Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

julianiraniAvatar border
TS
julianirani
Tragis! SBY Lengser, Demokrat pun ikut Melorot. Diprediksi Suaranya sisa 9% di 2014
Tragis! SBY Lengser, Demokrat pun ikut Melorot. Diprediksi Suaranya sisa 9% di 2014

Elektabilitas Demokrat Merosot, Ini Kata Peserta Konvensi Capres
Anies optimistis, pada pemilu 2014 suara Demokrat masih melebihi 10%.
Sabtu, 26 Oktober 2013, 14:41

VIVAnews - Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat, Anies Baswedan, tidak mempermasalahkan elektabilitas partai yang diketuai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu kian merosot.

Berdasarkan survei terakhir yang dilansir Lingkaran Survei Indonesia Network, pada 20 Oktober 2013, Partai Demokrat menempati urutan ketiga dengan elektabilitas 9,8 persen. Angka itu turun dibanding hasil survei LSI Network Maret 2013, di mana Demokrat memperoleh 11,7 persen suara. "Itu masih bisa dibandingkan dengan partai lain yang terkena kasus korupsi. Jadi, hari ini untuk melihat hasil survei masih terlalu riskan," ujar Anies, di Sentul, Jawa Barat, Sabtu 26 Oktober 2013.

Anis menambahkan, dalam setahun terakhir jelang pencoblosan, peta politik cepat berubah. "Anda bisa lihat pada 2008, PDIP masih nomor satu. Tapi, kemudian, pada pemilu malah jadi nomor dua, Golkar yang jadi nomor satu," kata dia. Anies memprediksi PDIP, Golkar, dan Demokrat akan tetap meraih suara lebih dari 10 persen pada pemilu tahun depan.
"Ketiga partai ini kansnya 10 persen bahkan bisa lebih. Penambahannya itu tinggal mengikuti proses kampanye, bisa 15 sampai 20 persen," tambahnya. Sisa waktu enam bulan ke depan, menurut Anies, bisa dimaksimalkan untuk mendongkrak elektabilitas partai
https://www.google.com/search?q=Post...hrome&ie=UTF-8

Suara Demokrat Terjun Bebas Di Bawah 9 % Jika Pemilu Jurdil,
Ahad, November 03, 2013

luwurayanet- Jika pemilu jurdil (jurjur dan adil) dipastikan suara Partai Demokrat Anjlok, alias terjun bebas. Berbagai lembaga survei sudah mengungkapkan hal itu. Namun jika rezim SBY tak jujur dan mengerahkan semua alat kekuasaan (TNI/Polri, Intelijen) dan birokrasi dalam pemilu 2014, maka Demokrat merosot namun tidak drastis. Suara Partai Demokrat diprediksi akan merosot tajam pada Pemilu 2014. Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono ini diperkirakan akan merosot menjadi partai kelas menengah. Suara Demokrat yang mencapai 26 persen pada Pemilu 2009 lalu, diramalkan akan turun menjadi sekitar 5,9 persen saja. Artinya dibawah 9 persen (satu digit saja)

“Berdasarkan survei Lembaga Survei Nasional (LSN) yang terbaru, posisi Demokrat terjun bebas menjadi partai kelas menengah,” kata Direktur Eksekutif LSN Umar S Bakry di Jakarta, Senin (15/10). Survei LSN ini dilakukan pada 10-24 September 2012. Mereka mengambil 1.230 responden dengan metode pencuplikan acak berjenjang dengan simpangan kesalahan 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Pada survei LSN Juni 2012, Demokrat masih menempati peringkat ketiga di bawah Partai Golkar dan PDI Perjuangan dengan tingkat keterpilihan 10,5 persen. Tren suara Partai Demokrat menunjukkan kecenderungan terus turun.. “Dukungan publik terhadap Demokrat sudah berada di titik nadir,” kata Umar.
Menurut LSN, penurunan elektabilitas Demokrat disebabkan berbagai kasus korupsi yang melibatkan kader partai tersebut. Terutama soal kasus korupsi M Nazarudin yang saat itu Bendahara Umum Partai Demokrat.

Angelina Sondakh yang merupakan kembangnya Demokrat pun kini sedang menjalani persidangan kasus korupsi. Disebut-sebut pula dugaan keterlibatan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Walau Anas telah membantah. “Mayoritas responden yakni 51,4 persen menyebut Partai Demokrat sebagai partai yang kadernya paling banyak terlibat kasus korupsi. Ini kontradiktif dengan rilis yang disampaikan Sekretaris Kabinet Dipo Alam,” kata Umar. Berdasar survei terbaru LSN, elektabilitas tertinggi ditempati Partai Golkar dengan 18,1 persen, disusul PDI Perjuangan 14,4 persen, Gerindra 12,5 persen, Demokrat 5,9 persen, Hanura 5,6 persen, Partai Nasdem 5,1 persen, dan PKS 4,4 persen.
http://www.luwuraya.net/2013/07/suar...pemilu-jurdil/

Survei: Perolehan Suara Demokrat Merosot Tajam di 2014
Minggu, 14 Oktober 2012 | 17:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perolehan suara Partai Demokrat pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 diprekdiksi merosot tajam. Partai biru itu diramalkan kalah dari Partai Golkar dan PDI Perjuangan. Perolehan suara Demokrat diperkirakan menurun 12 persen atau hampir dua pertiga dari hasil Pemilu 2009. Temuan ini merupakan hasil riset nasional Saiful Mujani Research Center yang disampaikan dalam acara Rilis Survei Nasional dan Diskusi bertajuk Kecenderungan Swing Voter Pemilih Partai Menjelang Pemilu 2014 di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Minggu (14/10/2012).

Survei tersebut dilakukan melalui wawancana tatap muka pada 5-16 September 2012 terhadap 1.219 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Setiap responden diajukan pertanyaan terbuka (top of mind), mengenai partai mana atau calon dari partai mana yang akan dipilih jika Pemilu diadakan sekarang. Hasilnya, sebanyak 14 persen mengatakan memilih Partai Golkar, kemudian 9 persen memilih PDI-Perjuangan, lalu Partai Demokrat di posisi ketiga dengan pemilih 8 persen. Urutan selanjutnya, Partai Nasdem dengan 4 persen, lalu Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masing-masing 3 persen, lalu Partai Amanat Nasional (PAN) dengan perolehan suara 2 persen, terakhir, Partai Hanura dengan sebesar 0,5 persen.

Menurut hasil survei, pemilih Partai Demokrat adalah yang paling kurang stabil. Rata-rata hanya sepertiga pemilih Demokrat 2009 yang kembali memilih partai tersebut hampir sepanjang 2012. Selebihnya, sekitar dua pertiganya, pindah ke partai lain atau mengambang (swing voter).
Grace Natalie selaku pemapar hasil survei mengatakan, sekitar 20 persen dari pemilih Demokrat pada Pemilu 2009 belum memutuskan memilih partai apa. Kemudian sisanya memilih partai lain. Paling banyak, mereka tertarik beralih ke Partai Golkar.

Dijelaskannya, peta kekuatan partai pada 2014 tentunya masih bisa berubah. Apalagi, jumlah pemilih mengambang atau swing voter berdasarkan hasil survei ini masih cukup besar yakni 50 persen.
"Swing voter bisa membuat partai papan atas turun tajam seperti yang dialami PDI-P pada 1999-2004 atau Golkar pada 2004-2009," katanya.
http://nasional.kompas.com/read/2012....Tajam.di.2014

Survei LSI:
Demokrat bakal sulit ajukan capres sendiri
Minggu, 3 November 2013 14:54

Merdeka.com - Jika di Pemilu 2009, Partai Demokrat hadir sebagai salah satu partai besar, jelang Pemilu 2014 elektabilitas partai penguasa tersebut terus jatuh terpuruk. Bahkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia terbaru menemukan tren partai yang didirikan SBY itu terancam tidak bisa mencapai syarat untuk mengajukan capres sendiri. "Tren dukungan yang terus merosot ini juga akan menyulitkan partai Demokrat. Selain kalah pamor dibandingkan dengan capres dari papan tengah lainnya (Prabowo dan Wiranto). Kondisi ini membuat pertarungan satu tiket capres dari partai menengah makin sengit," kata peneliti Ardian Sopa di kantor LSI, Jakarta, Minggu (3/11).

Setidaknya ada empat partai dari poros tengah (partai papan tengah) yang akan diprediksi mampu bersaing meraih elektabilitas tinggi dengan Demokrat. Padahal dari hasil survei LSI sebelumnya, Partai Demokrat berada di posisi tiga setelah Golkar dan PDIP. "Tren dukungan yang merosot, tiket capres Demokrat tentunya belum aman. Karena partai politik papan tengah potensial lainnya siap menyalip dan bertarung (Gerindra, PAN, Hanura, Nasdem)," lanjut dia. Sebelumnya, tingkat elektabilitas partai Demokrat terus turun. Pada survei LSI bulan Oktober 2012, elektabilitas sebesar 14%, Maret 2013 turun ke angka 11,7 % hingga akhirnya anjlok hingga 9,8%.
http://www.merdeka.com/politik/surve...s-sendiri.html

Selain PDIP dan Golkar, 5 partai ini harus koalisi usung capres
Minggu, 3 November 2013 15:23

Merdeka.com - Elektabilitas kurang dari 15% tidak membuat partai menengah dan kecil akan merasa tersisih. Sebab menurut survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia, ada 10 persen lebih suara pemilih di Indonesia yang masih bisa diperebutkan partai kecil dan menengah ini yang tentunya bisa dicapai lewat koalisi. "Partai tengah akan merebut suara pemilih yang belum memutuskan sebesar 19,4%. Besar kecil partai menarik mereka tergantung dari kemampuan partai untuk memaksimalkan pendanaan, ketokohan dan akses media," kata peneliti LSI Ardian Sopa dalam jumpa pers di kantor LSI, Jakarta, Minggu (3/11).

Dari tiga kemampuan tersebut tercatat ada lima partai tengah yang akan merajai poros tengah. Tentunya kelima partai tersebut di luar Golkar dan PDIP yang elektabilitasnya, menurut survei LSI, melebihi 15 persen. "Jika dibandingkan dengan PPP, PKB, PKS, PBB dan PKPI. Ada 5 partai politik yang memiliki tiga keunggulan terpadu pendanaan, ketokohan dan akses media. Mereka adalah, Demokrat, Gerindra, PAN, Hanura dan Nasdem," kata Adrian.

Tetapi, dari analisis yang LSI lakukan, mereka kurang yakin jika poros tengah bisa terealisasi dengan baik mengingat banyak partai tengah yang sudah bersikukuh dengan tokohnya masing-masing menjadi capres. "Hanura telah mendeklarasikan ketua umumnya dan HT sebagai paket capres dan cawapres. Gerindra pun sudah mematok harga mati Prabowo sebagai capres. Prabowo tidak mau lagi menjadi cawapres seperti pemilu sebelumnya," tutup Ardian Sopa. Survei LSI didasarkan dari hasil wawancara 1.200 responden dengan metode sampling multistage random sampling dan margin error sebesar 2,9%.
http://www.merdeka.com/politik/selai...ng-capres.html

-------------------------------------

Kayak nasib kader Golkar dulu, ketika Reformasi dimulai dan dilangsungkan Pemilu pertama kalinya di zaman Reformasi. Lalu dilanjutkan nasib kader PKB dan PDIP ketika Gus Dur jadi Presiden RI, dan Megawati kemudian menggantikan Gus Dur sebagai Presiden. Kader-kader parpol itu kini memprihatinkan sekali usai ketua partainya lengser menjadi Presiden. Akankan nasib kader Demokrat seperti mereka, saat SBY nanti sudah lengsewr dan tak lagi menjadi elit politik di Indonesia?


emoticon-Turut Berduka
Diubah oleh julianirani 03-11-2013 11:44
0
2K
19
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.