Abeer Qassim Hamza al - Janabi adalah seorang gadis mungil dari Irak berusia 14 tahun yang tinggal di sebuah rumah di barat daya Yusufiyah , sebuah desa di sebelah barat kota Al - Mahmudiyah , Irak. Bocah mungil tersebut menjalani kehidupan kelas menengah dengan keluarganya, ibunya bernama Fakhriyah Taha Muhsin berusia 34 th , dan ayahnya Qasim Hamza Rahim 45 th, dan saudaranya berusia enam tahun bernama Hadeel Qasim Hamza .

Meskipun tidak banyak yang diketahui tentang Abeer , kita dapat membayangkan masa kecilnya , bermain dengan boneka kain , mengikuti ibunya ketika dia membuat khameeri rotis dan melemparkan satu demi satu kerikil di sungai yang mengalir di dekat rumah mereka.

Ketika invasi AS ke Irak berlangsung , ayah Abeer mengizinkan anak-anaknya untuk bersekolah tapi tidak bagi Abeer, ayahnya melarang Abber keluar dari rumah karena masalah keamanan . Para tetangga masih ingat bahwa ia tidak diizinkan untuk melakukan banyak kegiatan selain membantu ibunya dalam pekerjaan di kebun sayur mereka, rumah mereka hanya 200 meter dari sebuah pos pemeriksaan lalu lintas AS, dan tetangga kemudian mengatakan bahwa mereka para prajurit sering mengamati Abeer dan tersenyum padanya .

Pada tanggal 12 Maret 2006, tentara ( dari Resimen Infanteri 502 ) di pos pemeriksaan berpesta minuman keras dan merencanakan perbuatan keji untuk merudapaksa Abeer, lima tentara berjalan ke rumah Abeer , dan memisahkannya dari keluarganya . Setelah mereka membunuh kedua orangtuanya dan adiknya di tempat tinggal mereka sendiri, mereka secara bergantian merudapaksa bocah 14 tahun itu secara bergantian sebelum menembak kepalanya, tidak puas sampai disitu kelima tentara Amerika tersebut kemudian Mereka kemudian membakar bocah tersebut dan api menjalar membakar seluruh rumahnya tentu saja untuk meninggalkan jejak , dan berpura-pura bahwa muslim Sunni yang melakukannya.