Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

salmondoank88Avatar border
TS
salmondoank88
(lawas tapi berkelas gan) MESIN PERANG ANEH NAZI!
Roket V-2 Penginspirasi Roket Modern
(lawas tapi berkelas gan) MESIN PERANG ANEH NAZI!
Replika roket V-2 di musium Peenemünde

Roket V-2 (bahasa Jerman: Vergeltungswaffe 2) adalah peluru kendali balistik buatan manusia pertama yang bisa mencapai titik sub-orbital di luar angkasa. Roket ini telah menginspirasi berbagai roket modern termasuk roket Saturn V yang dipergunakan dalam perjalanan ke bulan. Lebih dari 3,000 buah roket tipe ini diluncurkan sebagai senjata oleh militer Jerman untuk membidik sasaran dari pasukan Sekutu dalam Perang Dunia Kedua, yang mengakibatkan kematian lebih dari 7,250 dari pihak militer dan penduduk sipil, sedangkan tidak kurang dari 20,000 orang menemui ajalnya di Mittelbau-Dora selama proses pembuatannya.

Mengikuti suksesnya di desa Kummesdorf dengan dua roket seri Aggregate, Wernher von Braun dan Walter Riedel mulai memikirkan rancangan roket yang jauh lebih besar pada musim panas 1936 dengan dasar sebuah mesin yang diprojeksikan memiliki gaya dorong 25 metrik ton. Proyek A-4 ditunda setelah test stabilitas aerodinamis model A-3 pada tahun 1936 memberikan hasil mengecewakan, von Braun memberi perincian perfomance A-4 pada tahun 1937, dan desain dan konstruksi A-4 dilaksanakan sekitar tahun 1938-1939.

Pada tanggal 28-30 September 1939, Konferensi Der Tag der Weisheit (hari kebijakan) diadakan di Peenemunde untuk memulai pembiayaan riset universitas untuk memecahkan masalah keroketan. Pada ahir 1940, Pusat Riset Angkatan dara di Peenemünde berhasil memecahkan teknology inti yang erat dengan suksesnya tipe A-4. Teknologi itu adalah mesin roket besar berbahan bakar cair, aerodinamika supersonik, gyroscopic guidance dan sirip pengontrol semburan jet. Pada saat itu, Hitler tidaklah terlalu terpesona dengan V-2, ia menunjukan bahwa roket V-2 hanyalah sebuah peluru artileri yang memiliki jarak lebih jauh dan harga yang jau lebih tinggi!

Pada awal September 1943, von Braun menjanjikan Komisi Pengeboman JarakJauh bahwa pengembangan A-4 telak selesai, tetapi kenyataannya sampai pertengahan 1944, daftar komponen A-4 yang lengkap belum siap. Hitler kemungkinan masih tetap tidak terpesona dengan kemampuan senjata itu tetapi mengagumi dedikasi tim pengembang V-2, dan Hitler juga memerlukan sebuah "wonder weapon" (senjata yang menakjubkan) untuk menjata moral bangsa Jerman. Hitler menyetujui implementasi jumlah besar senjata V-2.

Pada saat peluncuran tipe A-4 meluncurkan diri dengan tenaganya sendiri sepanjang 65 detik dan sebuah motor program mengontrol sudut hidung pada derajat yang ditentukan saat mesin dimatikan, yang kemudian roket ini melanjukan penerbangan dengan trajektor jatuh-bebas (free fall). Roket ini mencapai ketinggian 80 km sebelum mesin dimatikan.

Pompa bahan bakar dan bahan oksidasi ditenagai oleh turbin uap,yang uapnya dihasilkan oleh pencampuran Hidroken peroksida dan katalist potasium permanganate. Tanki alkohol dan tanki oksigen, keduanya terbuat dari aloi magnesium-aluminium.

Reaksi di ruang pembakaran mencapai 2500−2700 °C. Bahan bakar air-alkohol dipompa melalui ruang berdinding dua dari ruang pembakaran utama (bagian bawah). Ini mendinginkan dinding ruang pembakar utama dan memanasi bahan bakar (regenerative cooling). Bahan bakar kemudian dipompa kedalam ruang bakar utama melalui 1.224 nossel, yang memastikan ketepatan campuran alkohol dan oksigen selama pembakaran. Lubang-lubang kecil juga memperbolehkan sebagian alkohol masuk ke dalam ruang bakar membentuk lapisan tipis (boundary layer) dingin yang melindungi dinding ruang pembakar, terutama pada leher bagian sempit dari ruang. Lapisan tipis (boundary layer) alkohol ini menyala jika membuat kontak dengan atmosfer, yang menghasilkan ekor jet api yang panjang dan lembut (difuse) (mesin desain akhir setelah V-2 tidak menggunakan effek alkohol tipis untuk mendinginkan dinding dan memperlihatkan ekor berpola "shock diamond")

V-2 diarahkan dengan menggunakan empat sirip ekor dan empat kipas terbuat dari grafit pada bagian akhir motor roket. LEV-3 guidance system (sistem kontrol) terdiri dari dua giroskop bebas (horisontal dan vertikal) untuk stabilisasi lateral dan sebuah giroskop akselerometer yang disambung ke elektrolitik integrator (mesin dimatikan saat lapisan perak tipis habis terelektrolisa pada sisi dasar yang berkonduksitasi rendah). Beberapa model akhir V-2 memakai "sinar penuntun" (signal radio yang dipancarkan dari tanah) untuk bernavigasi ke arah target, tetapi mode-model awal menggunakan komputer analog sederhana yang mengontrol azimuth roket, jarak terbang dikontrol melalui jumlah waktu sampai mesin dimatikan, dan "Brennschluss", pengontrolan dari darat dengan menggunakan sistem doppler atau berbagai akselerometer integrasi di dalam roket. Roket kemudian berhenti menambah kecepatan set dan mencapai titik terbang tertinggi (kira-kra berbentuk parabola)

Cat luar dari V-2 yang dioperasikan kebanyakan kamuflase berpola dengan beberapa variasi, tetapi pada akhir perang roket yang berwarna hijau tua polos juga dipakai. Saat test, roket diwarnai dengan pola kotak-kotak hitam putih yang khas, yang membantu menunjukkan kalau roket menggulir pada poros longitudinal.

Tipe: single stage ballistic missile (area bombing)
Negara asal: Nazi Jerman
Masa penggunaan: 8 September 1944–19 September 1952
Digunakan oleh: Nazi Jerman, Amerika Serikat (pasca perang) dan Uni Soviet (pasca perang)i
Produsen: Mittelwerk GmbH (pengembangan oleh Pusat Penelitian AD Peenemünde)
Biaya produksi: 100.000 RM Januari 1944, 50.000 RM Maret 1945
Diproduksi: 16 Maret 1942

Spesifikasi
Berat: 12.500 kg (28,000 lb)
Panjang: 1.400 m (4,600 kaki)(14 m)
Diameter: 165 m (540 kaki)
Hulu ledak: 980 kg (2,200 lb) Amatol
Wingspan: 356 m (1,170 kaki)
Bahan bakar: 3.810 kg (8,400 lb) dari 75% ethanol dan 25% air + 4.910 kg (10,800 lb) oksigen cair
Daya jelajah: 320 km (200 mil)
Ketinggian terbang: 88 km (55 mil) ketinggian maksium dalam lintasan jarak jauh, 206 km (128 mil) ketinggian maksimum bila diluncurkan secara vertikal.
Kecepatan maksimum: 1.600 m/s (5,200 ft/s); saat tumbukan 800 m/s (2,600 ft/s)
Sistem penuntun: Giroskop sebagai pengendali ketinggian, akselerometer giroskopik tipe bandul Müller untuk penghentian mesin di kebanyakan roket yang diproduksi (10% roket Mittelwerk digunakan sebagai balok penuntun saat penghentian mesin)
Alat peluncur: Mobile (Meillerwagen)


Sumber :
www.id.wikipedia.org

Silbervogel,Pesawat Futuristik Yang Dapat Membombardir Amerika Serikat!
(lawas tapi berkelas gan) MESIN PERANG ANEH NAZI!

Ilmuwan Jerman Dr. Eugen Sänger sedang menerangkan tentang metode skip-flight dari roket yang diciptakannya dalam kunjungannya ke Amerika Serikat bulan Februari 1955. Di sebelahnya adalah istri tercintanya
(lawas tapi berkelas gan) MESIN PERANG ANEH NAZI!(lawas tapi berkelas gan) MESIN PERANG ANEH NAZI!(lawas tapi berkelas gan) MESIN PERANG ANEH NAZI!

Gambaran seniman tentang Silbervogel di stratosfer bumi
(lawas tapi berkelas gan) MESIN PERANG ANEH NAZI!

Prototipe Silbervogel untuk pengujian di terowongan udara
Oleh : Muhammad Danis

Pada bulan Juni 1935 dan Februari 1936, Dr. Eugen Sänger menerbitkan artikel tentang pesawat bermesin roket yang di publikasikan oleh Flug, majalah penerbangan dari Austria. Hal ini menyebabkan dirinya diminta oleh Komando Tinggi Jerman untuk membangun sebuah lembaga kedirgantaraan yang melakukan penelitian rahasia di Trauen untuk meneliti dan membangun sebuah pesawat dengan konsep yang sama yang dinamakan dengan "Silbervogel" (Burung Perak). Pesawat itu berawak, dan mempunyai sayap yang bisa mencapai orbit bumi! Dr. Sänger telah bekerja dengan konsep ini selama beberapa tahun, dan bahkan ia telah mulai mengembangkan bahan bakar cair untuk mesin roket. Dari 1930 sampai 1935, ia telah menyempurnakan (melalui pengujian statis yang tak terhitung) mesin roket yang berbahan bakar cair yang dapat didinginkan oleh bahan bakar sendiri, yang beredar di sekitar ruang pembakaran. Mesin ini menghasilkan kecepatan 3048 meter/detik (10.000 kaki / detik), dibandingkan dengan V-2 roket dengan kecepatan yang "hanya" 6.560 kaki/detik. Dr. Sänger, bersama dengan para staffnya, terus bekerja di Trauen untuk mengembangkan "Silbervogel" di bawah program yang dirahasiakan.

Pesawat yang dijuluki dengan Amerika Bomber (atau Orbital Bomber, antipodal Bomber atau Atmosfer Skipper) dirancang untuk mempunyai kecepatan supersonik, penerbangan sampai stratosfer. Pesawat berbadan rata, yang membantu menciptakan daya angkat dan bersayap pendek dan berbentuk baji. Ada permukaan ekor horizontal terletak di ujung belakang pesawat, yang memiliki sirip kecil di setiap ujungnya. bahan bakar disimpan dalam dua tangki besar, sementara tangki Oksigen terletak satu di sisi pesawat. Ada mesin roket yang beratnya 100 ton dipasang di bagian belakang pesawat, dan diapit oleh dua mesin roket tambahan. Pilot duduk di kokpit pesawat yang bertekanan di depan, dan tiga roda yang terletak dibawah itu cocok untuk mendarat . Sebuah tempat bom pusat diisi dengan satu bom dengan berat 3629 kg (8000 lb), dan tidak ada persenjataan defensif yang dipasang. Berat kosong adalah sekitar 9979 kg.

Hal yang menarik adalah bagaimana cara “Silbervogel” untuk terbang. Untuk terbang, “Silbervogel” Itu harus didorong dengan sebuah track mono trail dengan panjang 3 km (1.9 mil) dengan sebuah kereta luncur bertenaga roket yang dapat mendorong benda seberat 600 ton dalam waktu 11 detik! Setelah lepas landas pada sudut 30 derajat dan mencapai ketinggian 1,5 km, kecepatan 1850 km / jam (1.149 mph) akan tercapai. Pada titik ini, mesin roket utama akan dinyalakan selama 8 menit dan membakar 90 ton bahan bakar untuk menggerakkan "Silbervogel" untuk mencapai kecepatan maksimum 22.100 km / jam (13.724 mph) dan ketinggian lebih dari 145 km (90 mil), meskipun beberapa sumber mengatakan ketinggian maksimum yang dicapai adalah 280 km (174 mil). Pesawat mempercepat gerakan dan turun ke bawah karena tarikan gravitasi, kemudian akan memukul udara padat di sekitar 40 km (25 mil). Ini juga memiliki manfaat tambahan untuk pesawat agar melakukan pendinginan setelah mengalami pemanasan karena gesekan intens yang ditemui ketika udara padat tercapai. Pesawat akan melakukan gerakan melompat secara bertahap dan pesawat akan mendarat dengan sepeda roda tiga konvensional atau main landing gear, setelah berpegian sejauh 23.500 km (14.594 mil)!

Fasilitas uji akhir untuk uji mesin roket dengan skala penuh sedang dibangun ketika Rusia diserbu pada bulan Juni 1941. Semua program futuristik tersebut dibatalkan. Dr. Sänger terus bekerja pada desain ramjet untuk DFS (Balai Penelitian Luncur Jerman), dan membantu untuk merancang Skoda-Kauba Sk. Meskipun Luftwaffe melakukan yang terbaik untuk menghentikan Dr. Sänger dari penerbitan hasil penelitiannya, beberapa salinan hilang dan belum ditemukan dan membuat negara lain berupaya keras untuk mencuri salinan tersebut. Setelah perang, ia diminta untuk bekerja (bersama dengan matematikawan Irene Bredt) untuk Kementerian Udara Perancis. Ia bahkan hampir diculik oleh Stalin, yang begitu mengagumi hasil karyanya dan mengakui dengan terus terang bahwa ia memberi nilai 10 untuk Bomber Amerika yang diciptakan oleh Dr. Eugen Sänger!


Sumber :
www.456fis.org
www.aboutfacts.net
www.antifascistencyclopedia
www.life.com
www.luft46.com
Horten IX (Horten Ho 229/Gotha Go 229) Pesawat Siluman Pertama Dalam Sejarah!
(lawas tapi berkelas gan) MESIN PERANG ANEH NAZI!
Horten IX V1 sedang dibawa oleh truk penarik(lawas tapi berkelas gan) MESIN PERANG ANEH NAZI!

Horten IX menjelang take-off dalam ujicoba yang dilakukan terhadapnya
(lawas tapi berkelas gan) MESIN PERANG ANEH NAZI!Horten IX hasil rampasan dari Jerman dikeluarkan dari kereta yang membawanya
(lawas tapi berkelas gan) MESIN PERANG ANEH NAZI!Gambar cut-out dari Horten IX
(lawas tapi berkelas gan) MESIN PERANG ANEH NAZI!
Lukisan 3 dimensi dari Horten buatan Géry Gueville
(lawas tapi berkelas gan) MESIN PERANG ANEH NAZI!

Beginilah mungkin kalau Horten IX mengudara. Begitu anggun dan elegan!
(lawas tapi berkelas gan) MESIN PERANG ANEH NAZI!Diagram Go 229 (Horten IX) buatan Gothaer Wagonfabrik
(lawas tapi berkelas gan) MESIN PERANG ANEH NAZI!Satu-satunya pesawat Horten Ho 229 V3 yang masih ada dan tersimpan di Smithsonian Institution's Garber Restoration Facility
Oleh : Alif Rafik Khan
Jujur saja, waktu pertama melihat foto dari pesawat 'berbentuk ajaib' Horny eh Horten Ho IX beberapa tahun yang lalu, pikiran saya adalah "Hmmm... satu lagi pesawat Luftwaffe yang hanya eksis di atas kertas". Perkiraan yang salah besar! Karena sebenarnyalah pesawat revolusioner di zamannya ini benar-benar telah dibangun dan diterbangkan oleh Jerman di masa perang! Jelas saja, fakta itu sudah cukup membuat pesawat ini menjadi special pake telor Beibeh!

