Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ngangkrukAvatar border
TS
ngangkruk
[GARA2 PARKIR] DIPUKULIN POLISI AMPE KOIT.
[/QUOTE] KENDARI – Petugas Polres Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) menganiaya tahanan hingga tewas. Peristiwa yang terjadi pada Selasa (29/10) tengah malam ini, memicu kemarahan warga yang berujung bentrok dengan polisi.
Keluarga korban, Zainal Riha (48), melalui telepon dari Baubau Jumat (1/11) pagi, mengatakan Asran dijemput polisi di rumahnya hanya karena memakir motor di belakang mobil Kapolres. Saat dibawa petugas, Asran sebagai korban dalam kondisi segar bugar dan tidak menderita sakit apa pun.
“Kami pihak keluarga meminta Kapolres bertanggung jawab terhadap masalah ini. Mengapa saudara kami dijemput dalam keadaan sehat, dipulangkan ke rumah sudah jadi mayat? Itu yang kami pertanyakan dan meminta pertanggungjawaban Kapolres,” katanya.
Zainal melanjutkan, melihat kondisi tubuh korban saat tiba di rumah duka, jelas kematiannya sangat tidak wajar. Di beberapa bagian tubuh korban terdapat tanda-tanda kekerasan seperti benturan benda tumpul.
Sebelumnya, Kamis (31/10), warga kembali mengepung Mapolres Baubau, menuntut Kapolres Baubau dicopot dari jabatannya dan dipecat. Warga menganggap penganiayaan tahanan hingga tewas di dalam kantor Mapolres Baubau merupakan tanggung jawab Kapolres.
Keesokan harinya, Rabu (30/10) pagi, warga yang ditahan tersebut meninggal dunia dengan lebam dan memar di beberapa bagian tubuh. Pihak keluarga korban menduga kuat meninggalnya tahanan tersebut akibat tindak kekerasan atau penganiayaan.
“Pihak keluarga menuntut Kapolda Sultra, Brigjen Pol Ngadino, agar mencopot dan memecat Kapolres Baubau yang bertindak di luar batas kemanusiaan. Kapolres tega menangkap dan menahan warga lalu dianiaya hingga tewas hanya karena masalah sepele,” Zainal.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Baubau, dr Zamri Amin SPOG yang memeriksa korban di rumah sakit, membenarkan di beberapa bagian tubuh korban terdapat memar dan lebam seperti terkena benturan benda tumpul.
“Saya tidak bisa menyimpulkan apakah tewasnya korban karena penganiayaan atau bukan. Yang pasti secara kasat mata, di beberapa bagian tubuh korban terdapat lebam dan memar,” katanya.
Dilarang Liput
Menurut menurut sumber SH di Baubau, ribuan massa mengepung Mapolres Baubau karena pada Selasa (29/10) tengah malam, petugas Polres Baubau menangkap seorang warga berstatus pegawai negeri sipil di Pemerintah Kota Baubau hanya masalah sepele, memarkir motor di belakang mobil Kapolres Baubau.
Tiga wartawan yang meliput aksi demo di Mapolres Baubau tersebut dilaporkan kena pentungan petugas. Ketiga wartawan tersebut adalah Hariman (wartawan Kendari Pos), Jamil (wartawan Harian Baubau Pos), dan Suari (wartawan harian Buton Pos).
Seorang wartawan yang meliput aksi demo ribuan massa tersebut, Kadir, melalui telepon dari Baubau hari Kamis (31/10) malam, mengatakan tiga wartawan tersebut kena pentungan petugas saat akan mengambil gambar beberapa pendemo yang diseret petugas ke dalam kantor Polres Baubau.
Polisi tidak ingin tindak kekerasan tersebut difoto wartawan. “Tidak ada yang terluka di antara ketiga wartawan itu. Mereka hanya mengalami memar di bagian tubuh yang kena pentungan,” kata Kadir. [/QUOTE]

SUMBER : http://nasional.lintas.me/go/shnews....a-parkir-motor
0
4K
55
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.