Sindonews.com - Pihak keluarga korban penjambretan, Sisca Yofie, menggelar peringatan 100 hari meninggalnya almarhum di lokasi kejadian, di Jalan Setra Indah Utara, dan Jalan Cipedes Tengah, Kota Bandung.

Meski diguyur hujan, namun prosesi itu tetap digelar Rabu (13/11/2013) sekira pukul 11.00 Wib hingga selesai. Dalam prosesi itu, pihak keluarga yang terdiri dari kakak-kakak Sisca yang berjumlah delapan orang menelusuri jejak Sisca saat terseret oleh dua pelaku Wawan dan Ade.

Prosesi diawali dengan berdoa di hadapan foto Sisca tepat di depan tempat kostnya di Jalan Setra Indah Utara No 11, Kecamatan Sukajadi. Selain berdoa dengan dipimpin oleh seorang Pastur, keluarga juga menyalakan lilin dan menyimpan beberapa pucuk bunga mawar putih di hadapan foto Sisca.

Setelah selesai di lokasi pertama, keluarga korban pun berjalan menelusuri jejak terseretnya Sisca hingga ke Lapangan Abra, Jalan Cipedes Tengah, Kecamatan Sukajadi, yang berjarak sekira 1 KM dari lokasi awal.

Di bawah guyuran hujan yang cukup deras, pihak keluarga tetap berjalan ke arah Lapangan Abra dengan berbekal payung. Sambil berjalan, sesekali keluarga menabur bunga ditempat pihak kepolisian menggelar olah rekontruksi.

Seperti di jembatan, tempat polisi menggelar rekontruksi saat Wawan menebaskan golok kepada Sisca, pihak keluarga menabur bunga. Juga beberapa tempat lainnya yang menjadi tempat rekontruksi.

Selain menabur bunga, di tempat-tempat yang dilewati pihak keluarga pun memanjatkan doa dengan dipimpin oleh seorang pastur.

Sesampainya di Lapangan Abra, pihak keluarga kembali memasang foto, lilin, dan menyimpan beberapa tangkai bunga mawar putih. Setelah selesai semua prosesi, pihak keluarga pun kembali ke tempat kos Sisca.

"Sebelum ke sini, kita ke makam Sisca. Setelah itu kita mengenang 100 hari di sini," kata kakak Sisca, Elfi.

Menurutnya, selain pihak keluarga, beberapa kerabat Sisca yang peduli dan masih tak percaya jika dia menjadi korban penjambretan pun turut hadir untuk memberikan support dan doa.
Sumber: http://daerah.sindonews.com/read/201...ri-sisca-yofie

Nyaris Lindas Mawar Napak Tilas Sisca Yofie, Mobil Ini Mendadak Mogok

Bandung - Maman (60) terkejut saat mobil Suzuki Carry yang dikemudikannya mendadak mogok. Dia yakin fisik mobil bernopol D 1626 DC kondisinya prima saat meninggalkan kantornya. Kejadian berlangsung sewaktu mobil berkecepatan pelan itu melintas sekitar Lapangan Abra di Jalan Cipedes atau tempat Sisca Yofie ditemukan sekarat bersimbah darah.

Kebetulan kerabat dan keluarga Sisca usai menggelar napak tilas mengenang 100 hari meninggalnya wanita berparas cantik tersebut. Keluarga Sisca barus saja beranjak di titik akhir prosesi napak tilas. Lalu mobil Maman melaju ke arah bawah. "Stop Pak. Stop," kata warga sekitar kepada Maman di Jalan Cipedes, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, Rabu (13/11/2013).

Warga berteriak lantang lantaran ban depan mobil dikendarai Maman nyaris melindas beberapa tangkai bunga mawar dan lilin yang tersimpan di pinggir jalan atau titik Sisca terkapar. Hanya lima sentimeter ban mobil hampir menyentuh benda-benda tersebut.

Maman buru-buru menginjak pedal rem. Bersamaan itu mesin mobilnya mati. Sejumlah warga mendorong mobil ke belakang agar menjauh. Maman yang berada di jok kemudi mencoba menghidupkan stater. Namun lima kali starter tak kunjung menyala. "Saya kaget. Soalnya tadi ada yang bilang berhenti. Langsung saja injak rem," kata Maman.

Pria beruban ini tahu kalau lokasi yang dilewatinya bekas ditemukannya Sisca sekarat setelah terseret motor pelaku penjambretan. Maman sempat turun dan mengotak-atik mesin di bawah jok kemudi. Upaya itu tetap tak berhasil.

"Mobil tadi enggak apa-apa waktu di tempat kerja. Mobil ini terawat. Saya lewat sini mau Ciroyom," ucapnya.

Selama 15 menit tanpa solusi, akhirnya mobil didorong ramai-ramai oleh warga dari belakang menuju jalanan menurun. Mobil Maman pun kembali seperti biasa. "Kayak ada mistis begini," bisik salah satu warga kepada rekannya.

Sumber: [url]http://news.detik..com/bandung/read/2013/11/13/143100/2411868/486/nyaris-lindas-mawar-napak-tilas-sisca-yofie-mobil-ini-mendadak-mogok[/url]

Sepertinya masyarakat udah melupakan kasus ini.
Pelaku sebenarnya mungkin masih bebas berkeliaran dan otak kejahatan hanya mendapat sanksi disiplin.
Sementara Wawan & Ade tinggal menunggu "janji" si pemberi perintah.
The end