- Beranda
- The Lounge
POLIGAMI || Sejarah Agama dan Peradaban Tentang POLIGAMI
...
TS
Asadnusantara
POLIGAMI || Sejarah Agama dan Peradaban Tentang POLIGAMI
Quote:
KITA AKAN BERBICARA FAKTA SEJARAH, JADI TIDAK ADA UNSUR SARA ATAU MENJELEKKAN BUDAYA DAN AGAMA TERTENTU
KENAPA Tread Poligami Masuk dalam Faorum LONGUE dan bukan Forum Spiritual:
1. Poligami yang akan saya bahas bukan poligami berdasarkan agama tertentu saja "Islam Misalnya", melainkan Sejarah POLIGAMI dari berbagai macam agama
2. POLIGAMI bukan saja semata-mata ruang lingkupnya agama, tapi poligami ada dan berjalan seiring kebudayaan Manusia
3. Ada Faktor-faktor tertentu yang melatar belakangi POLIGAMI, seperti sosial, ekonomi, dan lain sebagainya.
4. POLIGAMI juga menjadi aturan dan kewajiban bagi negara dan peradaban tertentu yang tidak berkaitan dengan masalah agama, namun murni emerataan kebutuhan biologis.
SELENGKAPNYA TENTANG POLIGAMI DI BAWAH:
Quote:
Spoiler for PENGERTIAN POLIGAMI:
Poligami dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah ikatan perkimpoian di mana salah satu pihak mengawini beberapa lawan jenisnya dalam waktu bersamaan. Walaupun dalam kalimat di atas ada kalimat "salah satu pihak", maksudnya adalah pihak laki-laki, karena jika yang dimaksud adalah pihak wanita, maka disebut Poliyandri. Kesimpulannya poligami adalah seorang laki-laki yang mempunyai istri lebih dari satu dalam waktu yang bersamaan.
Poligami bukan sebagai tirani, dominasi dan perbudakan pria atas wanita sebagaimana kerap didengungkan para pemuja feminisme. Muasal sejarah poligami bukan karena pria mendominasi wanita, lalu mereka merancang adat dan peraturan yang menguntungkan mereka. Kemunduran poligami juga bukan karena dominasi pria sudah mulai goyah bahkan hampir roboh. Dalam konteks ini, ia menggunakan logika terbalik, kalau memang dominasi pria menjadi sebab poligami, kenapa Barat tidak menerapkannya? Mengapa sistem partriarkat dianggap hanya terbatas di wilayah Timur saja? Padahal, di abad pertengahan, wanita Barat adalah wanita yang paling tidak beruntung di dunia, sebagaimana diakui Gustave le Bon bahwa pada zaman peradaban Islam, wanita diberi kedudukan yang persis sama dengan wanita Barat jauh hari kemudian. Kita tahu bahwa raja-raja kita tidak menaruh hormat pada wanita.
Poligami bukan sebagai tirani, dominasi dan perbudakan pria atas wanita sebagaimana kerap didengungkan para pemuja feminisme. Muasal sejarah poligami bukan karena pria mendominasi wanita, lalu mereka merancang adat dan peraturan yang menguntungkan mereka. Kemunduran poligami juga bukan karena dominasi pria sudah mulai goyah bahkan hampir roboh. Dalam konteks ini, ia menggunakan logika terbalik, kalau memang dominasi pria menjadi sebab poligami, kenapa Barat tidak menerapkannya? Mengapa sistem partriarkat dianggap hanya terbatas di wilayah Timur saja? Padahal, di abad pertengahan, wanita Barat adalah wanita yang paling tidak beruntung di dunia, sebagaimana diakui Gustave le Bon bahwa pada zaman peradaban Islam, wanita diberi kedudukan yang persis sama dengan wanita Barat jauh hari kemudian. Kita tahu bahwa raja-raja kita tidak menaruh hormat pada wanita.
Spoiler for SEJARAH PERADABAN MANUSIA TENTANG POLIGAMI:
Spoiler for Peradaban Bangsa Yunani:
Sejarah timbulnya poligami sudah muncul jauh sebelum adanya agama Islam, poligami sama tuanya dengan sejarah kehidupan umat manusia. Tradisi poligami telah ada sejak zaman Yunani kuno. Pada zaman itu, peran wanita hanya sebagai pemuas nafsu laki-laki dan sebagai pelayan. Berbagai peristiwa peperangan yang terjadi sejak tahun 415 SM telah menjadikan poligami sebagai kebutuhan yang dilegalkan oleh hukum negara. Socrates termasuk filsuf Yunani yang menganjurkan poligami, karena ia melihat banyaknya wanita yang hidup tanpa pasangan karena banyak suami mati akibat peperangan.
Spoiler for Poligami dalam Tradisi Masyarakat Arab Kuno (Pra Islam):
Muthahhari dalam bukunya Duduk Perkara Poligami mencoba menggali akar sejarah tradisi poligami sejak dari perkembanganya yang paling purba. Bagaimana mungkin para sejarahwan itu berkesimpulan bahwa Islam menumbuh suburkan adat poligami, padahal usia poligami lebih tua dari usia Islam. Sinyalemen ini diakui oleh seorang sarjana Barat Wiil Durant dalam The Story of Civilization, pendapatnya bahwa bertahun-tahun sebelum kedatangan Islam, poligami telah menjadi adat di kalangan suku-suku primitif Arab, sebelum kedatangan Islam suku-suku primitif Arab telah mengenal istilah pernikahan, poligami, dan sebagainya. Poligami yang diterapkan pada waktu itu disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang sifatnya nomaden, dalam bahasa lain, bahwa kaum laki-laki di masa Jahiliyah seringkali menikahi wanita-wanita setempat yang pernah menjadi tempat singgahan.
Spoiler for Peradaban Bangsa Israel:
Tercatat dalam sejarah Israel Kuno bahwa Raja Solomon (Nabi Sulaiman) memiliki tujuh ratus istri dan tiga ratus selir. Sementara Raja David (Nabi Daud) punya enam istri dan sejumlah selir. Hal itu terkisahkan karena ajaran mereka mengatakan jika seorang istri ditinggal mati oleh suaminya maka secara otomatis dia menjadi milik dari salah-satu saudara suami.
Spoiler for Peradaban Masyarakat Muslim:
Agama Islam juga tidak mengharamkan poligami, tetapi ada tuntunan tata cara berpoligami, dalam al-Qur'an dan Hadits banyak aturan yang membolehkan dan tata cara umat Islam untuk poligami, seperti kisah yang terjadi pada sahabat Gailan as-Saqafi masuk Islam dan punya istri sepuluh orang, maka Nabi menyuruhnya untuk memilih empat orang saja sebagai istri, sementar yang lain di ceraikan (HR. Ahmad bin Hanbal, Ibnu Majah, dan Attirmidzi). Dalam sejarah masyarakat Islam formatif tercatat beberapa tokoh yang juga memiliki banyak istri. Sejarah mencatat Mughirah Shuebah memiliki delapan puluh istri sepanjang hidupnya, Muhammad Thayib (423H.) pernah menikahi sejumlah sembilan ratus perempuan, bahkan salah seorang pemimpin besar kekhalifahan Abbasiyah yang membawa Islam ke zaman keemasan, Harun ar-Rasyid, membangun tempat besar khusus untuk lebih dari seribu selirnya. Demikian pula yang terjadi pada raja-raja Jawa dulu.
Spoiler for FAKTOR TERJADINYA POLIGAMI PADA MASYARAKAT MODERN:
Spoiler for Faktor Ekonomi:
Factor yang mendukung adanya poligami adalah factor ekonomi. Banyak Negara yang maju dan beradab memiliki dampak dan kecenderungan berpoligami. Poligami tidak berkembang dan terjadi dalam masyarakat, kecuali pada bangsa-bangsa yang telah maju, sedang dalam bangsa-bangsa primitive jarang terjadi. Hal ini diakui oleh sosiolog dan budayawan terkemuka seperti Westermark Hobbes, Heler dan Jean Bourge. Pendapat itu memang ada benarnya, ketika seseorang sudah memiliki hidup yang lebih dari cukup dan mempunyai kedudukan akan cenderung menambah Istri. Hal ini terjadi karena adanya rasa gengsi yang disebabkan factor ekonomi.
Spoiler for Faktor Peperangan:
Fakta adanya perang adalah banyak terbunuhnya para laki-laki, karena yang maju dalam peperangngan notabennya adalah laki-laki. Dari dampak itulah banyak istri yang menjadi janda dan terlantarnya anak-anak korban perang.
Sejarah ini telah ditulis dan terjadi pada perang dunia pertama, terdapat ketimpangan yang tidak setabil antara perempuan dan komunitas laki-laki seperti yang terjadi dinegara Almania setelah perang dunia kesatu. Dalam catatan sejarah tertulis banyak pemuda dan tentara yang terbunuh sehingga multi krisis yang memprihatinkan merambah disegala sector sampai akhirnya banyak janda-janda dan anak-anak korban perang terlantar bergumul dengan derita kelaparan, derita ini menggugah para perempuan Almania untuk berunjuk rasa sebagai puncak dari akibat perang, maka pada waktu itu menurut pemerintah untuk segera menerapkan konsep poligami dalam mengatasi krisis yang mendera dan menelantarkan wanita dan anak-anak Almania.
Fakta kekejaman perang tidak berhenti disitu, setelah meredanya perang dunia pertama mulai menyusul perang dunia ke dua. Dampak yang timbul dari kekejaman perang terjadi sangat signifikan pada Negara jerman, setelah perang dunia mereda jumlah perempuan di Jerman lebih besar dari pada jumlah kaum laki-laki, bahkan diprediksikan satu laki-laki samadengan tiga orang perempuan . Kejadian seperti ini memang kejadian yang tidak seimbang, makanya konsep poligami diterapkan pada kondisi ini untuk memuliakan wanita.
Dalam sejarah kaum Nabi Musa juga Tercatat dalam sejarah, peristiwa Fir’aun dan bala tentaranya yang tenggelam ketika melakukan pengejaran terhadap Nabi Musa. Peristiwa itu menyebabkan keberadaan wanita Mesir lebih banyak dibanding laki-laki sehingga pada waktu itu laki-laki memanggil kaum wanita dengan sebutan sitti (sayyidatĩ). Bahkan wanita diagungkan dengan menyembah kepadanya.
Sejarah ini telah ditulis dan terjadi pada perang dunia pertama, terdapat ketimpangan yang tidak setabil antara perempuan dan komunitas laki-laki seperti yang terjadi dinegara Almania setelah perang dunia kesatu. Dalam catatan sejarah tertulis banyak pemuda dan tentara yang terbunuh sehingga multi krisis yang memprihatinkan merambah disegala sector sampai akhirnya banyak janda-janda dan anak-anak korban perang terlantar bergumul dengan derita kelaparan, derita ini menggugah para perempuan Almania untuk berunjuk rasa sebagai puncak dari akibat perang, maka pada waktu itu menurut pemerintah untuk segera menerapkan konsep poligami dalam mengatasi krisis yang mendera dan menelantarkan wanita dan anak-anak Almania.
Fakta kekejaman perang tidak berhenti disitu, setelah meredanya perang dunia pertama mulai menyusul perang dunia ke dua. Dampak yang timbul dari kekejaman perang terjadi sangat signifikan pada Negara jerman, setelah perang dunia mereda jumlah perempuan di Jerman lebih besar dari pada jumlah kaum laki-laki, bahkan diprediksikan satu laki-laki samadengan tiga orang perempuan . Kejadian seperti ini memang kejadian yang tidak seimbang, makanya konsep poligami diterapkan pada kondisi ini untuk memuliakan wanita.
Dalam sejarah kaum Nabi Musa juga Tercatat dalam sejarah, peristiwa Fir’aun dan bala tentaranya yang tenggelam ketika melakukan pengejaran terhadap Nabi Musa. Peristiwa itu menyebabkan keberadaan wanita Mesir lebih banyak dibanding laki-laki sehingga pada waktu itu laki-laki memanggil kaum wanita dengan sebutan sitti (sayyidatĩ). Bahkan wanita diagungkan dengan menyembah kepadanya.
Spoiler for Faktor Medis:
Dambaan seorang suami istri adalah mempunyai keturunan dan itupula adalah kodrat wanita untuk bisa melahirkan keturunan bagi pasangannya. Namun keadaan dan realita sekarang terbukti, dari sekian banyak wanita diantaranya tidak dapat memberikan keturunan untuk suaminya, sehingga suami tidak mungkin mendapatkan keturunan dari istrinya. Keadaan seperti ini dalam istilah medis disebut Mandul (tidak dapat melahirkan keturunan), tapi tidak jarang karena factor psikologis karena tidak adanya kecocokan.
Keadaan seperti ini perlu disikapi dengan kepala dingin dan berfikir yang jernih, tidak ada yang harus dikorbankan meskipun ada dua kebutuhan yang harus bertentangan, sewaktu pihak suami mengharapkan keturunan dan bisa menjadi ayah, sementara sang istri tidak mau menyandang setatus janda karena tidak dapat memberi keturunan. Maka alternative yang dapat ditempuh tanpa mengorbankan pihak manapun dengan cara berpoligami, dari kesimpulan poligami ini dapat diambil dua poin penting yaitu
1. Menjaga kehormatan dan martabat istri dengan tetap mengakui statusnya sebagai istri (tidak menceraikan) dan memenuhi segala haknya dalam naungan rumah tangga yang betul-betul terjamin.
2. Memberikan kesempatan suami untuk melestarikan keturunan dengan mengawini wanita lain (bukan Zina) sebagi istri kedua.
Dari kedua poin penting tersebut dapat disimpulkan adanya nilai normative bagi masing-masing pihak, suami dapat terobati rasa rindunya untuk bisa mendapat keturunan dengan cara yang halal (tidak zina) dan sang istri tetap mendapatkan haknya sebagi istri, tapi dalam masalah ini sang suami harus memperlakukan sama antara istri pertama dan kedua sebagaimana hak-hak keduanya.
Keadaan seperti ini perlu disikapi dengan kepala dingin dan berfikir yang jernih, tidak ada yang harus dikorbankan meskipun ada dua kebutuhan yang harus bertentangan, sewaktu pihak suami mengharapkan keturunan dan bisa menjadi ayah, sementara sang istri tidak mau menyandang setatus janda karena tidak dapat memberi keturunan. Maka alternative yang dapat ditempuh tanpa mengorbankan pihak manapun dengan cara berpoligami, dari kesimpulan poligami ini dapat diambil dua poin penting yaitu
1. Menjaga kehormatan dan martabat istri dengan tetap mengakui statusnya sebagai istri (tidak menceraikan) dan memenuhi segala haknya dalam naungan rumah tangga yang betul-betul terjamin.
2. Memberikan kesempatan suami untuk melestarikan keturunan dengan mengawini wanita lain (bukan Zina) sebagi istri kedua.
Dari kedua poin penting tersebut dapat disimpulkan adanya nilai normative bagi masing-masing pihak, suami dapat terobati rasa rindunya untuk bisa mendapat keturunan dengan cara yang halal (tidak zina) dan sang istri tetap mendapatkan haknya sebagi istri, tapi dalam masalah ini sang suami harus memperlakukan sama antara istri pertama dan kedua sebagaimana hak-hak keduanya.
Spoiler for Besarnya Setamina Laki-laki:
Salah satu manfaat pernikahan adalah menghindari perbuatn zina dan dampak buruknya untuk tatanan social, untuk itu barang siapa yang sekiranya tidak dapat menahan dan menjaga nafsu sexnya dianjurkan menikah. Tatanan normative dari setiap indifidu selalu berbeda, termasuk tipe laki-laki yang memiliki setamina tinggi, sehingga libido sexnya tidak hanya dapat disalurkan hanya dengan satu istri, perbedaan antara wanita dan laki-laki disebabkan oleh fungsi organ tubuh dan kebutuhan biologis yang tidak sama sejak mereka diciptakan, factor ini juga dapat dilatar belakangi karena usia sang istri yang lebih tua, karena sang istri tidak mau diajak melakukan hubungan badan atau masa datang bulan serta nifas terlalu lama. Solusi yang tepat ketika masalah ini muncul dengan tidak menggadaikan moral dan tetap dijalur dan nilai-nilai yang normative hanyalah dengan jalan poligami, pemecahan seperti ini yang dianggap paling relevan yang tidak hanya mengambil sisi keuntungannya (Sex) saja, dengan poligami martabat dan harga diri rumah tangga telah terjaga.
Agust Comte (1798-1857 M) yang menyamakan antara teori sosiologi dan biologi menyatakan dengan teori fungsionalismenya bahwa kesatuan dalam masyarakat hanya akan terbentuk ketika elemen-elemen biologis dan sosial yang terdapat pada tubuh organik telah solid. Herbert Spencer (1820-1930 M) yang menjadi penerus teori Comte berusaha membedakan antara konsep “struktur” dan konsep “fungsi” yang terdapat pada organisme masyarakat dan organisme individu. Ia menyatakan;
“Apabila sebuah organisasi terdiri dari serangkaian konstruksi yang menyatu di mana setiap bagian hanya dapat berfungsi melalui cara saling ketergantungan antara satu sama lainnya, maka pemisahan salah satu bagian dari kesatuan organisasinya akan menyebabkan berubahnya fungsi dari bagian-bagian lain secara kelesuruhan”
Dari pembahasan sederhana di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa adanya perbedaan biologis antara laki-laki dan wanita nyaris tidak mendapatkan pertentangan, namun yang menjadi perselisihan adalah pengaruh atau efek dari perbedaan biologis itu dalam penyikapan perilaku manusia.
Solusi poligami adalah yang paling signifikan dan dianggap paling mulia dilihat dari kenyataan tatanan social saat ini, karena banyaknya dan membudayanya hubungan gelap yang telahnyata dianggap masalah paling besar yang mendapat kecaman dari agama, ketika mereka menentang poligami, pada saat yang sama, seks bebas dan homoseksual justru diperkenankan. Pria-pria modern bisa gonta-ganti pacar tanpa harus memerlukan formalitas dalam bentuk mahar, nafkah atau perceraian, hubungan bebas sperti itu yang menjadikan ketidak stabilan hidup berrumah tangga dan merusak etika dan tatanan soisial dalam masyarakat.
Agust Comte (1798-1857 M) yang menyamakan antara teori sosiologi dan biologi menyatakan dengan teori fungsionalismenya bahwa kesatuan dalam masyarakat hanya akan terbentuk ketika elemen-elemen biologis dan sosial yang terdapat pada tubuh organik telah solid. Herbert Spencer (1820-1930 M) yang menjadi penerus teori Comte berusaha membedakan antara konsep “struktur” dan konsep “fungsi” yang terdapat pada organisme masyarakat dan organisme individu. Ia menyatakan;
“Apabila sebuah organisasi terdiri dari serangkaian konstruksi yang menyatu di mana setiap bagian hanya dapat berfungsi melalui cara saling ketergantungan antara satu sama lainnya, maka pemisahan salah satu bagian dari kesatuan organisasinya akan menyebabkan berubahnya fungsi dari bagian-bagian lain secara kelesuruhan”
Dari pembahasan sederhana di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa adanya perbedaan biologis antara laki-laki dan wanita nyaris tidak mendapatkan pertentangan, namun yang menjadi perselisihan adalah pengaruh atau efek dari perbedaan biologis itu dalam penyikapan perilaku manusia.
Solusi poligami adalah yang paling signifikan dan dianggap paling mulia dilihat dari kenyataan tatanan social saat ini, karena banyaknya dan membudayanya hubungan gelap yang telahnyata dianggap masalah paling besar yang mendapat kecaman dari agama, ketika mereka menentang poligami, pada saat yang sama, seks bebas dan homoseksual justru diperkenankan. Pria-pria modern bisa gonta-ganti pacar tanpa harus memerlukan formalitas dalam bentuk mahar, nafkah atau perceraian, hubungan bebas sperti itu yang menjadikan ketidak stabilan hidup berrumah tangga dan merusak etika dan tatanan soisial dalam masyarakat.
Spoiler for Lemahnya Pendidikan:
Keanehan dalam sistim poligami dalam masyarakat terjadi dari sector pendidikan, hal ini banyak terjadi dari kelemahan cara berfikir dan analisa pada masyarakat, maka dari itu pendidikan adalah acuan pertama dalam berumah tangga. Dari sekian golongan wanita ada di antaranya yang bersedia menikah dibawah tangan, meskipun dalam tata cara Islam dibolehkan jika setiap rukun nikah dipenuhi, jika saja wanita cermat dan teliti membaca situasi mesti dia tau apa maksud dan problematika jika nikah dibawah tangan dan seperti apa resikonya, bisa saja ketika sang laki-laki meminta nikah dibawah tangan pada saat yang bersamaan dia telah mempunyai istri, karena merasa bahwa istri sebelumnya tidak perlu tau, maka nikah dibawah tangan adalah solusinya.
Nikah secara sembunyi-sembunyi karena merasa istri pertama tidak perlu tau akan menimbulkan masalah baru, tapi masalah yang paling berat condong pada wanita, bisa saja satu diantaranya akan ditinggalkan karena kebusukan sang suami mulai tercium, dan bisa saja istri yang dinikahi secara siri ditinggal begitu saja tanpa adanya konsekuensi kedua pihak, karena masalah pernikahan mereka tidak tertulis dalam catatan sipil secara sah. Maka dari itu, factor pendidikan yang kurang menyebabkan adanya poligami yang tidak transparan dan menjadi penyakit dalam masyarakat.
Muhammad Abduh berpendapat bahwa kaum wanita dalam Islam sebenarnya memiliki kedudukan yang tinggi, namun karena pengaruh adat-istiadat masyarakat yang berkembang, akhirnya wanita memiliki nilai rendah dimata masyarakat. Kemudian pada perkembangan selanjutnya, kebebasan wanita yang disuarakan lebih banyak mengarah pada tuntutan akan hak pendidikan. Sementara di Eropa, wanita diperlakukan sebagai mahluk kedua setelah laki-laki. Wanita tidak memiliki hak pendidikan, ekonomi dan politik sebagaimana laki-laki. Di Perancis, wanita baru diberi haknya dalam bidang pendidikan pada tahun 1892 walaupun sebelumnya pada tahun 1875 telah ada seorang wanita yang meraih gelar doktor dibidang kedokteran.
Nikah secara sembunyi-sembunyi karena merasa istri pertama tidak perlu tau akan menimbulkan masalah baru, tapi masalah yang paling berat condong pada wanita, bisa saja satu diantaranya akan ditinggalkan karena kebusukan sang suami mulai tercium, dan bisa saja istri yang dinikahi secara siri ditinggal begitu saja tanpa adanya konsekuensi kedua pihak, karena masalah pernikahan mereka tidak tertulis dalam catatan sipil secara sah. Maka dari itu, factor pendidikan yang kurang menyebabkan adanya poligami yang tidak transparan dan menjadi penyakit dalam masyarakat.
Muhammad Abduh berpendapat bahwa kaum wanita dalam Islam sebenarnya memiliki kedudukan yang tinggi, namun karena pengaruh adat-istiadat masyarakat yang berkembang, akhirnya wanita memiliki nilai rendah dimata masyarakat. Kemudian pada perkembangan selanjutnya, kebebasan wanita yang disuarakan lebih banyak mengarah pada tuntutan akan hak pendidikan. Sementara di Eropa, wanita diperlakukan sebagai mahluk kedua setelah laki-laki. Wanita tidak memiliki hak pendidikan, ekonomi dan politik sebagaimana laki-laki. Di Perancis, wanita baru diberi haknya dalam bidang pendidikan pada tahun 1892 walaupun sebelumnya pada tahun 1875 telah ada seorang wanita yang meraih gelar doktor dibidang kedokteran.
Spoiler for RESIKO PELAKU POLIGAMI:
Spoiler for Tidak Berlaku Adil Antara Istri-istri:
Dalam sosialisasi konsep poligami terdaat prinsip fundamental sebagai pemegang kendali ruang bebas (free speace) dalam pentas undang-undang pernikahan yang harus terpenuhi untuk mengetahi seberapa jauh kapasiatas dan kapabilitas serta integrasi individual bisa dipertaruhkan dan diaplikasikan dalam tataran riil agar tidak menyimpang dari tujuan esensial darai konsep poligami. Kemampuan berlaku adil kepada para istri yang meliputi persamaan dalam aspek-aspek material, jasmaniyah seperti bagian pemberian nafkah. Keadilan dalam poligami tidak sebatas dalam aspek perasaan simpati, cinta dan kecenderungan hati, sebab jangkauannya terlalu sulit untuk diwujudkan dalam kapasitas dan kekuatan manusia pada umumnya.
Spoiler for Tidak Dapat Memenuhi Hak Nafkah (Materi dan Sexsual):
Dalam konsep poligami setiap orang akan menambah beban kehidupan dalam segi materi dan biologis (pemberian nafkah lahir dan batin) atau secara garis besarnya ketika menjalankan poligami seorang suami dituntut mampu memenuhi kebutuhan setiap istrinya, termasuk di dalamnya nafkah rumah dan pakaian, sekaligus memiliki prospek ekonomi yang baik dan menjamin. Materi kebutuhan hidup merupakan suatu beban yang dibawa ketika seseorang menjalankan poligami, kehidupan yang makmur dan berkecukupan merupakan sebuah setandar poligami, di sini harus tidak ada masalah baik ketika memilik satu ataupun beberapa istri dalam kaitanya dengan materi. Jadi materi harus disimpulkan tetap setabil meski terdapat beberapa istri dalam rumah tangga. Jika kebutuhan materi tidak setabil akan terjadi problem dalam rumah tangga.
Spoiler for Tidak Sesuai Aturan Agana/Keyakinan Universal:
Ketika menyandarkan poligami pada Islam, maka bagi pemeluknya harus mengerti aturaan poligami dalam Islam. Islam mengajarkan umatnya untuk memilki maksimal empat orang istri seperti sejarah pada masa Rosulullah. seperti kisah yang terjadi pada sahabat Gailan as-Saqafi masuk Islam dan punya istri sepuluh orang, maka Nabi menyuruhnya untuk memilih empat orang saja sebagai istri, sementar yang lain diceraikan (HR. Ahmad bin Hanbal, Ibnu Majah, dan Attirmidzi).
Begitu pula ketika poligami bagi non Muslim, maka ia harus melakukannya sesuai aturan agamanya.
Begitu pula ketika poligami bagi non Muslim, maka ia harus melakukannya sesuai aturan agamanya.
Spoiler for Sedikitnya Jalinan Emosional Antara Istri:
Menjaga emosional antara istri satu dan yang lainya merupakan suatu hal yang penting dalam poligami, hubungan ini memiliki kaitan dengan saling terbukanya antara istri-istri, ketika saling terbuka ini terwujud akan sangan kecil kemungkinan terpengaruh suara-suara yang negative dari luar, sehingga rasa saling percaya tetap terjaga. Maka untuk mewujudkan cita-cita luhur untuk langgeng menjalani pologami dan setabilnya hubungan emosional dengan cara yang efektif adalah dengan mensosialisasikan progam ukhuwah islamiyyah dengan menjalin hubungan kerabat, mertua dan istri-istri, dengan cara ini hubungan yang baik akan tertanam sejak dini, sehingga factor luar akan sangat mudah disaring dan dianalisa kebenarannya.
Quote:
Sambil MARI KITA DISKUSIKAN BERSAMA
Quote:
INGAT!!! PEMBACA YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
APABILA BERKENAN BOLEH JUGA ANE DIHARGAI DENGAN:
TAPI APABILA SALAH DAN KURANG BERKENAN JANGAN DIKASIH:
TAPI APABILA SALAH DAN KURANG BERKENAN JANGAN DIKASIH:
Diubah oleh Asadnusantara 12-11-2013 05:25
0
4.3K
Kutip
27
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.8KThread•82.6KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru