Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

69emankAvatar border
TS
69emank
Ketika Kemacetan Dipolitisasi...
JAKARTA, KOMPAS.com — Masalah kemacetan di Jakarta jangan dibawa ke ranah politik. Debat kusir dan saling lempar tanggung jawab antara pemerintah pusat dan DKI Jakarta harus disudahi. Saatnya bekerja sama mengatasi kemacetan, apalagi ancaman kemacetan total pada tahun 2014 semakin nyata.

Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan, Jumat (8/11), meminta masalah kemacetan Jakarta tidak dibawa ke ranah politik. ”Jangan dipolitisasi. Jadi debat kusir, memanaskan suasana, tetapi solusi justru tak dipikirkan segera.”

Tigor meminta pemerintah pusat dan DKI Jakarta serta daerah lain di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) menyadari, kemacetan di Jakarta adalah masalah bersama yang butuh diatasi bersama.

Tigor mengingatkan, pada tahun 2014 ada banyak pelaksanaan proyek untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Selain mass rapid transit dan monorel, ada kelanjutan proyek Jalan Lingkar Luar West 2, jalan layang bus transjakarta Ciledug-Blok M-Warung Buncit, dan pengerjaan jalan layang non-tol. Sementara ratusan ribu mobil atau sepeda motor baru juga akan memadati Jakarta pada tahun depan.

”Ancaman kemacetan total pada tahun 2014 bisa terbukti. Antisipasi harus segera diupayakan saat ini juga,” kata pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna.

Tigor dan Yayat meminta segera ada solusi manajemen lalu lintas di Jakarta untuk tahun 2014. Orang Jakarta dan yang sehari-hari beraktivitas di Jakarta harus mau bersakit-sakit dahulu untuk bisa nyaman berkendaraan di kemudian hari.

Namun, bukan berarti dalam proses ”bersakit-sakit” itu tidak ada upaya untuk meringankan masalah. Perlu ada detail desain alternatif jalur arus lalu lintas. Kemudian harus ada pemberdayaan angkutan umum yang ada agar kendaraan bermotor tidak menumpuk di jalur yang juga menjadi lokasi sejumlah proyek. Selain itu, jalur-jalur alternatif juga perlu disiapkan.

Menanggapi soal 17 langkah yang belum maksimal, Ketua Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto mengatakan, pemerintah pusat selama ini sudah ikut membantu pemerintah daerah mengatasi kemacetan lalu lintas di jalan raya.

Caranya adalah melalui kebijakan 17 langkah penanganan transportasi Jabodetabek. Langkah ini dibahas bersama dengan pemerintah daerah setempat sejak tiga tahun lalu. Sampai dengan September lalu, ada 17 langkah penanganan transportasi yang terus dilaksanakan.

”Jadi, siapa yang bilang tidak jalan? Sejauh ini, ada sebagian langkah yang sudah dijalankan dan tengah berlangsung, tetapi ada juga kendala yang masih terus diupayakan agar bisa diatasi dan tidak berhenti melalui koordinasi dan kerja sama antarinstansi. Yang jelas, pemerintah pusat tidak pernah membiarkan pemerintah daerah berjalan sendiri mengatasi transportasi di kota besar,” tuturnya.

Kuntoro memberikan contoh sterilisasi jalur bus transjakarta yang memerlukan konsistensi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan kepolisian dengan memberikan tilang maksimal bagi pelanggarnya.

Contoh lain adalah pemberlakuan jalan berbayar elektronik (ERP) yang harus dijalankan Pemprov DKI Jakarta. ”Saat ini, kendalanya, selain masih memerlukan peraturan menteri keuangan untuk operasionalisasi pemungutan retribusinya, juga membutuhkan peraturan daerah (perda) DKI untuk legalisasi pelaksanaannya,” lanjutnya.

Menyiapkan strategi

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan telah menyiapkan strategi jangka pendek dan panjang untuk menyelesaikan kemacetan di Jakarta. Untuk jangka pendek, Pemprov DKI Jakarta akan mengaktifkan bus-bus baru yang tiba pada akhir tahun ini. ”Tidak ada pilihan lain,” kata Basuki.

Ia juga menegaskan, Koridor I yang menghubungkan Blok M-Kota harus betul-betul steril. ”Tahun depan, kami akan membeli bus lagi dan menambah bus-bus sedang untuk diintegrasikan,” ujar Basuki.

Pemprov DKI, lanjutnya, akan melanjutkan proyek jalan tol dan ruas jalan layang khusus bus yang menghubungkan Ciledug-Blok M-Warung Buncit. Beberapa kebijakan, seperti ERP, juga terus dikerjakan dan kini memasuki fase pelelangan.

Dalam strategi mengurai kemacetan, peran pemerintah pusat, menurut Basuki, cukup signifikan. ”Pemerintah membantu pengadaan kereta api. Tidak ada hambatan sama sekali. Wakil Presiden sangat mendukung,” kata Basuki.

Itu diakui Menteri Perhubungan EE Mangindaan. Pemerintah pusat selama ini berkontribusi dalam usaha mengatasi kemacetan Jakarta secara bertahap.

”Sudah (ada yang dilakukan pusat). MRT kita sama-sama. (Langkah) Mengalihkan ke kereta api sudah. Besok kami melepas kereta Pangrango jurusan Bogor-Sukabumi,” katanya

Di luar langkah itu, Kemenhub mengajukan usulan bersama Kementerian Pekerjaan Umum untuk atasi kemacetan di sejumlah perlintasan kereta api sebidang. Mereka mengusulkan membuat underpass atau perlintasan elevated yang sekaligus digunakan untuk mass rapid transit.

Harus ditegakkan

Mengenai penegakan hukum sterilisasi jalur bus transjakarta, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan harus ditegakkan. Selama ini penerobosan jalur ditoleransi sehingga pengguna bus transjakarta tak mendapat keuntungan.

”Sterilisasi harus dimulai sekarang. Masa tambahan bus datang baru dilakukan sterilisasi? Itu sudah aturan bahwa jalur itu khusus untuk bus transjakarta. Busnya tidak lewat pun jalur itu harus steril,” kata Jokowi.

Tertib lalu lintas tidak boleh ada tawar-menawar. ”Kalau ada jalur kosong, kendaraan diperbolehkan masuk, ya semrawut. Kalau ada tanda dilarang parkir, kendaraan diperbolehkan parkir, ya macet. Jadi ke mana-mana imbasnya,” ujarnya.

Imbas kemacetan parah di jalur reguler akibat sterilisasi jalur bus transjakarta merupakan konsekuensi yang harus diambil. Dengan demikian, masyarakat dipaksa berpindah dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.

Sebagai langkah percepatan dan kemudahan pengadaan angkutan umum, pihaknya sudah meminta pemerintah pusat memberikan pengurangan pajak untuk pembelian bus sedang dan bus besar. Namun, sampai saat, ini belum ada jawaban yang didapat Jokowi.

”Seharusnya diberi dong (pengurangan pajak). Kalau mobil murah saja diberi pajak nol, transportasi massal juga harus diberi pajak nol,” katanya. (WHY/HRS/MKN/FRO/NDY/NEL/JOS/har)

ini contoh debat nya


solusinya seperti kata nenek ku "sing waras ngalah" emoticon-Ngakakemoticon-Ngakakemoticon-Ngakak



link nya kelupaan maklum newbieemoticon-Sorryemoticon-Sorryemoticon-Sorry
sumber
Diubah oleh 69emank 09-11-2013 11:22
0
1.5K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.