Sejak tahun 2002 MSV Pictures telah mengembangkan film animasi dengan merintis pembuatan film-film pendek. Diantaranya Film Jatayu, Seri Petualangan Abdan, Briptu Dorman yang kemudian diganti judul menjadi The Professional, Good Bye World dan lainnya. Beberapa karya yang lain tidak bisa disebutkan karena MSV Pictures sebagai studio produksi terikat perjanjian NDA dengan pihak lain.
Quote:
Solopos.com, SOLO – Film animasi lokal Indonesia bakal tayang di jaringan bioskop 21. Judulnya Battle of Surabaya. Battle ofSurabaya berkisah soal petualangan Musa dalam pertemuan 10 November 1945.
Musa merupakan remaja tukang semir sepatu yang menjadi kurir pesan bagi pejuang arek-arek Surabaya dan tentara dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Cerita dibuka dengan visualisasi peristiwa pemboman Kota Hiroshima oleh Sekutu yang menandakan menyerahnya Jepang. “Indonesia merdeka, itu yang kudengar di RRI, Jepang menyerah,” kata Musa.
Namun, langit Surabaya kembali merah dengan peristiwa Insiden Bendera dan kedatangan Sekutu yang ditumpangi oleh Belanda. Indonesia juga menghadapi gangguan beberapa kelompok pemuda Kipas Hitam yang berhasil diredam Pemuda Republiken.
Sudirman, Gubernur Suryo, Moestopo, Bung Tomo dan tokoh-tokoh lain digambarkan sebagai pelecut semangat arek-arek Suroboyo dan pemuda Indonesia untuk bangkit melawan penjajahan.
Cerita ini diadaptasi dari peristiwa 10 November 1945 di Surabaya. Selain tokoh-tokoh nyata, terdapat tokoh fiktif yang sengaja dibuat untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan. Pesan semangat, cinta Tanah Air, dan perdamaian terselip dalam kisah film ini.
Produser Battle of Surabaya, Adi Djayusman, kepada Solopos.com, Selasa (23/7/2013) mengatakan ide melahirkan film animasi berlatar kisah sejarah ini lahir dari benak sutradara Battle of Surabaya, Aryanto Yuniawan dan produser Battle of Surabaya, M Suyanto pada Oktober 2012 lalu.
“Kami awalnya bertujuh hanya membuat teaser pendek animasi film ini. Lalu kami ikutkan ke sejumlah lomba dan menang. Akhirnya ide untuk membuat film panjang lahir,” bebernya.
Quote:
Solopos.com, Liputan6.com, SOLO– Film ini dibuat oleh sekelompok anak muda di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang tergabung dalam Mataram Surya Visi atau MSV.
Walau pun animator Indonesia memiliki potensi yang luar biasa namun kenyataannya secara industri animasi indonesia belum banyak bicara. Berbagai kendala memang harus dihadapi. Di antaranya, kurangnya dukungan pemerintah. Tak ayal, banyak tenaga animator profesional yang kemudian memilih membantu produksi film animasi di luar negeri seperti di Malaysia.
"Mungkin dukungan dari pemerintah juga kurang. Bedang dengan di Malaysia, para pembuat film animasi di sana dirangkul," kata produser animasi Battle of Surabaya, Adi Djayusman.
Jika penggarapan film Battle of Surabaya itu rampung, film ini akan menjadi film animasi 2 Dimensi pertama yang digarap oleh anak bangsa. Adi Djayusman, kepada Solopos.com, Selasa (23/7/2013), mengungkapkan pihaknya melibatkan 60 animator yang terdiri dari siswa SMK, mahasiswa dan animator profesional dari Jogja untuk menggarap proyek film ini. Battle of Surabaya rencananya menyambangi bioskop jaringan 21 pada 2014 mendatang.
“Saat ini kami masih dalam proses produksi. Kami sengaja melibatkan banyak orang agar penggarapan bisa lebih cepat. 2014 nanti dijadwalkan tayang di bioskop,” ungkapnya.
Produser Battle of Surabaya, Adi Djayusman, kepada Solopos.com, Selasa (23/7/2013), optimistis film tersebut bakal diterima masyarakat dan bisa bersaing di bioskop.
“Modal kami untuk membuat produksi film ini optimistis. Dengan tingginya respon penonton teaser film kami di Youtube yang sempat menjadi most viewed dan apresiasi di jejaring sosial, kami optimistis,” katanya.
Menurut Adi, pihaknya bakal menggandeng sejumlah artis nasional untuk mengisi suara dalam film animasi dua dimensi ini. Selain itu, pihaknya juga bakal menggunakan native speaker untuk sejumlah karakter warga negara asing.
Film animasi dua dimensi (2D) yang diproyeksi berdurasi 90 menit ini menceritakan petualangan Musa, remaja tukang semir sepatu yang menjadi kurir pesan bagi pejuang arek-arek Surabaya dan tentara dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Selain tokoh-tokoh nyata, terdapat tokoh fiktif yang sengaja dibuat untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan.
“Film panjang ini menjadi proyek perdana kami selama 10 tahun berkiprah di bidang animasi. Sebelumnya kami hanya menggarap iklan dan animasi dalam durasi pendek saja,” terangnya.
Ide melahirkan film animasi berlatar kisah sejarah ini lahir dari benak sutradara Battle of Surabaya, Aryanto Yuniawan dan produser Battle of Surabaya, M Suyanto pada Oktober 2012 lalu.
“Kami awalnya bertujuh hanya membuat teaser pendek animasi film ini. Lalu kami ikutkan ke sejumlah lomba dan menang. Akhirnya ide untuk membuat film panjang lahir,” bebernya.
Penghargaan nasional yang diraih antara lain sebagai Pemenang Indonesia Information and Communication Technology Award (INAICTA) 2012 kategori Film Animasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Juara Pertama Indigo Fellowship 2012 oleh Telkom Indonesia dan Nominasi Terunggul kategori Film Animasi di ajang Apresiasi Film Indonesia (AFI) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Spoiler for The Making of Animated Film Battle of Surabaya:
[CENTER]Dimulai dari sket, kemudian dikembangkan menjadi konsep BG, untuk memandu Color Artist & Animation Artist dalam menciptakan scene, Art Director merancang Color Script per scene.
Quote:
Quote:
Dalam masa Pre-Production, Departemen Concept Art Film #BattleOfSurabaya akan membuat panduan color script bagi kelanjutan pipeline departemen lain secara detail, termasuk suasana pagi, siang, sore dan malam serta keadaan lain dalam setiap scene.
Quote:
Quote:
Sketch of Capt. John Wright (the Villain) of #BattleofSurabaya The Movie
Quote:
Okuyama Noriko, native japan mengisi suara tokoh perempuan jepang di #filmbattleofsurabaya