Kaskus

Entertainment

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

the.statsAvatar border
TS
the.stats
SUKSES BERSAMA MLM
tadi siang saya menonton acara televisi di metro TV dengan tema " sukses bersama MLM ". timbul keheranan bagi saya bagaimana mungkin orang masih percaya bahwa mereka bisa sukses dengan MLM.

apa yang saya katakan ini bukanlah pendapat pribadi tetapi hasil penelitian dari Dr. Robert Patrick seseorang yang telah mengamati perjalanan MLM selama 40 tahun.

SUKSES BERSAMA MLM

Menjadi kaya dan hidup enak adalah impian setiap orang. Hidup suka-suka sambil ongkang-ongkang kaki sementara rekening terus membengkak jumlahnya, tentu sangat didambakan. Maka, tatkala ada yang menawarkan untuk bergabung dalam satu grup pemasaran/penjualan barang secara berantai dengan menjanjikan keuntungan yang berlipat ganda, begitu mudah memperoleh pengikut. Manusia memang senang mencari hal-hal yang gampang-gampang saja. Ongkang-ongkang kaki di rumah, duit datang dengan sendirinya. Begitulah iming-imingnya. Siapa yang tak mau ? Rasanya cukup bodoh dia yang tak mau ongkang-ongkang kaki lantas duit datang berlipat ganda. Sehingga, begitu ada penawaran menjadi anggota suatu jaringan pemasaran yang disebut Multi Level Marketing, beramai-ramailah orang mendaftar untuk jadi anggota.
Namun, apakah benar bisa hidup enak dengan duit datang setiap hari tanpa perlu bekerja, atau yang disebut kebebesan financial dengan jalan mengikuti MLM ?

Kebohongan 1
MLM adalah bisnis yang menawarkan kesempatan yang lebih baik untuk menghasilkan uang dalam jumlah besar dibandingkan dengan model bisnis dan profesional konvensional lainnya.

Kebenaran :
Bagi kebanyakan peserta MLM praktek ini akan merupakan kerugian. Ini bukan pendapat, tetapi merupakan kenyataan yang ada. lihatlah beberapa contoh penting yang terjadi pada MLM besar berikut:
Salah satu perusahaan MLM terbesar di Amerika yaitu Amway, hanya 0,5 % dari semua distributor yang menjadi distributor aktif (yang betul-betul menjual produk setiap bulan, sehingga memperoleh pemasukan) dan pendapatan rata-rata semua distributor adalah $40/bulan. Ini adalah pendapatan kotor sebelum dikenai pajak dan biaya-biaya yang lainnya. Setelah dipotong biaya dan pajak sebagaian besar distributor mengalami kerugian. Ketika Jaksa Agung Wisconsin mengajukan tuntutan pajak kepada Amway, rata-rata semua distributor di Amerika Serikat kehilangan $ 918 untuk membayar pajak.
struktur bisnis MLM hanya dapat memberikan keuntungan bagi sebagian kecil anggotanya. Bila satu orang membutuhkan 1.000 orang down-line untuk mendapatkan penghasilan yang berkelanjutan, dan 1.000 orang itu membutuhkan satu juta orang untuk mengulangi sukses yang sama, berapa banyak orang sebenarnya yang dapat bergabung sebagai anggota ?
akhirnya jika 6 milyar seluruh orang di dunia ini menjadi anggota MLM, lalu kemana lagi mereka menjadi downline. Pada akhirnya tidak semua orang bisa menjadi distributor. harus ada yang menjadi konsumen . dan keuntungan yang diperoleh konsumen bukanlah keuntungan dalam bentuk uang , tetapi dia bisa mengkonsumsi barang dan jasa lebih murah dibanding dia memproduksi sendiri.
Kebanyakan dari yang disebut pertumbuhan peserta MLM pada dasarnya adalah terkecohnya pendaftar-pendaftar baru. Keuntungan bagi distributor MLM ditingkat atas diperoleh dari banyak pendaftar-pendaftar baru yang masuk secara terus menerus. Kebanyakan pendaftar-pendaftar baru menjadi peserta MLM dengan membeli produk-produk MLM dengan harga yang cukup mahal dengan kualitas produk yang belum teruji. Kebanyakan peserta MLM yang rugi karena tidak memperoleh downline akan keluar pada tahun pertama.
Pada pengadilan Melaleuca di tahun 1999, salah satu perusahaan MLM besar di Amerika Serikat, mengaku mencapai tingkat pengumpulan tertinggi diantara para perusahaan MLM. Akan tetapi tingkat drop-out pada MLM tersebut mencapai 5.5% per bulan atau 60 % pertahun.
Dalam laporan tahunan kepada SEC, terungkap bahwa lebih dari setengah distributor MLM berhenti setiap tahun dan digantikan oleh kelompok lain yang masih polos dan memiliki pengharapan akan bisnis ini.
Jumlah drop-out distributor MLM yang mencapai 50-70% dalam setahun juga berlaku untuk perusahaan MLM NuSkin, perusahaan MLM terbesar kedua. NuSkin juga menunjukkan contoh dimana hanya sedikit sekali persentasi distributor yang memperoleh keuntungan dari komisi penjualan. Di tahun 1998, NuSkin membayarkan 2/3 dari seluruh komisinya kepada hanya 200 distributor dari 63,000 distributor yang “aktif”. Uang yang mereka terima diperoleh langsung dari investasi 99,7% distiributor lainnya, 99,7 % distributor tersebut mengalami kerugian dari bisnis MLM.
Di tahun 1995, Excel Communications, MLM “yang cepat berkembang” lainnya, melaporkan kepada pejabat adanya 48% tingkat drop-out distributor.
Untuk mengaburkan angka-angka keanggotaan yang suram, beberapa MLM membagi para distributor dalam dua kelas, “aktif” dan “pasif”. Kelompok Aktif mencakup hanya para anggota baru dan mereka yang masih membeli produk-produk atau menerima komisi. Statistik pembayaran dan penerimaan komisi hanya terbatas pada mereka yang termasuk “golongan Aktif”.
Bila SEMUA distributor yang terlibat dimasukkan, kerugian dan penghasilan rata-rata akan makin terungkap lebih buruk lagi. Dan, bila semua distributor yang terdaftar dan keluar dalam beberapa tahun dimasukkan, mujizat sukses bagi distributor / investor baru akan terlihat rendah sekali. Namun, perusahaan perusahaan demikian akan tetap mempromosikan bisnis mereka sebagai “kesempatan seumur hidup” dengan “pontensi yang tidak terbatas.”

Kebohongan #2 :
Pemasaran Jaringan adalah cara yang paling populer dan efektif untuk memasarkan produk ke pasar. Pelanggan menyukai membeli produk dengan dasar satu-kepada-satu dalam model MLM.



Kebenaran :
cara penjualan eceran dengan cara mukti level ( network marketing ) merupakan sistem penjualan yang tidak produktif dan tidak praktis. cara penjualan dengan cara multi level adalah masa lalu, bukan cara penjualan masa depan.
Penjualan secara multi level, dengan mengajak keluarga dan teman-teman anda menjadi peserta MLM. menuntut perubahan secara drastis kebiasaan belanja mereka. Mereka harus membatasi pilihan mereka karena produk-produk MLM yang terbatas, sering harus membayar lebih mahal untuk barang barang sejenis.
Dan peserta MLM secara janggal harus mengajak teman dekat dan keluarga menjadi peserta baru MLM tersebut. dalam kenyataannya, MLM adalah sebuah bisnis yang keuntungan terbesarnya diperoleh dari perekrutan peserta baru.

Kebohongan #3 :
Pada akhirnya semua barang akan dijual dengan cara MLM, sebuah bentuk pemasaran yang baru. Menurut MLM, Toko-toko eceran, mal-mal, dan sebagian besar iklan dianggap tidak lagi diperlukan.
Kebenaran :
MLM bukan hal baru. System MLM sudah muncul sejak akhir dasawarsa 1960-an. Kenyataannya setelah 40 tahun, saat ini penjualan dengan cara MLM hanya berjumlah 1 % dari seluruh penjualan eceran di Amerika Serikat.
Menurut Departemen Perdagangan Amerika Serikat di tahun 2000, jumlah seluruh penjualan eceran adalah $3.232 triliun, dan jumlah penjualan melalui MLM hanya $10 milyar. Jumlah penjualan melalui MLM hanya 0,4 % dan sebagian besar penjualan dibeli oleh peserta=peserta baru yang masih polos dan penuh harapan. yang sebenarnya peserta-peserta baru membayar uang pendaftaran untuk berinvestasi pada suatu bisnis yang segera akan mereka tinggalkan.
Bukan saja penjualan melalui MLM tidak terlalu berarti di pasar, tetapi kegagalan MLM sebagai model penjualan juga berdampak pada faktor lain yaitu mempertahankan pelanggan. Sebagian besar pelanggan MLM akan berhenti membeli barang-barang , Tidak ada loyalitas pada produk-produk MLM tersebut, hal ini wajar karena produk-produk MLM tidak memiliki kualitas dan daya saing sehingga pelanggan tidak memiliki alasan untuk terus membeli produk-produk MLM tersebut.
Fakta-fakta tadi menunjukkan, sebagai model pemasaran MLM tidaklah lebih baik dari bentuk-bentuk pemasaran yang sudah ada. sebaliknya, MLM mewakili sebuah skema Ponzi yang menggunakan bahasa pemasaran dan penjualan barang, sehingga banyak masyarakat yang terkecoh. Yang dijual oleh MLM sebenarnya bukan sebuah produk tetapi cara menjadi kaya dengan merekrut peserta-peserta baru.
Pertumbuhan MLM bukanlah hasil dari manfaat dan kualitas yang diberikan produk-produk kepada , pelanggan atau distributor, tetapi dari keinginan memperoleh kekayaan dengan cepat dan mudah.


Kebohongan #4 :

MLM adalah sebuah cara hidup yang baru yang menjanjikan kebahagiaan dan pemenuhan harapan. Ini adalah cara untuk mencapai semua hal baik dalam hidup ini.
Kebenaran :
Motivasi yang paling ditonjolkan dalam industri MLM yang dapat dilihat dalam brosur-brosur dan persentasi pertemuan-pertemuan adalah sebuah bentuk materialisme yang mencolok. Janji-janji ini ditawarkan sebagai tiket pribadi menuju pemenuhan harapan hidup mandiri. Promosi MLM yang berlebihan menuju kekayaan dan kemewahan bertentangan dengan keinginan sebagian besar orang akan pekerjaan yang berarti dan memenuhi bakat dan minat mereka. Pendeknya, budaya MLM ini menyimpangkan banyak orang dari nilai-nilai dan keinginan pribadi untuk mengungkapkan bakat dan minat mereka yang unik.

Kebohongan #5 :
MLM adalah sebuah gerakan spiritual.

Kebenaran :
MLM menyalah gunakan agama untuk tujuan komersial. MLM membawa ayat-ayat kitab suci baik Al-quran , Injil untuk merekrut anggota baru seolah-olah bisnis mereka sesuai ajaran agama. MLM juga memanfaatkan forum-forum keagaman seperti pengajian-pengajian untuk merekrut anggota baru, banyak teman-teman saya anggota pengajian yang menjadi risih dengan adanya komersialisasi di dalam pengajian-pengajian tersebut, pengajian yang tujuan awalnya untuk beribadah dan memahami ajaran agama malah disalah gunakan untuk tujuan komersial.

Kebohongan #6 :

Sukses dalam MLM adalah mudah. Teman-teman dan keluarga adalah calon yang alami. Mereka yang mencintai dan mendukung akan menjadi pelanggan seumur hidup.

Kebenaran :
Komersialisasi hubungan kekeluargaan dan teman atau penggunaan kehangatan hubungan yang dibutuhkan dalam pemasaran MLM merupakan elemen yang merusak hubungan dalam masyarakat dan tidak sehat bagi orang yang terlibat. Komersialisasi hubungan kekeluargaan dan loyalitas persahabatan untuk membangun bisnis dapat menghancurkan fundasi sosial seseorang. Hal itu menekankan hubungan yang tidak berdasar dari cinta, loyalitas dan dukungan. Di atas aspek sosial yang merusak, pengalaman menunjukkan bahwa sedikit manusia yang nyaman atau menghargai bujukan keluarga dan teman untuk membeli produk yang ditawarkan.

Kebohongan #7 :

Anda dapat mengerjakan bisnis MLM pada waktu senggang. bisnis MLM menawarkan kebebasan yang paling besar dan kebebasan waktu . Beberapa jam seminggu dapat menghasilkan tambahan penghasilan yang cukup berarti dan dapat bertumbuh menjadi penghasilan yang besar, dan menjadikan pekerjaan lainnya tidak diperlukan lagi.
Kebenaran :
Pengalaman selama 40 tahun bisnis MLM yang telah melibatkan jutaan orang, membuktikan bahwa menghasilkan uang di MLM membutuhkan komitmen waktu yang tidak sedikit termasuk tipu daya, keuletan dan penipuan.. Dalam MLM, semua orang adalah bakal peserta (member). Setiap waktu adalah waktu yang potensial untuk pemasaran. Tidak ada batasan tempat, orang-orang, atau waktu untuk penjualan. Sebagai konsekwensi, tidak ada tempat dan waktu luang bagi peserta MLM.
Dibalik kedok untuk menghasilkan uang dengan mudah, sistem ini mengontrol dan mendominasi segenap aspek kehidupan pesertanya dan membutuhkan keloyalan ketat pada bisnis ini. Anda bisa melihat mengapa begitu banyak orang yang sudah terlibat terlalu dalam akan berakhir dengan kebutuhan dan ketergantungan akan MLM secara mati-matian. Mereka mengasingkan atau membubarkan hubungan-hubungan lain yang berkesinambungan.

Kebohongan #8 :
MLM adalah bisnis baru yang positif dan dapat diandalkan, yang meneguhkan jiwa dan kebebasan pribadi manusia.
Kebenaran :
Brosur-brosur pemasaran MLM menunjukkan kebanyakan pesannya adalah untuk melepaskan rasa takut manusia dan berdasarkan menipuan akan potensi penghasilan. Bujukan sering mencakup ramalam tentang hancurnya bentuk-bentuk distribusi lainnya, disintegrasi tentang ketidak pekaan perusahaan Amerika, dan langkanya kesempatan pada profesi atau lain. Profesi, perdagangan dan bisnis konvensional secara rutin direndahkan dan disalahkan karena tidak menjanjikan ‘penghasilan yang tidak terbatas’. Pekerjaan digambarkan sebagai perbudakan bagi mereka ‘yang kalah’. MLM digambarkan sebagai harapan terbesar untuk banyak orang. Pendekatan ini, sering mendatangkan efek yang menakutkan bagi orang-orang yang sebenarnya ingin menggapai visi sukses dan kebahagian mereka yang unik, baik dengan menjadi wirausaha maupun profesional.

Kebohongan #9 :

MLM adalah pilihan terbaik untuk memiliki perusahaan sendiri dan memperoleh kebebasan ekonomi yang sebenarnya.
Kebenaran :
MLM bukan usaha mandiri yang sebenarnya. ‘Memiliki’ sebuah kedistributoran MLM adalah ilusi. Beberapa perusahaan MLM melarang distributornya untuk juga mengembangkan down-line baru. Sebagian besar kontrak MLM memudahkan pemutusan kedistributoran anda secara cepat. Bila terjadi pemutusan, down-lines anda dapat diambil dengan segala cara. Keanggotaan dalam MLM membutuhkan kepatuhan yang ketat akan model ‘duplikasi,’ bukan kebebasan pribadi dan individualitas. Distributor MLM bukan pengusaha tetapi peserta dalam sistem hirarki yang kompleks dimana mereka hanya memiliki sedikit kontrol.

Kebohongan #10 :
MLM bukanlah skema PONZI karena menjual produk.
Kebenaran :
Penjualan produk tidak lain hanyalah usaha mengamankan diri terhadap peraturan-peraturan anti skema PONZI atau praktek-praktek dagang yang tidak jujur yang dikeluarkan negara. MLM yang menjual barang-barang yang bermanfaat, dan berkualitas telah berhasil diadili oleh para pejabat negara karena terbukti melakukan skema PONZI. Perusahaan MLM yang sah harus melalui persyaratan yang ketat yang dikeluarkan oleh FTC ( badan pengawas perdagangan ) dan Jaksa Agung. Banyak MLM yang melanggar ketentuan itu dan tetap beroperasi hanya karena mereka belum diadili.
Undang-undang perdagangan terbaru menentukan peraturan 70% untuk menilai sah tidaknya sebuah MLM. Sedikitnya 70% dari barang-barang yang dijual oleh perusahaan MLM harus dijual kepada bukan peserta/distributor. Standar ini akan menempatkan sebagian besar perusahaan MLM tidak sah secara hukum. MLM terbesar di Amerika mengaku bahwa hanya 18% penjualannya yang dijual kepada masyarakat umum ( bukan peserta/distributor )
Itulah 10 Kebohongan MLM menurut Robert L. FitzPatrick berdasarkan penelitian tentang bisnis MLM di Amerika Serikat.


JUDI TANAH
Diubah oleh the.stats 05-11-2013 15:47
0
3.7K
27
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
KASKUS Official
924.4KThread88.1KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.