Para sejarawan masih saling berbeda pendapat akan bagaimana sebutan paling afdol dari pesawat ini. Ada yang menamainya Horten IX, Horten Ho IX, Gotha Go 229, Horten Ho-229. Kalau bagi saya pribadi, pemanggilan Horten IX atau Ho IX lebih condong untuk tipe pengembangannya (glider-glider buatan Horten sebelumnya dinamai Horten I, II, III... dan seterusnya). Versi produksi resminya sendiri (yang dibuat oleh pabrik pesawat Gotha) dinamai Go 229, dan bukannya Ho 229.

Dua bersaudara Walter dan Reimar Horten adalah para pionir dalam pembuatan pesawat bersayap tanpa ekor, dan telah membangun secara berturut-turut pesawat-pesawat 'layar' tanpa mesin berbentuk indah dengan performa menakjubkan pada tahun 1936 s/d 1940, yang diikuti oleh sebuah contoh dengan dilengkapi dua mesin pendorong. Pengalaman mereka dalam membuat pesawat bersayap besar yang dapat terbang adalah sesuatu yang ajaib pada masa itu, dan merupakan satu-satunya di dunia. Pada tahun 1943 Walter Horten menyatakan ketertarikannya untuk membangun sebuah pesawat berkecepatan tinggi yang dibuat dari... kayu! Laporan dari perkembangan DFS 194 (kemudian dinamai Messerschmitt Me 163) yang dikepalai Profesor Lippisch makin meyakinkan Walter bahwa bahkan pesawat dari kayu dapat membawa mesin jet atau roket dan kemudian terbang. Pada tahun 1943 dia mengajukan gagasannya kepada Panglima Luftwaffe Reichsmarschall Hermann Göring, dan tanpa banyak cingcong proyek tersebut disetujui.

Prototipe pertama Horten IX V1 dibangun dengan berdasar pada rancangan layaknya glider. Pengerjaannya hanya makan waktu enam bulan, dan mendapat giliran uji terbang untuk pertama kalinya pada bulan Februari 1944 di Göppingen.

Bersamaan dengan uji terbang dari V1, sebuah prototipe kedua langsung dikembangkan pula. V2 ditenagai oleh dua buah turbojet. Rancangannya merupakan campuran dari berbagai tipe pesawat terdahulu, dan telah mendapat perbaikan disana-sini. Mesin yang digunakan adalah BMW 003 dan bukannya Jumo 004 seperti yang direncanakan semula. Roda depannya yang berukuran besar merupakan contekan dari roda ekor pesawat Heinkel He 177, sedangkan peralatan pendarat utamanya "dipinjam" dari Messerschmitt Bf 109 G.

Penerbangan pertama dilakukan di Oranienburg tanggal 2 Februari 1945. Pilot pengujinya adalah Erwin Ziller. Pesawat tersebut memperlihatkan hasil yang bagus, terutama dalam hal kualitas setirnya dengan hanya secuil instabilitas di bagian samping (yang sekarang merupakan kekurangan utama bagi pesawat-pesawat tak berekor modern). Penerbangan kedua sama suksesnya, meskipun roda pesawatnya rusak akibat parasut rem yang terkembang saat mendarat. Dua minggu kemudian, dalam penerbangan ketiga terjadilah bencana yang tidak diduga-duga. Ziller seperti biasanya tinggal landas dengan pesawatnya untuk melakukan uji coba lanjutan. Ketika ketinggian mencapai 800 m, salah satu mesinnya tiba-tiba ko'it. Sang pilot yang berpengalaman tidak langsung menjerit-jerit layaknya nenek-nenek mandi ketahuan diintip. Dia segera mendorong pesawatnya untuk meluncur ke bawah di ketinggian rendah untuk menolong menghidupkan kembali mesin yang ngadat. Secara mendadak di ketinggian 400 meter roda pesawatnya ngelepot (WTF?) kembali ke dalam. Akibatnya pesawat kehilangan kecepatannya dan tak bisa dikontrol. Erwin Ziller terbunuh ketika pesawat prototipenya menukik menabrak tanah dan hancur lebur.

Meskipun terjadi kemunduran akibat peristiwa kecelakaan ini, proyek tersebut tetap berlanjut dengan segala energi yang tersisa. Komponen prototipe yang masih ada segera dipindahkan ke Gothaer Wagonfabrik (Gotha) yang berada di Friedrichsrode. Pada bulan Maret 1945 proyek difokuskan kepada prototipe ketiga, yang diberi nama Go 229 V3. V3 berukuran lebih besar dibandingkan dengan kedua pendahulunya, dan bentuknya telah lebih disempurnakan lagi di beberapa tempat, yang dimaksudkan untuk menjadi contoh bagi seri pra-produksi pesawat tempur Go 229 A-0 yang telah dipesan oleh Luftwaffe sebanyak 20 buah. V3 ditenagai oleh mesin Jumo 004C, dan dapat membawa dua buah kanon MK108 30mm di pangkal sayapnya.

Tapi semuanya telah terlambat bagi Luftwaffe. Pasukan Amerika menduduki pabrik Gotha pada tanggal 14 April 1945 dan menemukan rezeki nomplok: sebuah prototipe V3 yang 90% selesai dikerjakan dan belum lagi diterbangkan. Empat lagi pesawat lainnya yaitu Go 229 V4, V5, V6 dan V7 hadir juga, dengan beberapa tahap penyelesaian. V4 dan V5 adalah prototipe dengan dua tempat duduk dan direncanakan sebagai versi pesawat tempur malam.

Tentu saja orang-orang Amerika tidak menyia-nyiakan penemuan ini, dan segera menggondol V3 balik ke negaranya. Para ilmuwan disana hanya bisa terbengong-bengong menyaksikan sudah begitu jauhnya kemajuan yang telah dicapai oleh seterunya dari Jerman. Dahsyatnya lagi, V3 masih dapat disaksikan sampai saat ini, tepatnya di NASM's Paul E. Garber Restoration, Preservation & Storage Facility yang berlokasi di Silver Hill, Maryland.

Spesifikasi Horten Ho 229A (V3) :
* Kru: 1 orang
* Panjang: 7,47 m (24 ft 6 in)
* Rentang Sayap: 16,76 m (55 ft)
* Tinggi: 2,81 m (9 ft 2 in)
* Bagian sayap: 50,20 m² (540.35 ft²)
* Berat kosong: 4.600 kg (10.141 lb)
* Berat terisi: 6.912 kg (15.238 lb)
* Berat maksimum tinggal landas: 8.100 kg (17.857 lb)
* Mesin: 2 buah Junkers Jumo 004B turbojet, 8,7 kN (1.956 lbf) masing-masingnya

Kemampuan :
* Kecepatan maksimum: Mach 0,92 = 977 km/jam (607 mph) di 12.000 m (39.370 ft)
* Radius tempur: 1.000 km (620 mil)
* Jarak angkut: 1.900 km (1.180 mil)
* Batas tertinggi terbang: 16.000 m (52.000 ft)
* Kecepatan tanjak: 22 m/detik (4.330 ft/menit)
* Berat sayap: 137,7 kg/m² (28.2 lb/ft²)
* Berat dorongan: 0,26

Persenjataan :
* Senjata: kanon 2 x 30 mm MK 108
* Roket: Roket R4M
* Bom: bom berbobot 2 x 500 kg (1.100 lb)


Sumber :
www.channel.nationalgeographic.com
www.en.wikipedia.org
www.greyfalcon.us
www.ipmsstockholm.org
www.luft46.com
www.richard.ferriere.free.fr
www.ww2aircraft.net

0
25.7K
49
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan KepolisianKASKUS Official
2.2KThread2.2KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.