- Beranda
- The Lounge
Salut gan OSIS membongkar praktik korupsi SMAN 3 Medan
...
TS
Mr.Darkterror
Salut gan OSIS membongkar praktik korupsi SMAN 3 Medan
Langsung aja ye gan gausa basa basi, ini ane copas dari http://www.sman3medan.net/index.php?...berita&kode=51
Di comment ya gan buat keberanian generasi muda sekarang hehe
Ini facebook do'i gan si koruptor https://www.facebook.com/h.kingemir?fref=ts
Update video gan , videonya di awal rada rada lucu gajelas wwkwkwk menit 4:30 pidato si ketua osis menit 7:08 udah mulai ngomong si emir
[YOUTUBE]
Komeng alumni sama murid SMAN 3 Medan gan banyak yg udah gerah ama do'i
angkatan 2011 ane gan
wuahahah masih gan maspen skrg maho gan , iya gan yg gempal kaya kuda nil
walah kok jadi maspen gan
Komeng pendukung emir gan
Dafuq lu dukung siapa sih sebenernya
UPDATE gan dari tribun news , do'i udah di copot
Spoiler for baca dulu:
Aspirasi OSIS SMAN3MEDAN
Sehubungan dengan telah terpilih dan dilantiknya Pengurus OSIS – SMA Negeri 3 Medan Priode Tahun 2013/2014, maka sebagai pengurus OSIS yang baru kami berharap ke depannya OSIS SMA Negeri 3 Medan benar-benar mampu menjadi OSIS yang memiliki harga diri, mandiri, bermartabat serta mampu menjadi wadah dalam menampung aspirasi siswa yang bertujuan untuk meningkatkan peran serta siswa dalam memajukan SMA Negeri 3 Medan. Oleh karena itu sebagai pengurus OSIS yang baru, kami bertekad bahwa mulai hari ini dan ke depannya OSIS SMA Negeri 3 Medan harus mampu dan berani mengusung perubahan yang tentunya dengan semangat yang baru untuk menjadikan OSIS sebagai satu-satunya organisasi kebanggaan siswa SMA Negeri 3 Medan. Hal ini tentunya akan dapat terwujud bilamana seluruh siswa, guru dan Kepala Sekolah mendukung sepenuhnya upaya kami untuk melakukan perubahan-perubahan dalam pengelolaan dan pembinaan OSIS, sehingga peran OSIS mampu mendukung kebijakan sekolah yang tertuang dalam visi dan misi SMA Negeri 3 Medan, sehingga pada gilirannya OSIS mampu membanggakan SMA Negeri 3 Medan.
Dari fakta dan kenyataan yang terjadi selama ini dan bahkan sudah berlangsung bertahun-tahun bahwa OSIS SMA Negeri 3 Medan belum mampu berbuat apa-apa sesuai dengan fungsinya. Bertahun-tahun OSIS SMA Negeri 3 Medan tidak lebih seperti robot yang diatur dan diperintah untuk berbuat sesuai dengan keinginan orang yang memerintahnya, yang dalam hal ini Wakasek Kesiswaan (Bapak Drs. Emiruddin Harahap, MM) yang juga sebagai Pembina OSIS. Selama ini OSIS tidak lebih hanya memainkan peran yang diatur dan diinginkan oleh Wakasek Kesiswaan.
Bila peran yang dituntut untuk dimainkan tidak dilakukan oleh OSIS, maka OSIS harus siap menerima tekanan dan bahkan ancaman terhadap OSIS. Di bawah pembinaan Wakasek Kesiswaan yaitu Bapak Drs. Emiruddin Harahap, MM, OSIS tidak lagi memiliki kebanggaan dan jati diri OSIS yang sesungguhnya, tetapi OSIS malah dijadikan sebagai tameng dan tempat berlindung untuk memuluskan jalan dalam upayanya memperoleh keuntungan pribadi.
Tindakan beliau benar-benar sangatlah licik, sehingga mampu mengelabui warga sekolah dan orang tua siswa. Semua yang kami sampaikan ini sangatlah beralasan sesuai dengan fakta yang benar-benar terjadi di SMA Negeri 3 Medan, yang antara lain adalah sebagai berikut :
Penjualan seragam batik siswa yang mengatasnamakan bisnisnya OSIS, padahal semua ini hanyalah rekayasa yang sengaja dibuat oleh Wakasek Kesiswaan (Bapak Drs. Emiruddin Harahap, MM). Memang benar OSIS yang mendistribusikan seragam batik kepada siswa baru, namun hasil penjualan seragam batik tersebut sama sekali tidak pernah dinikmati keuntungannya oleh OSIS sendiri. Ironisnya bukannya keuntungan yang diperoleh OSIS, tetapi malah kerugian yang selalu yang ditanggung oleh OSIS yang jumlahnya mencapai jutaan rupiah yang harus dibayarkan kepada Wakasek Kesiswaan. Di sisi lain keuntungan yang sebesar-besarnya malah diperoleh oleh Wakasek Kesiswaan dari hasil penjualan seragam batik tersebut. Ketika Koperasi Sekolah berniat mengambil alih penjualan seragam batik siswa tersebut, lagi-lagi OSIS dijadikan tameng oleh Wakasek Kesiswaan untuk menentang pengambil alihan penjualan seragam batik tersebut, padahal OSIS sendiri sama sekali tidak berkeberatan jika penjualan seragam batik tersebut diserahkan pengelolaannya kepada pihak Koperasi Sekolah, dan sebagian keuntungannya jelas bersih untuk kepentingan OSIS. Di samping itu, baik OSIS maupun Wakasek Kesiswaan sama sekali tidak memiliki kewenangan untuk berbisnis di sekolah ini. Selain itu penjualan seragam batik siswa yang berlangsung selama ini, ternyata sampai dengan detik ini belum ada izin resmi dari Kepala Sekolah. Oleh karena itu kami mengusulkan ke depannya penjualan seragam batik secara resmi dan legal diserahkan saja kepada pihak Koperasi Sekolah.
Penjualan peralatan dan kelengkapan MOS bagi siswa baru Tahun Pelajaran 2013/2014 yang disinyalir merupakan kebijakan OSIS, di mana kegiatan ini sempat mendapat teguran dari Kepala Sekolah dan bahkan menimbulkan keresahan orang tua siswa, karena harga penjualan kelengkapan MOS tersebut sangat fantastis. Berkaitan dengan hal ini, maka dengan tegas kami nyatakan bahwa penjualan kelengkapan MOS tersebut, bukanlah kebijakan OSIS, tetapi merupakan kebijakan Wakasek Kesiswaan (Bapak Drs. Emiruddin Harahap, MM), termasuk penetapan harga penjualan kelengkapan MOS tersebut. Hasil penjualan kelengkapan MOS tersebut seluruhnya diserahkan kepada Wakasek Kesiswaan dan OSIS sama sekali tidak memperoleh apa-apa. Dalam hal ini OSIS lagi-lagi dijadikan tameng untuk tujuan dan kepentingan pribadinya.
Pembuatan Kartu Pelajar yang biayanya sangat fantastis dan masa berlaku Kartu Pelajar ini hanya untuk satu tahun, sehingga setiap tahunnya siswa harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk membuat Kartu Pelajar. Padahal di sekolah manapun di negeri ini tidak ada Kartu Pelajarnya hanya berlaku untuk satu tahun, tetapi Kartu Pelajar tersebut seyogyanya berlaku selama siswa tersebut masih aktif belajar di sekolah yang bersangkutan. Tindakan Wakasek Kesiswaan tersebut dalam membuat Kartu Pelajar yang setiap tahun berganti, sama sekali bukanlah merupakan kebijakan sekolah, tetapi melainkan kebijakan pribadi beliau sendiri. Pembuatan Kartu Pelajar yang dikoordinir oleh Wakasek Kesiswaan, tidak lain motifnya semata-mata hanya untuk memperoleh keuntungan pribadi. Oleh karena itu, kami mengusulkan ke depannnya pembuatan Kartu Pelajar tidak lagi ditangani oleh Wakasek Kesiswaan, tapi diserahkan kepada bidang tata usaha yang memang memiliki kewenangan untuk mengeluarkan Kartu Pelajar dan siswa tidak lagi dikenakan biaya apapun untuk pembuatan Kartu Pelajar tersebut.
Bisnis Buku Tahunan yang setiap tahunnya diperjualbelikan kepada siswa Kelas XII yang juga melibatkan OSIS mulai dari penyusunan sampai pada penerbitannya. Namun lagi-lagi hasil penjualan buku tahunan tersebut sama sekali tidak pernah dinikmati oleh OSIS, padahal harga penjualannya sangatlah tinggi. Di samping itu pembuatan buku tahunan, sebagian dananya diambil dari dana perpisahan siswa kelas XII yang bersumber dari Komite Sekolah. Dana perpisahan siswa kelas XII yang seharusnya disubsidi oleh Komite Sekolah sebesar 10 juta, namun setengahnya (5 juta) diminta oleh beliau untuk mensubsidi pembuatan buku tahunan. Padahal komite sekolah tidak pernah mengalokasikan dana untuk subsidi pembuatan buku tahunan. Anehnya lagi dana untuk pembuatan buku tahunan yang diambil dari dana perpisahan siswa kelas XII tersebut tidak pernah jelas penggunaannya.
Kebijakan lainnya yang dilakukan oleh Wakasek Kesiswaan adalah mewajibkan seluruh siswa menjadi anggota asuransi, bila ada siswa yang tidak bersedia menjadi anggota asuransi, maka siswa tersebut terus menerus dipanggil dan didesak untuk wajib menjadi anggota asuransi. Dengan dalih membantu siswa dan orang tua siswa melalui keikutsertaan siswa dalam asuransi, padahal sesungguhnya dari program asuransi siswa ini, tidak sedikit kompensasi yang diterima oleh Wakasek Kesiswaan dari pihak asuransi. Di samping itu asuransi yang dikoordinir oleh Bapak Emiruddin Harahap, memiliki kejanggalan-kejanggalan sebagaimana layaknya asuransi yang ada. Seharusnya setiap anggota asuransi tentu memiliki Polis Asuransi dan Premi yang dibayar setiap tahunnya jelas terlihat oleh anggota asuransi. Namun kenyataannya tidak demikian halnya dengan asuransi yang dikoordinir oleh Bapak Emiruddin Harahap, sehingga siswa sama sekali tidak mengetahui berapa sesungguhnya premi yang harus dibayar siswa untuk menjadi anggota asuransi, apakah sesuai jumlahnya dengan yang dibayarkan siswa atau tidak. Program asuransi siswa ini juga ternyata ilegal, karena sampai dengan detik ini tidak ada izin resmi dari Kepala Sekolah.
Pembuatan Kartu Anggota Ekskul yang wajib dimiliki oleh setiap siswa yang menjadi anggota ekskul, di mana biayanya juga tidak sedikit jumlahnya. Padahal Kartu Anggota Ekskul tersebut sama sekali tidak jelas pemanfaatannya bagi siswa dan lingkup penggunaannya sangat terbatas, sehingga tidak sesuai dengan biaya yang harus dibayar siswa untuk dapat memiliki kartu tersebut. Lagi-lagi pengutipan biaya untuk pembuatan Kartu Anggota Ekskul yang dikoordinir oleh Wakasek Kesiswaan, ternyata ilegal karena sampai dengan detik ini belum ada izin resmi dari Kepala Sekolah.
Penjualan jilbab seragam yang dilakukan oleh Wakasek Kesiswaan, juga tanpa ada izin resmi dari pihak sekolah. Padahal harga jual jilbab tersebut sangat jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga jual dipasaran. Di samping itu kualitas jilbab yang diperjualbelikan sangat tidak sesuai dengan harga jualnya. Setiap siswi muslim wajib mengenakan jilbab yang diperjualbelikan oleh Wakasek Kesiswaan tersebut dan tidak boleh mengenakan jilbab lain selain dari yang dijualnya, khususnya pada Hari Jum’at. Dengan demikian jelas hal ini merupakan kebijakan pribadi beliau sendiri, yang motifnya tidak lain untuk meraup keuntungan dengan memanfaatkan siswa sebagai lahan untuk mencari keuntungan.
Jual beli sepatu seragam siswa yang dilakukan pada setiap penerimaan siswa baru, sehingga terkesan bahwa sepatu seragam yang diperjualbelikan tersebut seolah-olah merupakan kebijakan dari sekolah dan menjadi salah satu syarat pendaftaran ulang siswa baru. Padahal jual beli sepatu seragam siswa tersebut sama sekali tanpa ada izin dari Kepala Sekolah. Harga penjualan sepatu seragam siswa tersebut juga sangat memberatkan orang tua siswa.
Kebijakan lainnya yang juga selalu dipraktikkan oleh Bapak Drs. Emiruddin Harahap, MM selaku Wakasek Kesiswaan adalah meminta kompensasi kepada OSIS, dalam setaiap kali OSIS melaksanakan kegiatan, tanpa menghargai jerih payah OSIS dalam mengupayakan terselenggaranya kegiatan tersebut. Sebagai contoh dalam penyelenggaraan Pentas Seni tahun yang lalu dengan mengundang artis ternama, di mana OSIS dengan upaya dan kerja kerasnya akhirnya mampu juga melaksanakan acara pensi tersebut. Namun hasil penyelenggaraan kegiatan Pensi tersebut, bukannya keuntungan yang diperoleh OSIS tetapi malah kerugian yang harus ditanggung OSIS. Di sisi lain Bapak Drs. Emiruddin Harahap, MM selaku Wakasek Kesiswaan tetap saja menagih kompensasi kepada pihak Panitia Penyelenggara Pensi. Tindakan beliau memang-memang benar menyakitkan OSIS, karena selaku Pembina OSIS bukannya membantu OSIS dalam menanggung kerugian, tetapi malah menambah beban kerugian yang harus ditanggung OSIS.
Kami juga menerima keluhan dari siswa Kelas XII, karena sejak awal Tahun Pelajaran 2013/2014 sudah dibebani dengan kutipan biaya yang dilakukan oleh Bapak Drs. Emiruddin Harahap, MM dengan dalih untuk kegiatan tes potensi akademik siswa dan kegiatannya sudah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu. Rencana berikutnya siswa Kelas XII dalam waktu dekat ini juga harus mengikuti kegiatan yang dirancang oleh beliau berkaitan dengan mata pelajaran PKn. Di mana untuk mengikuti kegiatan tersebut setiap siswa harus membayar sebesar Rp 250.000, padahal kegiatan ini tidak begitu penting dalam mendukung persiapan siswa kelas XII dalam menghadapi Ujian Nasional ke depan. Untuk itu kami mohon kepada Bapak Kepala Sekolah untuk membatalkan rencana ini, karena biayanya sangat memberatkan siswa.
Sebenarnya masih banyak lagi tindakan-tindakan lainnya yang dilakukan oleh Bapak Drs. Emiruddin Harahap, MM selaku Wakasek Kesiswaan yang secara terang-terangan melanggar aturan yang berlaku. Sepertinya ide untuk terus menerus memeras dan menguras biaya dari orang tua siswa tidak ada habis-habisnya. Di samping itu setiap kali berurusan dengan beliau, mesti harus “jelas dananya”. Kata-kata harus “jelas dananya” adalah merupakan kata-kata populer yang sering kali diucapkan oleh beliau, bila berurusan dengannya.
Kesemua tindakan Wakasek Kesiswaan tersebut di atas sudah berlangsung bertahun-tahun dan seolah-olah tindakan yang dilakukannya tanpa ada hambatan dan tidak ada satupun dari pihak sekolah yang berani menentangnya, sehingga pernah terdengar oleh kami bahwa beliau dijuluki sebagai Ketua Yayasan SMA Negeri 3 Medan. Hal ini mungkin disebabkan karena beliau sepertinya sudah mengganggap dirinya sebagai orang yang paling berkuasa di SMA Negeri 3 Medan, sehingga tindakan dan kebijakan apapun yang dilakukannya tidak perlu lagi melalui izin dan sepengetahuan dari Kepala Sekolah. Akibatnya yang menjadi korban adalah siswa secara keseluruhan.
Atas dasar fakta dan kenyataan yang telah disebutkan di atas, maka kami Pengurus OSIS yang tidak lain adalah merupakan perpanjangan tangan dari seluruh siswa SMA Negeri 3 Medan dengan ini menyatakan keberatan, bila OSIS mulai hari ini dan ke depannya tetap dikoordinir pembinaannya oleh Bapak Drs. Emiruddin Harahap, MM selaku Wakasek Kesiswaan.
Oleh karena itu kami mengusulkan kepada Bapak Kepala SMA Negeri 3 Medan sebagai berikut :
Mengganti jabatan Wakasek Kesiswaan/Pembina OSIS yang saat ini masih dijabat oleh Bapak Drs. Emiruddin Harahap, MM dengan guru yang dianggap layak dan memiliki kompetensi dalam melakukan pembinaan terhadap OSIS dan siswa secara keseluruhan.
Untuk terciptanya suasana nyaman dan kondusif serta menghindari munculnya tindakan provokatif sebagai dampak atas usulan kami terhadap pergantian Wakasek Kesiswaan dimaksud, maka melalui Bapak Kepala SMA Negeri 3 Medan kami juga mengusulkan agar Bapak Drs. Emiruddin Harahap, MM, dipindahtugaskan dari SMA Negeri 3 Medan ke sekolah/tempat lain.
Cukuplah sudah tindakan-tindakan pembodohan yang selama ini dilakonkan oleh Bapak Drs. Emiruddin Harahap, MM terhadap OSIS. Biarkan kami berbuat dan berkembang sesuai aspirasi dan keinginan kami, tanpa mendapat tekanan dan paksaan dari pihak manapun. Kami mengerti apa yang harus kami perbuat dan apa yang seharusnya tidak layak kami perbuat. Kepada Bapak Kepala SMA Negeri 3 Medan, kami Pengurus OSIS dan seluruh siswa SMA Negeri 3 Medan siap mendukung kebijakan bapak sebagai Kepala Sekolah, termasuk apapun konsekuensi yang muncul sebagai akibat dipenuhinya usulan kami di atas. Niat kami hanya satu, Selamatkan SMA Negeri 3 Medan dari tangan orang-orang yang selalu berusaha memeras siswa dengan berbagai kutipan ilegal yang belakangan ini semakin menjadi-jadi. Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan pertimbangan bapak kami ucapkan terima kasih.
Sehubungan dengan telah terpilih dan dilantiknya Pengurus OSIS – SMA Negeri 3 Medan Priode Tahun 2013/2014, maka sebagai pengurus OSIS yang baru kami berharap ke depannya OSIS SMA Negeri 3 Medan benar-benar mampu menjadi OSIS yang memiliki harga diri, mandiri, bermartabat serta mampu menjadi wadah dalam menampung aspirasi siswa yang bertujuan untuk meningkatkan peran serta siswa dalam memajukan SMA Negeri 3 Medan. Oleh karena itu sebagai pengurus OSIS yang baru, kami bertekad bahwa mulai hari ini dan ke depannya OSIS SMA Negeri 3 Medan harus mampu dan berani mengusung perubahan yang tentunya dengan semangat yang baru untuk menjadikan OSIS sebagai satu-satunya organisasi kebanggaan siswa SMA Negeri 3 Medan. Hal ini tentunya akan dapat terwujud bilamana seluruh siswa, guru dan Kepala Sekolah mendukung sepenuhnya upaya kami untuk melakukan perubahan-perubahan dalam pengelolaan dan pembinaan OSIS, sehingga peran OSIS mampu mendukung kebijakan sekolah yang tertuang dalam visi dan misi SMA Negeri 3 Medan, sehingga pada gilirannya OSIS mampu membanggakan SMA Negeri 3 Medan.
Dari fakta dan kenyataan yang terjadi selama ini dan bahkan sudah berlangsung bertahun-tahun bahwa OSIS SMA Negeri 3 Medan belum mampu berbuat apa-apa sesuai dengan fungsinya. Bertahun-tahun OSIS SMA Negeri 3 Medan tidak lebih seperti robot yang diatur dan diperintah untuk berbuat sesuai dengan keinginan orang yang memerintahnya, yang dalam hal ini Wakasek Kesiswaan (Bapak Drs. Emiruddin Harahap, MM) yang juga sebagai Pembina OSIS. Selama ini OSIS tidak lebih hanya memainkan peran yang diatur dan diinginkan oleh Wakasek Kesiswaan.
Bila peran yang dituntut untuk dimainkan tidak dilakukan oleh OSIS, maka OSIS harus siap menerima tekanan dan bahkan ancaman terhadap OSIS. Di bawah pembinaan Wakasek Kesiswaan yaitu Bapak Drs. Emiruddin Harahap, MM, OSIS tidak lagi memiliki kebanggaan dan jati diri OSIS yang sesungguhnya, tetapi OSIS malah dijadikan sebagai tameng dan tempat berlindung untuk memuluskan jalan dalam upayanya memperoleh keuntungan pribadi.
Tindakan beliau benar-benar sangatlah licik, sehingga mampu mengelabui warga sekolah dan orang tua siswa. Semua yang kami sampaikan ini sangatlah beralasan sesuai dengan fakta yang benar-benar terjadi di SMA Negeri 3 Medan, yang antara lain adalah sebagai berikut :
Penjualan seragam batik siswa yang mengatasnamakan bisnisnya OSIS, padahal semua ini hanyalah rekayasa yang sengaja dibuat oleh Wakasek Kesiswaan (Bapak Drs. Emiruddin Harahap, MM). Memang benar OSIS yang mendistribusikan seragam batik kepada siswa baru, namun hasil penjualan seragam batik tersebut sama sekali tidak pernah dinikmati keuntungannya oleh OSIS sendiri. Ironisnya bukannya keuntungan yang diperoleh OSIS, tetapi malah kerugian yang selalu yang ditanggung oleh OSIS yang jumlahnya mencapai jutaan rupiah yang harus dibayarkan kepada Wakasek Kesiswaan. Di sisi lain keuntungan yang sebesar-besarnya malah diperoleh oleh Wakasek Kesiswaan dari hasil penjualan seragam batik tersebut. Ketika Koperasi Sekolah berniat mengambil alih penjualan seragam batik siswa tersebut, lagi-lagi OSIS dijadikan tameng oleh Wakasek Kesiswaan untuk menentang pengambil alihan penjualan seragam batik tersebut, padahal OSIS sendiri sama sekali tidak berkeberatan jika penjualan seragam batik tersebut diserahkan pengelolaannya kepada pihak Koperasi Sekolah, dan sebagian keuntungannya jelas bersih untuk kepentingan OSIS. Di samping itu, baik OSIS maupun Wakasek Kesiswaan sama sekali tidak memiliki kewenangan untuk berbisnis di sekolah ini. Selain itu penjualan seragam batik siswa yang berlangsung selama ini, ternyata sampai dengan detik ini belum ada izin resmi dari Kepala Sekolah. Oleh karena itu kami mengusulkan ke depannya penjualan seragam batik secara resmi dan legal diserahkan saja kepada pihak Koperasi Sekolah.
Penjualan peralatan dan kelengkapan MOS bagi siswa baru Tahun Pelajaran 2013/2014 yang disinyalir merupakan kebijakan OSIS, di mana kegiatan ini sempat mendapat teguran dari Kepala Sekolah dan bahkan menimbulkan keresahan orang tua siswa, karena harga penjualan kelengkapan MOS tersebut sangat fantastis. Berkaitan dengan hal ini, maka dengan tegas kami nyatakan bahwa penjualan kelengkapan MOS tersebut, bukanlah kebijakan OSIS, tetapi merupakan kebijakan Wakasek Kesiswaan (Bapak Drs. Emiruddin Harahap, MM), termasuk penetapan harga penjualan kelengkapan MOS tersebut. Hasil penjualan kelengkapan MOS tersebut seluruhnya diserahkan kepada Wakasek Kesiswaan dan OSIS sama sekali tidak memperoleh apa-apa. Dalam hal ini OSIS lagi-lagi dijadikan tameng untuk tujuan dan kepentingan pribadinya.
Pembuatan Kartu Pelajar yang biayanya sangat fantastis dan masa berlaku Kartu Pelajar ini hanya untuk satu tahun, sehingga setiap tahunnya siswa harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk membuat Kartu Pelajar. Padahal di sekolah manapun di negeri ini tidak ada Kartu Pelajarnya hanya berlaku untuk satu tahun, tetapi Kartu Pelajar tersebut seyogyanya berlaku selama siswa tersebut masih aktif belajar di sekolah yang bersangkutan. Tindakan Wakasek Kesiswaan tersebut dalam membuat Kartu Pelajar yang setiap tahun berganti, sama sekali bukanlah merupakan kebijakan sekolah, tetapi melainkan kebijakan pribadi beliau sendiri. Pembuatan Kartu Pelajar yang dikoordinir oleh Wakasek Kesiswaan, tidak lain motifnya semata-mata hanya untuk memperoleh keuntungan pribadi. Oleh karena itu, kami mengusulkan ke depannnya pembuatan Kartu Pelajar tidak lagi ditangani oleh Wakasek Kesiswaan, tapi diserahkan kepada bidang tata usaha yang memang memiliki kewenangan untuk mengeluarkan Kartu Pelajar dan siswa tidak lagi dikenakan biaya apapun untuk pembuatan Kartu Pelajar tersebut.
Bisnis Buku Tahunan yang setiap tahunnya diperjualbelikan kepada siswa Kelas XII yang juga melibatkan OSIS mulai dari penyusunan sampai pada penerbitannya. Namun lagi-lagi hasil penjualan buku tahunan tersebut sama sekali tidak pernah dinikmati oleh OSIS, padahal harga penjualannya sangatlah tinggi. Di samping itu pembuatan buku tahunan, sebagian dananya diambil dari dana perpisahan siswa kelas XII yang bersumber dari Komite Sekolah. Dana perpisahan siswa kelas XII yang seharusnya disubsidi oleh Komite Sekolah sebesar 10 juta, namun setengahnya (5 juta) diminta oleh beliau untuk mensubsidi pembuatan buku tahunan. Padahal komite sekolah tidak pernah mengalokasikan dana untuk subsidi pembuatan buku tahunan. Anehnya lagi dana untuk pembuatan buku tahunan yang diambil dari dana perpisahan siswa kelas XII tersebut tidak pernah jelas penggunaannya.
Kebijakan lainnya yang dilakukan oleh Wakasek Kesiswaan adalah mewajibkan seluruh siswa menjadi anggota asuransi, bila ada siswa yang tidak bersedia menjadi anggota asuransi, maka siswa tersebut terus menerus dipanggil dan didesak untuk wajib menjadi anggota asuransi. Dengan dalih membantu siswa dan orang tua siswa melalui keikutsertaan siswa dalam asuransi, padahal sesungguhnya dari program asuransi siswa ini, tidak sedikit kompensasi yang diterima oleh Wakasek Kesiswaan dari pihak asuransi. Di samping itu asuransi yang dikoordinir oleh Bapak Emiruddin Harahap, memiliki kejanggalan-kejanggalan sebagaimana layaknya asuransi yang ada. Seharusnya setiap anggota asuransi tentu memiliki Polis Asuransi dan Premi yang dibayar setiap tahunnya jelas terlihat oleh anggota asuransi. Namun kenyataannya tidak demikian halnya dengan asuransi yang dikoordinir oleh Bapak Emiruddin Harahap, sehingga siswa sama sekali tidak mengetahui berapa sesungguhnya premi yang harus dibayar siswa untuk menjadi anggota asuransi, apakah sesuai jumlahnya dengan yang dibayarkan siswa atau tidak. Program asuransi siswa ini juga ternyata ilegal, karena sampai dengan detik ini tidak ada izin resmi dari Kepala Sekolah.
Pembuatan Kartu Anggota Ekskul yang wajib dimiliki oleh setiap siswa yang menjadi anggota ekskul, di mana biayanya juga tidak sedikit jumlahnya. Padahal Kartu Anggota Ekskul tersebut sama sekali tidak jelas pemanfaatannya bagi siswa dan lingkup penggunaannya sangat terbatas, sehingga tidak sesuai dengan biaya yang harus dibayar siswa untuk dapat memiliki kartu tersebut. Lagi-lagi pengutipan biaya untuk pembuatan Kartu Anggota Ekskul yang dikoordinir oleh Wakasek Kesiswaan, ternyata ilegal karena sampai dengan detik ini belum ada izin resmi dari Kepala Sekolah.
Penjualan jilbab seragam yang dilakukan oleh Wakasek Kesiswaan, juga tanpa ada izin resmi dari pihak sekolah. Padahal harga jual jilbab tersebut sangat jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga jual dipasaran. Di samping itu kualitas jilbab yang diperjualbelikan sangat tidak sesuai dengan harga jualnya. Setiap siswi muslim wajib mengenakan jilbab yang diperjualbelikan oleh Wakasek Kesiswaan tersebut dan tidak boleh mengenakan jilbab lain selain dari yang dijualnya, khususnya pada Hari Jum’at. Dengan demikian jelas hal ini merupakan kebijakan pribadi beliau sendiri, yang motifnya tidak lain untuk meraup keuntungan dengan memanfaatkan siswa sebagai lahan untuk mencari keuntungan.
Jual beli sepatu seragam siswa yang dilakukan pada setiap penerimaan siswa baru, sehingga terkesan bahwa sepatu seragam yang diperjualbelikan tersebut seolah-olah merupakan kebijakan dari sekolah dan menjadi salah satu syarat pendaftaran ulang siswa baru. Padahal jual beli sepatu seragam siswa tersebut sama sekali tanpa ada izin dari Kepala Sekolah. Harga penjualan sepatu seragam siswa tersebut juga sangat memberatkan orang tua siswa.
Kebijakan lainnya yang juga selalu dipraktikkan oleh Bapak Drs. Emiruddin Harahap, MM selaku Wakasek Kesiswaan adalah meminta kompensasi kepada OSIS, dalam setaiap kali OSIS melaksanakan kegiatan, tanpa menghargai jerih payah OSIS dalam mengupayakan terselenggaranya kegiatan tersebut. Sebagai contoh dalam penyelenggaraan Pentas Seni tahun yang lalu dengan mengundang artis ternama, di mana OSIS dengan upaya dan kerja kerasnya akhirnya mampu juga melaksanakan acara pensi tersebut. Namun hasil penyelenggaraan kegiatan Pensi tersebut, bukannya keuntungan yang diperoleh OSIS tetapi malah kerugian yang harus ditanggung OSIS. Di sisi lain Bapak Drs. Emiruddin Harahap, MM selaku Wakasek Kesiswaan tetap saja menagih kompensasi kepada pihak Panitia Penyelenggara Pensi. Tindakan beliau memang-memang benar menyakitkan OSIS, karena selaku Pembina OSIS bukannya membantu OSIS dalam menanggung kerugian, tetapi malah menambah beban kerugian yang harus ditanggung OSIS.
Kami juga menerima keluhan dari siswa Kelas XII, karena sejak awal Tahun Pelajaran 2013/2014 sudah dibebani dengan kutipan biaya yang dilakukan oleh Bapak Drs. Emiruddin Harahap, MM dengan dalih untuk kegiatan tes potensi akademik siswa dan kegiatannya sudah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu. Rencana berikutnya siswa Kelas XII dalam waktu dekat ini juga harus mengikuti kegiatan yang dirancang oleh beliau berkaitan dengan mata pelajaran PKn. Di mana untuk mengikuti kegiatan tersebut setiap siswa harus membayar sebesar Rp 250.000, padahal kegiatan ini tidak begitu penting dalam mendukung persiapan siswa kelas XII dalam menghadapi Ujian Nasional ke depan. Untuk itu kami mohon kepada Bapak Kepala Sekolah untuk membatalkan rencana ini, karena biayanya sangat memberatkan siswa.
Sebenarnya masih banyak lagi tindakan-tindakan lainnya yang dilakukan oleh Bapak Drs. Emiruddin Harahap, MM selaku Wakasek Kesiswaan yang secara terang-terangan melanggar aturan yang berlaku. Sepertinya ide untuk terus menerus memeras dan menguras biaya dari orang tua siswa tidak ada habis-habisnya. Di samping itu setiap kali berurusan dengan beliau, mesti harus “jelas dananya”. Kata-kata harus “jelas dananya” adalah merupakan kata-kata populer yang sering kali diucapkan oleh beliau, bila berurusan dengannya.
Kesemua tindakan Wakasek Kesiswaan tersebut di atas sudah berlangsung bertahun-tahun dan seolah-olah tindakan yang dilakukannya tanpa ada hambatan dan tidak ada satupun dari pihak sekolah yang berani menentangnya, sehingga pernah terdengar oleh kami bahwa beliau dijuluki sebagai Ketua Yayasan SMA Negeri 3 Medan. Hal ini mungkin disebabkan karena beliau sepertinya sudah mengganggap dirinya sebagai orang yang paling berkuasa di SMA Negeri 3 Medan, sehingga tindakan dan kebijakan apapun yang dilakukannya tidak perlu lagi melalui izin dan sepengetahuan dari Kepala Sekolah. Akibatnya yang menjadi korban adalah siswa secara keseluruhan.
Atas dasar fakta dan kenyataan yang telah disebutkan di atas, maka kami Pengurus OSIS yang tidak lain adalah merupakan perpanjangan tangan dari seluruh siswa SMA Negeri 3 Medan dengan ini menyatakan keberatan, bila OSIS mulai hari ini dan ke depannya tetap dikoordinir pembinaannya oleh Bapak Drs. Emiruddin Harahap, MM selaku Wakasek Kesiswaan.
Oleh karena itu kami mengusulkan kepada Bapak Kepala SMA Negeri 3 Medan sebagai berikut :
Mengganti jabatan Wakasek Kesiswaan/Pembina OSIS yang saat ini masih dijabat oleh Bapak Drs. Emiruddin Harahap, MM dengan guru yang dianggap layak dan memiliki kompetensi dalam melakukan pembinaan terhadap OSIS dan siswa secara keseluruhan.
Untuk terciptanya suasana nyaman dan kondusif serta menghindari munculnya tindakan provokatif sebagai dampak atas usulan kami terhadap pergantian Wakasek Kesiswaan dimaksud, maka melalui Bapak Kepala SMA Negeri 3 Medan kami juga mengusulkan agar Bapak Drs. Emiruddin Harahap, MM, dipindahtugaskan dari SMA Negeri 3 Medan ke sekolah/tempat lain.
Cukuplah sudah tindakan-tindakan pembodohan yang selama ini dilakonkan oleh Bapak Drs. Emiruddin Harahap, MM terhadap OSIS. Biarkan kami berbuat dan berkembang sesuai aspirasi dan keinginan kami, tanpa mendapat tekanan dan paksaan dari pihak manapun. Kami mengerti apa yang harus kami perbuat dan apa yang seharusnya tidak layak kami perbuat. Kepada Bapak Kepala SMA Negeri 3 Medan, kami Pengurus OSIS dan seluruh siswa SMA Negeri 3 Medan siap mendukung kebijakan bapak sebagai Kepala Sekolah, termasuk apapun konsekuensi yang muncul sebagai akibat dipenuhinya usulan kami di atas. Niat kami hanya satu, Selamatkan SMA Negeri 3 Medan dari tangan orang-orang yang selalu berusaha memeras siswa dengan berbagai kutipan ilegal yang belakangan ini semakin menjadi-jadi. Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan pertimbangan bapak kami ucapkan terima kasih.
Spoiler for yang males baca:
Intinya itu wakasek bidang kesiswaan akhirnya ketauan juga busuknya mulai dari seragam batik, perlengkapan mos, buku tahunan, asuransi dll semuanya di korup ama dia tapi gayanya sok bersih sok suci (ane salah satu alumni). Ane salut akhirnya ada juga yang berani ngebongkar kebusukan die soalnya dari dulu juga udah pada enek sama tingkah dia gan
Di comment ya gan buat keberanian generasi muda sekarang hehe
Ini facebook do'i gan si koruptor https://www.facebook.com/h.kingemir?fref=ts
Update video gan , videonya di awal rada rada lucu gajelas wwkwkwk menit 4:30 pidato si ketua osis menit 7:08 udah mulai ngomong si emir
[YOUTUBE]
Komeng alumni sama murid SMAN 3 Medan gan banyak yg udah gerah ama do'i
Spoiler for komeng:
Quote:
Original Posted By beat4121►saluttt deh buat para adik kelas yg pada berani membongkar tabir kelam mantan guru ane dulu
btw ni wakasek dulunya guru bidang study pkn yg terkenal killer di smuntig
sekolah smuntig sekarang udah keren ya ,waktu jaman ane masih keliatan dekil dan kotor (ane alumni 2002)
btw ni wakasek dulunya guru bidang study pkn yg terkenal killer di smuntig
sekolah smuntig sekarang udah keren ya ,waktu jaman ane masih keliatan dekil dan kotor (ane alumni 2002)
Quote:
Original Posted By chokyudean► kalau bisa masukin forum d*tik jg gan, manatau bisa diangkat jadi berita
biar tau rasa.
ane jg alumni tu sekolah, sedikit banyak ngerasain "pengurasan" bermodus si pelaku
biar tau rasa.
ane jg alumni tu sekolah, sedikit banyak ngerasain "pengurasan" bermodus si pelaku
Quote:
Original Posted By sajna►Hihiiiii!!! Salut deh buat Adik2 Kelas Ini.
Bongkar yg perlu dibongkar, emg perlu di Kick itu.
Salam Alumni 2008
Bongkar yg perlu dibongkar, emg perlu di Kick itu.
Salam Alumni 2008
Quote:
Original Posted By chokyudean►ni FB OSIS-nya
kali2 aja mau pada ramein
https://www.facebook.com/osissman3medan
ni ya gan kronologisnya? cek tkp yutup
kali2 aja mau pada ramein
https://www.facebook.com/osissman3medan
ni ya gan kronologisnya? cek tkp yutup
Quote:
Original Posted By insectaa12►sangat mencengangkan membaca kabar ini, buat malu aja emir ini memang
Quote:
Original Posted By satriawhite107►mantap Gan ane sendiri juga udah gerah banget ama kelakuan manusia satu itu
salut buat adek2 pengurus OSIS sekarang
selamatkan SMAN Negeri 3 Medan
salut buat adek2 pengurus OSIS sekarang
selamatkan SMAN Negeri 3 Medan
Quote:
Original Posted By anakmedanasli►Betul gan
Saya dulu sekolah di sma3
Emang sesukanya aja itu guru gan
Pas zaman ane paling parah ya asuransi itu
Saya dulu sekolah di sma3
Emang sesukanya aja itu guru gan
Pas zaman ane paling parah ya asuransi itu
Quote:
Original Posted By anisibo►keren banget pengurus osis yang sekarang
akhirnya terbongkar juga kebusukan si emir itu
kebetulan ane alumni situ
Bts itu TS angkatan tahun berapa yak ?
akhirnya terbongkar juga kebusukan si emir itu
kebetulan ane alumni situ
Bts itu TS angkatan tahun berapa yak ?
angkatan 2011 ane gan
Quote:
Original Posted By lingerie.pinky►Gan ts....yg namanya maspen msh disana? Msh ngedarin bokep ndak doi....emir itu yg putih putih gempal ntu khan?....cs dl ma doi....
wuahahah masih gan maspen skrg maho gan , iya gan yg gempal kaya kuda nil
Quote:
Original Posted By aneyudis►Mantab TS nya
Ane alumni smantig medan thn 2007.
Dlu pas kami kelas 2, disitulah awal mulanya buat kartu asuransi gk jelas.
Emank dr dlu byk x proyek pribadi si emir ini. Cuma gk ada yg berani maju dan menentang. Soalnya dr dlu dia sndiri juga cukup dekat dgn siswa/i, terutama yg punya pengaruh (contoh ketua OSIS dan ketua organisasi/ekskul lainnya)
Cocok lah udah klo kelen gas kayak gini
Peacemaker bener ah TS nya
Intinya pemerintahan di smantig harus segera dikembalikan ke pemilik asalnya --> Mas Pen
Ane alumni smantig medan thn 2007.
Dlu pas kami kelas 2, disitulah awal mulanya buat kartu asuransi gk jelas.
Emank dr dlu byk x proyek pribadi si emir ini. Cuma gk ada yg berani maju dan menentang. Soalnya dr dlu dia sndiri juga cukup dekat dgn siswa/i, terutama yg punya pengaruh (contoh ketua OSIS dan ketua organisasi/ekskul lainnya)
Cocok lah udah klo kelen gas kayak gini
Peacemaker bener ah TS nya
Intinya pemerintahan di smantig harus segera dikembalikan ke pemilik asalnya --> Mas Pen
walah kok jadi maspen gan
Quote:
Original Posted By kecebonx►Ane alumni SMAN 3 medan (2007) gan...
Bener kali itu si emir babi dari dulu memang kuat korupsinya....
Setiap OSIS ada acara, uangnya ke dia semua.
Bukannya tobat, malah makin parah...
Oh iya satu lagi, selain tukang korup, emir itu juga mata keranjang alias kunap (kuat napsu)
Bener kali itu si emir babi dari dulu memang kuat korupsinya....
Setiap OSIS ada acara, uangnya ke dia semua.
Bukannya tobat, malah makin parah...
Oh iya satu lagi, selain tukang korup, emir itu juga mata keranjang alias kunap (kuat napsu)
Komeng pendukung emir gan
Spoiler for komeng:
Quote:
Original Posted By aghanimxxi►saya sebagai siswa sman 3 medan merasa malu dengan cara osis seperti ini, apalagi sudah masuk kaskus yg tercinta ini.Dan sangat disayangkan kenapa KETUA OSIS nya langsung pidato didepan umum dengan cara yang tidak pantas bahkan mematikan karakter seseorang, apakah tidak ada cara lain yg lebih pantas ? apakah tidak ada solusi lain ? oooh mungkin ketua osis ini gk pernah diajarin sama mamak nya ya ? gk pernah diajarin guru agamanya mungkin hahaha kasian,
maaf saya gk berpihak kepada siapapun
maaf saya gk berpihak kepada siapapun
Spoiler for Update komeng pendukung do'i gan:
Quote:
Original Posted By aghanimxxi►
Mohon maaf atas post saya yg sebelumnya bukan saya yg menulis , sepertinya ada yg telah membajak akun saya . Saya malah merasa senang telah menyelamatkan SMAN 3 Medan dari orang seperti "Pak Emir" , dan bukanlah anak OSIS yg memulai keributan ini , kami hanyalah menyampaikan aspirasi kami , sudah lama sekali dia menjabat sebagai wakasek kesiswaan di SMAN 3 , dan banyak sekali dosa yg sudah di perbuatnya selama ia menjabat , silakan kalian baca di website smantig beberapa hal yg telah di lakukannya selama ia menjabat
Mohon maaf atas post saya yg sebelumnya bukan saya yg menulis , sepertinya ada yg telah membajak akun saya . Saya malah merasa senang telah menyelamatkan SMAN 3 Medan dari orang seperti "Pak Emir" , dan bukanlah anak OSIS yg memulai keributan ini , kami hanyalah menyampaikan aspirasi kami , sudah lama sekali dia menjabat sebagai wakasek kesiswaan di SMAN 3 , dan banyak sekali dosa yg sudah di perbuatnya selama ia menjabat , silakan kalian baca di website smantig beberapa hal yg telah di lakukannya selama ia menjabat
Dafuq lu dukung siapa sih sebenernya
UPDATE gan dari tribun news , do'i udah di copot
Spoiler for link:
Diubah oleh Mr.Darkterror 13-11-2013 13:08
0
30.9K
Kutip
213
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.3KThread•84KAnggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru