Aturan Tambahan - Mengenai Threads Provokasi SARA
24-07-2013 12:38
Mengingat threads yang ditujukan hanya sekedar untuk memancing keributan SARA jumlahnya semakin banyak dari hari ke hari dan menimbang sanksi ban terbatas tidak juga membuat para pelakunya jera, maka terhitung sejak aturan tambahan ini dibuat ada beberapa penegasan yang tim moderators BP/BPLN terapkan di sf ini:
1. Semua threads yang dibuat hanya untuk memancing keributan SARA pasti dihapus. Semua TS dijatuhkan sanksi permanent banned tanpa memandang status, tag, join date, maupun jumlah posts dan reputation points yang dimilikinya.
2. Semua individu (tanpa terkecuali) yang posting di threads semacam itu juga akan dijatuhkan sanksi banned, baik temporary maupun permanent, seperti apapun jenis posting yang dibuatnya di sana.
3. Untuk threads yang berpotensi menciptakan keributan SARA sangat tidak disarankan untuk dibuat di sini,walau TSnya tidak bermaksud untuk turut serta dalam keributan di thread yang telah dia buat tersebut. Jika suatu thread ditinggalkan begitu saja oleh TSnya sehingga obrolan yang terbangun di sana menjadi liar tidak terkendali ke arah saling caci SARA, maka TSnya juga akan dijatuhkan sanksi permanent banned. Bertanggung jawablah terhadap thread yang telah dibuat. Jika merasa tidak sanggup untuk mengendalikan alur diskusi, lebih baik tidak perlu membuat thread sama sekali.
4. Prime IDs yang bersembunyi dibalik "IDs kloningan" juga tidak akan bernasib aman. Pada waktu-waktu tertentu akan diadakan operasi ban besar-besaran yang menyasar semua IDs, baik yang terlibat secara langsung turun di gelanggang kerusuhan SARA maupun Prime IDs yang disembunyikan pemiliknya di belakang.
Original Posted By aagnostik►Vatikan: Sekitar 3.000 Religius meninggalkan kehidupan Religius mereka setiap tahun
Quote:
Sekretaris Kongregasi Tarekat Hidup Bakti dan Hidup Kerasulan Vatikan mengatakan dalam sebuah pidato pada 29 Oktober bahwa lebih dari 3.000 Religius pria dan wanita meninggalkan kehidupan Religius mereka setiap tahun.
Dalam pidato tersebut – sebagian yang diterbitkan di L’Osservatore Romano, sebuah surat kabar Vatikan - Uskup Agung José Rodríguez Carballo mengatakan bahwa statistik dari Kongregasinya, serta Kongregasi Klerus, menunjukkan bahwa selama lima tahun terakhir, 2.624 Religius telah meninggalkan kehidupan Religius mereka setiap tahun.
Kalau ditambah dengan kasus yang ditangani oleh Kongregasi Ajaran Iman, jumlahnya meningkat menjadi lebih dari 3.000 Religius.
Prelatus itu, yang memimpin Ordo Fransiskan dari tahun 2003, hingga diangkat menjadi sekretaris Kongregasi itu pada April 2013, mengatakan bahwa sebagian besar kasus terjadi pada “usia yang relatif muda.”
Ada berbagai penyebab, kata uskup agung itu, termasuk “hilangnya rasa kehidupan spiritual,” “hilangnya rasa komunitas,” dan “hilangnya rasa memiliki terhadap Gereja” – ketidaksetujuan terhadap ajaran Katolik tentang “imam perempuan dan moralitas seksual,” serta “masalah afektif.”
Dunia kini, lanjut prelatus itu, sedang mengalami perubahan besar dari modernitas ke postmodernitas – yang menyebabkan ketidakpastian, keraguan, dan ketidaknyamanan.
Bahkan orang-orang di dunia yang berorientasi pasar saat kini, katanya, “segala sesuatu diukur dan dinilai berdasarkan materi dan keuntungan.”
Ini adalah “sebuah dunia dimana segala sesuatu gampang diperoleh,” dan “tidak ada tempat untuk pengorbanan, maupun meninggalkan kehidupan duniawi.”
Itu rumah gw, hak gw nolak orang yang ga berpakaian. Itu sekolah anak gw, ada kebijakan dari sekolah terhadap hal itu. Kalo gw ga suka sama kebijakan sekolah anak gw karena memperbolehkan orang tanpa busana berkeliaran, gw pindahin anak gw. Beres.
ava ybs saja ada tulisan kafir, u know lah gegep amat benci dengan kata ini
