Ini thread pertama saya di forum(sebelumnya hanya bikin thread di FJB), setalah lama hanya jadi silent rider dan hanya beberapa kali posting commet. Saya mengajak berdiskusi dengan pemikiran jernih, dengan melihat dari beberapa sisi tidak hanya ego pribadi, kalo boleh rate bintang 5 dan sedikit cendol bagi yang berkenan atas jerih payah saya menciptakan tulisan ini.
Sebelumnya saya minta maaf jika ada kata kata yang menyinggung siapapun dalam tulisan ini, Saya hanya ingin bersikap netral untuk menyikapi masalah ini. Tulisan ini saya buat menilik adanya pro kontra dalam penetapan upah minimum atau biasa disebut UMR/UMK. Sekedar share pengalaman dan ingin memeberi masukan yang sekiranya bisa diterima semua kalangan, baik buruh, pengusaha dan pemerintah.
Beberapa tahun lalu, saya pernah bekerja sabagai buruh di perusahaan asing, tahun lalu saya keluar dan bekerja di instansi pemerintah, dan sekarang saya mulai merintis usaha sendiri. Jadi 3 komponen, buruh, pemerintah, dan pengusaha sedikit pernah saya rasakan. Jadi menurut saya ini cukup adil jika saya mencoba berperan netral.
Spoiler for buruh:
Pengalaman menjadi buruh
Saya melihat dan merasakan teman teman saya bekerja dari pagi subuh harus berangkat dan kembali lagi setalah malam menjelang bahkan kadang lembur hingga tengah malam baru sampai kerumah/kos, dan besok pagi pagi kita harus siap siap untuk bekerja lagi, harus siap jika diminta lembur untuk sabtu minggu masuk. Dan bagi operator di line produksi meraka harus berkerja dengan berdiri dari pagi hingga malam, bekerja dengan target dan harus sempurna(jangan sampai ada yang rusak, atau komponen kecil/intruksi kerja terlewat), dengan menghadapi barang barang hasil produksi yang mahal yang belum tentu mereka bisa beli dengan gajinya, dengan waktu untuk sekedar istirahat, sholat, makan dan pulang adalah waktu waktu yang sangat dinantikan. Belum juga bagi yang bekerja shift malam, yang bekerja disaat yang lain terlelap.
Spoiler for pemerintah:
Pengalaman di instansi pemerintah
Memang awalnya benar jika sebagian besar orang berfikir bekerja di instansi pemerintah, baik menjadi honorer, cpns, dan pns adalah pekerjaan yang enak dan nyantai. Karena meraka cenderung terlihat malas dan pasif dan cenderung untuk berbuat korupsi dengan mark-up anggaran dan perjalanan dinas fiktif, honor rapat fiktif, dll. Hal tersebut tidak bisa dibenarkan, walaupun kadang saya rasa gaji kami dibilang kecil, dan saya mengalamin sendiri dalam satu tahun ini gaji saya dibawah UMK/UMR Jakarta, tetapi saya masih berusaha menjadi pegawai yang jujur, walaupun harus memakan tabungan saya selama menjadi buruh. Tetapi hal ini mulai berubah setalah adanya kebijakan reformasi birokrasi, dimana komponen perubahan terpenting yang saya rasakan adalanya adanya sitem penilaian kerja dengan angka kredit, penghapusan honor-honor tidak jelas(sumber korupsi), dan juga adanya sistem transparansi anggaran dan audit langsung dar BPK. Hal ini memicu pegawai, terutama yang muda untuk produktif, karena jika kita bermalas malasan maka angkat kredit kerja kita akan sedikit, sehingga tunjangan kinerja kita juga akan sedikit dan dan paling berat maka dia akan lama tidak naik pangkat.
Spoiler for pengusaha:
Pengalaman memulai usaha sendiri
Memulai usaha sendiri itu tidak mudah, tetapi juga tidak sulit. Jadi jangan mempertaruhkan semua dan jangan takut untuk memulai. Awal membentuk usaha adalah sebagai sampingan untuk menambah pemasukan dan dikerjakan disaat waktu luang, setelah pulang kerja dari pekerjaan utama, atau saat libur. Usaha saya masih pasang surut, ada kalanya sepi, beberapa hari menunggu order ga datang datang, ada kalanya ramai, dan harus siap bekerja 24 jam hingga tidak tidur, demi menyelesaikan deadline dari beberapa palanggan, agar menjaga kepercayaan. Yang penting banyak sedikit semua harus disyukuri, walaupun saat ini usaha hanya baru sekedar sampingan, dan menambah sedikit tabungan untuk masa depan keluarga saya. Jadi saya sempat berfikir jika sekiranya UMR/UMK begitu tinggi akan susah untuk saya mengembangkan usaha saya, karena untuk kepeluan sehari hari saja masih kecukupan apalagi untuk merekrut dan membayar pegawai yang langsung tinggi. Jangan-jangan pemasukan saya sebagai yang memulai usaha memperjuangkan dan bertanggung jawab agar usaha ini bisa berjalan dan bisa memberikan pekerjaan bagi pegawai lebih sedikit dari upah pegawai saya?
Sekarang saya bahas satu persatu meilhat dari positif negatifnya tinggi atau rendah penetapan UMR/UMK yang terbilang dipukul rata dalam 1 daerah, dilihat dari sudut pandang 5 komponen(pengembangan dari 3 komponen buruh, pemerintah dan swasta):
1. Pemerintah (sebagai komponen utama penyusun peraturan kebijakan dan penentuan anggaran)
2. Pengusaha besar (dalam hal ini perngusaha bermodal besar bisa dari asing atau dalam negeri)
3. Pengusaha kecil (dalam hal ini wiraswasta, usaha mikro, kecil dan menengah)
4. Buruh (semua buruh baik yang bekerja di perusahaan besar maupun buruh UMKM)
5. Masyarakat (secara umum dari kalangan paling bawah, menegah, hingga atas)
Spoiler for upah rendah:
Upah Rendah
1. Pemerintah
Positif :
• Iklim investasi nilai positif dari mata investor dengan upah rendah
• Investor masuk, banyak perusahaan baru, mengurangi pengangguran
Negatif :
• Kurangnya kepercayaan buruh terhadap pemerintah : ancaman demo kenaikan upah
• Jika terjadi demo : kepercayaan investor akan turun
2. Pengusaha besar
Positif :
• Pemasukan besar : inestasi pengambangan usaha akan terjamin
• Dapat merekrut karyawan baru lagi
Negatif:
• Kesenjangan tinggi antara kaum pengusaha dan buruh
• Jika terjadi demo : perasaan menjadi tidak aman
3. Pengusaha kecil
Positif :
• Biaya untuk invetasi pengembangan usaha menjadi lebih besar
• Dapat merekrut karyawan baru lagi
Negatif:
• Kesenjangan tetapi hanya sedikit
• Jika terjadi demo : perasaan takut terdapat kelangsungan usaha yang masih kecil
4. Buruh
Positif :
• Stabil
• Jauh dari PHK, kecuali kondisi krisis ekonomi
Negatif:
• Kesejahteraan kurang : sehingga mudah dihasut
• Rasa kepercayaan terhadap pemerintah dan pengusaha kurang
5. Masyarakat
Positif :
• Stabil
• Harga kebutuhan terkendali
Negatif:
• Kesenjangan sosial
• Jika terjadi demo : akan diributkan masalah macet, dll
Spoiler for upah tinggi:
Upah Tinggi
1. Pemerintah
Positif :
• Kepercayaan pemerintah dari buruh akan tinggi
• Stabil : sedikit bebas dari ancaman demo buruh
Negatif :
• Persaingan mencari investor dengan negara yang memiliki upah lebih kecil
• Sedikit perusahaan baru yang investasi : pengangguran karena lulusan semakin banyak
2. Pengusaha besar
Positif :
• Automasi industri : penggunaan mesin robotik
• Efisiensi Karyawan : Buruh yang berstandar tinggi saja akan bekerja
Negatif:
• Pemasukan menjadi kecil
• Mencoba mencari tempat investasi lain di negara lain
• Menutup usaha di Indonesia
3. Pengusaha kecil
Positif :
• Persaingan antar buruh akan tinggi sehingga mendapatkan buruh berstandar tinggi juga
• Bisa mempekerjakan buruh dengan banyak tugas dan berat sekaligus
Negatif:
• Biaya investasi pengembangan usaha menjadi kecil
• Terjadi kebangkrutan usaha
4. Buruh
Positif :
• Kesejahteraan tinggi
• Produktifitas menjadi lebih baik
Negatif:
• Sifat konsumtif dan glamour
• PHK masal karena kalah bersaing dengan buruh lain maupun dengan mesin robotik
5. Masyarakat
Positif :
• Stabil sedikit bebas dari demo buruh yang mengakibatkan macet
• Jika inovatif dia bisa membuka usaha dengan memanfaatkan sifat komsumtif buruh
Negatif:
• Harga kebutuhan menjadi naik tak terkendali
• Terjadi banyak pengangguran karena PHK maupun karena lulusan sekolah baru
• Pengangguran : kesenjangan : kemiskinan : tindak kejahatan
Dari ulasan tersebut diatas maka saya bisa kasih sedikit masukan yang setidaknya mengambil jalan tengah bagi semua komponen. Disini saya bagi menjadi 3 komponen utama :
Spoiler for masukan:
A. Pemerintah
1. Menentukan kebijakan/peraturan bertingkat tentang upah minimum UMR/UMK
Sebagai masukan dari saya tingkatan upah minimum ditentukan oleh aset perusahaan(sebagaimana pemerintah menentukan level jenis usaha itu termasuk usaha mikro, kecil, menengah ataukah besar) dan juga berdasar dari persentase pengupahan terhadap omset(pemasukan kotor) pertahun(sehingga usaha yang sebagian besar omsetnya digunakan untuk upah karyawan harus dibedakan dengan usaha yang hanya sebagian kecil omsetnya digunakan untuk upah karyawan). Semakin besar aset dan semakin kecil persentase pengupahan terhadap omset maka upah minimum semakin tinggi, semakin sedikit aset dan semakin besar persentase pengupahan terhadap omset maka upah minimum mejadi rendah
Dalam hal ini perusahaan yang asetnya paling besar dan persentase pengupahan terhadap omset paling kecil dibebankan nilai upah minimum paling besar. Sedangkan perusahaan yang asetnya masih seadanya dan omsetnya sebagian besar untuk menggaji karyawan dibebankan nilai upah paling rendah. Hal ini mungkin tidak akan begitu memberatkan bagi perusaan besar maupun UMKM.
2. Untuk mendukung kebijakan diatas maka perlu adanya kebijakan/peraturan tambahan yaitu setiap perusahaan baik yang besar maupun kecil wajib melakukan transparansi anggaran dan memeberikan laporan keuangan tahunan kepada pemerintah dan juga buruh. Atau bahkan jika dirasa kurang setiap laparan keuangan perusahaan besar harus menyertakan sertifikat hasil audit keuangan oleh lembaga independen terpecaya yang ditunjuk olah pemerintah. Dan lembaga audit tersebut juga harus diaudit dan diperiksa rutin olah pemerintah dalam hal ini BPK ataupun KPK (dalam upaya mengurangi kecurangan antara pengusaha dan lembaga audit).
B. Pengusaha
1. Melaksanakan kebijakan pemerintah (baik 1 dan 2) dengan baik dan jujur.
2. Melakukan recruitment buruh sesuai kebutuhan, standar kemampuan perusahaan dan juga kualifikasi buruh/pekerja. Sehingga perusahaan besar boleh merekrut karyawan dengan kualifikasi tinggi karena sesuai dengan gaji yang akan meraka dapatkan. Dan jika mereka ingin tidak menggaji besar, mereka bisa merekrut lebih banyak buruh(sesuai peraturan no 1, jika jumlah buruh semakin banyak maka persentase pengupahan terhadap omset semakin tinggi, sehingga bisa menurunkan upah minimum UMR/UMK) dengan demikian semakin banyak buruh, produktifitas semakin tinggi dan bisa mengurangi pengangguran.
3. Melakukan kebijakan karir terhadap buruh dengan melakukan penilaian dari masa pengabdian dan dari prestasi buruh. Sehingga buruh yang mengabdi lama dan berpengalaman memiliki gaji lebih besar dari pada buruh yang baru masuk. Dan buruh yang berpresatasi menciptakan banyak inovasi dan masukan yang membangun perusahaan ataupun yang hasil kerjanya cepat dan baik maka dia juga harus mendapatkan pengakuan dengan bonus lebih tinggi daripada buruh yang kerjanya biasa saja. Sehingga dengan ini akan terlihat persaingan sehat anatar buruh dan terliaht produktifitas perusahaan bisa terus meningkat.
C. Buruh
1. Bekerja sebaik mungkin meningkatkan kemampuan dan keterampilan sehingga akan sesuai kebijakan karir maka dia akan mendapatkan bonus lebih banyak.
2. Mengabdi semakin lama ke perusahaan sehingga semakin lama mengabdi gaji akan lebih besar sesuai kebijakan karir.
3. Jika merasa masih kurang, maka kita bisa lihat dari laporan kuangan perusahaan, kita bisa membuat keputusan, apakah akan terus bertahan, atau pindah melamar perusahaan lain yang memiliki level lebih tinggi(upah minimum UMR/UMK lebih tinggi) dan pastinya harus membekali diri dengan kemampuan dan keterampilan dan siap bersaing lagi dengan calon buruh lain yang akan mendaftar di perushaan yang levelnya lebih tinggi tersebut.
4. Melakukan usaha sampingan dengan modal tabungan atau pinjaman, Atau memulai usaha dari kecil, salah satu contoh yang saya temukan temen saya saat menjadi buruh, mereka mencoba menjual dagangan, baik barang ataupun makanan yang ditawakan kepada sesaman temen buruh yang lain, atau bisa dititipkan di kantin koprasi perusahaan.
Mungkin ini hasil pemikiran saya selama ini, berharap banyak masukan dari rekan rekan kaskus sekalian, karena saya juga ikut perihatin melihat keadaan saat ini. Apakah kalian tidak sadar kalian terprovokasi satu dengan yang lain, menimbulkan perasaan saling tidak suka, baik antar buruh, pengusaha, pemerintah, maupun masyarakat biasa.
Saya akan lantang bilang HIDUP BURUH HIDUP PENGUSAHA HIDUP PEMERINTAH HIDUP MASYARAKAT INDONESIA
Beberapa contoh masukan yang bagus
Spoiler for Komentar:
Quote:
Original Posted By 63no►saya cenderung masalah yang ada selama ini adalah salah pemerintah why?
1. buruh minta upah naik karena semua harga naek 10-20
persen karena kenaikan bbm yang naikkin bbm siapa? pemerintah kan
2 pengusaha ngotot ga mau naikkin upah buruh karena bbm dan listrik untuk industri mahal gan, belum lagi pajak belum lagi pungutan2 siluman dari pejabat dan kroni kroninya
so solusi :
1 turunkan harga bbm listrik dkk untuk masyarakat dan pabrik
2 turunkan pajak untuk pabrik
3 berantas pungutan2 liar ke pabrik
no.1:
kalo diturunin sih itu susah, palagi dengan harga bbm itu relatif naik. tapi yang ane tekanin disini sih "mana peran pemerintah buat energi alternatif? cuma siulan belaka"
2. ane pernah ikut seminar eksplorasi di indonesia, yang paling lucu itu ada pajak tanah di lepas pantai gan pajaknya juga ga main2 harganya gan
3. itu dia, semua company di indonesia juga pasti paling risih ama yang itu, ga ada langkah real sama sekali
kenaikan BBM , gara- gara pemerintah ??
yaa emang mereka yg naikin , tapi apa lu ga mikir tiap bulan harga minyak mentah naik ,
lah kalo anggaran kita buat subsidi BBM terus , gmn buat pendidikan , Militer ?
ente mau BBM 2000 perak , tapi anak ente susah sekolah ,?
salahnya pemerintah kita itu , mau diakui atau engga sebenernya kita udah jadi negara kapitalis , negara yg bergerak berdasarkan pasar,
tapi negara kita masih kaya malu2 ngakuinnnya ,
daripada malu2 mending akuin aja kita kapitalis , dan kita juga harus ambil pasar sendiri dari sistem kapitalis kita sendiri , bukan jadi malah ikut sistem kapitalis negara maju
Quote:
Original Posted By lubangitem►
Untuk Point Ke 4 sepertinya Responsif kearah ini belum 30%nya terbuka gan.
Soalnya kebanyakan yang ane lihat saat ini adalah Tingkat Hura2 yang tinggi tidak diselingi dengan Tingkat Pendapatan yang tinggi pula.
Artinya "Besarlah Pasak dari Pada Tiang'
Okelah Bila itu Bicara Soal Pemerintah dan Pengusaha. Bagi mereka Hal tersebut masih bisa diatasi dengan berbagai solusi (Karena Mereka Faham dan Mengerti tentang Pola Kerja Keuangan)
bagaimana meningkatkan marginal pendapatan dan laba, menekan kerugian seminim mungkin dan sebagainya.
Sedangkan disisi lain, Pihak Pekerja sampai saat ini cara Mindset mereka adalah selalu Melihat Keatas, melihat gaya hidup pemimpin mereka.
kalau sudah begini...
Bagaimana mereka bisa cukup dengan pendapatan mereka saat ini...
Quote:
Original Posted By dolanyo►saya disini adalah pihak pro buruh, tp liat kondisinya buruh juga jangan semena-mena minta naikin upah tinggi, kasian pengusahanya juga..Indonesia terkenal dengan SDM yg melimpah (buruh) seharusnya itu bisa dimaksimalkan oleh investor utk menanamkan modal di Indonesia, karena terjadi simbiosis mutualisme, buruhnya dapet kerja, investornya dapat tenaga kerja, tp sekali lagi buruh harusnya juga logis utk menuntut kenaikan upah karena kebanyakan dr mereka juga hanya lulus SMA, takutnya kalau para buruh minta kenaikan upah terlalu tinggi, nanti malah pengusaha2 udh gak mau pakai buruh dan ganti pakai mesin..akhirnya kasian buruhnya juga kan kalau kaya gitu....
Quote:
Original Posted By syuaip►Just sharing.. Perkembangan terakhir dari sisi pengusaha...
Maaf ini bukan thread untuk debat dan saling menghina ya Gan
Saya juga tidak setuju kalo Agan yang lain menghina buruh
(Saya dahulu adalah buruh, saya merasakan bagaimana menjadi buruh, dan tidak semua buruh sama)
Saya disini hanya ingin masukan yang baik, mengambil jalan tengah yang bermaanfaat, dan bisa diterima semua kalangan,
Diubah oleh lufiaysidalim 04-11-2013 14:48
0
17.5K
Kutip
161
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.3KThread•84.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru