- Beranda
- Berita dan Politik
[Masih ttg Hakim Cantik] Memory Card Menguak Dugaan Perselingkuhan Vica
...
TS
hayden.c
[Masih ttg Hakim Cantik] Memory Card Menguak Dugaan Perselingkuhan Vica
ini sudut pandang suaminya, gan..
tambahan
sumber: http://www.tempo.co/read/news/2013/1...kuhan-Vica/1/0
silahkan di nilai sendiri
Quote:
TEMPO.CO, Surabaya - Hisar Siringoringo, 44 tahun, mengaku bukan berasal dari sosok baik-baik. Sebagai anak pejabat di kehakiman, Hisar bisa dikatakan nakal. "Saya juga bukan orang baik-baik. Sama kayak anak pejabat biasanya, kehidupan saya juga rusak," kata Hisar kepada Tempo, Ahad sore, 10 November 2013.
Karena berangkat dari sama-sama tidak baik itulah yang mendorong Hisar mantap menikahi Vica Natalia, 41 tahun. Dia berharap bisa menjadi orang baik, dan dia tak menggubris keberatan sang ayah. Di tengah pernikahan, Hisar mulai memutuskan untuk menjadi pendeta di Gereja Bethel Indonesia. Anak laki-laki satu-satunya dari empat bersaudara ini ditahbiskan menjadi pendeta pada 2006. Sejak itu, menurut Hisar, Vica mulai berubah.
Menurut Hisar, keluarga Vica mulai mengintervensi rumah tangganya. Profesi Hisar sebagai pendeta dipertanyakan dan dipandang tidak mampu menafkahi keluarga. Hisar menyangkal tudingan Vica yang mengatakan tidak dinafkahi selama 15 tahun.
Selama menikah, Hisar mengaku bertanggung jawab penuh atas keuangan rumah tangganya. Tidak hanya membiayai kebutuhan ketiga putrinya, tapi juga menanggung kuliah Vica sampai menjadi hakim. "Dia bisa kuliah dari mana? Belum dia ke salon," kata Hisar. (Hakim Vica 15 Tahun Tak Terima Nafkah)
Sejak Vica menjadi hakim, hubungannya dengan sang suami semakin tidak harmonis. Bahkan sudah tiga tahun ini mereka sudah pisah ranjang. Meski sering mendengar kabar bahwa Vica kedapatan bertemu dengan laki-laki lain, Hisar tidak pernah meributkannya. "Saya enggak pernah klarifikasi. Saya positive thinking saja," ujarnya.
Tapi rasa penasaran Hisar tak terbendung. Pada Februari 2013, Hisar secara diam-diam mengambil memory card dari BlackBerry sang istri. Semua file yang ada disimpan di laptop Hisar. Di situlah Hisar menemukan sejumlah bukti perselingkuhan Vica dengan sekitar tujuh laki-laki yang berbeda. (Curhat Vica Setelah Dipecat)
Mulai dari komunikasi intens lewat BlackBerry Messenger, rekaman suara mesra di voicenote, hingga foto-foto vulgar. Bukti ini yang kemudian dibawa Hisar ke Majelis Kehormatan Hakim dan Komisi Yudisial. Bahkan, Komisi Yudisial menemukan bukti-bukti lain di dalam file memory card milik Vica yang sudah terhapus lama. Pakar teknologi informasi pun sudah membuktikan keaslian foto-foto itu. (Bantahan Terduga Selingkuhan Hakim Vica)
Dari situ pula diketahui bahwa laki-laki yang diduga berselingkuh dengan Vica berlatar belakang beragam profesi. Mulai kapolres, pengacara, hakim, pilot, hingga pramugara. Bahkan ada kerabat jauh Hisar juga menjadi selingkuhan Vica. Hisar terakhir kali berkomunikasi dengan Vica pada Februari 2013.
Pada Maret 2013, Monang Siringoringo--mertua Vica--memergokinya bersama seorang pengacara di rumahnya di Jombang. Lalu mantan Ketua Pengadilan Tinggi Sumatera Utara ini akhirnya membawa kasus tersebut ke Mahkamah Kehormatan Hakim. "Harapan saya, dia bisa jera dan bertobat, menyadari semuanya," kata Hisar.
Karena berangkat dari sama-sama tidak baik itulah yang mendorong Hisar mantap menikahi Vica Natalia, 41 tahun. Dia berharap bisa menjadi orang baik, dan dia tak menggubris keberatan sang ayah. Di tengah pernikahan, Hisar mulai memutuskan untuk menjadi pendeta di Gereja Bethel Indonesia. Anak laki-laki satu-satunya dari empat bersaudara ini ditahbiskan menjadi pendeta pada 2006. Sejak itu, menurut Hisar, Vica mulai berubah.
Menurut Hisar, keluarga Vica mulai mengintervensi rumah tangganya. Profesi Hisar sebagai pendeta dipertanyakan dan dipandang tidak mampu menafkahi keluarga. Hisar menyangkal tudingan Vica yang mengatakan tidak dinafkahi selama 15 tahun.
Selama menikah, Hisar mengaku bertanggung jawab penuh atas keuangan rumah tangganya. Tidak hanya membiayai kebutuhan ketiga putrinya, tapi juga menanggung kuliah Vica sampai menjadi hakim. "Dia bisa kuliah dari mana? Belum dia ke salon," kata Hisar. (Hakim Vica 15 Tahun Tak Terima Nafkah)
Sejak Vica menjadi hakim, hubungannya dengan sang suami semakin tidak harmonis. Bahkan sudah tiga tahun ini mereka sudah pisah ranjang. Meski sering mendengar kabar bahwa Vica kedapatan bertemu dengan laki-laki lain, Hisar tidak pernah meributkannya. "Saya enggak pernah klarifikasi. Saya positive thinking saja," ujarnya.
Tapi rasa penasaran Hisar tak terbendung. Pada Februari 2013, Hisar secara diam-diam mengambil memory card dari BlackBerry sang istri. Semua file yang ada disimpan di laptop Hisar. Di situlah Hisar menemukan sejumlah bukti perselingkuhan Vica dengan sekitar tujuh laki-laki yang berbeda. (Curhat Vica Setelah Dipecat)
Mulai dari komunikasi intens lewat BlackBerry Messenger, rekaman suara mesra di voicenote, hingga foto-foto vulgar. Bukti ini yang kemudian dibawa Hisar ke Majelis Kehormatan Hakim dan Komisi Yudisial. Bahkan, Komisi Yudisial menemukan bukti-bukti lain di dalam file memory card milik Vica yang sudah terhapus lama. Pakar teknologi informasi pun sudah membuktikan keaslian foto-foto itu. (Bantahan Terduga Selingkuhan Hakim Vica)
Dari situ pula diketahui bahwa laki-laki yang diduga berselingkuh dengan Vica berlatar belakang beragam profesi. Mulai kapolres, pengacara, hakim, pilot, hingga pramugara. Bahkan ada kerabat jauh Hisar juga menjadi selingkuhan Vica. Hisar terakhir kali berkomunikasi dengan Vica pada Februari 2013.
Pada Maret 2013, Monang Siringoringo--mertua Vica--memergokinya bersama seorang pengacara di rumahnya di Jombang. Lalu mantan Ketua Pengadilan Tinggi Sumatera Utara ini akhirnya membawa kasus tersebut ke Mahkamah Kehormatan Hakim. "Harapan saya, dia bisa jera dan bertobat, menyadari semuanya," kata Hisar.
tambahan
Quote:
Minggu, 10 November 2013 | 22:46 WIB
Curhat Suami Hakim Vica kepada Tempo
TEMPO.CO, Surabaya -- Pendeta Hisar Siringoringo, suami mantan hakim Pengadilan Negeri Jombang Vica Natalia akhirnya buka mulut seputar kemelut rumah tangganya. Ditemui Tempo di kediamannya, Perumahan Darmahusada Permai Surabaya, Minggu sore, 10 November 2013, Hisar bicara blak-blakan bahwa hubungan dia dengan istrinya sudah tidak harmonis lagi.
Mereka sudah hidup terpisah sejak Juli 2008 atau sejak Vica menjadi hakim. Menurut Hisar, Vica lebih sering menetap di Bali karena memang ditempatkan di sana. Pada 2011, Vica dipindah ke Jombang yang berujung pada pemecatan oleh Majelis Kehormatan Hakim Mahkamah Agung. Kini suami istri itu tengah menunggu putusan cerai dari majelis hakim Pengadilan Negeri Surabaya pada Senin siang, 11 November 2013.
Kisruh rumah tangga Hisar dan Vica memuncak pada Februari 2013. Hubungan Vica dengan ketiga putrinya pun tidak terlalu baik. Mulai Februari 2013 hingga kini, Vica hanya bertemu dengan ketiga putrinya sebanyak tujuh kali. Itupun atas permintaan putri-putrinya yang masing-masing berusia 14 tahun, 12 tahun dan 9 tahun. "Kalau bertemu ya dijemput jam 6 sore terus diantar jam 9 malam. Tanpa mau ketemua saya," kata Hisar.
Ketiga buah hati itu memang lebih dekat dengan Hisar karena Vica lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja dan di luar rumah. Setelah menikah, Vica berhenti menjadi pramugari dan bekerja sebagai sekretaris di maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Praktis, ketiga anaknya diurus Hisar. "Saya yang rawat anak-anak. Saya ini ya ibu rumah tangga, babysitter sampai pembantu rumah tangga juga. Semua saya," kata pengusaha yang bergerak di bidang laundry dan telekomunikasi ini.
Pernah, kata Hisar, ketika dirinya ditugaskan ke Maluku dan Papua, Vica harus berada di rumah dengan dua anaknya. Saat Hisar menelepon, Vica pun mengeluh karena tidak bisa mendiamkan kedua putrinya yang kala itu masih kecil. "Anakmu nangis terus nih. Gimana ini? Kutinggal semua, lho," kata Vica seperti yang ditirukan Hisar.
Meski demikian, rumah tangga Hisar dan Vica bertahan sampai lahir anak ketiga pada 2004 silam. Tapi rupanya tidak juga membuat Vica berubah. Apalagi Vica mulai mengambil kuliah mata hukum di Universitas Narotama dari strata 1 hingga strata 2. Ide agar Vica kuliah di hukum, kata Hisar, sebenarnya atas permintaan dia. Pria yang aktif sebagai Pendeta Gereja Bethel Indonesia ini juga yang membiayai Vica hingga akhirnya berhasil menjadi hakim.
Namun kesibukannya sebagai hakim semakin menjauhkan Vica dari ketiga putrinya. Komunikasi Vica dengan ketiga putrinya pun lebih banyak melalui pesan singkat atau Blackberry Messenger. Jarang mereka menghabiskan waktu bersama. Jika ada pertemuan keluarga, Vica lebih suka menghindar dengan beribu alasan. "Ya shoping, nyalon, pokoknya ada aja alasan menghindar," ujarnya.
Kendati memperoleh penghasilan sendiri, kata Hisar, Vica tidak pernah menyisihkan untuk keperluan sehari-hari putrinya. Karena itu Hisar merasa aneh jika dia dituding tidak pernah menafkahi Vica selama 15 tahun atau sejak mereka menikah. Padahal, kata Hisar, selama ini dia sendiri yang membiayai kuliah Vica dan kebutuhan ketiga putrinya. Mulai dari biaya SPP, uang jajan, sampai keperluan buku dan main mereka.
Menurut Hisar, anak-anaknya merasakan sendiri bahwa ibunya berteman dekat dengan sejumlah pria. Sang ibu pernah mengenalkan seorang pria yang berusia lebih muda asal Bandung kepada putrinya. Pria berinisial FS itu diakui Vica sebagai sepupunya. "Tapi anak-anak tahu, bisa merasakan kalau dia bukan sepupu mamanya," kata Hisar.
Curhat Suami Hakim Vica kepada Tempo
TEMPO.CO, Surabaya -- Pendeta Hisar Siringoringo, suami mantan hakim Pengadilan Negeri Jombang Vica Natalia akhirnya buka mulut seputar kemelut rumah tangganya. Ditemui Tempo di kediamannya, Perumahan Darmahusada Permai Surabaya, Minggu sore, 10 November 2013, Hisar bicara blak-blakan bahwa hubungan dia dengan istrinya sudah tidak harmonis lagi.
Mereka sudah hidup terpisah sejak Juli 2008 atau sejak Vica menjadi hakim. Menurut Hisar, Vica lebih sering menetap di Bali karena memang ditempatkan di sana. Pada 2011, Vica dipindah ke Jombang yang berujung pada pemecatan oleh Majelis Kehormatan Hakim Mahkamah Agung. Kini suami istri itu tengah menunggu putusan cerai dari majelis hakim Pengadilan Negeri Surabaya pada Senin siang, 11 November 2013.
Kisruh rumah tangga Hisar dan Vica memuncak pada Februari 2013. Hubungan Vica dengan ketiga putrinya pun tidak terlalu baik. Mulai Februari 2013 hingga kini, Vica hanya bertemu dengan ketiga putrinya sebanyak tujuh kali. Itupun atas permintaan putri-putrinya yang masing-masing berusia 14 tahun, 12 tahun dan 9 tahun. "Kalau bertemu ya dijemput jam 6 sore terus diantar jam 9 malam. Tanpa mau ketemua saya," kata Hisar.
Ketiga buah hati itu memang lebih dekat dengan Hisar karena Vica lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja dan di luar rumah. Setelah menikah, Vica berhenti menjadi pramugari dan bekerja sebagai sekretaris di maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Praktis, ketiga anaknya diurus Hisar. "Saya yang rawat anak-anak. Saya ini ya ibu rumah tangga, babysitter sampai pembantu rumah tangga juga. Semua saya," kata pengusaha yang bergerak di bidang laundry dan telekomunikasi ini.
Pernah, kata Hisar, ketika dirinya ditugaskan ke Maluku dan Papua, Vica harus berada di rumah dengan dua anaknya. Saat Hisar menelepon, Vica pun mengeluh karena tidak bisa mendiamkan kedua putrinya yang kala itu masih kecil. "Anakmu nangis terus nih. Gimana ini? Kutinggal semua, lho," kata Vica seperti yang ditirukan Hisar.
Meski demikian, rumah tangga Hisar dan Vica bertahan sampai lahir anak ketiga pada 2004 silam. Tapi rupanya tidak juga membuat Vica berubah. Apalagi Vica mulai mengambil kuliah mata hukum di Universitas Narotama dari strata 1 hingga strata 2. Ide agar Vica kuliah di hukum, kata Hisar, sebenarnya atas permintaan dia. Pria yang aktif sebagai Pendeta Gereja Bethel Indonesia ini juga yang membiayai Vica hingga akhirnya berhasil menjadi hakim.
Namun kesibukannya sebagai hakim semakin menjauhkan Vica dari ketiga putrinya. Komunikasi Vica dengan ketiga putrinya pun lebih banyak melalui pesan singkat atau Blackberry Messenger. Jarang mereka menghabiskan waktu bersama. Jika ada pertemuan keluarga, Vica lebih suka menghindar dengan beribu alasan. "Ya shoping, nyalon, pokoknya ada aja alasan menghindar," ujarnya.
Kendati memperoleh penghasilan sendiri, kata Hisar, Vica tidak pernah menyisihkan untuk keperluan sehari-hari putrinya. Karena itu Hisar merasa aneh jika dia dituding tidak pernah menafkahi Vica selama 15 tahun atau sejak mereka menikah. Padahal, kata Hisar, selama ini dia sendiri yang membiayai kuliah Vica dan kebutuhan ketiga putrinya. Mulai dari biaya SPP, uang jajan, sampai keperluan buku dan main mereka.
Menurut Hisar, anak-anaknya merasakan sendiri bahwa ibunya berteman dekat dengan sejumlah pria. Sang ibu pernah mengenalkan seorang pria yang berusia lebih muda asal Bandung kepada putrinya. Pria berinisial FS itu diakui Vica sebagai sepupunya. "Tapi anak-anak tahu, bisa merasakan kalau dia bukan sepupu mamanya," kata Hisar.
sumber: http://www.tempo.co/read/news/2013/1...kuhan-Vica/1/0
silahkan di nilai sendiri
0
10.2K
Kutip
79
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.9KThread•41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru