Tuhan tak akan memberi cobaan melebihi batas kemampuan umatnya
TS
usernamesys
Tuhan tak akan memberi cobaan melebihi batas kemampuan umatnya
Misi mas agan-agan dan aganwati, cuma mau berbagi bacaan yang bagus aja. ini trid pertama ane agan/sist, jadi mohon maklum kalo berantakan yah..
Jadi kejadian nya tuh kemarin ane abis berantem ama pacar, pas pulangnya ane sebel sama ortu karena gw minta hp model baru kaga diturutin, katanya sih nanti nunggu awal tahun karena lagi ada urusan sama notaris lah apalah, ditambah lagi ane lagi sedikit ngiri sama temen ane yang baru aja beli Blackberr* Z10, kaya'nya gampang banget gitu sebulan gonta-ganti gadget, nah sedangkan gw 2 tahun aja blm bisa ganti gadget.
Akhirnya ane badmood, ane semaleman ngelayap kaga pulang (tepatnya sih nginep ditempat abang gw ). terus paginya gw kewarnet nyari hiburan gan. lagi browsing-browsing di google, ane coba cari aja tentang kehidupan gan, tentang cobaan hidup dan sebagainya.
nyari-nyari baca-baca artikel, akhirnya ane nemuin sebuah bacaan/apa ga tau namanya, itu tentang orang yg curhat gan, kurang lebih kaya dibawah ini gan.
Spoiler for bacaan:
Tuhan tidak akan memberikan cobaan kepada umatnya melebihi kemampuan umatnya tersebut.
Ya, itulah pepatah yang selalu kupegang terus menerus dalam menghadapi hidupku sehari-hari. Kuat, sabar, ikhlas adalah makanan sehari-hariku, aku tau hal ini masih begitu kecil dibandingkan orang-orang pinggiran yang hidupnya lebih miris dibandingkan aku.
Aku hanyalah pemuda biasa, yang lahir dari keluarga biasa pula. Memiliki kakak dan adik, tapi tak terlalu akur dengan kakakku, aku lebih akrab dengan kedua adikku perempuan semua, tapi hubungan kami semua baik-baik saja.
Sudah hampir 5 tahun kami ditinggal oleh Ibu, Ibu meninggalkanku dan semuanya ketika umurku masih 18 tahun, terbilang cukup dini untuk seumuran Ibuku meninggalkan dunia ini. Peran Ibu saat itu sangatlah penting, banyak orang-orang kampung yang dulu sering bertamu kerumah untuk menemui Ibu, hanya sekedar bercerita dan curhat minta nasehat, karena memang Ibuku terkenal netral dalam memberikan nasehat dalam kehidupan rumah tangga. Tapi semenjak Ibu ga ada, sudah jarang orang-orang kampung yang bertamu kerumahku, ya mungkin memang belum ada keperluan yang urgent. Hehehehe
Semenjak Ibu pergi, Bapak sering terlihat masih kepikiran, sampai sekarang pun begitu. Bapak sering terlihat kecapean ketika bekerja, aku merasa kasihan kepada Bapak yang sudah terbilang tua tapi terus bekerja, hal itu karena Bapak masih punya tanggungan untuk mensekolahkan adik-adikku. Oleh karena itu sebagian Gaji bulananku biasanya aku sisihkan untuk keperluan rumah dan sekolah adikku.
Oh ya, Aku bekerja dan Kuliah diluar kota, terpisah dengan keluargaku. Pekerjaanku terbilang hanya sebuah pekerjaan biasa, yang gajinya hanya sebatas UMR standar. Aku menekatkan diri untuk sambil meneruskan Kuliah karena aku tau bahwa kompetensi pekerjaan sekarang sudah tidak menstandartkan Ijazah SMA saja, dan juga karena aku ingin meningkatkan taraf hidup yang lebih baik pastinya.
Disamping aku membiayai untuk kuliahku, aku juga membiayai Kuliah adikku, jadi bisa dibayangkan gaji standar UMR harus menanggung biaya Kuliah dua orang, gaji bulananku hampir tak tersisa sama sekali setiap bulan nya, untungnya untuk urusan makan,mandi, dan cuci baju aku dibantu oleh pihak kantor, karena kantor menyediakan Mes(tempat tinggal karyawan) yang juga menyediakan makan dan ada uang makan per harinya, jadi setiap hari aku hanya bisa menikmati uang makanku saja.
Aku sangat takut jika aku sakit. bagaimana tidak, karena jika aku sakit maka aku tidak bisa berobat kedokter, mau berobat pakai apa? karena gaji bulananku sudah habis untuk keperluan yang telah terjadwal. Apalagi jika sampai masuk rumah sakit, itu sangat menakutkan, karena aku tak mempunyai tabungan simpanan dan juga pihak kantor tidak ada jaminan kesehatan apapun, jadi aku berdo'a kepada Allah sebisa mungkin agar aku selalu diberi kesehatan.
Pernah suatu hari aku sakit, badanku terasa panas dingin, ketika itu harusnya aku sudah opname dirumah sakit, tapi boro-boro opname, untuk periksa kedokter aja aku ga ada uang, karena uang gajian baru saja aku kirimkan untuk membayar biaya Kuliah adikku. Jadi waktu itu aku tahan aja sakitnya dikost, obat pun aku hanya beli obat warung biasa. Waktu itu temen-temen menyarankan aku untuk periksa kedokter, tapi aku menolak dengan alasan masih sakit wajar kok,padahal sakitnya sangat terasa banget, tapi mau gimana lagi karena aku ga ada biaya, meskipun aku pinjam uang teman untuk berobat nanti mengembalikanya gimana? Saat itu aku juga tidak memberitahu keluarga dikampung, karena takut kepikiran dan juga semisal keluarga mau menjenguk/menjemput pun mungkin ga ada biaya untuk menjemputku, padahal waktu itu aku sangat ingin sekali istirahat dirumah saja, bisa dibayangkan jika anda sakit cukup keras tapi tak bisa istirahat dirumah dan bertemu dengan keluarga, hanya bisa menahan sakit sendirian dikost. Tapi Alhamdulllah sakitnya akhirnya sembuh juga meski hanya dengan obat warung biasa.
Kota tempatku bekerja dengan kampung pun terbilang cukup jauh, bisa ditempuh 2 jam perjalanan dengan menggunakan Bus, dan aku setiap pulang kampung pun menggunakan angkutan bus umum, maklum aku belum mempunyai kendaraan motor sendiri, karena belum mampu untuk membelinya. Pernah suatu hari aku pulang kampung, saat pulang kampung itu keadaan Bapak sudah 3 minggu tidak bekerja, saat itu Bapak minta uang untuk kebutuhan sehari-hari keluarga, Bapak tidak memaksa aku untuk memberi, jika ada kalau tidak ada ya tidak apa-apa katanya. Saat itu aku hanya mempunyai uang 300ribu, juga ada receh sebanyak 34ribu, akhirnya aku kasihkan 300ribu kepada Bapak, tapi Bapak menanyakan apakah masih ada sisa untuk keperluanku sendiri? Aku jawab "masih ada pak". Padahal uang yang tersisa hanya 34ribu, tapi tak apalah yang penting masih cukup untuk bayar Bus untuk berangkat kerja, waktu itu tarif Bus sebesar 30ribu, dan untuk naik angkot ketempat kerja 3ribu, jadi waktu dibus aku hanya memegang uang 3ribu rupiah saja,disamping juga dalam keadaan lapar karena waktu berangkat dirumah belum ada makanan. Tapi dengan membaca Dzikir sepanjang perjalanan Alhamdulillah rasa lapar seakan tidak terasa. Dan aku sampai ke Mes dengan menyisakan uang sebesar seribu rupiah saja, padahal waktu itu masih tanggal 18 dan gajian masih lama, tapi tak apalah yang penting masih terselamatkan dengan uang makan perharinya. Hehehehe
Adikku yang pertama sangat rentan, jika dia stres atau kecapean kadang dia langsung sakit, kadang sering step juga. Dia begitu sejak kecil, sudah bawaan dari lahir. Jadi sebisa mungkin aku selalu menyanggupi dengan keinginannya, meskipun dia tak pernah meminta apapun dari aku, sampai akhirnya dia menginginkan untuk melanjutkan Kuliah, saat itu aku berpikir, untuk bayar kuliahku dan keperluanku sehari-hari aja kadang kurang apalagi membiayai kuliah adikku. Tapi melihat keseriusanya akhirnya aku putuskan untuk mendaftarkan dan membiayai biaya kuliah adikku, waktu itu aku tunggak dulu biaya kuliahku untuk membayar biaya pendaftaran kuliah adikku.
Sering banget aku telat membayar biaya kuliahku sendiri, kadang aku cuti kuliah dulu karena uang yang ada aku berikan untuk membayar biaya kuliah adikku dulu, karena aku tidak ingin adikku sampai kepikiran tentang biaya kuliah dan membuatnya stress.
Pesan Ibu yang saat ini masih aku pegang terus yaitu, aku tidak boleh menyusahkan orang lain, jika aku mampu melakukannya sendiri maka aku harus mengerjakannya sendiri, kecuali jika aku tak mampu maka aku tak sungkan untuk meminta pertolongan orang lain.
Tuhan itu tidak tidur, selama kita masih berusaha dan tidak menyerah pasti Tuhan akan selalu menghitung setiap butir-butir usaha yang kita lakukan, dan akan memberikan hasilnya ketika kita sudah siap.
Ane salut ama yang nulis kisah itu gan, betapa bodohnya ane yang cuma masalah henpon aja pake ngambek sama ortu, ngiri sama temen sendiri, dan juga pake acara minggat kerumah abang pula.
tapi akhirnya ane sadar gan, ane langsung pulang kerumah dan minta maap ke nyokap, sambil ngomong "ma, ga usah dibeliin hp baru gpp, sy pake hp yg ini juga msh bagus kok, maapin saya ya ma kalo kadang sering bandel". Akhirnya ane sama nyokap nangis barengan gan, Hehehehe
Buat sapa aja yg nulis cerita itu thanks ya, ane jadi lebih sadar dan berfikir dewasa lagi saat ini.
Ini sumbernya gan, ane ambil cerita itu dari sini. Sumbernya
Maap trid nya berantakan, ane baru pertama kali posting gan.
0
4.9K
Kutip
15
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.2KThread•83.6KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru