Indonesia, menurutnya, memang memiliki warna yang bagus, aroma kuat, rasa yang melekat, dan bagus jika dicampur bahan lain, tetapi kadar antioksidannya sangat tinggi sehingga butuh waktu untuk menurunkannya.
"Hal ini terjadi karena curah hujan yang selalu berubah," imbuhnya.
Nasib serupa pun diakui oleh Henry Gunawan Wibisono, Presiden Direktur PT Gunung Subur Sejahtera (GBS). Dia mengatakan bahwa teh Indonesia membutuhkan waktu yang tak sedikit guna menghasilkan teh berkualitas.
"Kami harus mengakui bila kemasan teh yang ada di Indonesia banyak yang kuno. Tampilan produk pun juga jadi fokus utama dalam menghasilkan teh yang baik di mata dunia internasional," tutupnya.
http://www.okefood.com/read/2013/11/...ia-kian-merana
Kalau mau go internasional, maka inovasi dan modernisasi harus dilakukan. Banyak produk Indonesia yang sebetulnya sangat kompetitif di pasar global, tetapi kalah kalah bersaing karena pengelolaannya tidak cukup baik.