Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BostnbAvatar border
TS
Bostnb
Kredit mencekik leher, ibu-ibu demo buka baju
Merdeka.com - Puluhan orang didominasi ibu-ibu, berunjuk rasa di depan kantor Koperasi Kredit (CU) Rukun Damai Jalan HM Jhoni, Pasar Merah, Medan, Rabu (13/11) siang. Mereka memprotes praktik kredit yang dinilai lembaga itu yang dinilai mencekik leher.

Dalam aksinya, para pendemo membawa poster yang isinya menyatakan CU Rukun Damai bertindak seperti drakula pengisap darah. Seorang ibu bahkan nekat buka baju dan menunjukkan BH-nya sebagai aksi protes. Dia juga menungging mengarahkan bokongnya ke kantor CU Rukun Damai.

"Kembalikan surat tanahku. Penipu kau," teriak seorang perempuan setengah baya itu sambil membuka kaus hitamnya.

Perempuan bertubuh gemuk ini hanya satu dari puluhan pendemo yang kecewa dengan CU Rukun Damai. Sugiarni (43), warga Jalan Cemara I, Batang Kuis, Deliserdang, yang ikut berunjuk rasa, mengaku sudah dirugikan lembaga itu sejak awal.

"Saya mau meminjam karena 3 hari sudah cair. Saya utang Rp 1,5 juta, saya terima Rp 700-an ribu. Rp 500 ribu katanya untuk simpanan kami, sisanya orang itu yang tahu. Kami diwajibkan membayar Rp 13 ribu sehari untuk 300 hari," katanya.

Persoalan mulai muncul, setelah Sugiarni dinyatakan berutang Rp 3 juta. Dia setuju saja dan menyepakati nominal utang itu dengan menandatangani perjanjian. Tapi, belakangan utangnya itu membengkak jadi Rp 6 juta.

"Karena tukang kutipnya tak datang-datang, bunga jalan terus, tahu-tahunya sudah Rp 6 juta, bahkan sekarang jadi Rp 10 juta," jelasnya.

Hal serupa dialami Hamidar (44), juga warga Batang Kuis. Perempuan ini mengaku berutang Rp 30 juta, namun hanya terima Rp 27 juta. Belakangan utangnya disebut sudah Rp 60 juta.

"Bahkan sekarang sudah Rp 100 juta lebih. Surat tanah saya ditahannya," jelas perempuan ini sambil menangis.

Para pengunjuk rasa ini menuntut agar persoalan utang itu diselesaikan dengan wajar. Mereka tetap bersedia membayar selama angkanya tidak mencekik leher. "Namanya utang kan harus dibayar, tapi janganlah keterlaluan. Kalaupun disebut kami jadi berutang Rp 3 juta seperti yang kami teken, biarlah, jangan nambah lagi. Kami ini orang kecil, kami meminjam untuk modal," imbuh Sugiarni.

Perwakilan pengunjuk rasa sempat dipersilakan masuk ke dalam kantor CU Rukun Damai. Namun setelah keluar dari sana mereka menyatakan tidak ada titik temu. Pihak CU meminta waktu 2 pekan untuk menyerahkan print out utang para pengunjuk rasa sekaligus mencari tahu akar masalahnya.

"Dari dulu, itu saja jawabannya, tapi tidak pernah dibuktikan," teriak pengunjuk rasa.

Pihak CU Rukun Damai sendiri tidak memberikan komentar mengenai persoalan itu. Kantor mereka tertutup. Sejumlah orang sempat keluar dari lantai atas sambil tersenyum dan tertawa, sehingga para pengunjuk rasa emosi dan sempat mendorong pagar.

Petugas kepolisian pun menyuruh mereka masuk untuk meredakan emosi pendemo. Tak lama berselang, pengunjuk rasa membubarkan diri, dan menyatakan akan terus melakukan aksi jika persoalan itu tidak selesai.

http://www.merdeka.com/peristiwa/kre...buka-baju.html

berhubung yang buka ibu ibu, ane rada males pasang ilustrasi emoticon-Berduka (S)

ada milf LOVER emoticon-Big Grin

Quote:


nih gua kasih dah barbuk

Diubah oleh Bostnb 13-11-2013 13:54
0
4.8K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.6KThread41.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.