Merdeka.com - Aparat Subdit Pembinaan dan Penegakan Hukum (BinGakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya melakukan penindakan terhadap sejumlah pengendara yang menyerobot jalur Bus Transjakarta Koridor VI di Jalan Buncit Raya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Jumat (1/11) siang.

Tak pelak, seluruh penerobos jalur Bus Transjakarta pun ditertibkan petugas. Termasuk sebuah motor jenis Pulsar dengan nomor polisi B 3579 TKU. Namun, petugas mengalami kendala saat menindak pengendara sepeda motor tersebut.

Pasalnya, pria berusia sekitar 20 tahun tersebut menolak ditilang dan mengaku anak dari salah satu aparat di Tanah Air.

Pantauan merdeka.com, pemotor tersebut menolak menunjukkan surat-surat kendaraan bermotor saat diminta petugas. Dia berkukuh ingin menghubungi orangtuanya yang masuk dalam salah satu kesatuan militer. "Saya juga anak aparat Pak," ujar pemuda tersebut.

Perlawanan si pemuda pun membuat petugas naik pitam. "Sekarang apa hubungannya orangtua kamu dengan pelanggaran yang kamu buat. Mana surat-surat kendaraannya," timpal polisi lalu lintas tersebut.

Perdebatan pun berlangsung alot hingga kurang lebih setengah jam. Hal tersebut lantaran si pelanggar bersikeras tidak mau menunjukkan surat-surat kendaraan yang dimiliki.

Akhirnya, Kasubdit BinGakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Hindarsono pun turun tangan. Hindarsono mengatakan dia juga berasal dari keluarga militer. "Saya juga dari keluarga militer, tapi kamu ini nggak sopan," semprot Hindarsono.

Akhirnya, pemuda yang belum diketahui namanya tersebut pun menghubungi orangtuanya dan berbicara dengan Kepala Seksi Pelanggaran Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Sukarno.

"Bapaknya justru baik. Bapaknya bilang nggak apa-apa kalau anaknya ditilang. Malah bapaknya nyuruh kita minta STNK ke anaknya. Padahal tadi itu anak tetep bersikukuh kalau dia nggak bawa STNK," jelas Sukarno.

Arogansi pemuda tersebut pun berlanjut kepada salah satu wartawan yang ingin mengambil gambarnya.
"Mbak, kalau mau foto izin dulu dong. Punya etika kan," semprot si pemuda.

Sontak, teguran itu pun langsung memancing emosi wartawan tersebut. "Lah situ dong yang nggak punya etika. Sudah tahu nggak boleh masuk jalur Busway tapi malah ngelanggar. Buka deh itu helm. Nggak usah bawa-bawa orangtua kalau emang ngelanggar," timpal wartawan tersebut.

Akhirnya, pemuda beserta motornya tersebut digelandang ke kantor Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, Pancoran. Saat menaiki mobil petugas, pemuda tersebut tidak juga membuka helmnya.

"Iya ini tetap kami tilang. Karena terakhir dia menolak menunjukkan STNK maka kami proses di kantor saja," tandas Sukarno.

SUMBER

mampus bapaknya nggak mau belain, ini bocah songong bener