Original Posted By Bayu26►klo diliat dr contoh diatas...terlihat bahwa mereka mengatur keuangan tidak dengan bijak...harusnya idealnya gaji segitu tidak membeli motor yg mempunyai angsuran lebih dari setengah gaji...itu setengah gaji abis sama cicilan motor belum bensin yg mesti dibeli buat motornya...belum makan sehari2...bayar kontrakan juga belum...klo ngerasa kurang y bakalan kurang terus gk ada cukupnya mw gaji 50jt juga mah...ingat hukum ekonomi makin tinggi pendapatan makin tinggi kebutuhan hidup...sifat manusia gk ada puasnya

Original Posted By mymind222►kalau mau demo harus tau akar permasalahan nya dulu...
coba cermati kenapa di gaji rendah...pasti ada penyebab2 nya kan...
sebelum bertindak sebaiknya di pikirkan terlebih dahulu...
buruh adalah sasaran empuk para oknum2 elit politik untuk ditunggangi...
salah satu nya pimpinan serikat buruh itu said iqbal...patut di curigai...

Original Posted By kgandiraa►
Misi gan. Biasanya ane cuma silent reader, tapi setelah baca banyaknya thread tentang buruh, dan berhubung ane buruh juga, ane jadi tertarik buat ngikut discuss bareng agan-agan kaskus yang intelektualnya tersohor di kancah dunia internet ehehehehe lebay....

Maaf ya gan kalau menyinggung. Ane tadi sempet lihat di thread sebelah dengan topik yang sama mengenai buruh kerah putih dan kerah biru. Udah ane close jadi ane ga punya linknya sori. Mungkin bisa agan-agan cari aja lebih jelasnya tentang kerah putih dan kerah biru tsb hehehe.

Ane termasuk kerah biru gan. Atau kasarnya, pekerja kasar/mayoritas otot. Dan ane agak aneh sama demo ini. Karena menurut ane, mungkin lebih tepatnya, demo ini harusnya demo buat nurunin pajak perusahaan ke pemerintah yak?

Kenapa ane mikir gitu? Soalnya setahu ane, yang ngegaji kita kan perusahaan. Bukan pemerintah. Perusahaan ngegaji kita dengan profit yang mereka dapetin dari jual produk. Nah, kalau misalnya ini demo berhasil, dan UMK naik, bukannya malah bikin rugi pengusaha ya? Nah, kalau kita demo buat nurunin pajak perusahaan, dan berhasil, otomatis perusahaan punya dana lebih buat kasih upah lebih buat pegawainya. Bener ga sih? CMIIW

Ane bukan orang ekonomi, tapi ane punya sebuah hard opinion tentang syarat
naiknya upah.
Sebelum ngebahas teorinya, ane berpikir kalau upah dari perusahaan itu korelasinya sama yang namanya keuntungan perusahaan. Jadi upah bakal naik maka wajib adanya keuntungan tambahan pada perusahaan tersebut. Munculah teori ane yang sebagai berikut:

1. Naik karena tingkat loyalitas dan konsistensi yang tinggi
Menurut ane nih ya, perusahaan itu akan lebih untung ketika punya pegawai yang loyal atau ga gampang bosen. Poin plus pula kalau dia kerjanya konsisten. Maka dari itu, kategori karyawan yang seperti ini punya kualifikasi untuk naik gaji.

2. Naik karena prestasi dan memberikan kontribusi spesial bagi perusahaan
Maksud dari kontribusi spesial itu, yaitu kontribusi yang ga semua orang bisa lakuin. Misalnya tenaga ahli yang bikin alat buat pabriknya, atau orang marketing yang bisa meningkatkan keuntungan perusahaannya dengan pesat. Udah jelas, dia pantes naik upah.

3. Naiknya titel
Sudah pasti. Makin tinggi jabatan, makin tinggi tanggung jawabnya, makin tinggi pula kan upahnya? Udah pasti.

4. Bekerja di luar jam kerja/kapasitaskerja
Semacam lembur, shifting, atau kerja di hari libur. Selama ane pindah-pindah perusahaan, biasanya masalah upah itu sebenarnya disini. Kadang uang lembur dan semacamnya tidak sesuai dengan kapasitas kerja yang sudah kita lakukan. Hal seperti ini biasanya didiskusikan sama pihak perusahaannya langsung.

Kesimpulannya udah ane simpen di awal. Sori ya no offense. Ane juga buruh gan, dan ane kurang ngerti masalah begini secara teori ekonomi aslinya. CMIIW ya gan
pingin di pejwanin dong gan kalau berkenan

Original Posted By hancyber►Tidak pantas naik.

Mau sharing aja nih karena Saya baru aja balik dari kantor khusus bicara mengenai demo kenaikan buruh ini. Saya bekerja di MNA dengan saham bbrp pengusaha lokal dan luar negeri dan mereka di sebut Board of Stockholder alias Board of Commissionaire alias mereka yang setuju untuk ttd payroll keseluruhan costing perusahaan (boss yang kasih duit)

Hal ini bukan rahasia perusahaan karena mulai efektif besok kok jadi free aja cuma nama perusahaan aja yang Saya rahasiakan.

Intinya : perushaan ini ada induk dan anak anak bisnisnya disebut unit bisnis bergerak di manufaktur besar, kertas, real estate, hotels dan beberapa di kota Jakarta dan Indonesia. Untuk pabrik di daerah Jawa kita punya dua kantor besar dan 8 unit bisnis dengan total karyawan 8000 yang dimana 65% (kurang lebih 5200) Buruh dengan komposisi buruh Pria 65% dan Wanita 35%.

Kalau para buruh tetap demo dan kekeh disetujui maka akan ada PHK sebesar 68% dari total jumlah buruh Jawa (estimasi 3536 buruh akan pulang). in baru di Jawa aja gimana yang di lampung, di medan, di bali, makassar.. aduhhhhh kok pada ga bijaksana demo melulu.

Mulai besok para HRD udah sortir buruh yang mana boleh termasuk kriteria "dipulangkan", gampang untuk sortir buruh ada tiga faktor utama : jumlah kehadiran tepat waktu, ga absen (ilang) dan produksi yang rajin.

Jadi Saya sendiri sampai berbusa muter2 rapat sampai meeting pakai International video call untuk mohon agar SK pemulangan buruh di cancel tapi no choice deh kalau begini, please mari doa sama2 jangan sampai disetujui.

Saya yang S2 memikirkan nasib para rekan kerja buruh yang sudah saya anggap teman, masa para buruh ga anggap sesama rekan mereka.

Salam damai dan tetap berdoa.


Han

Original Posted By psychl0n3►Simple aja gan,,, taruh di page one jika setuju...
Pertanyaan & renungan untuk kita semua...
Sudahkah kita (MEREKA) bersyukur???

Original Posted By gempilmarupil►buruh itu salah, mereka seharusnya berusaha untuk hidup cukup dan sederhana,
mereka seharusnya tidak meningkatkan gaya hidup mereka dengan hidup mewah, jika itu terus dilakukan maka dinaikin gajinya terus pun mereka tetap tidak akan puas, karena gaya hidup mereka yang seharusnya,
sebagai buruh sebaiknya tahu sendiri, mereka buruh gaji segitu sudah besar,
harusnya mereka melihat, jika ingin gaji yang besar mereka seharusnya sekolah yang tinggi minimal jadi sarjana,
lebih baik buruh instropeksi diri, kenapa mereka kurang dengan gaji segitu, apakah gaya hidup mereka berlebihan,


*page one gan

Berikut rincian perhitungan cepat KHL versi buruh:

1. Perumahan
Sewa rumah (3 petak) / cicilan rumah tipe 36 sebesar Rp750 Ribu. Kemudian perabotan rumah 30 item di antaranya kasur, dipan, sprei, meja, lemari, dispenser, mesin cuci, kipas angin, perlengkapan makan seharga Rp300 ribu. Biaya listrik 900 VA Rp100 ribu dan air PAM untuk keperluan mandi dan rumah tangga Rp100 ribu. (Saya pernah kost di jakarta dengan harga kost/kontrakan sebesar 400rb. Dan tidak harus 750rb. Itupun tanpa kipas angin dan hanya kasuh busa tipis. Apa harus pakeMESIN CUCI ..?)

2. Transportasi
Dua kali naik angkutan umum (pulang-pergi) dengan hitungan 2 x Rp3.000 atau Rp12.000. TransJakarta (pulang-pergi) yaitu 2 x Rp3.500 atau Rp7.000, dengan total satu bulan Rp570 ribu. (Apakah termasuk kredit MOTOR NINJA 250cc...?)

3. Makanan dan Minuman
Makan pagi (nasi uduk telor) Rp5.000 x 30 hari atau Rp150 ribu. Makan siang (nasi soto) Rp9.000 x 30 hari atau Rp270 ribu. Makan malam (nasi goreng) Rp8.000 x 30 hari atau Rp40 ribu. Buah-buahan Rp100 ribu. (Banyak di luar sana pegawai" yang kerja di gedung" bertingkat makan hanya 2x sehari dan itu pun tanpa BUAH-BUAHAN)

Minuman satu kali minum teh Rp2.000 x 30 hari atau Rp60.000. Satu kali minum kopi Rp2.500 x 30 hari atau Rp75 ribu. Aqua Rp3.000 x 30 hari atau Rp90 ribu. Susu Rp2.500 x 30 hari atau Rp75 ribu, dengan total Rp300 ribu. (Teh, Susu, Kopi, Air Mineral...? Are u sure..?)

4. Sandang seperti pakaian, celana, kaos, sepatu, kemeja, handuk, perlengkapan ibadan, jam tangan, jam dinding, tas kerja dan lainnya total Rp300 ribu.

5. Pendidikan seperti langganan koran atau tabloid total Rp15 ribu. (Koran..? Dari sekian banyak BURUH yang ada di Indonesia ini, kira" brp % yang membaca koran..?)

6. Kesehatan seperti sabun, pasta gigi, bedak, deodorant, sampo, suplemen obat, potong rabut dan lainnya total Rp150 ribu. Ditambah lagi biaya rekreasi dan tabungan sebesar 100 ribu rupiah menjadi Rp3.170.000. (Biaya rekreasi dan tabungan...? Pendapatan pas"an masih mikir rekreasi..? Rekreasi ke Kebon Raya apa ndak bisa..? Murah meriah dan gak makan banyak biaya)

Dan ditambah 19 persen dari KHL Rp602 ribu dan KHL ditambah produktivitas pertumbuhan ekonomi dan inflasi ditambah 19 persen KHL, maka total jumlahnya sebesar Rp3.772.000.