- Beranda
- The Lounge
Kisah Menyentuh Tentang Kucing (cat lovers masuk)
...
TS
brian.griffin
Kisah Menyentuh Tentang Kucing (cat lovers masuk)
Assalamualaikum agan dan sista semuanya
Ane mau share nih cerita menyentuh tentang kucing. Cerita ini ane ambil dari buku terbitan Revell, Michigan USA yang berjudul "Dickens of a cat". Sebenarnya kisahnya ada banyak, ini ane ambil 3 yg menurut ane bagus aja.
Langsung dilihat kisahnya dimari
1. Dickens si kucing
Spoiler for kisah 1:
Judul: Dickens si kucing
Penulis : Gwen Ellis
"Gwen, kurasa kanker ovariummu sudah mulai menyebar, aku turut berduka". Kata seorang dokter bedah yang menanganiku, akhir Oktober lalu. "Kita segera melakukan operasi, jadi cepat pulang dan bereskan urusanmu"
Pertengahan November aku dioperasi, dan ini tak salah lagi, aku mulai terserang kanker ovarium ganas.
Aku sudah mulai bosan di rumah sakit, aku mulai merasa khawatir akan masa depanku. Bisa saja aku tidak memiliki masa depan. Aku bercerai setahun lalu, aku merasa tidak yakin akan bisa menjalani kemoterapi, kembali menjalani pekerjaanku dan pekerjaan rumahku.
suatu waktu selama sepuluh hari aku dirumah sakit, anak perempuanku berkata, "aku tidak mau ibu bersedih sendirian karena tidak ada teman, kurasa ibu membutuhkan sebuah peliharaan yg bisa dijadikan teman".
"Oh Wendy, kau bisa melihat, mungkinkah aku memelihara binatang?, aku sangat lemah, bahkan untuk mengurus diriku saja aku tak mampu". Kataku. "Bagaimana kalau seekor kucing?, kucing tidak terlalu repot mengurusnya".
"Wendy, aku ini penyanyang anjing", jawabku. Namun pada malam harinya, setelah putriku pulang, aku memikirkan ucapannya. Barangkali seekor hewan bisa memberiku sesuatu yg lain untuk kupikirkan. Hewan peliharaan membuat perasaanku senang.
Kemudian aku tidur sambil memikirkan akan memelihara apa. Lalu esoknya Wendy anakku datang, lalu aku berkata padanya, "Baikalah aku akan memelihara seekor kucing. Pergilah ke penampungan hewan, carikan aku kucing tuksedo yang mempunyai bulu hitam putih. Aku akan memberinya nama Charles Dickens. Pastikan bulu di dada, kaki, dan telapak kakinya putih, lebih bagus jika mempunyai kumis".
Wendy tidak sempat pergi pada hari itu, karena tiba tiba aku diizinkan pulang. Namun esok siang Wendy datang dengan perawat pribadi untuk membantu merawatku, kemudian dia pergi untuk mencari kucing. Aku tidak sabar untuk menungggu kedatangannya. Esoknya sewaktu pintu terbuka, Judy perawatku bergegas membuka pintu dan melihat kucing yang dibawa Wendy"
Anakku membawa seekor kucing muda, matanya berkilau, dengan bulu dada, kaki, dan telapak kaki persis seperti permintaanku. "Halo Charles Dickens" aku menyapa kucing itu, ia cuma menjawab "miauw" seakan berkata halo juga
Dickens punya kisah sendiri. Semula ia adalah kucing gelandangan, lalu suatu saat ia secara tidak sengaja masuk ke sebuah rumah karena hujan lebat. Pemilik rumah ingin memeliharanya, tapi tidak bisa karena disitu sudaha da 3 ekor kucing. Kemudian dengn berat hati si pemilik rumah menyerahkan ke tempat penampungan sambil berkata "telepon aku jika ada yg mengambil kucing ini
Malamnya aku mencoba menelepon pemilik rumah itu, ia berkata di telepon "Aku sedang hamil, dan aku mempunyai 3 ekor kucing. Aku tidak mungkin merawatnya, tapi aku sangat cinta padanya. Aku berharap semoga tuhan mengirimkan orang yang sangat mencintai dia, dan akan benar merawatnya".
Aku menyadari bahwa Dickens tidak hadir secara kebetulan. Aku membalas telepon wanita itu "aku akan merawatnya, karena aku tidak hanya mencintainya, tapi bahkan membutuhkannya". Setelah itu aku bercerita tentang keadaanku
Seminggu pertama Dickens memeriksa rumahku. Dia mengendeus endus setiap celah. Kemudian dia bersin, matanya sayu dan hidungnya merah. Dickens sakit dan kemudian Wendy membawanya ke rumah sakit.
"Wendy, apa dia akan mati?", tanyaku pada anakku. "Tidak, kata dokter ia sudah cukup dewasa untuk bertahan dalam penyakitnya dan bertahan hidup. Aku diberi antibiotik dan kita harus segera memberikannya segera."
Ternyata Dickens sakit keras. Sudah beberapa hari dia tergolek lemas tak berdaya di tempat tidurnya. Ternyata sisi baiknya adalah keinginanaku terkabul. Aku memelihara kucing karena ingin mengalihkan perhatian dari sakitku. Sekarang aku memikirkan apakah Dickens akan bertahan hidup atau tidak.
Sekitar 8 hari kemudian, Dickens sembuh. Ia melompat dari dalam botol air panas dengan tubuh yg mulai prima. Dia mulai bermain dengan menyerang bagian tumitku, sampai ia kelelahan di pangkuanku.
Saat yg aku tunggu tiba yaitu saat kemoterapi. Anakku mendampingiku selama sesi pertama kemoterapi. Aku bisa melihat bahwa anakku sangat khawatir. Kami tidak tahu apakah nasibku akan seperti Dickens.
Sesi pertama berhasil kulalui, dan akupun mulai yakin aku bisa menyelesaikan 24 terapi berikutnya. Jadi aku memutuskan untuk menyuruh Wendy balik ke Seattle, sambil berpesan bahwa jika aku tidak dapat mengatasi kondisiku, ia harus berjanji akan kembali.
Dua puluh satu hari setelah kemoterapi, rambutku rontok, aku sudah menyiapkan wig dan syal. Suatu waktu Dickens memutuskan bantalku akan menjadi tempat nyamannya untuk tidur. Namun bantalku selalu tertutup bulunya dan rambutku, sulit menjelaskan siapa yg mengotorinya.
Enam bulan berikutnya, tidak jarang aku terbangun dari tidur nyenyak gara gara mual yg luar biasa. Saat itu Dickens tidur di pangkuanku. Jika aku kesakitan, dia melompat ke ujung tempat tidur dan menunggu. Jika aku berbaring kelelahan , dia melompat ke sebelahku dan bergelung. Makhluk yg dikirim tuhan kepadaku ini menemaniku pada malam sepi.
Dickens membantuku menjalani kemoterapi dengan baik. Kucing ini membuatku gembira. persis seperti yang dikatakan dokter, bahwa kegembiraan adalah obat.
Rangkaian kemoterapiku selesai. Pada bulan Oktober, dokterku berkata "kita harus menjalankan operasi kedua untuk mengecek karena kita tidak menemukan sel kanker dari luar, jadi kita harus melihat dari dalam".
Anakku yang kedua mark datang untuk mendampingiku selama operasi dan merawat Dickens. Operasi baru satu jam berlangsung, aku setengah mendengar dokter berkata "Sudah hilang, tidak ada sel kanker dimanapun". Jadi aku sudah berada dalam titik bakik, aku masih hidup.
Lima hari kemudian aku boleh pulang, karena aku tidak diizinkan menggendong Dickens (kucingku sudah mencapai 8 kilo beratnya), aku duduk dan dia merangkak ke pangkuanku. Kita berdua mampu mengatasinya, kita mampu bertahan. Dickens hanya menjawab dengan meongan kecilnya
2. Mittens
Spoiler for kisah 2:
Judul: Mittens
Penulis: Marci Alborghetti
Saat ultahku yang kesembilan, orang tuaku memberi seekor anak kucing. Kucing jantan yang gagah, dengan bulu abu abu dan cakar putih. Mengingat hewan itu sangat lincah, aku memberi nama Mittens.
Tak perlu ditanyakan lagi, Mittens milik siapa. Kucing itu merupakan pemberian paling berharaga yang pernah kuterima. Sejak aku kecil, kucing itu mengikutiku kemanapun. Dia juga sayang pada anggota keluargaku yang lain, tapi hanya kepadakulah ia menurut jika dipanggil.
Selama bulan pertama di rumah, kami mengahbiskan waktu bersama di Connecticut, Hari ultahku Juli, jadi kami mempunyai waktu bersama sebelum sekolah mulai. Aku menggunakan waktu itu untuk membuat tempat tinggal Mittens. Bahkan aku mendanadani Mittens dengan topi kecil dan syal yang kupakaikan ke leher Mittens. Kemudian membaringkannya ke tempat tidurnya.
Jika aku mengingat kembali, aku hampir tertawa karena heran. Kucingku sabar saja diperlakukan seperti boneka. Sebagian besar kucing pasti akan kabur, tapi Mittens tidak demikian. Kelihatannya dia memahami kesepianku yang selalu kurasakan. Mittens selalu menemaniku kendati perlakuanku menjengkelkan.
Sesuatu yang buruk terjadi pada bulan April, Mittens menghilang. Aku memanggil pada malam sebelum aku tidur, tapi ia tidak datang. Jarang ia seperti itu, aku langsung tahu bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Karena tempat tinggal kami di pinggir jalan yang lalu lintasnya padat, aku membayangkan bahwa ia terlindas mobil. Membayangkannya sekarat, luka parah, dan berdarah darah, aku berlari kepada ayahku sambil menangis. Ayahku kemudian menyuruhku naik ke mobil, dan kami menyusuri jalan mencari Mittens, dan hasilnya nihil. Mittens sudah bagaikan anggota keluarga, karena semua orang terjaga pada malam itu. Bahkan ibuku yang yang berpura pura mengomel kalau Mittens bermain di dapur, ikut menangis ketika menyiapkan sarapan.
Aku rewel dan enggan kesekolah, dan langsung melompat ke sepedaku sepulang sekolah. Aku mencari di jalan sekitar rumahku. Aku bertanya pada setiap orang, tapi tak ada yang tahu.
Suatu hari ketika aku berusaha mencari Mittens, sekilas aku melihat sesuatu. Aku mengamati garis garis jendela pintu garasi tetanggaku. Setelah berhenti beberapa menit, aku menghela napas dan bersiap mencari lagi.
Nah, gerakan itu lagi, gerakan yang nyaris tidak terlihat antara pintu jendela garasi yang tertutup. Aku menjatuhkan sepedaku dan berlari. Dengan ragu aku mengintip melalui lubang kecil yang kubuat dengan buru buru. Mittens ada di dalam, terjebak, kurus dan kotor, sambil menatapku berharap aku menolongnya.
Saking gembiranya aku menemukan Mittens, kegembiraanku berubah menjadi air mata. AKu tidak tidak bisa membebaskannya, jendela dan pintu rumah terkunci. Tapi aku tidak ingin meninggalkan kucingku untuk menjemput ayahku. Aku berkata kepada Mittens bahwa aku segera kembali, lalu aku bergegas memanggil ayahku.
Kami kembali beberapa menit kemudian. Dalam waktu singkat itu, pikiranku dipenuhi bayangan yang menyedihkan tentang Mittens yang terjebak. Setelah aku menemukannya, aku menghilang lagi, kucingku pasti berbaring dan menganggapku menelantarkannya lagi.
Ayahku sama bingungnya denganku, tanpa membuang waktu langsung membuka bilah jendela. Untung tetanggaku orang yang rajin bersih bersih. Sehingga semua bagian rumahnya sangat licin dan gampang dibuka. Kendati tidak ada makanan, kucingku berhasil minum dari rembesan air yang bersih seusai hujan musim panas. Kucingku lemah dan kurus waktu kami mengangkatnya. Tapi ketika kami bawa ke klinik, dokter bilang ia baik baik saja.
Kerap kali dalam hidupku setelah kejadian itu, aku merasa ketakutan. Tidak jarang aku merasa sendirian. Beberapa kali aku menghadapi keadaan tidak terduga yang gelap sekali. Akan tetapi aku teringat akan Mittens dengan tatapannya yang penuh kepercayaan disertai keyakinan bahwa aku akan menolongnya. Saat itulah aku berkata "Tunggulah kehadiran tuhan, tabahkan hatimu dan tunggulah pertolongannya."
3. Kucing milik ibuku
Spoiler for kisah 3:
Judul: Kucing milik ibuku
Penulis: Rennie Burghardt
Ketika ibuku berumur 19 tahun meninggal dua minggu setelah melahirkanku, aku mewarisi kucingnya bernama Paprika. Kucing besar berbulu jingga yang lembut. Mata kuningnya memandangku bila aku mengajaknya pergi kemanapun. Saat aku lahir Paprika berumur 10 tahun. Dia dibesarkan oleh ibuku selama sepuluh tahun hidupnya. Sedang aku, justru kurang mengenal ibuku. Jadi aku membayangkan kucing itu sebagai perantara hubungan aku dan ibuku. Jika aku memeluknya erat erat hatiku terasa hangat, karena aku membayangkan ibuku melakukannya juga.
"Apa kau menyayanginya?" tanyaku pada Paprika suatu saat setiap kami meringkuk bersama. "Meong" jawabnya kembali sembari menggesek hidungnya ke daguku.
"Aku juga merindukannya, meski aku tak mengenalnya. Nenek bilang ibuku sudah berada di surga, mengawasi kita dari sana. Karena kita berdua menjadi piatu karena kepergiannya, kurasa dia akan bahagia kalau kita selalu bersama". Itulah jawabanku selalu yang kuutarakan pada kucingku.
Kala itu kami tinggal di negeri kelahiranku, Hungaria. Aku dibesarkan oleh kakek dan nenekku dari pihak ibuku. Perang dunia II telah merenggut nyawa ayahku di usianya yang muda. Dalam masa pertumbuhanku, perang semakin memanas, dan terpaksa kami menjadi imigran untuk mencari tempat aman
.Musim semi 1944, aku berumur tujuh tahun, Paprika dan aku meringkuk di belakang gerobak kayu dalam perjalanan kami menjelajahi negeri. Di tengah serangan udara itu, kami bersembunyi di bawah tanah, kakus, parit, kucing itu selalu berada di pangkuanku, karena aku tak mau berpisah. Bagaimana mungkin berpisah, jika ibuku disaat terakhirnya memohon pada kakek dan nenek untuk merawat aku dan kucingnya.
Awal 1945, masa pendudukan Soviet. Kami keluar dari sebuah bunker yang kami tempati semalam. Paprika mempunyai teman baru, tentara muda Rusia yang memberinya sekaleng sarden, karena dia mengingatkan kucingnya di Rusia sana. Kasih sayang Paprika selalu membuat segalanya mudah, karena dialah yang membuatku nyaman karena dia sahabatku.
Musim gugur 1945, kakekku harus bersembunyi untuk menghindari ancaman penjara pemerintah baru komunis yang menuduhnya pemberontak. Natal yang aku lewati berubah menjadi mimpi buruk, ketika aku mendapati Paprika yang meringkuk di sebelahku sudah dingin tak bernyawa, Kuangkat tubuhnya dan kupeluk erat. Aku menangis histeris. Umurnya sembilan belas tahun sedang aku sepuluh tahun.
"Aku selalu mencintaimu Paprika. Tak akan pernah kuberikan hatiku pada kucing lain". Aku bersumpah di tengah tangisku "Tak akan pernah".
Natal tahun 1951 merupakan natal pertama di Amerika Serikat. Kengerian masa perang sudah menjadi masa lalu. Kehidupan baru terbentang di hadapan kami.
Aku bangun pada pagi hari Natal karena mencium aroma lezat yang memenuhi udara rumah. Nenek memasak kalkun ala Amerika pertamanya. Dan salah satu hadiah natal di dekat pohon itu terlihat hidup, sebab ia melompat mengikuti irama lagu jingle bells di televisi. Aku cepat cepat menarik pita dan membukanya.
"Meong", pekik hadiah itu, ia melompat ke pangkuanku lalu mendengkur. Seekor anak kucing dengan motif bulu garis warna Jingga. Ketika kulihat warna kuningnya, sumpah yang kuucapkan pada malam Paprika meninggal seketika tumbang, dan cinta kembali memenuhi dadaku. Aku yakin Ibu di surga tersenyum melihat kami pada natal hari itu.
Sumber
Buku A Dickens of a Cat
Karangan Callie Smith Grant
Terbitan Revell, Michigan USA
Segitu dulu aja gan kisahnya, ntar kalau pada minta update ane akan update kalau ane ada waktu
Masih ada banyak kisah lainnya.
Quote:
Kalau ada sumbangan ane terima, asal jangan aja. Ane lagi gak bangun rumah. Budayakan komeng, hargai jerih payah TS membuat trit
Wassalamualaikum wr wb.
Diubah oleh brian.griffin 14-11-2013 00:31
abellacitra memberi reputasi
1
5K
Kutip
42
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.9KThread•82.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru