- Beranda
- The Lounge
Analogi wakil rakyat (DPR) paling lucu (cerpen inside)
...
TS
UrangPaDAng
Analogi wakil rakyat (DPR) paling lucu (cerpen inside)
Spoiler for Pendahuluan:
ini ane kutip dari blog ini http://apgoodstory.blogspot.com/2013...g-kampung.htmlceritanya memeang rada panjang tapi menarik banget deh
Spoiler for story:
SIPENIPU ORANG KAMPUNG
Oleh:Aditia Pamungkas
Oleh:Aditia Pamungkas
Nak...ini adalah sebuah kisah lama yang Ayah alami ketika masih merantau ke Tanah Sunda untuk belajar di Institut Terbaik Bangsa.
Saat itu dua minggu sehabis Idul Fitri tahun ketiga Ayah kuliah,Ayah dan teman-teman sekampus,Johan dan Heri kembali ke Tanah Sunda setelah memuaskan rindu di kampung halaman, Padang Kota Tercinta dengan mengunakan bus.Diperjalanan kami satu bus dengan seorang gadis sangat jelita tapi dari penampilannya dia seperti seorang gadis dari kampung yang baru merantau ke Bandung.
Johan dan Heri sangat terpesona akan kecantikan gadis itu,mungkin kalau zaman sekarang seperti Ananda melihat girlband dari Korea yang ananda gandrungi itu.Tanpa sadar seorang bapak tua memperhatikan mereka berdua yang asyik menatap gadis itu menegur.”Nak,mengapa kau melihat gadis itu terlalu lama?tidak baik itu.”.Ujar bapak itu kepada Johan dan Heri.”Owh maaf Pak,kami sangat terpana akan kecantikan gadis itu.”.Balas Johan. ”Hahahah,tahukah kamu Nak,gadis cantik itu adalah anak gadis Bapak?’.Sehenyak Heri dan Johan mendengar hal itu sangat terkejut dan malu,ternyata yang menegur mereka adalah ayah sigadis cantik itu.Johan yang merasa malu kemudian mengalihkan topik pembicaraan,”Owh maaf kelancangan kami pak,kalau boleh tahu apa tujuan Bapak ke Bandung?. ”Tanya Johan.”Anak gadis bapak yang kau lihat itu,baru saja menikah dengan lelaki tampan yang duduk disampingnya itu dan bapak berniat untuk mengantarkannya sekaligus ingin melihat tempat tinggal menantu bapak itu.” Jawab Bapak itu.”Dan lihatlah menantu bapak dia sangat gagah bukan? seperti penjabat.Asal ananda tahu,dia adalah seorang pengusaha toko buku yang sukses di Bandung.” Lanjut Bapak tua itu.Johan melihat sepintas lelaki tersebut,berpakaian baju flamboyan,celana dasar putih,rambut klimis basah dengan minyak tauco dan disampingnya tas presiden,Johan pun bergumam,”Memang pantas lelaki ini bersanding dengan gadis itu.”.
Tak terasa,dua hari berlalu kami berada di dalam bus dan sudah sampai di Kota Bandung.Berpisahlah ayah dan teman-teman ayah dengan gadis cantik,bapak tua dan menantunya diterminal.Dua minggu kemudian,ayah dan teman-teman ayah berkeliling dikawasan pertokoan buku Palasari.Seperti biasa,semester baru,maka mahasiswa diwajibkan untuk mencari buku-buku sebagai bahan referensi perkuliahan.Terlihat oleh Ayah,buku yang ayah cari dijual oleh seorang pedagang buku kecil yang berlapakkan sebuah gerobak kecil dan persediaan buku yang dijual sedikit.Ayah-pun mengambil buku tersebut,melihat isinya,tertarik kemudian Ayah pun menanyakan harganya kepada penjual.”Kang berapa harga buku ini?”.Tanya Ayah.”Dua puluh lima ribu Rupiah dek.”Jawab sipenjual.Ayahpun melihat kepada penjual kemudian terdiam,bukan karena harga buku yang mahal,tetapi melihat wajah penjualnya. Ternyata dia adalah menantu Bapak Tua yang Ayah temui di bus perjalanan ke Bandung dulu.Walaupun dia berpakaian lusuh,rambut acak-acakan dan agak sedikit beraroma kurang enak,berbeda dengan penampilannya saat bersama didalam bus.
Ayahpun bertanya,”Uda(panggilan abang di Minang),bukankah uda yang bersama dengan saya pada perjalanan di bus dua minggu lalu?”.Sontak mendengar pertanyaan Ayah,Uda itupun berubah raut mukanya.”Bukan,akang tidak pernah melakukan perjalanan dengan bus dalam bulan ini.”.Elak Uda itu dengan tergagap.Kebetulan Johan dan Heri menghampiri ayah,pada saat melihat penjual tersebut,merekapun juga terkejut,terlihat dari raut mukanya.”Uda bukankah uda yang satu perjalanan dengan kita dua minggu lalu?”.Tanya Johan sama.”Bukan,kalian salah orang!”.Elak Uda itu.Johan yang bersifat keras dan pantang menyerah berujar,”Tidak mungkin saya salah,Uda menantu Bapak Tua yang saya lihat dua minggu lalu,memang penampilan Uda berubah tetapi wajah Uda tetap sama!!”.Beberapa menit kemudian akhirnya Uda itupun menyerah,dia pun berkata,”Owya maaf Uda lupa,memang benar kita satu perjalanan di bus kemarin.”.Johanpun membalas,”Lalu dimana toko uda yang besar seperti dikatakan Bapak Tua?”.”Sudah terbakar Diak,saat Uda ber-idul fitri,toko tersebut habis dilalap api,akhirnya terpaksa uda menjual dengan gerobak disini.”Balas si Uda.”Terus dimana sekarang mertua dan istri uda?”Tanya Johan.”Mereka sekarang sudah kembali lagi kekampung dik,ada hal yang harus mereka lakukan disana.”Timpal si Uda.”Owh,baiklah uda,sampaikan salam saya untuk mereka ya,kami pergi dahulu.”Ujar Johan.”Baiklah dik.”Jawab Uda.
Sepanjang perjalanan pulang,kami semua tertawa geli menyikapi perilaku si Uda tersebut.”Tidak terbayangkan olehku kawan,ternyata si Uda,menantu kebanggaan si Bapak Tua itu ,yang mengaku sebagai pengusaha toko buku sukses adalah penipu ulung,pastilah si Bapak dan Anak Gadisnya itu meninggalkan si Uda pembohong itu sehingga mereka kembali ke Padang.”Kata Johan sambil tertawa terbahak-bahak.”Iya sobat,pastilah malu Bapak itu dikampung halamannya mengetahui menantunya itu ternyata pedagang buku gerobak.”Timpal Heri.”Sayang sekali ya,secantik apapun anak bapak itu,kalau berstatus janda pastilah orang sungkan untuk menikahinya kecuali seorang duda.”Balas Johan.”Andai saja kau bertemu dengan gadis itu lebih dahulu Johan,pastilah si Bapak lebih senang menjadikan kamu sebagai menantunya,daripada si Uda penipu itu.”Ayah menyahuti dan menyelesaikan percakapan kami.
“Begitulah anakku, dalam hidup kita jangan terlalu percaya dengan penampilan seseorang,semua itu bisa menipu.”Ayah memberi wejangan padaku.”Iya ayah,pengalaman ayah ini sepertinya selalu terjadi setiap lima tahun”.Jawabku.”Loh?mana ada setiap lima tahun terjadi?”Tanya heran ayahku.”Iya ayah,cerita ayah kalau dianalogikan mirip dengan para wakil rakyat yang berpenampilan baik kemudian mengumbar-umbar harapan kepada orang-orang kampung agar memilih mereka agar duduk di Senayan kemudian pada akhirnya pada saat mereka terpilih,orang kampung itu ternyata hanya ditipu oleh mereka.”Jelasku kepada ayah.”Hahahaha,ada-ada saja kamu.”Ayah menutup percakapan ini kemudian pergi ke kamar untuk beristirahat.
0
2K
Kutip
8
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923KThread•83.1KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru